Suamiku, Calon Ayah Tiriku

Suamiku, Calon Ayah Tiriku

Hari Pernikahan

"Selamat untuk kalian berdua,"

Nyonya Bianca tersenyum sambil menggenggam tangan putri dan menantunya. Kebahagiaan terlihat jelas dari pancaran matanya. "Terimakasih, Ma. Karena sudah merawat dan membesarkanku. Memberikan cinta dan kasih sayang yang tulus padaku."

Ibu tiga anak itu tersenyum lebar. Kemudian dia mengangkat kedua tangannya dan membalas pelukan sang putri. "Sama-sama sayang, karena kebahagiaanmu menjadi prioritas utama Mama." Ucapnya sambil tersenyum lebar.

Lalu pandangan Nyonya Bianca bergulir pada menantunya. "Eric, Mama titipkan Sherly padamu. Jaga dan lindungi dia sepenuh hatimu."

Pria itu 'Eric' mengangkat wajahnya dan menatap ibu mertuanya dengan bingung. Lalu pandangannya turun pada tangannya yang digenggam oleh wanita itu. Eric tersenyum lebar. "Tentu, Ma. Aku pasti akan menjaga dan melindunginya. Jadi Mama tenang saja, percayakan saja dia padaku."

Nyonya Bianca mengangguk. "Pasti," ucapnya menimpali.

Sherly tersenyum seraya menatap ibu dan suaminya bergantian. Dia merasa hidupnya begitu sempurna. Memiliki ibu yang sangat menyayanginya dan suami yang mencintainya.

"Sherly," perhatian mereka pun teralihkan. Gadis itu tersenyum lebar melihat siapa yang datang. Dia meninggalkan ibu dan suaminya dan menghampiri orang yang baru saja memanggilnya.

"Papa!!" Seru Sherly dan langsung memeluk lelaki paruh baya itu. "Aku merindukan, Papa. Aku pikir Papa tidak akan datang," gadis itu mempoutkan bibirnya.

"Dasar bodoh, mana mungkin Papa tidak datang. Bisa-bisa, Bibi Maria, menggantung Papa hidup-hidup." Ucap Tuan William sambil menjitak kepala putrinya.

Sherly tertawa. Lalu pandangannya bergulir pada Maria, ibu tirinya. Lagi-lagi dia tersenyum lebar lalu berganti memeluk ibu tirinya tersebut. "Aku merindukan, Bibi." Ucap Nara sambil mengeratkan pelukannya.

"Bibi juga sangat merindukanmu,"

Kedua orang tua Sherly memutuskan untuk bercerai ketika dia masih berusia 10 tahun. Sherly tidak tahu Apa permasalahannya sampai-sampai mereka berdua memutuskan untuk berpisah. Meskipun demikian, Sherly tidak pernah kekurangan kasih sayang dari ayah dan ibunya. Meskipun mereka tak lagi tinggal dia satu atap yang sama, namun kasih sayang mereka selalu tercurahkan untuknya.

Lima tahun setelah perpisahannya dengan ibu Sherly. Tuan William memutuskan untuk menikah lagi dengan perempuan bernama Maria, usia mereka terpaut sepuluh tahun. Tuan William lebih tua dari istrinya. Sementara usia Sherly dan Maria, hanya terpaut lima tahun saja.

Meskipun telah bercerai. Tetapi hubungan mereka masih terjalin dengan sangat baik. Termasuk hubungan Ibunya dan Maria.

"Hei, gadis cengeng. Apa kau tidak ingin memeluk kakak juga?" Seru seseorang dari belakang.

Sontak Sherly menoleh, Gadis itu tersenyum lebar. Sherly menghampiri kedua lelaki tampan yang berjalan menghampirinya. Bukan dua, tetapi tiga. Yang satu adalah paman tiri Sherly, adik dari ibu tirinya. Usia mereka hanya terpaut tiga tahun.

"Mana kado untukku." Sherly mengulurkan tangannya pada kedua kakaknya.

"Yakk!! Bukannya pelukan hangat, kau malah menagih kado dari kami. Dasar adik durhaka!!"

Sherly tertawa mendengar protes kakaknya."Aku hanya bercanda, tapi kenapa kau serius sekali." Ucap Sherly lalu memeluk keduanya.

Kedatangan ayah, ibu tirinya, kedua kakaknya di hari pernikahannya membuat kebahagiaan Sherly semakin sempurna. Dia sungguh tak menduga jika mereka akan datang hari ini. Ayahnya adalah orang yang sangat sibuk, jika pun tidak datang ia bisa memakluminya.

"Sherly, selamat untukmu." Lelaki itu menghampiri Sherly lalu mengucapkan selamat padanya.

Sherly tersenyum. "Terima kasih, Paman."

Ken, nama laki-laki itu. Hubungannya dan Sherly tidaklah terlalu dekat, Ken adalah pria yang dingin, tertutup dan irit bicara. Bahkan ketika bersama kakak dan kakak iparnya, ataupun ketika dengan kedua kakak Sherly. Sedangkan Sherly adalah gadis yang bawel dan sedikit bar-bar.

Disaat Sherly sedang asik dengan mereka berlima. Eric dan Nyonya Bianca terlihat sibuk berbincang dengan para tamu. Mereka terlihat sangat dekat dan tak jarang saling melemparkan senyum ketika mata mereka saling bertemu pandang.

Tak enak pada para tamu undangan. Akhirnya Sherly memutuskan untuk ikut menemui dan menyapa mereka. Dan sementara itu, Ken yang melihat kedekatan Eric dan Nyonya Bianca mencium bau-bau yang tidak beres. Dan dia berharap itu hanya perasaannya saja.

-

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

SEPTi

SEPTi

apakah sudah ada benih benih cinta di antara menantu dan mertua??

2023-01-23

1

SEPTi

SEPTi

kayaknya gitu deh 🤔🤔🤔

2023-01-23

0

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

Erik malah lbh peka

2023-01-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!