Pertemuan

Karena melihat Qing Yuan tak bangun-bangun setelah beberapa kali dia menggoyang-goyangkan tubuhnya dengan cara menggunakan kaki nya, lalu pemuda itu mulai bergumam secara kesal dalam hati, "Siapa b*jing*n ini? senyenyak itu kah dia tidur?", batin laki-laki tersebut sambil menatap dalam-dalam wajah Qing Yuan dengan penuh kesal, "Haa.. sudah lah, aku akan mengusirnya sesudah dia bangun".

Pria itu membiarkan Qing Yuan untuk sementara, dia mulai mengatur beberapa kayu didalam gubuk kecil itu untuk membakarnya.

Setelah itu, ia mengambil beberapa buah-buahan yang dia bawa pulang ke gubuk, dia mulai mengupas kulitnya nya lalu memakan nya, sambil duduk di tanah dan bersandar di ranjang kayu yang Qing Yuan singgahi sembari menatap kearah kobaran api bakar di depan nya, "Uang ku sudah habis, kalau begini terus aku akan mati kelaparan", pria dengan mata tertutup sebelah itu beberapa kali menghela nafas panjang.

Saat pria itu sedang melanjutkan memakan buah, sementara Qing Yuan dirinya mulai sadar kembali dalam keadaan baik-baik saja dengan kepala yang masih terasa sedikit pusing juga sakit, "Uuhh kepala ku".

Lalu tiba-tiba Qing Yuan mulai sadar atas kejadian yang terjadi padanya beberapa waktu yang lalu, dia meraba-raba tubuhnya sambil memeriksa kesana sini dengan begitu panik, "Tu,tubuhku! tubuhku baik-baik saja bahkan luka-luka ditubuhku juga ikut menghilang?".

Qing Yuan terdiam sejenak dalam kebingungan.

Kemudian, pria yang sebelumnya mulai bertanya tanpa menatap kearah nya, "Kau sudah bangun?".

Suara darinya, seketika membuat Qing Yuan terkejut atas keberadaan pemuda itu digubuk yang sama dengannya, "Siapa kau!", Qing Yuan bertanya sambil sedikit meninggi kan suaranya akibat terkejut.

"Siapa aku? seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu", ucap pemuda itu dengan santai sembari melanjutkan memakan buah.

Ucapan darinya sedikit membuat Qing Yuan menjadi bingung, "Apa maksudmu?".

"Apa maksud ku? kau menetap di gubukku tanpa permisi bahkan sampai tidur nyenyak diatas ranjang ku!", jelas pria itu sambil menatap penuh kesal kearah Qing Yuan.

"Pantas saja gubuk ini sangat bersih, ternyata ada pemiliknya", batin Qing Yuan seraya menatap balik kearah pemuda itu.

"Bukan seperti itu, aku hanya..kruuyuuukk~", ketika Qing Yuan ingin menjelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi agar pemuda itu tidak salah paham padanya, tapi terhenti kan gara-gara bunyi perutnya diwaktu yang tidak tepat.

Keheningan berlangsung terjadi gara-gara suara perut begitu besar berasal dari Qing Yuan akibat menahan lapar dalam waktu yang lama.

Dengan ragu-ragu Qing Yuan menggaruk pelepisnya dengan pelan sambil meminta sedikit makanan dari pemuda itu, "Hehe, Tuan yang baik hati, boleh kah saya meminta sedikit buahnya?", ia meminta nya sembari tersenyum-senyum .

Senyuman dari Qing Yuan membuat pemuda itu mulai mengerut dahinya secara kesal dengan reaksi Qing Yuan yang terlihat menjijikkan di matanya, "Sial, ambil disana! jangan pernah lagi membujukku dengan cara menjijikkan seperti itu!".

"Hehe maafkan aku, terimakasih banyak atas kebaikan mu tuan", Qing Yuan mengucapkannya dengan girang tanpa peduli terhadap pemuda itu.

Ia mulai mendekati buah-buahan segar milik pria itu disamping nya dengan air liur yang mengalir di mulutnya.

Qing Yuan mengambil dua buah sekaligus dengan kedua tangannya, lalu memakannya secara lahap tanpa perlu mengupas kulit terlebih dahulu.

Melihat tingkah Qing Yuan membuat pria di depan nya itu jadi bengong dengan kelakuan tak tahu malu nya itu, "Kau benar-benar pria tak tahu malu, sedikit darimana nya?". ujar pemuda itu membuang muka nya dengan emosi.

"Ha,ha maafkan aku, aku terlalu lapar".

Pemuda itu hanya menghela nafas, kemudian ia lanjut bertanya kepada Qing Yuan sambil kembali memakan buahnya, "Darimana kau berasal? kenapa tiba-tiba datang ke gubuk ku".

Pertanyaan darinya membuat reaksi Qing Yuan dari girang tiba-tiba menjadi murung, ia menelan kunyahan buah di mulutnya sambil menatap dengan lesu buah ditangannya lalu kembali bertanya kepada pemuda itu, "Kau tau sekte Qingyun?".

"Ya aku tau, sekte yang terkenal karena dipenuhi perguruan berbakat".

"Benar! aku berasal dari sana. tapi, aku sudah di usir dari sekte karena memiliki dantian cacat tidak bisa berkultivasi seperti mereka", jawab Qing Yuan sambil meremas kuat buah ditangannya dengan perasaan dendam.

"Oh karena kau tak tau harus kemana, kau menemukan gubuk ku, lalu tiba-tiba kau mendapatkan sebuah keajaiban yang bisa membuat dantian mu menjadi sempurna hingga mengeluarkan cahaya hebat, seperti itu bukan?", jelas pria itu tanpa menatap sedikit pun kearah Qing Yuan

"Bagaimana kau bisa tahu, aku bahkan belum menjelaskan semuanya?", Qing Yuan sedikit memiringkan kepalanya ke kanan dengan ekspresi wajah terkejut.

"Hanya tebakan".

"Apa?, hanya tebakan saja bisa tepat sasaran sampai sejelas itu?", Qing Yuan semakin diambang kebingungan dengan pria di depan nya.

"Sudah lah, aku tidak tertarik dengan kehidupan menyedihkan mu itu", ujar laki-laki itu akan tak peduli dengan kisah Qing Yuan lebih lanjut.

Ucapannya sedikit membuat Qing Yuan merasa jengkel terhadap nya, kemudian dirinya juga ikut bertanya akan tentang hidup pemuda di depan nya itu, "Lalu, kau berasal darimana, kenapa bisa sampai tinggal di gubuk ini?".

"Kenapa kau ingin tahu? aku hanya orang miskin dan gubuk ini memang tempat tinggalku", jawab pemuda itu dengan singkat.

"orang miskin? itu tidak mungkin. penampilan mu berbeda dari ucapanmu, kau seperti bukan orang biasa", tutur Qing Yuan sembari mengerut dahi secara serius menatap pria itu.

Tiba-tiba pria itu berhenti memakan buahnya dan menghela nafas panjang, dia menoleh kearah Qing Yuan sambil mengatakan dengan cara menatap kearah nya, "Kenapa kau jadi banyak berbicara?".

"Ah bukan begitu".

"Jika bukan begitu, sebaiknya kau diam dan makan saja buahmu". pemuda itu kembali membuang muka mengalihkan pandangan nya dari Qing Yuan.

"Haa.. baiklah-baiklah jika kau tak mau memberi tahu nya. kalau begitu, siapa nama mu?", tanya Qing Yuan

"Mengapa kau harus tahu namaku, sebentar lagi kau juga akan pergi dari sini".

"Pergi? aku tidak akan pergi dari sini, maka dari itu beritahu aku namamu karena kita akan tinggal bersama mulai sekarang", Qing Yuan melipat kedua tangannya di dada sambil mengucapkan dengan penuh percaya diri.

Perkataan penuh percaya diri dari Qing Yuan membuat pemuda itu seketika terkejut hingga bola matanya melebar, lalu dia menoleh kearah Qing Yuan dengan kesal sambil meledakkan suara nya, "Kau sialan, siapa kau berani-beraninya memutuskan seperti itu, siapa yang akan tinggal denganmu?".

Namun, kemarahan nya itu tak dipedulikan oleh Qing Yuan. Qing Yuan tiba-tiba memeluk tangan pria itu sambil menatap dengan berbinar-binar kearah nya seraya memohon-mohon memasang ekspresi konyol, "Ayolah siapa namamu, biarkan aku tinggal disini".

Karena kejijikan dirinya dengan tingkah Qing Yuan, terpaksa pemuda itu memberi tahu namanya sambil berteriak, "Sialan, lepaskan aku! aku Xiao Yu panggil aku Xiao Yu!".

"Baiklah Xiao Yu kita akan tinggal bersama mulai sekarang". ucap Qing Yuan tanpa malu-malu

Xiao Yu hanya bisa mengumpat-umpat dalam hati nya.

"Perkenalkan aku Qing Yuan".

"Aku tak ingin tahu namamu, enyah! aku mau tidur!", Xiao Yu dengan penuh kesal terhadap Qing Yuan hanya bisa meredakan nya dengan cara tidur".

"Hehe, selamat malam Xiao Yu".

Xiao Yu tak peduli lagi dengan Qing Yuan, dia langsung memejamkan matanya berbaring membelakangi Qing Yuan.

Sementara itu, Qing Yuan keluar dari gubuk kembali bertanya-tanya heran dengan dantiannya yang saat ini menjadi sempurna.

"Batu itu tak hanya membuat dantian ku sempurna tapi juga membuat ku masuk kedalam tahap awal (tingkat pertama)", Qing Yuan bergumam sambil menatap kearah telapak tangannya.

Dia kembali menggenggam dengan kuat tangan nya, kemudian Qing Yuan menarik pedang mencoba membelah sebuah batu didepan nya.

Secara ragu-ragu Qing Yuan ingin membelah nya dengan tangan yang bergetar, namun Qing Yuan memberanikan diri sambil menggenggam erat gagang pedang berusaha fokus menghilangkan keraguan nya.

Dengan cepat Qing Yuan mengayunkan pedang membelah batu sampai bunyi "Sringg!!" suara dari ayunan pedang terdengar dengan jelas.

"Kraaakk!", suara keretakan batu akibat ayunan pedang Qing Yuan. retakan batu sedikit demi sedikit berjalan dan terbelah menjadi dua bagian.

Terbelah batu besar itu membuat Qing Yuan kaget sambil menatap kearah pedang nya.

Lalu, dia tiba-tiba bertekad akan membuat dirinya menjadi lebih kuat agar bisa membalas dendam sembari menggenggam erat pedang di tangan nya, "Dengan begini aku masih ada harapan untuk bisa membalas sekte Qingyun".

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Ayo...

2023-02-05

1

☕ 𝙾𝙵𝙵𝙻𝙸𝙽𝙴

☕ 𝙾𝙵𝙵𝙻𝙸𝙽𝙴

nyimak lagi

2023-01-20

1

anggita

anggita

lapar.. keluwen durung mangan.

2023-01-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!