Peninggalan guru

Setelah beberapa saat kemudian Qing Yuan pingsan, ia kembali membuka matanya dan bangun secara perlahan dengan kepala yang terasa berat nan pusing.

"Ukh apa aku baru saja pingsan?", Qing Yuan memegang kepalanya yang terasa sangat berat bagaikan ada sebuah batu dalam kepalanya, "Sial ini sakit sekali".

Pada saat bersamaan Qing Yuan sedang mengelus-elus dahi meredakan sakit kepalanya, dia merenungkan diri sendiri secara sedih dengan putus asa akan hidupnya saat ini, "Guru apa yang harus kulakukan sekarang? aku benar-benar tak tau harus kemana, hidupku tak ada artinya jika tidak ada dirimu guru", mata Qing Yuan kembali berkaca-kaca menahan rasa sedih atas kerinduan sesosok guru yang telah tiada.

Tanpa guru nya, Qing Yuan tak tau sekarang apa tujuan dia hidup. ia hanya seorang sampah dengan dantian cacat tak bisa berkultivasi seperti senior Jingyu salah satu pengkultivasi berbakat yang ada di sekte Qingyun.

Sesosok berbakat seperti Jingyu menjadi panutan bagi Qing Yuan untuk bisa seberbakat dan sejajar dengan kakak seperguruannya. tapi, itu dulu. Setelah Qing Yuan di perlakukan seperti sampah asing oleh Jingyu, hal semacam panutan itu jadi menghilang lenyap dalam dirinya, kini hanya tertinggal sekumpulan dendam di hati dan pikiran Qing Yuan.

Sementara itu, Qing Yuan menoleh kearah bungkusan berisi barang-barang nya yang dibawa dari sekte di samping nya.

Dia mengambil bungkusan tersebut dengan pikiran yang masih kacau akan tentang tujuan hidupnya saat ini.

Secara perlahan Qing Yuan membuka bungkusan tersebut dengan kepala yang masih terasa sedikit pusing.

Saat dia melihat satu persatu secara terpisah barang-barang nya ia menemukan sebuah batu hitam berkilau dengan sebuah Buku kuno yang terbawa dalam bungkusan nya itu, "Apa ini?".

Batu yang cantik dan Buku yang sudah terlihat kusut nan usang seperti keberadaan nya sudah ada sejak lama.

"Ini kan batu dan buku yang guru berikan padaku".

Sekilas Qing Yuan mengingat masalalu pada waktu guru nya memberikan sebuah batu dan buku saat dirinya masih berusia sepuluh tahun.

Saat itu Qing Yuan sedang berlatih mengayun pedang kayu dengan sangat rajin dan fokus. namun, gurunya tiba-tiba memanggil dirinya yang tengah berlatih, "Qing Yuan kemarilah sebentar".

Qing Yuan dengan cepat berhenti mengayunkan pedang kayu nya setelah mendengar perintah dari seorang guru.

Ia menghampiri sang guru secara siaga sesuai perintah darinya, "Ada apa guru?".

Kehormatan yang sangat tinggi dari Qing Yuan kepada gurunya, membuat sang guru tua menghela nafas sambil tersenyum. ia tiba-tiba mengeluarkan sebuah buku dengan batu dari dalam jubah hanfu nya dan memberikan kepada Qing Yuan, "Qing Yuan simpan lah ini baik-baik".

"Apa ini guru?", Qing Yuan bertanya secara heran seraya mengambil kedua batu dan buku tersebut.

Gurunya tiba-tiba mengelus rambut Qing Yuan dengan lembut sambil mengatakan secara tersenyum, "Itu akan berguna suatu saat, bukalah buku itu saat kau sudah remaja nanti. ini perintah dari ku Qing Yuan".

Qing Yuan menatap batu dan buku ditangan nya yang guru berikan kepadanya secara heran. tapi, karena ini adalah sebuah perintah dari guru, Qing Yuan akan menurutinya, "Baik guru, aku akan menyimpan benda ini dengan baik-baik".

Setelah bayangan itu terlintas, Qing Yuan menatap sejenak kearah buku tersebut, "Guru menyuruhku untuk membukanya saat aku remaja, apakah sekarang aku sudah boleh membuka nya?", Qing Yuan bergumam secara serius sambil mengelus dagu nya dengan dahi yang mengerut.

"Ah sudahlah aku buka saja", tanpa membuat isi pikiran nya menjadi bertambah, Qing Yuan langsung membuka buku yang sudah kusut dan usang itu.

Begitu terkejut dan tercengang nya Qing Yuan saat melihat isi didalam buku itu dengan mata yang melebar, "Ini, ini kan", suara getaran dengan tangan yang gemetar terlihat jelas bahwa Qing Yuan merasa terkaget kan dengan isi buku nya.

Qing Yuan mengernyit kasar kening nya lalu berucap, "Ini hanya buku kosong! tidak ada satu tulisan kata pun isi yang ada di kertas lembaran buku ini!", satu persatu Qing Yuan menyingkap Lembaran demi lembaran tak ada sepatah kata tulisan pun yang tertulis di atas kertas melainkan hanya buku kosong.

"Mungkin aku harus fokus menatap nya agar isi nya muncul", dengan helaan nafas panjang Qing Yuan menatap buku itu dalam dalam secara melototi bukunya sambil berpikir mungkin isi nya akan muncul jika dia memfokuskan diri.

Namun, sia-sia saja Qing Yuan memelototi buku tersebut, sudah beberapa menit berjalan isi buku itu tak muncul-muncul hingga membuat Qing Yuan merasa frustasi, "Apa ini! kenapa isi buku nya tak muncul-muncul!?", Qing Yuan berteriak sambil menengadah ke atas merasa sangat frustasi.

"Kenapa guru memberikan buku kosong padaku?", Qing Yuan bergumam heran dengan guru nya yang memberikan dia buku kosong.

Qing Yuan menghela nafas panjang melatakkan buku itu diatas pangkuannya, kemudian mengambil batu hitam berkilau yang juga peninggalan dari guru, "Batu ini sangat cantik, bagaimana cara menggunakan nya?".

"Kau sangat bodoh Qing Yuan sialan! mengapa aku tak pernah bertanya bagaimana cara menggunakan ini! benar-benar sampah tak berguna". lagi-lagi Qing Yuan merasa sangat frustasi, kali ini dengan kebodohan nya itu.

Kesekian kali nya Qing Yuan menghela nafas nya secara frustasi sambil memegang kepalanya, tak sengaja batu hitam ditangannya jatuh diatas buku kosong yang ada di pangkuan Qing Yuan.

Tiba-tiba keluar cahaya dari buku dan batu tersebut sangat menyilaukan, mata Qing Yuan seketika melebar cepat dengan bola mata bergetar melihat kejadian itu, "I,ini!".

Batu hitam berkilau menyerap dan bersatu kedalam buku kosong itu, tiba-tiba lembaran buku kosong tersebut terisi penuh diatas lembaran.

Buku kuno itu mulai melayang-layang didepan Qing Yuan dengan cahaya yang masih menyelimuti seluruh buku.

Qing Yuan merasa sedikit takut dan ragu-ragu menyentuh buku kuno nya menggunakan ujung jari telunjuk secara perlahan sambil menelan ludah nya.

Saat jari telunjuk tangan nya bersentuhan sedikit saja dengan buku tersebut. tiba-tiba lembaran kertas buku kuno nya menyingkap sendiri secara cepat dengan isi yang memenuhi semua lembaran.

"Boomm!", suara ledakan berasal dari buku itu mengeluarkan cahaya besar sampai menembus keatas langit, membuat Qing Yuan harus menghalangi pandangan nya akibat silauan cahaya yang berasal dari ledakan buku tersebut, "Ukh, cahaya nya sangat silau".

Setelah ledakan itu, cahaya nya pun mulai meredup dan menghilang. Qing Yuan bisa kembali membuka mata nya secara pelan-pelan masih terasa sedikit remang-remang di pandangan nya akibat cahaya barusan.

Begitu Qing Yuan membuka matanya, muncul sebuah butiran batu hitam tadi menjadi lebih kecil diselimuti kekuatan dan cahaya melayang-layang di hadapan nya.

"Apa ini?".

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Ayo...

2023-02-05

1

**Penikmat Xianxia & Wuxia**

**Penikmat Xianxia & Wuxia**

harusnya bukan menyerap Thor,tapi meresap 🙏

2023-01-26

3

Chief Aaf

Chief Aaf

kalau mc meningktakan kekuatannta karena hasil pemikiran, ketekunan dan pengalaman kayaknya seru.. daripada mendapatkan kekuatan karena kebetuntungan. semnagat thor

2023-01-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!