5

Cyeril berpamitan dengan cepat. Dzoki sudah menunggunya di depan. Lagi pula, Cyeril tak mau berurusan dengan Tasya. Sudah cukup urusannya di kampus atas fitnahan yang sama sekali dengan bukti minim dan tak bisa di percaya.

Celemek itu di letakkan di meja dan Cyeril masuk ke adalam ruang karyawan untuk mengambil tas dan barang pribadi lainnya.

"Jangan resign, Cyeril. Kamu butuh uang berapa? Kamu minta gaji berapa?" tanya Kahfi tiba -tiba ynag ikut masuk ke dalam ruangan itu hingga membuat Cyeril terkejut.

Cyeril menoleh ke arah Kahfi dan menatap mata bulat hitam itu dengan lekat. Perlahan Kahfi berjalan menuju arah Cyeril dan menutup jalan Cyeril yag sudah siap bergegas untuk pergi.

Tangan Kahfi sengaja memegang dinding dan wajahnya mendekat pada Cyeril.

"Kak Kahfi mau apa?" tanya Cyeril pelan.

"Jangan resign Cyeril," ucap Kahfi mengulang kembali permintaannya.

"Maaf Kak, Cyeril harus pergi sekarang," ucap Cyeril cepat. Ia tidak mau sesuatu terjadi pada dirinya yang menimbulkan fitnah dan bisa runyam semua masalah.

"Apa yang kau lakukan!! Dasar perempuan murah!!" teriak Tasy yang tiba -tiba masuk ke dalam ruangan itu tanpa permisi dan membuka pintu ruangan itu dnegan keras.

Kahfi melotot ke arah tasya. Ia tidak suka dengan ucapan kasar Tasya yang menganggap Cyeril sebagai wanita murahan.

"Kamu kenapa Tas? Cari malah saja," ucap Kahfi mulai kesal dengan sikap tasya yang seolah menganggap hubungan mereka sudah lebih dan spesial.

"Ekhemmm ... Lebih baik, kalian urus masalah kalian ya? Cyeril mau pergi dulu," ucap Cyeril pelan lalu bergegas pergi dri ruangan itu.

"Jangan pergi, kataku!! AKu suka sama kamu, Cyeril!!" unfkap Kahsi dengan jujur membuat Cyeril terkejut dan memberhentikan langkahnya. Ia tersadar di depannya adaTasya yang menatap tajam ke arah kahfi dan dirinya.

Tanpa di gubris dan tanpa di respon. Cyeril memilih pergi tanpa satu kata pun.

"Dzoki ...." tiak Cyeril lembut.

"Sudah selesai?" tanya Dzoki pelan.

"Sudah. Kita mau kemana?" tanya Cyeril pelan.

Semua anggota itupun tertawa bahagia dan saling bertatapan. Cyeril mengedarkan pandangannya dengan curiga.

"Loe gk lagi pengen jebak gue kan?" tanya Cyeril menuduh.

Tatapan Dzoki semakin lekat dan tajam ke arah dua bola mata Cyeril.

"Kalau firasat loe benar? Loe mau bicara apa? Loe udah gue bayar mahal kan?" ucap Dzoki dengan suara tegas tepat di telinga Cyeril.

Suara maut itu membuat Cyeril bergidik ngeri. Bulu kuduk di sekujur tubuh Cyeril pun seolah berdiri dan ....

Tangan Cyeril langsung di genggam erat oleh Dzoki. Tubuh mungil itu pun langsung di bawa pergi dnegan menggunakan motor besarnya.

Ya, mereka bermain balap liar di ujung jalan baru yang baru saja di aspal.

"Wah ... Baru datang Bos? Kita sudah nungguin dari tadi," ucap Boy yang merupakan rekan balapannya. Malam ini, Dzoki memang mengajak tempur di jalan untuk mencoba motor dua tak yanag baru saja di korek habis -habisan. tak hanya itu, setelan motornya sudah sangat enteng dengan oli yang hanya di beri seperrempat saja. Kalau kata orang, biar motornya bisa 'ngaung' atau bisa terbang karena entengnya tak ada beban.

"Yap. Gimana sudah siap?" tanya Dzoki pelan.

"Sudah Bos. Tumbalnya juga sudah ada. Lihat tuh, ada tiga sekaligus. Kuat gak?" goda Boy tertawa.

"Gila!! Gue bawa sendiri. Itu buat yang lain aja," ucap Dzoki latang. Ia lalu menarik Cyeril dan memeluk Cyeril di depan semua orang. Tanpa malu -malu, Dzoli pun mencium pipi Cyeril.

Balapan liar itu akan segera di mulai. Dua joki handal sudah di turunkan, salah satunya Dzoki.

"Doain gue biar menang. Kalau menang, duitnya buat loe semua," ucap Dzoki pelan berpesan pada Cyeril.

"Ini bahaya. Loe gak takut, Ki?" ucap Cyeril pelan. Ia melihat ke arah depan yang gelap gulita.

Dzoki cuma tersenyum saja, "Susah ngomong sama cewe kayak loe."

Cyeril pun minggir dan di temani oleh Egi. Bendera perang motor segera di turunkan pertanda balapan liar itu segera di mulai. Lintasannya sudah jelas dan kembali di start awal.

3 ...

2 ...

1 ...

Mulai .... GO!! Teriak slah satu umbrella girl yang nantinya di jadikan taruhan. Dua kubu sudah ricuh dan riuh. Hadiah malam ini tak hanya uang tunai, minuman satu krat, dan motor, tapi juga tambahannya tiga wanita malam yang siap melayani mereka semua di saat mabuk.

"Dzoki sudah biasa kayak gini?" tanya Cyeril pada Egi.

"Ya," jawabnya santai.

"Loe juga?" tanya Cyeril pelan.

"Ya. Loe lama -lama kayak polisi ya? Kenapa juga, Dzoki milih loe," ucap Egi pelan.

Cyeril menatap ke arah Egi dan memutar kedua bola matanya dengan malas. Ucapan Egi membuat Cyeril kesal.

"Mana gue tahu, kenapa juga Dzoki milih gue. Bagus tuh dia sama Tasya," ucap Cyeril mulai ketus.

"Dzoki maunya serius, tapi tasyanya kayaknya gak mau deh," ucap Egi pelan.

"Kenapa? Banyak perempuan yang mau sama Dzoki lho. kenapa Tasya gak mau?" tanya Cyeril penasaran.

"Gak tahu lah. Itu urusan mereka, bukan urusan gue juga," ucap Egi pelan.

"tasya kayaknya suka sama pemilik cafe tadi. Kak Kahfi," ucap Cyeril pelan.

"Gue gak ada urusannya," ucap Egi ketus.

Cyeril langsung terdiam dan tak banyak bicara. Dia memilih menyimak saja. Cyeril masih baru di sini, dan ini kali pertamanya di ajak ke dunia balapan liar.

"Ekhemmm ... Kalian main perempuan juga?" tanya Cyeril dnegan suara keras.

Egi pun tertawa dengan keras, bahkan sangat keras.

"Ya dong. Untuk apa di anggurin," ucap Egi bangga.

"Dzoki juga?" tanay Cyeril mulai takut sendiri.

"Gak. Dia paling anti main perempuan. Kalau pun ada perempuan paling duduk bareng aja. Dia paling susah deket sama cewek, makanya dia cinta mati tuh kayaknya sama Tasya. Tapi ...." ucapan Egi di gantung. Suara riuh dan tepuk tangan pun semakin terdengar kencang.

Suara motor dua tak yang berisik muali terdengar lagi dan mendekat ke arah start awal.

"Bingung kenapa?" tanya Cyeril penasaran.

"Dzoki bisa -bisanya nyium pipi loe? Gue gak pernah lihat dia nyium Tasya?" ucap Egi jujur.

"Hah? Masa iya?" ucap Cyeril dengan perasaan aneh.

"Gue cuma jadi cewek bayaran aja,"ucap Cyeril jujur.

"Sekarang?" ucap Egi menegaskan.

'Tiga bulan," ucap Cyeril jujur.

"Dzoki baik kok. Loe jangan takut. Dia tahu soal cincin itu. Dia sengaja ...."ucapan Egi keburu di hentikan tepat motor Dzoki melintas lebih dulu melalui starta awal. Itu tandanya kubu Dzoki lah pemenangnya.

Dzoki memberhentikan motornya dn mengangkat tangannya penuh semangat karen amemenangkan balapan liar malam itu. Kedua matanya mencari -cari keberadaan Cyeril yang hanya terdiam di sisi jalan menatap Dzoki dengan tatapan sendu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!