“Itu memang benar, tapi saya menginginkan anda sebagai Bodyguard putri saya” – Jelasnya
“Tck, menjaga seorang wanita bukanlah keinginanku. Aku telah membuang-buang waktuku di sini, lebih baik aku pergi” – Ucapku
“Kau pikir, kau bisa pergi begitu saja tanpa seizinku? “ – Ucap Andrian
Andrian tersenyum licik, aku yang telah beranjak dari sofa segera mengamati sekelilingku. Telah berdiri banyak pria memakai jas yang tak lain adalah para pengawal Andrian, si pak tua ini menjebakku?
“Kamu tahu kan apa yang harus kau lakukan saat ini? “ – Tanya Andrian
“Hmph! Baiklah, ini bukan masalah besar bagiku” – Ucapku
Tanpa pikir, aku langsung menyerang mereka semua tanpa ampun. Andrian hanya duduk manis di sofanya seraya menyeruput tehnya kembali, aku muak melihatnya!
...• ~ • ~ •...
Setelah perkelahian yang panjang, mereka semua habis terkapar tak berdaya dilantai yang dipenuhi dengan darah. Dengan nafas tersengal-sengal, aku berjalan mendekati pria tua itu. Namun langkahku terhenti saat Andrian menunjukkan sebuah foto seorang gadis dari handphone miliknya.
“Kamu yakin tidak mau menerima pekerjaan ini? “ – Tanya Andrian
“Hah?! D-dia?! B – bagaimana- “ – Ucapku
“Ini gadis yang akan kamu jaga, kamu yakin tidak ingin menjaga gadis ini? “ – Tanya Andrian
Aku langsung merebut kasar handphone itu dari tangannya dan menatap foto itu, aku merasa sangat bahagia saat melihat gadis ini. Aku menghela nafas dan tersenyum lega, akhirnya aku menyetujui tawarannya.
“Ada satu syarat yang harus kamu penuhi untuk menjadi Bodyguard untuknya” – Ucap Andrian
“Apa syaratnya? “ – Tanyaku
“Tapi, sepertinya kamu tidak akan mampu melakukan hal ini” – Ucap Andrian Ragu
“Aku pasti bisa melakukannya, katakan saja apa syaratnya? “ – Tanyaku antusias
“Kamu harus menyamar menjadi wanita” – Jawab Andrian
“A-apa?! Ti-tidak mungkin! Kenapa aku harus menjadi seorang wanita?! Bukankah lebih baik jika Bodyguard seorang pria?!” – Tanyaku
“Sayangnya putriku sangat tidak suka jika dia berada di sekitar laki-laki mana pun, termasuk ayahnya sendiri” – Ucap Andrian dengan wajah murung
“Kenapa bisa begitu? Bukankah kebanyakan gadis remaja suka jika berada disisi laki-laki?” – Tanyaku
“Putriku berbeda, dia sangat membenci laki-laki” – Jawab Andrian
“Tapi kenapa?” – Tanyaku
“Nanti kamu akan tahu sendiri, jadi apa kamu bersedia-“ – Ucap Andrian
Prang!! Suara pecahan kaca terdengar dari sebuah ruangan yang tak jauh dari ruang tamu, sang ayah yaitu Andrian segera berlari ke sana untuk melihat apa yang terjadi. Aku pun ikut serta berlari mengikuti Andrian, raut wajah panik terlihat di wajah beliau.
Setelah sampai di ruangan itu, kami dikejutkan dengan sosok seorang gadis dengan penuh darah di kedua tangan dan pakaian yang ia kenakan. Gadis itu menunjukkan jari tengah ke arahku, dan tersenyum bahagia.
“Dia?! Kenapa bisa ada di sini?!” - Gumamku
“Hehehe, siapa pria yang berdiri di belakang ayah itu? Dia tampan, untukku saja ya? Hehehe” – Ucap Gadis Itu
“Alvaro, pergilah! Jangan sampai dia melihatmu lagi! “ – Bisik Andrian
“Tapi, pak –“ – Ucapku
“Bawa dia pergi! “ – Titah Andrian
Para penjaga langsung menyeretku keluar gedung, namun dengan sekuat tenaga aku melepaskan cengkeraman mereka dari tubuhku. Aku yakin, aku tidak salah melihatnya. Aku penasaran dengan apa yang sedang terjadi, aku ingin melihatnya.
“Hei, cepat halangi dia!!” – Titah salah satu Bodyguard
Aku tetap berlari ke ruang tamu dan menerobos kerumunan Bodyguard yang sedang mengelilingiku, aku ingin melihatnya! Setelah sampai di sana, aku tercengang saat melihat gadis itu sedang duduk sambil memeluk kedua kakinya.
“Jangan mendekatiku, menjauhlah dariku! “ – Teriak Gadis Itu
Sudah kutebak jika gadis itu adalah putrinya, Andrian berjongkok tepat tak jauh dari gadis itu, beliau terlihat sangat khawatir. Lalu pandangan Andrian berpindah ke arahku, beliau menyadari keberadaanku dan tersenyum ramah kepadaku.
“Maaf ya, mungkin lain kali kita lanjutkan wawancaranya” – Ucap Andrian
Tanpa kusadari, kedua tanganku telah dipegang oleh para Bodyguard. Mereka langsung menyeretku keluar gedung, aku penasaran dengan apa yang telah terjadi di dalam sana. Tapi takdir tak memperbolehkan aku melihat kejadian itu, sebenarnya apa yang terjadi?
“Mohon maaf, Anda harus pergi sekarang. Ini uang dari Pak Andrian untuk Anda sebagai permintaan maaf” – Ucap Salah Satu Bodyguard
“Tapi apa yang terjadi di dalam sana? “ – Tanyaku penasaran
“Anda tidak berhak untuk mengetahuinya, mungkin nanti anda akan tahu sendiri” – Jawabnya
“Mungkin ninti indi ikin tihi sindiri, kenapa jawabannya selalu seperti itu?! “ – Tanyaku
“Jika kuberitahu, nanti tidak jadi suprise dong” – Jawabnya
“Suprise?! Aku tidak butuh itu, aku butuh kepastian!” – Tegasku
“Aku bukan pacarmu, mas” – Jawabnya
“Oh? Iya juga ya” – Jawabku
Aku segera mengambil uang dari tangannya dan beranjak pergi dari halaman gedung itu, wawancara dibatalkan tapi setidaknya aku sudah mendapatkan uang. Tapi yang membuatku penasaran, bagaimana pak Andrian tahu namaku? Bahkan beliau tahu jika aku ingin bertemu dengan gadis itu.
“Apakah pak Andrian seorang stalker? Ih, mengerikan~ aku harus berhati-hati dengan beliau” – Gumamku
...• ~ • ~ •...
...• Lyrandra POV •...
Aku masih setia pada posisiku, aku ingin beristirahat. Aku mengangkat kepalaku, kulihat ayahku sedang berjongkok tak jauh dariku. Beliau menatapku dengan tatapan khawatir, aku mengabaikan beliau. Dengan sekuat tenaga, aku mencoba untuk berdiri dan berjalan secara perlahan sambil memegang dinding.
“Nak, kamu mau ke mana? “ – Tanya Ayah
“Kamar, aku ingin beristirahat” – Jawabku
“Huh, baiklah. Selamat malam, sayang” – Ucap Ayah
Aku hanya menganggukkan kepala tanpa menoleh ke belakang, aku berjalan menuju kamar. Setelah tiba dikamar, aku langsung mengunci pintu kamarku dan duduk tepat di belakang pintu.
“Argh! Lagi-lagi aku kambuh! Bisa gila aku jika seperti ini terus! Aku tidak kuat, obat! Di mana obatku?!” – Teriakku
Aku bangkit dan berjalan menuju sebuah meja berlaci, aku menarik laci itu dan menemukan sebotol obat. Aku langsung meminumnya dan segera merebahkan diriku di atas kasur. Karena efek obat itu sangat kuat, obat itu berhasil membuatku tertidur.
...• ~ • ~ •...
...• Alvaro POV •...
Kring!! Suara alarm berhasil membuatku terbangun, ditambah dengan suara handphone yang aku letakkan tepat di samping kepalaku. Membuat kepalaku pusing saat mendengar kedua suara berisik itu, aku langsung meraih handphone dan alarmku. Kumatikan alarmku lebih dulu, lalu melemparnya ke kasur. Aku menatap handphone, seseorang tak dikenal meneleponku.
“Siapa ini? Masih pagi buta, orang asing ini telah meneleponku sebanyak 20 kali. Jangan bilang kalau ini stalker, akan kuhabisi dia” – Gumamku
Aku langsung mengangkat telepon tersebut, terdengar suara seorang pria yang tak asing di telingaku. Aku tahu siapa yang meneleponku ini, kenapa dia meneleponku di pagi buta? Dia berbicara singkat, lalu memutuskan teleponnya.
“Hei?! Aku bahkan belum menyetujui permintaannya” – Gumamku
Argh, sial. Gini amat cari uang, aku harus menuruti apa yang dia katakan. Aku mengumpulkan tenagaku untuk bangkit dari kasur, aku segera berpakaian ala kadarnya dan berjalan keluar dari rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments