• Chapter 3 •

Aku mengelus rambutku, terasa tebal dan sedikit berminyak.

“Sepertinya aku harus pergi ke salon, dan bagaimana aku akan berbicara dengan tukang salonnya ya? Haish, aku malu” – Gumamku

Aku segera berlari menuju salon, aku tidak boleh telat di hari pertama bekerja sebagai Bodyguard. Aku harus berpenampilan rapi dan elegan, walaupun sedikit berbeda dari ekspetasiku.

“Wah, mas cakep sekali ya! Mau ke undangan ya, mas? “ – Tanya Sang Penata Rambut

“Bukan, mbak. Saya mau wawancara, jadi harus berpenampilan rapi. Agar kesan pertama lebih terkesan” – Ucapku dengan bangga

“Tapi mas, anda yakin ingin berpenampilan seperti ini? Atau mau diubah penampilannya? “ – Tanya Mbak Itu

“Tidak perlu, mbak. Bos saya menyuruh saya berpenampilan seperti ini, mau tak mau saya harus ikut apa yang diperintahkan oleh beliau. Do ’ain saya ya mbak, semoga wawancara saya lancar” – Ucapku

“Iya, mas. Ini sudah selesai “ – Ucap Mbak Itu

Terlihat diriku di pantulan cermin, rasanya aku ingin menangis saking cakepnya diri ini. Aku segera membayar biaya salon dengan uang yang kudapat dari Pak Andrian kemarin, lalu melangkah pergi meninggalkan salon itu. Setelah sampai di halaman gedung, diriku disambut dengan ramah sekaligus terdengar suara cekikikan dari para bodyguard.

“Berhenti menertawakanku!” – Tegasku

“Jangan marah atuh, neng. Silakan masuk, Pak Andrian sedang menunggu anda di dalam” – Ucap Salah Satu Bodyguard

Aku menahan kesal, rasanya aku ingin memukul wajah mereka satu persatu. Tapi aku sadar bahwa sekarang bukan waktu yang tepat untuk berkelahi, lagi pula hanya sementara aku berpenampilan seperti ini. Langkah kakiku memasuki ruang tamu, pak Andrian tercengang saat melihat keberadaanku.

Pak Andrian terkekeh saat penampilanku, beliau berusaha menutup mulutnya agar tidak tertawa. Aku menahan amarah sejak tadi, aku segera melepas salah satu sepatu high heels milikku dan melemparnya ke arah beliau. Namun pak Andrian berhasil menangkap sepatu yang kulempar, sial!

“Hehehe, jangan marah. Kamu cantik sekali hari ini, bagaimana kalau kamu jadi istri saya? “ – Tanya Pak Andrian

“Astaga, saya tidak mau ngegay sama orang tua macam bapak! Saya masih normal, pak! Huhuhu, saya menyesal mengikuti perintah anda! “ – Ucapku

“Saya hanya bercanda, tuan Alvaro. Silakan duduk, kita lanjutkan wawancara yang kemarin sempat tertunda” – Ucap Pak Andrian

Setelah berbincang panjang kali lebar kali tinggi, akhirnya pak Andrian menerimaku sebagai Bodyguard pribadi untuk putrinya yang bernama Lyrandra.

...• ~ • ~ •...

...• Lyrandra POV •...

Aku sedang bersiap-siap karena sebentar lagi ada seorang gadis yang akan datang bertamu ke rumahku, entah mengapa aku sangat bersemangat dan tak sabar ingin menemui gadis itu.

“Putriku, turunlah! Tamunya sudah datang” – Teriak Ayah dari luar kamar

“Iya, ayah. Tunggu sebentar! “ – Jawabku

Aku segera berjalan keluar dari kamar dan kulihat dari lantai dua, seorang gadis duduk di sofa ruang tamu bersama ayah. Aku langsung turun ke bawah dan menyapa ayah, lalu pandanganku berpindah ke arah gadis itu. Gadis itu tersenyum ramah padaku, aku membalas balik senyumannya.

“Astaga, dia cantik sekali” – Gumamku

“Lyra, perkenalkan namanya Ava. Dan Ava, ini putri saya namanya Lyra” – Ucap Ayah

“Ha-halo, Ava” – Sapaku

“Ha-hai! “ – Sapa Ava(Alvaro)

Aku terkejut saat mendengar suara Ava(Alvaro) , suara berat dan serak seperti laki-laki. Ayah mempersilahkanku untuk duduk tak jauh dari mereka berdua, aku membuat banyak jarak tempat duduk di antara aku dan ayah. Aku menatap curiga ke arah Ava(Alvaro), apakah gadis ini memiliki kelainan?

“Maaf ya, Lyra. Suara dia memang seperti itu, dia mempunyai masalah di tenggorokannya. Maklumin saja ya? “ – Ucap Ayah

“Pak, awas jika suaraku benar-benar bermasalah. Akan kuhabisi kau! “ – Gumam Ava(Alvaro)

“Oh, begitu. Baiklah, jadi dia siapa? “ – Tanyaku

“Dia anak dari teman kerja ayah, sekarang dia akan menjadi temanmu “ – Ucap Ayah

“Benarkah? Berapa umurnya?” – Tanyaku

“Umurnya lebih tua darimu, umurnya 19 tahun. Sekarang kalian berteman baik ya” – Ucap Ayah

Aku menganggukkan kepala, aku merasa senang bertemu dengan teman baru. Aku harap dia teman yang baik akhlaknya. Ayah meninggalkan kami berdua agar kami bisa lebih akrab, suasana menjadi canggung. Aku tidak suka kecanggungan, aku harus memperlakukannya dengan baik karena dia anak teman ayahku.

“Ava, apakah kamu suka membaca? “ – Tanyaku

“Ehm, ya! Aku sangat suka! “ – Jawab Ava(Alvaro)

“Baguslah! Kamu mau melihat perpustakaanku? Aku mempunyai berbagai macam buku, kita bisa membaca buku di sana! Ayo ke sana!” – Ajakku

Ava(Alvaro) mengangguk tanda setuju, aku menarik tangannya dan kami berjalan bersama menuju perpustakaanku. Sekilas kulihat Ava(Alvaro) tersenyum manis dan menatap ke arah tangannya.

“Sudah sangat lama aku tidak menggenggam tangan kecil ini, jika saja kamu tahu bahwa ini aku, Alvaro” – Gumam Ava(Alvaro)

Kami sampai di perpustakaanku, aku langsung mengajaknya untuk masuk. Ava(Alvaro) terpana dengan keindahan perpustakaanku ini, aku segera menunjukkan beberapa buku untuknya.

“Apakah kamu menyukai novel? Aku punya banyak buku novel, pasti kamu akan menyukainya! “ – Ucapku

Aku menyuruhnya untuk duduk di salah satu kursi dan menungguku. Aku sibuk mencarikan beberapa buku novel untuknya, lalu meletakkan semua buku novel itu di hadapannya. Aku tersenyum ramah padanya, kuharap dia menyukai buku novel yang aku rekomendasikan.

“B-banyak sekali! Tidak perlu sampai sebanyak ini” – Ucap Ava(Alvaro)

“Di antara banyaknya buku novel yang ada di hadapanmu ini, menurutmu buku novel mana yang menarik perhatianmu? “ – Ucapku

Ava(Alvaro) mengamati setiap cover buku novel yang kutunjukkan padanya, dia mengambil sebuah buku novel berjudul My Bodyguard Knows My Secret.

“Buku novel ini menceritakan tentang apa? “ – Tanya Ava(Alvaro)

“Oh, yang itu menceritakan tentang kisah cinta antar seorang Bodyguard dan seorang gadis yang ia jaga, namun sang gadis memiliki rahasia yang berusaha ia sembunyikan dari Bodyguardnya. Rahasia yang akan membuat orang lain langsung membenci gadis itu, namun bodyguardnya tidak peduli dan tetap mencintai gadis itu. Uhuhu, romantis sekali. Ceritanya bagus, kamu boleh membacanya dan membawanya ke rumah “ – Jelasku

“Aku harap kisah cinta kita seperti di buku novel ini” – Gumamku Ava(Alvaro)

“Hah?! Apa?!” – Tanyaku

“Ah, b-bukan! Ma-maksudku, a-aku ingin hidupku seperti cerita novel ini, hahaha” – Ucap Ava(Alvaro)

“Siapa yang tidak mau memiliki seorang pengawal yang selalu menjaga kita. Bahkan berani bertaruh nyawa hanya untuk menjaga tuannya, tapi aku tetap tidak mau memiliki seorang Bodyguard” – Ucapku

“Kenapa tidak mau? “ – Tanya Ava(Alvaro)

Aku terkejut melihat wajahnya yang terlihat kecewa, ada apa dengannya? Aku terdiam, sepertinya tidak pantas aku berkata seperti itu. Aku menarik perkataanku tadi dan menarik tangannya, lalu menggenggam tangan besarnya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!