Kegagalan menguasai jurus pedang

pagi hari nya di pegunungan tempat gubuk mereka berada...

Xiao Yu membuka mata nya secara perlahan gara-gara silau dengan sinar cahaya matahari.

Begitu dia bangun, Xiao Yu melihat Qing Yuan tidur dengan nyenyak di satu ranjang bersama dirinya.

Tidur nyenyak Qing Yuan di satu ranjang bersama Xiao Yu, membuat diri nya memasang ekspresi kesal sambil mengertakkan gigi dan berteriak, "Hei sialan! aku mengijinkan mu tinggal bersamaku bukan berarti kau harus tidur di ranjang yang sama dengan ku!", Xiao Yu mengatakan nya dengan cara berteriak sambil menendang Qing Yuan dari ranjang hingga jatuh ke tanah.

"Brukk", bunyi Qing Yuan jatuh ke tanah dengan posisi terlangkup.

"Aduh, apa yang kau ributkan pagi-pagi", Qing Yuan berucap dengan nada rendah akibat masih belum sepenuhnya sadar dari tidurnya itu.

Karena Xiao Yu sudah muak untuk mengucapkan kata yang sama kepada Qing Yuan, dirinya hanya memasang ekspresi kesal sambil menahan kan emosi terpaksa mengabaikan sifat tak tahu malunya itu.

Lalu Xiao Yu bangun dari ranjang nya ingin memakan buah semalam sebagai sarapan pagi. Namun, buah yang dirinya sengaja disisain tiba-tiba menghilang hanya tinggal sisa kulit yang berserekan kacau.

Melihat hal itu Xiao Yu sedikit merasa heran dengan buah yang menghilang, lalu dia bertanya kepada Qing Yuan, "Hei, apa kau ada lihat buah semalam yang disini?".

"Buah yang mana?", Qing Yuan bertanya secara malas dengan mata yang terasa berat akibat masih ngantuk.

"Buah yang semalam kita makan sialan".

Sekilas Qing Yuan mengingat kejadian semalam bahwa dia lah yang menghabiskan semua buah itu setelah dirinya selesai mengayunkan pedang ketika ingin mengetahui tingkatan kemampuan nya.

Tanpa rasa bersalah dan malu-malu Qing Yuan menjawab dengan malas, "Oh buah itu, semalam aku yang menghabiskan nya".

Mendengar akan jawaban Qing Yuan membuat Xiao Yu menghampiri dan membentak dirinya secara kesal, "Kau! kenapa kau menghabiskan semua nya!?", Xiao Yu berteriak kepada Qing Yuan sambil memukul kepalanya.

Pukulan dari nya membuat Qing Yuan sedikit merasa kesakitan, "Aduh! ya mau bagaimana lagi semalam aku sangat lapar sampai membuatku tidak bisa tidur", sahut Qing Yuan sambil menggaruk-garuk kepalanya tak berani menatap kearah Xiao Yu mengalihkan pandangannya.

Ingin rasanya Xiao Yu membunuh Qing Yuan. namun, apa yang harus dia lakukan, seperti biasa sudah terlanjur terjadi. Xiao Yu keluar dari dalam gubuk, dengan emosi yang terpendam dia duduk diatas batu secara gagah sambil mengunyah ujung rerumputan untuk meredakan emosi.

Sementara itu, Qing Yuan juga mengikuti Xiao Yu keluar dari dalam gubuk dan berdiri dibelakang nya sambil bertanya dengan ragu-ragu, "Xiao Yu, apa kau marah?".

"Diam!", jawab Xiao Yu secara singkat dengan nada dingin.

Jawaban dari Xiao Yu hanya bisa membuat Qing Yuan tersenyum canggung dengan keringat dingin mulai bercucuran.

Lalu, Xiao Yu terherankan dengan sebuah batu yang agak besar tempat biasa nya dirinya bersandar tiba-tiba menjadi terbelah dua, "Apa kau yang membelah batu itu?".

Qing Yuan dengan seksama mendengar pertanyaan dari Xiao Yu, dia melihat kearah batu yang disebutkan Xiao Yu. Lalu dirinya tersenyum sombong sambil berkacak pinggang secara angkuh Qing Yuan menjawab, "Benar, aku yang membelah nya! terlihat keren bukan?".

"Bahkan kau merusak kan tempat istirahat ku", ucap Xiao Yu yang langsung menyaut perkataan Qing Yuan tanpa ekspresi.

Ucapan dari nya sontak membuat Qing Yuan terkejut dari keangkuhan nya itu, dengan cepat Qing Yuan meminta maaf sambil ketawa-ketawa canggung, "hehe maafkan aku".

Namun, Xiao Yu hanya terdiam sambil mengigit ujung rerumputan tak peduli lagi dengan Qing Yuan.

Begitu juga Qing Yuan, dirinya secara cepat menghindar dari topik tersebut dengan cara alasan berlatih.

Dia langsung menarik pedang dari sarungnya yang terikat di pinggang Qing Yuan.

Dengan helaan nafas panjang, Qing Yuan menyiapkan kuda-kuda nya lalu berucap dalam hati, "Baiklah aku akan mencoba jurus pedang yang selama ini aku latih".

Qing Yuan menggerakkan kaki nya membuat seperti lingkaran, lalu mengayun-ayunkan pedang nya secara pelan dengan tubuh yang berputar perlahan bagaikan sebuah tarian sambil mengucapkan kalimat mengikuti sesuai gerakan nya, "yang tidak terlihat tapi bisa dirasakan. di sukai saat terasa panas tapi dihindari juga dibenci saat kala dingin dan ditakuti saat membesar seolah mengamuk".

Kata-kata yang keluar dari mulut Qing Yuan menarik perhatian Xiao Yu. sekarang Xiao Yu dengan seksama memperhatikan gerakan Qing Yuan dan mendengarkan kata-kata dari gerakan nya yang terdengar seperti sebuah teka-teki.

"Badai di ujung pedang, angin ribut berada didalam jiwa"

Setelah mengucapkan itu, Qing Yuan mengangkat pedang nya lalu berteriak, "Wahai kemarahan sang angin! menyatu lah bersama jiwa pedang ku! buka lah jalan dan lepaskan amarah mu melalui ayunan tebasan pedang ini dengan cara hancurkan semua nya yang ada di hadapanmu! Hiyaaa!!".

Ayunan tebasan pedang secara kuat terlihat seperti sesosok seorang dengan jiwa pedang sejati, Qing Yuan melakukan nya dengan penuh gairah.

Hingga gerakan tebasan pedang darinya membuat Xiao Yu mulai melebarkan matanya dengan tatapan melihat kearah tempat Qing Yuan target kan.

Namun apa yang terjadi hingga membuat Xiao Yu kembali berekspresi dingin.

"Apa? kenapa ini tidak terjadi apa-apa? kenapa tidak ada reaksi apapun!?", batin Qing Yuan terheran-heran dengan jurus pedang yang tidak bereaksi melalui tebasan nya, "Sial aku sangat lapar, aku tidak bisa fokus".

Lapar menjadi salah satu alasan Qing Yuan sampai mengalami kegagalan menguasai jurus pedang.

Dia mendekati Xiao Yu sambil menatapnya secara serius, lalu Qing Yuan menjatuhkan pedang nya. ia berlutut dan tiba-tiba memeluk kaki Xiao Yu.

"Xiao Yu aku sangat lapar", Qing Yuan mengatakan nya dengan nada penuh kesedihan.

"Diam sialan, lepaskan kaki ku", ucap Xiao Yu mulai kembali kesal dengan Qing Yuan.

Xiao Yu mulai bangun dari tempat duduk nya sambil menghentakkan kaki melepaskan pelukan Qing Yuan yang memeluk kaki nya.

Melihat Xiao Yu yang berjalan kearah hutan membuat Qing Yuan bertanya, "Xiao Yu kau mau kemana?".

Xiao Yu sedikit menoleh dan menjawab, "Apa kau hanya berdiam diri disini dan mati kelaparan?".

Dengan cepat Qing Yuan berdiri dan kembali memasukkan pedangnya, "Tentu saja tidak, kemana kita akan pergi?".

"Kita akan mencari beberapa buah-buahan yang bisa dimakan didalam hutan sana".

Mereka berdua mulai berjalan kearah hutan untuk mencari beberapa buah-buahan.

Setelah memasuki hutan, Qing Yuan celingak-celinguk menatap keseluruhan hutan yang terlihat begitu lebat, "Xiao Yu, apa kau selalu mencari buah kedalam hutan ini sendirian?".

"Ya". jawabnya singkat

"Kau pasti orang yang luar biasa sampai berani masuk sendirian kedalam hutan yang terlihat menyeramkan ini".

"Tidak, aku hanya orang biasa".

Jawaban darinya membuat Qing Yuan akan tak percaya perkataan Xiao Yu, "Aku tak percaya itu".

Tiba-tiba Xiao Yu menghentikan langkahnya dan menghela nafas panjang sambil berbalik menatap kearah Qing Yuan, "Jika aku bukan orang biasa, maka dari awal aku sudah membunuh mu saat aku melihat mu tertidur di gubukku". jelas Xiao Yu sambil menatap secara dingin kearah Qing Yuan dengan sebelah matanya.

Seketika Qing Yuan menunduk dan berpikir bahwa penjelasan dari Xiao Yu ada benarnya.

"berhentilah bertanya, sekarang pergi dan ambil lah buah mangga itu". ucap Xiao Yu sambil menunjuk kearah pohon mangga.

"Haa.. baiklah baiklah, aku akan mengambilnya", dengan malas Qing Yuan menghampiri pohon mangga tersebut yang ditunjukkan oleh Xiao Yu.

Sementara itu, Xiao Yu hanya berdiri dari belakang menunggu Qing Yuan memetik buah nya.

"Apa aku harus memanjat nya?", batin Qing Yuan yang tengah berdiri di depan pohon mangga sembari berpikir.

Namun, tiba-tiba saja Xiao Yu merasa sedikit janggal sambil beberapa kali melirik ke kanan kiri merasa was-was.

Sontak Xiao Yu terkejut hingga membuat dirinya berlari kearah Qing Yuan sambil menjulurkan tangannya berusaha meraih Qing Yuan dan berteriak, "Qing Yuan Awass!".

Bersambung....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***