Tak Secantik Wajahmu

"Eric,"

Sherly terbangun di tengah malam dan tak mendapati Eric berbaring di sampingnya. Padahal ini malam pertama mereka, tetapi Eric mengatakan jika dia sangat lelah sehingga harus menunda malam pertamanya.

Gadis itu bangkit dari berbaringnya lalu memutuskan untuk mencari Eric di luar. Bukannya Eric yang ia temui, tetapi Ken yang sedang duduk sendirian di ruang keluarga. Lelaki itu mengangkat kepalanya saat mendengar derap langkah kaki seseorang yang datang.

"Paman, apa kau melihat suamiku?" Tanya Sherly pada laki-laki itu.

Ken menggeleng. "Aku tidak melihatnya, bukankah dia ada di kamar bersamamu?" Ucap Ken yang kemudian dibalas gelengan oleh gadis itu.

"Dia menghilang, tadi aku sempat ketiduran. Dan ketika aku terbangun, dia sudah tidak ada." Jelasnya.

Ken terdiam selama beberapa saat. Haruskah dia memberitahu Sherly kemana suaminya itu pergi, atau lebih baik diam dan pura-pura tidak tahu?! Ken mengangkat kepalanya dan mengunci manik Hazel-nya. "Suamimu, aku tidak melihatnya."

Sherly mengangguk. "Baiklah kalau begitu, aku kembali ke kamar dulu." Sherly beranjak dari hadapan Ken dan pergi begitu saja. Selepas kepergian Sherly, Ken bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah jendela. Dia membuka tirai di depannya dan memperhatikan dua orang yang sedang asik berciuman.

Menutup kembali tirai tersebut. Ken beranjak dari sana dan melenggang pergi.

Malam ini Ken dan keluarga kakaknya tak langsung kembali ke Canada. Sherly melarang mereka untuk langsung pulang setelah acara selesai. Rencananya mereka akan tinggal di Seoul selama satu Minggu. Seperti permintaan gadis itu.

-

-

Cklekkk...

Sherly mengangkat kepalanya mendengar suara pintu di buka. Dan sosok Eric terlihat memasuki kamar mereka. "Kau darimana saja? Kenapa tiba-tiba menghilang?" Kedatangan Eric disambut pertanyaan oleh Sherly.

"Oh, aku keluar sebentar untuk mencari angin segar. Kenapa belum tidur Ini kan sudah malam?" Eric menghampiri Sherly lalu duduk di sampingnya.

"Bukankah kau tau sendiri aku tadi sempat ketiduran, dan aku terbangun saat menyadari kau tidak ada di sampingku. Lalu kenapa aku mencium parfum Mama di pakaianmu?" Sherly menatap Eric dengan curiga.

"Oh, ini. Tadi ketika aku pergi ke dapur lampu tiba-tiba mati. Dan kebetulan Mama juga ada di sana, kami tidak sengaja bertabrakan. Mungkin itu yang membuat parfumnya menempel di pakaianku."

Sherly memicingkan matanya dan menatap Eric penuh curiga. "Benarkah?" Laki-laki itu mengangguk. Tapi entah kenapa, Sherly tidak bisa mempercayai ucapan suaminya begitu saja. Dia merasa ada yang Eric sembunyikan darinya.

"Oh, sudah malam. Sebaiknya kita tidur." Ucap Sherly yang kemudian dibalas anggukan oleh Eric. Eric mengecup kening Sherly kemudian berbaring disampingnya. Mereka berdua pun segera tidur.

-

-

Sang penguasa malam telah meninggalkan peraduannya. Tempatnya telah digantikan oleh sang penguasa siang, mentari telah merangkak naik menuju singgasananya. Membangunkan para manusia kelelahan dari tidur panjangnya.

Di sebuah rumah mewah yang memiliki dua lantai. Dua wanita terlihat sibuk di dapur menyiapkan sarapan. Mereka berdua adalah nyonya Bianca dan Maria. Obrolan hangat mewarnai kebersamaan mereka berdua.

Bianca dan Maria memiliki hubungan yang sangat baik. Nyonya Bianca tak menaruh kebencian sedikit pun kepada Maria. Begitupun sebaliknya, hubungan mereka layaknya kakak dan adik.

"Kelihatannya Eric adalah lelaki yang baik, semoga saja dia bisa membahagiakan Sherly." Ucap Maria.

Nyonya Bianca tersenyum. "Tidak perlu mencemaskan hal itu, Maria. Karena Eric adalah lelaki yang baik, dia juga sangat sopan. Kakak mengenalnya dengan sangat baik,"

"Aku penasaran bagaimana mereka berdua bisa bertemu dan kemudian saling jatuh cinta, lalu memutuskan untuk menikah."

"Aku sendiri tidak tahu bagaimana mereka bisa bertemu lalu jatuh cinta. Lima bulan yang lalu Sherly membawanya datang kemari dan memperkenalkannya padaku, aku langsung menyukainya karena Eric terlihat sangat baik." Jawab Bianca.

Ken yang tidak sengaja mendengar obrolan mereka berdua menangkap maksud lain dibalik ucapan Nyonya Bianca. Seperti sebuah kata ambigu, dan ketika melihat ekspresi wajahnya. Wanita itu terlihat sangat bahagia ketika membahas menantunya. Tak ingin ambil pusing, Ken pun melanjutkan langkah dan pergi ke taman belakang untuk mencari angin segar.

Langkah kaki Ken terhenti ketika lensa coklatnya menangkap siluet perempuan yang sedang memetik bunga di taman belakang. Wajahnya terlihat ceria dan begitu bahagia. Dan Ken tidak bisa membayangkan, bagaimana perasaan perempuan itu ketika mengetahui hubungan terlarang antara Ibu dan suaminya.

"Sherly, kau sangat cantik. Namun sayangnya nasibmu tak secantik wajahmu!!"

-

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

Eric tau perselingkuhan itu tapi knp diam saja kan kasian Sherly

2023-01-02

1

Sumawita

Sumawita

wah wah bau bau kehancurannya Bianca nih

2022-12-30

1

Osie

Osie

ken kenapa diam aja lht perselingkuhan erick n bianca. hrsnya kamu seret sherly utk lht faktanya biar sherly bisa ambil tindakan seblm sherly diunboxing erick..kasihan sherlykan dpt bekas mama nya sendiri

2022-12-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!