Beberapa hari Noer sakit, tapi tetap saja sikap Ibu Yati sangat cuek kepada Noer. Berbeda dengan sikap nya pada Citra dan Gunawan.
"Apa mungkin Gue bukan anak kandung ayah dan ibu? " Noer bermonolog di kamar nya sambil menatap langit di sore itu.
Noer menghela napas panjang, dan menarik selimut nya.
"Tok"
"Tok"
Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar.
"Noer, Ayah boleh masuk? " Suara Ayah terdengar dari dalam.
"Ya Ayah" Sahut Noer lemas.
''Ada apa ayah? Maaf Ayah hari ini Noer tidak sekolah, karena Noer sakit! " Kata Noer dengan mengeluh.
"Iya Nak tidak apa, Kamu istirahat aja. Nanti Ayah coba pinjam uang sama paman Mu untuk membawa Mu berobat! " Kata Ayah dengan mengelus rambut Noer.
''Terimakasih Ayah" Kata Noer dengan senyum yang penuh harap mendapatkan kasih sayang dari ke dua orang tua nya itu.
Noer kembali berbaring ranjangnya, Ia pun meraih ponselnya dan melihat ada sebuah pesan yang masuk dan terlihat dari layar ponsel itu pesan yang masuk dari Andre.
"Hai, hari ini lo nggak masuk sekolah ya? Kok tidak terlihat di halte bis?'' begitu isi pesan dari Andre yang dikirim sejak 2 jam yang lalu.
Noer mengabaikan pesan tersebut,dan mencoba untuk tidur karena kepalanya terasa sangat sakit.
Tidak beberapa lama setelah itu, ponsel Nur pun berbunyi nada pesan masuk. Noer kembali terbangun dan membuka pesan itu.
Karena sudah berulang kali Andre mengirimkan pesan akhirnya Noer pun membalas pesan dari Andre.
'' Tidak Bang Nur lagi sakit!'' Noer membalas dengan pesan singkat.
'' Kan dari kemarin sudah Abang katakan kalau lo Jangan memaksakan untuk sekolah karena abang lihat lo sudah tidak baik-baik saja kemarin itu''' balas dari Andre lagi.
Noer tidak lagi membalas pesan dari Andre, karena kondisi kesehatannya semakin memburuk.
Noer hanya menyalakan musik yang ada di ponselnya dengan volume yang sedang dan enak didengar.
Musik tersebut adalah lagu Bollywood kesukaan Noer.
***
Paas Aaye…
Dooriyaan Phir Bhi Kam Na Hui
Ek Adhuri Si Hamari Kahani Rahi…
Aasmaan Ko Zameen,
Ye Zaroori Nahi,
Jaa Mile...
Jaa Mile.
**Ishq Saccha Wahi, Jisko Milti Nahi
Manzilein**...
Manzilein...
Rang Thhe, Noor Tha, Jab Kareeb Tu That
Ek Jannat Sa Tha, Yeh Jahaan…
Waqt Ki Ret Pe, Kuch Mere Naam Sa
Likh Ke Chhod Gaya, Tu Kahaan…
Hamari Adhuri Kahani…
Hamari Adhuri Kahani
Hamari Adhuri Kahani
Hamari Adhuri Kahani
Khushbuon Se Teri, Yunhi Takra Gaye…
Chalte Chalte, Dekho Na
Hum Kahaan Aa Gaye…
Jannatein Agar Yahin, Tu Dikhe Kyon Nahin
Chaand Suraj Sabhi, Hai Yahaan…
Intezaar Tera, Sadiyon Se Kar Raha
Pyaasi Baithi Hai Kab Se Yahaan…
Hamari Adhuri Kahani…
Hamari Adhuri Kahani
Hamari Adhuri Kahani
Hamari Adhuri Kahani
Pyaas Ka, Ye Safar, Khatam Ho Jayega…
Kuch Adhura, Sa Jo Tha, Poora Ho Jayega…
Jhuk Gaya Aasmaan, Mill Gaye Do Jahaan
Har Taraf Hai Milan Ka Samaa…
Doliyan Hain Saji, Khushbuein Har Kahin
Padhne Aaya Khuda, Khud Yahan
Hamari Adhuri Kahani
Hamari Adhuri Kahani…
Hamari Adhuri Kahani
Hamari Adhuri Kahani
***
Entah kapan lagu itu berakhir Noer sudah tidak tau, karena Noer sudah tertidur.
" Noer, gue mau mengatakan sesuatu hal yang penting! " kata Andre memegang tangan Noer.
" Boleh Bang, lo Mau mengatakan apa? " jawab Noer pula.
" Entah kapan rasa ini dimulai,yang jelas gue merasakan perasaan yang berbeda saat melihat lo. Dan entah lo juga merasakan hal yang sama kepada gue. " Andre berbicara dengan gugup.
" Abang bicara yang jelas dong, jangan muter-muter seperti itu! " kata Noer dengan menarik tangannya dari genggaman Andre.
" Gue bingung Bagaimana cara mengatakannya! " Kata Andre dengan malu-malu.
" Aduh kok kayaknya ribet banget sih Bang? Abang tinggal bilang intinya aja daripada muter-muter nggak jelas dan bikin bingung. " kata Noer lagi.
Andre pun menarik nafas dan menghembuskannya.
" Oke Gue mau bilang, kalau Gue jatuh cinta sama Lo dan Gue mau mendengar jawaban Lo saat ini juga. " Kata Andre yang telah bisa bernapas lega setelah mengucapkan isi hatinya.
" Apa tidak salah Abang jatuh cinta sama Gue yang masih bersekolah kelas 3 SMP? Dan apa yakin Abang mau sama gue yang notabennya tidak seperti gadis-gadis lainnya. Abang ngerti maksud gue kan? " kata Noer mencoba menjelaskan Seperti apa dirinya.
" Noer, gue nggak peduli Seperti apa Kondisi Lo, keluarga Lo dan lainnya! " Andre meyakinkan Noer.
" Sekali lagi gue bertanya sama Abang,apa Abang yakin suka sama cewek yang selalu dikekang di setiap langkahnya dan Gue tidak bisa seperti cewek lainnya yang bisa selalu menemani abang saya Abang itu dan saat Abang mau" sekali lagi Noer meyakinkan pernyataan Andre.
" Seperti apapun Lo juga tetap mencintai Noer! " Andre sangat yakin dengan keputusannya jatuh cinta kepada Noer.
" Baiklah, jika memang Abang sudah memutuskan seperti itu ya kita jalani aja. tapi jangan pernah menuntut apapun dari Noer ya. jangan pernah marah jika gue nggak bisa memiliki waktu untuk abang. " Noer memberikan ultimatum kepada Andre Agar suatu saat tidak menyalahkan ataupun mempermasalahkan dirinya jika suatu hari Andre menuntut waktunya.
"Noer! "
"Noer! "
Terdengar suara ibu memanggil Noer dari rumahnya.
" Iya Ibu, sebentar! " sahut Noer yang bergegas berlari menuju sumber suara itu dan meninggalkan Andre yang masih menatap nya yang semakin darinya.
" Dari mana aja sih Kamu Kok lama banget membeli obatnya! " Kanya Ibu curiga.
" Maaf Ibu tadi apoteknya rame jadi mengantri pengembalian uangnya. Dan kepala Noer juga terasa sangat pusing jadi Noer duduk sebentar di depan Apotek itu." Kata Nur juga terbata-bata.
" Awas aja jika Kamu berbohong! " ancam Ibu sambil masuk ke rumah.
' Maafin Noer Bu, Noer sedikit berbohong demi kebaikan Bang Andre. ' Kata Noer dalam hati.
Noer pun kembali ke kamarnya dan meraih ponselnya yang ada di lemari tempat buku-bukunya disusun dengan rapi.
Noer dari layar ponselnya itu sudah ada beberapa pesan dari Andre.
"Terimakasih ya Noer sudah mau menerima abang jadi bagian dalam hati Lo! "
begitu pesan yang dikirim oleh Andre.
" K****ita jalani aja dulu ya Bang! " balas Noer.
" Ini saja sudah sangat membuat gue senang, Noer! Semoga Gue bisa jadi yang terbaik buat lo dan hubungan kita bisa Direstui oleh kedua orang tua Lo" Andre masih membalas pesan dari Noer
Namun Noer tidak membalas lagi pesan tersebut, karena ada Citra di sampingnya. Dan Noer pun mematikan nada dering ponselnya agar tidak didengar oleh Citra jika ada pesan masuk dari Andre. Kali ini Noer benar-benar waspada dengan privasinya dari Citra dan Gunawan karena bisa Kapan saja mereka mengadukannya kepada ayah dan ibu.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments