Episode 05

Hati Andre tengah berbunga-bunga, dan sangat terlihat jelas di wajahnya yang begitu bahagia. pagi ini seperti biasanya ia menunggu Noer berangkat ke sekolah di halte bus.

Pagi ini Andre menunggu Noer tidak hanya sekedar menunggu,ia membawa sebuah gitar kesayangannya dan menyanyi kecil dengan gitar itu.

***

Kau begitu sempurna, dimata ku kau begitu indah

Kau membuat diri ku, akan s'lalu memuja mu

Di Setiap langkah ku, ku 'kan s'lalu memikirkan, diri mu

Tak bisa ku bayangkan hidup ku tanpa cinta mu

Janganlah kau tinggalkan diri ku

Tak 'kan mampu menghadapi semua

Hanya bersama mu ku akan bisa

Kau adalah darah ku

Kau adalah jantung ku

Kau adalah hidup ku, lengkapi diri ku

Oh sayangku kau begitu

Sempurna, sempurna

Kau genggam tangan ku, saat diri ku lemah dan terjatuh

Kau bisikkan kata, dan hapus semua sesal ku

Janganlah kau tinggalkan diri ku

Tak 'kan mampu menghadapi semua

Hanya bersama mu ku akan bisa

Kau adalah darah ku

Kau adalah jantung ku

Kau adalah hidup ku, lengkapi diri ku

Oh sayangku kau begitu

Sempurna, sempurna

Janganlah kau tinggalkan diri ku

Tak 'kan mampu menghadapi semua

Hanya bersama mu ku akan bisa

Kau adalah darah ku

Kau adalah jantung ku

Kau adalah hidup ku, lengkapi diri ku

Oh sayangku kau begitu

Sempurna, sempurna

Kau adalah darah ku

Kau adalah jantung ku

Kau adalah hidup ku, lengkapi diri ku

Oh sayangku kau begitu

Sayangku kau begitu

Sempurna, sempurna...

" Lagi senang banget lo pagi ini Ndre? " Anton me nyamperin Andre yang sedang menyanyi itu.

" Jelas dong, gue memenangkan tantangan dan taruhan bersama Rizal! " kata Andre dengan bersemangat tanpa melihat kiri kanan dan depan belakang.

" Jadi lo Beneran udah jadian sama Noer? " tanya Anton meyakinkan dirinya.

" Iya Bro dan gue memenangkan taruhan 1 bulan penuh bisa menggunakan motor kesayangan Rizal yang keren itu! " Kata Andre lagi.

"Prok"

"Prok"

"Prok"

Terdengar suara tepukan tangan beberapa kali dari belakang Andre dan Anton duduk.

"Terimakasih ya Bang, atas pengakuan Lo. Ternyata cinta Lo tak setulus yang Gue pikirkan. Dan ternyata setiap kata-kata yang Lo ucap ke Gue itu hanya lah sebatas taruhan! " Ujar Noer kecewa.

"Noer, bukan begitu maksud Gue, Gue beneran sangat mencintai Lo Noer! Andre mencoba menjelaskan.

Noer tidak mau lagi mendengarkan apa pun dari Andre dan Ia langsung menaiki Bis yang kebetulan baru tiba di halte tersebut.

Andre mencoba mengejar Noer dan bis nya pun tancap gas sehingga Andre tidak dapat mengejar nya lagi.

" Sial! " Andre menendang baru yang ada di hadapan nya karena kesal telah menyakiti nya.

"Lo kasih waktu buat Noer dulu, setelah amarah nya meredam baru Lo bicara baik-baik! " Saran Anton.

Rizal yang mengaku kalah taruhan memberikan Motor nya.

"Lo bawa balik aja motor Lo! " Kata Andre dengan kesal dan pergi.

"Ada apa Bro? " Tanya Rizal heran pada Anton.

"Noer mengetahui kalau kalian taruhan demi mendapat kan cintanya! " Sahut Anton menjelaskan.

"Hahahahah" Rizal hanya tertawa.

"Resek Lo, teman lagi merana Lo malah tertawa.

" Belagu sih! " Rizal tertawa melihat kesedihan sahabat nya itu.

Sementara itu sesampai di sekolah Noer hanya diam seribu kata.

Ia menyesali diri nya sendiri yang selalu mudah percaya pada orang lain.

'Selalu saja orang-orang memanfaatkan Gue! 'Kata Noer dalam hati

"Hai Noer? " Sapa Silvi

"Hai Silvi, bagaimana kabar Lo? " Tanya Noer pula

"Yang harus nya bertanya kabar itu Gue ke Lo!" Tempat Silvi.

"Hehehe, iya ya! Gue baik kok Sil. " Noer tersipu malu.

"Syukurlah!"

"Oh iya Noer, Bu Rita meminta Lo datang ke kantor nya setelah jam istirahat nanti" Kata Silvi lagi menyampaikan pesan dari Guru bimbingan konseling.

"Ada apa lagi ya Sil? Apa lagi karuan Keny ke Bu Rita? " Noer cemas.

"Positif thinking aja Noer, Lo datangin aja nanti Bu Rita nya biar tahu ada apa nya! " Silvi memberikan support nya kepada sahabat nya yang lugu itu.

Noer hanya mengangguk, mengiyakan kata-kata sahabat nya.

Setelah itu, Keny pun melintas di depan Silvi dan Noer.

"Ini dia si biang kerok" Tuding Silvi.

"Apaan sih Lo, gak jelas banget! “Keny menyeringai.

Noer hanya tersenyum getir melihat gelagat Keny.

Jam istirahat pun tiba dan Noer tidak ikut ke kantin bersama teman-teman nya. Karena seperti biasa Noer tidak di beri uang saku oleh Ibu nya.

" Tok"

"Tok"

"Permisi Bu, apa Ibu memanggil saya

? " Ucap Noer dengan santun.

"Noer? Ayo masuk! " Sahut Ibu Rita pula.

Noer pun duduk tepat dihadapan Ibu Rita.

'' Begini Noer, kemarin ada laporan dari teman kamu Keny bahwa kamu tidak pernah membawa buku pelajaran kamu ke rumah, justru kamu malah meninggalkannya di laci meja kamu di sekolah. Ibu Pun memeriksanya dan hal tersebut benar adanya. Jadi Ibu minta kamu ke sini untuk menanyakan alasan kamu meninggalkan buku-buku kamu tersebut. Bisakah kamu menjelaskannya dengan jujur!'' tanya Ibu Rita.

" Iya Bu itu benar!'' jawab Noer dengan lembut.

" Atas alasan apa kamu meninggalkannya Noer?'' Tanya Ibu Rita lagi.

'' Saya sengaja meninggalkannya Bu, karena setiap harinya saya harus membawa pesanan catering dari teman-teman,dan uangnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga saya.'' Jawab Noer tanpa keraguan.

'' Lalu Bagaimana kamu belajar di rumah dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru mata pelajaran.'' Tanya Ibu Rita kembali.

" Untuk mengerjakan PR saya mengerjakannya setelah jam pulang sekolah Bu, dan untuk belajar sebelum Pelajaran dimulai saya datang lebih awal dan belajar lebih dulu sebelum jam masuk dimulai.'' Jawab Noer.

" Jadi begitu, apa tidak terganggu pelajaran kamu dengan berjualan di sekolah?'' sekali lagi Ibu Rita memberikan pertanyaan kepada Noer.

'' Baiklah jika begitu kamu boleh kembali ke kelas kamu dan belajar mengikuti pelajaran kamu kembali.'' Ibu Rita mempersilakan Noer kembali ke kelasnya.

Setibanya di kelas Kenny langsung nyamperin Noer dengan tertawa cemooh kepada Noer.

Tetapi Kenny heran kenapa wajah Noer tidak terlihat sedih ataupun ketakutan.

" Apa yang dikatakan Ibu Rita kepada Noer ya? Kenapa Noer terlihat biasa-biasa saja!'' ini ngedumel sendiri sambil berjalan.

'' Lo kenapa? komat-kamit di sini sendiri? " ledek Silvi kepada Kenny.

" Mau tau aja Lo, apa mau tau banget?" Kenny berbalik meledek Silvi.

" Males banget gue ngurusin Lo! " jawab Silvi sambil berlalu mendekati Noer.

Kini merasa sangat kesal kepada Silvi dan Noer juga Ibu Rita yang tidak memberikan sanksi kepada Noer yang telah melanggar aturan yaitu meninggalkan buku pelajaran di laci meja di kelas.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!