Sekolah mengadakan kegiatan kemah tutup tahun untuk kelas satu. Kami mengadakannya di halaman sekolah. Tentu saja bertemu lagi dengan Vano. Dia kakak pembina disini. Nyebelinnya bikin aku pingin pinjam godo rujak polo milik Bima, anggota pandawa. Hihihi sayangnya itu cuma dongeng Mbah Kung.
Kegiatan diawali dengan apel pembukaan. Kemudian pendirian tenda per sangga.
"Tarik trus pukul pathoknya," kata Yesi teman satu sanggaku memberi instruksi. Tidak semudah itu ternyata. Tenda kami mleyot mirip rumah tua. Kami satu tim menghela nafas.
"Kalian ini anak SMP tapi mirip balita. Pramuka udah setahun, tapi mendirikan tenda saja gak bisa!" kata Vano mendekat ke tendaku. Aku selalu apes saat pramuka. Karena kakak pembina ini memang selalu mengincarku. Mencari cari terus kesalahanku. Teman temanku pun menyadari itu.
"Bantuin kek. Dari pada kayak gitu," kataku lirih. Tapi emang dasarnya kakak pembina ini bencinya sama aku, jadi sampai juga ditelinganya.
"Ngomong apa kamu Po?" tanyanya sambil mendekat. Dia ikut ikutan manggil Po kayak Hector.
"Gak ada Kak," jawabku sambil sikap sempurna tegak lurus.
"Push up 10 kali!!!" perintah Vano. Aku menghela nafas sebelum melakukan perintahnya. Tapi dia ternyata cukup baik hati. Setelah aku push up, dia membantu kami mendirikan tenda dengan benar.
"Lain kali Kakak gak mau bantuin mendirikan tenda. Kali ini saja," katanya kemudian berlalu.
Selanjutnya kami sibuk mengeluarkan barang dari ransel.
"Untung ganteng dan baik," bisik Yesi. Masih membicarakan Vano.
"Haaa, baiknya cuma sekali setahun. Nyebelinnya seumur hidup," jawabku.
"Kalian itu udah saling kenal dan saling musuhan sebelum disini yaaa!" tanya Deva. Aku mengangguk. Menjelaskan kalau Vano itu anak teman papaku. Mereka ber ow ria.
"Udah punya pacar belum sih Kak Vano?" Pertanyaan Mira membuatku langsung merinding. Apalagi nanyanya sambil senyum senyum.
"Kamu minat? Gak salah? Apa matamu sakit???" tanyaku. Mira tersenyum.
"Ganteng lagi Kak Vano, dia itu kakak pembina idola. Yaa cuma kamu aja yang apes dimusuhi dia. Yang lain nganggap dia baik kok," kata Mira. Beberapa temanku mengangguk. Hiiii seremmmm..... apa baiknya si Vano itu....
Selesai mendirikan tenda dan mengaturnya, kami di kumpulkan lagi. Acara berlanjut dengan mencari jejak. Jalan jauuuhhhh sekali menemui beberapa pos dan beberapa pertanyaan. Dan di bekali dengan satu telur ayam mentah?? Buat apa??? Buat merepotkan kami lahh!!
"Satu sangga satu telur ayam. Harus dijaga baik baik. Gak boleh pecah. Yang pecah dapat hukuman," teriak Vano ditengah lapangan.
Pos satu kami harus mengenali bumbu dapur dengan benar. Kami mengerubungi piring dengan berbagai macam bumbu dapur.
"Haduhhh aku nyerah, gak tahu," kata beberapa temanku.
"Laa kamu yang penari tradisional. Jawab dong. Itu juga bumbu dapur tradisional," kata Mira.
"Lah, kok aku. Apa hubungannya bumbu sama nari. Otakmu konslet gara gara mikirin Vano," jawabku. Kami berdiskusi dan saling berdebat. Jawaban dikumpulkan entah benar entah salah.
Lanjut pos dua kami diuji dengan pengetahuan tentang pramuka. Timku kacau saat menyebutkan dasa darma pramuka. Kena marah lah sama senior.
"Kalian pramuka udah setahun dasa darma saja kacau. Mau saya suruh tiduran di rel kereta sampai keretanya lewat!!!" kata senior. Kami terdiam.
"Jawab!!!" bentaknya lagi. Yesi sebagai pimpinan sangga langsung jawab,
"Siap mau!" Bodohhhhh!!! Batinku. Akhirnya kami beneran terlentang di rel kereta api tengah hari bolong.
"Ini beneran sampe kereta lewat??" bisik Yesi.
"Bodo amat!!" Mira ngambek. Kami cuma terlentang sepuluh menit, selanjutnya suruh melanjutkan mencari jejak. Hedeeehhh..... Selameeett.
Pos tiga semacam latihan fisik. Aku melihat Vano disana. Sudah merasa apes saja melihat mukanya. Kami disuruh gelantungan diatas tali, kemudian merayap melewati kubangan yang penuh lumpur.
"Ingat telur gak boleh pecah!!" Vano mengingatkan.
"Ini gimana telur gak pecah, tapi kita suruh merayap?" Yesi bingung.
"Di genggam aja. Kan gak ada aturannya harus dikantongi," kataku. Akhirnya Deva yang menggenggam telur itu sampai sesi berlumpur kami selesai.
Sialnya lututku terkena kerikil lancip saat merayap. Perih langsung membuat air mataku menetes.
"Nangis kamu!!! Cuma kotor kena lumpur aja nangis hah!!!" seru Vano di depan mukaku.
"Siyap sakit Kak," kataku sambil menunjuk lutut. Dia ikut melihatnya.
"Kenapa gak bilang kalau terluka!!!" bentaknya lagi. Menarikku keluar dari barisan sanggaku.
Dia membersihkan lumpur di area lututku. Meneteskan obat merah tanpa ada pelannya. Kepala botol obat sempat menggesek lukaku.
"Waawwww perih Kaakk, pelan pelan kek!!" kataku ngamuk.
"Cuma obat merah. Perihnya sampai mana!! Manja!!!" katanya menyebalkan. Senyum tipis terbit di ujung bibirnya. Dia ..... sengaja melakukannya. Dasar!!!
Kami kembali kesekolah jam dua siang. Saatnya istirahat dan makan. Bersih bersih berganti baju olah raga dan celana. Aku punya tugas tambahan nanti saat api unggun. Apa lagi kalau bukan menari. Kami per sangga harus menampilkan satu pentas seni. Temanku langsung suruh aku nari. Yeee enak dimereka. Aku tampil sendirian dan latihan sendirian.
Jam 4 kami dikumpulkan.
"Buat satu kalung dari alam sekitar berbandul bawang putih. Dan buat bunga dari apapun tanpa menetik bunga!!" perintah senior. Sore itu kami isi dengan kekreatifan membuat kalung dari rumput, dan bunga dari rumput juga.
Malam hari kami mengadakan api unggun. Nyanyi nyanyi dan acara lainnya. Satu sangga harus mengadakan satu pertunjukan. Entah drama, yel yel, atau tarian. Aku sudah dihias dengan kostum tari. Mbah Kung meminta salon langganan sanggar untuk mendandaniku. Di kepalaku ada semacam mahkota berbentuk burung dengan sayap pink. Aku akan menari Tari Golek.
"Setelah tampilkan seni per sangga, semua peserta wajib memberikan bunga pada senior yang disukai setahun ini. Juga bawang untuk senior yang paling tidak disukai. Para senior juga bisa memberikan hasduk mereka pada junior yang disayangi," MC api unggun memberikan arahan sebelum acara pensi berlatar api unggun dimulai. Haaaa aku tahu pasti bawangku nanti untuk siapa.
Tepuk tangan meriah mengakhiri tarianku.
"Waaa ini penari berbakat milik SMP kita. Nari apa tadi Dek??" tanya MC.
"Tari Golek kak. Tari yang menggambarkan gadis muda yang tumbuh menjadi dewasa. Gerakannya menggambarkan kecantikan diri seorang gadis," jawabku.
"Wooowww tarian tentang kecantikan ternyata. Pantas saja yang nari juga cantik kok," puji MC. Sorakan langsung terdengar.
Sekarang giliran sanggaku memberikan bunga dan bawang. Teman temanku berpencar. Mencari senior faforit dan senior devil mereka. Ada yang memberikan bunga pada Vano. Cihh..... Dia emang dapat banyak bunga dari tadi. Langkahku kalah jauh dari teman temanku, karena masih pakai jarik. Aku memberikan bunga pada Kak Sari, senior bagian PMR yang belum dapat bunga. Kemudian berjalan menuju Vano untuk memberikan kalung bawang. Woooo suara bisik bisik langsung terdengar. Vano nyengir saja saat aku mengalungkan bawang. Dia menundukkan tubuhnya agar aku tidak kesusahan mengkalungkan bawang itu di lehernya. Beberapa siswi gak terima Vano aku kasih bawang.
"Sebentar sebentar. Boleh tahu alesan memberikan bunga pada Kak Sari dan Bawang pada Kak Vano?" tanya pembawa acara padaku.
"Senior pramuka yang paling saya suka Kak Sari. Dia suka merawat junior yang gak enak badan dengan kasih. Tidak pernah membentak. Fokusnya hanya kepada adik adiknya yang sakit," kataku.
"Dan.... yang paling aku benci..... Kak Vano. Dia terlalu sensi sama saya," lanjutku.
Vano tertawa. Kemudian dia mengambil Mic yang di bawa MC.
"Dan kamu Vanila, kamu adalah junior favorit saya. Saya terihat sensi dimata kamu, mungkin sebenarnya perhatian saya hanya tertuju padamu," kata Vano sambil melepas hasduknya di kalungkan keleherku. Belum ada senior yang memberikan hasduknya sepanjang acara. Cie cieh langsung terdengar. Dia nyengir di depanku. Menunjukkan gigi rapinya yang putih. Aku cuma buang muka. Sekarang aku yang terlihat jahat bukan??? Menyebalkan!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Ijo Colection
kok pas pramuka gak ono hasduk sek mampir ngalungi aku???? ah... males komen ding jane
2023-12-11
1
MAY.s
Di sini aku membayangkan jadi Lala, rasanya puas kali ngalunginnya😜
2023-10-30
1
MAY.s
Waduh, cewek di kon push up, ra kasihan tah😬
2023-10-30
1