bag. 3 mulai

Mendengar ancaman Hamidah majikan barunya Ranti, membuat hati babi itu berdebar seketika, merasa nyeri ketika mendengar kata dibunuh, Ranti merasa takut kalau ancaman itu benar-benar terjadi terhadap dirinya.

Ranti yang sebenarnya sudah lapar, karena sejak kemarin sebelum diadukan dengan anjing oleh Mbah Turo dia belum pernah menemukan makanan, Ditambah lagi dengan ancaman Hamidah yang terlihat serius. dia pun mulai berjalan mendekat ke arah makanan yang baru dimasukkan ke dalam kandang.

Dengan perlahan dia mulai menggigit-gigit nasi yang berada di dalam piring, semakin lama gigitannya itu semakin terasa nikmat, hingga akhirnya Ranti pun melahap suguhan Hamidah dengan begitu lahap, sampai tak tersisa sedikitpun.

Kejadian seperti itu disaksikan langsung oleh Hamidah, membuat wanita itu tertawa merasa lucu dengan peliharaannya. kemudian dia menghampiri sang suami yang sedang duduk di pintu dapur, sambil menikmati rokok yang ada di tangan.

"Akang....! akang...!" Panggil Hamidah.

"Benar kan dengan apa yang akang sampaikan? babi istimewa, Makannya harus dikasih nasi."

"Yah benar Kang, sekarang Midah tahu. dan Midah tidak akan memberi lagi singkong mentah ataupun talas mentah, kalau mau ngasih makan berarti singkongnya harus di bakar ataupun direbus."

"Benar seperti itu, kita ngasih pakan layaknya seperti ngasih makan manusia pada umumnya."

Hamidah dan suaminya merasa tentram, rumahnya terasa hangat karena biasanya sepi, ditambah walaupun mereka sudah lama berumah tangga buah hati pun belum hadir di keluarga kecil mereka. tapi sekarang semenjak ada babi, rumah mereka terasa hidup, mungkin juga perbawaan harapan-harapan indah yang akan mereka lalui.

Waktu pun terus maju, bagaikan pedang yang sedang dihunuskan, tak terasa malam pun tiba. Ranti malam ini adalah malam kedua dia tinggal di rumah Surya Jaya, nasibnya belum pasti, ranti belum bisa menebak apa yang akan dilakukan oleh majikan barunya. namun meski begitu dia sedikit merasa lega, karena Surya Jaya membuat tempat tinggalnya dengan begitu nyaman, di dalam kandang itu ada kamar, sehingga ketika Ranti hendak tidur tidak akan kedinginan, tidak seperti di dalam kandang yang berada di rumah Karmin, yang tanahnya bercampur lumpur, akibat sering disiram air oleh anak-anak yang nakal

Yang kedua, yang membuat Ranti semakin lega tinggal di tempat Surya Jaya, makanan sudah tersedia sehingga membuat perutnya tidak lapar sama sekali, rasa sedih rasa sengsaranya sedikit berkurang, namun walaupun seperti itu harapan Ranti untuk selamat, itu masih sangat tipis.

"Aku akan diapakan, ada-ada aja cerita hidup?" gumam hati Ranti.

merasa bosan berjalan mengelilingi kandang, dia pun masuk ke dalam kamar, kemudian dia merebahkan tubuhnya hingga lambat laun sang ngantukpun datang menjemput.

Akhirnya Ranti pun tertidur dengan pulas, meninggalkan segala kekhawatira,  ketakutan yang ada di dalam jiwa. hingga suara kerekan timbaan air dari arah sumur membangunkannya, suara air yang ditumpahkan ke dalam Bak, membuat Ranti tidak bisa tidur kembali hingga akhirnya babi itu tengkurap sambil memejamkan mata.

Sayap Siang pun mulai terbuka, menggantikan sayap-sayap malam yang sudah tertutup dengan sempurna. dari arah luar kandang terlihat Hamidah membawa singkong bakar bersama air kopi, wanginya sangat khas tercium oleh hidung Ranti, hingga membuatnya tidak sadar dengan cepat keluar dari kamarnya, menuju ke tempat makan yang berada di dekat pintu kandang.

Tanpa berbasa-basi, Ranti pun meminum kopi itu dengan sangat menikmati, habis minum kopi dia mulai menyantap singkong bakar yang dikasih minyak, lalu di taburi garam dan micin, membuat singkong terasa sangat nikmat. hingga Ranti tak sadar kalau sekarang dia sedang berada di dalam kandang. kejadian seperti itu terus diperhatikan oleh Hamidah yang menatap heran ke arah sang babi yang sedang menikmati sarapan paginya.

"Kamu memang benar-benar aneh babi..! coba kamu beri isyarat, kalau kamu betah tinggal di sini, kamu harus mendongakkan kepala, Kalau kamu tidak betah harus nunduk!" ujar Hamidah sambil terus menatap ke arah sang babi.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Ranti hanya balik menatap ke arah orang yang bertanya, dia merasa bingung harus menjawab Seperti apa, kalau disebut betah dia tidak betah, karena dia ingin cepat pulang ke rumahnya bertemu dengan kedua orang tua. kalau dia menjawab tidak betah Ranti belum tentu mendapat tempat tinggal sebaik di rumah Hamidah. karena yang sudah sudah pun sangat menyakitkan hati, dia dikurung di kandang yang berlumpur dengan berbau jamb4n, ditambah dia di adukan dengan anjing, hingga akhirnya Ranti pun hanya terdiam sambil menatap tak memberi jawaban.

"Hai babi...! Dengarkan lagi pertanyaan saya sekali lagi, kalau kamu betah tinggal di sini, kepala kamu harus mendongak. Kalau kamu tidak betah tinggal di sini, kepalamu harus menunduk!" ujar Hamidah yang mengulang pertanyaannya, dia takut kalau pertanyaannya tidak terdengar oleh sang babi.

Ranti pun mendongakkan kepala, menandakan bahwa babi itu betah tinggal di tempat itu, membuat Hamidah merasa bahagia, hingga suara tertawanya pun terdengar kembali seperti anak kecil yang memiliki mainan baru.

"Syukurlah kalau kamu betah! tapi kalau kamu betah di sini, kamu harus nurut dengan semua perintahku dan kamu harus berjanji Kamu tidak akan jahat. kalau kamu baik maka aku akan mengurusmu dengan sangat baik. coba sekarang kamu jawab, apa kamu mau jahat atau baik, Kalau mau jahat kamu angkat kepalamu, kalau kamu mau baik tundukkan kepalamu!"

Dengan cepat Ranti pun menundukkan kepala, karena Ranti tidak mempunyai niat jahat terhadap siapapun, hanya orang-orang lah yang sering berniat jahat sama dirinya, dan sebenarnya babi itu adalah manusia sunguhan, manusia yang tersesat tidak bisa kembali ke wujud aslinya.

Hamidah yang menyaksikan kejadian itu membuatnya terlihat bahagia, karena dia semakin yakin bahwa babinya mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh manusia.

Semakin lama rasa penasaran Hamidah pun semakin bertambah, hingga akhirnya dia pun memberanikan diri membuka pintu kandang babi, kemudian dengan sedikit ragu-ragu dia pun mulai masuk ke dalam kandang, namun setelah berada di dalam kandang babi itu terlihat diam tak sedikitpun berniat menyerangnya.

Makin lama keberanian Hamidah pun semakin bertambah, hingga dengan perlahan dia mulai mendekat ke arah babi, yang sedang berdiri menatap ke arah luar kandang.

Melihat babi tidak memperlihatkan respon beringas, Hamidah pun dengan memberanikan diri mulai mengusap-ngusap lembut punduk babi itu hingga sampai ke punggungnya. membuat Ranti terasa nyaman hingga akhirnya dia pun merebahkan tubuh, diikuti oleh Hamidah yang terus mengusap-ngusap lembut punggungnya.

Semakin lama usapan itu semakin membuat babi itu merasa tenang, seperti sedang bertemu dengan ibunya, hingga tak terasa butiran bening pun jatuh membasahi pipi. kalau bisa mungkin dia akan menangis sejadi-jadinya, mengungkapkan semua Belenggu yang memenuhi dada, Namun sayang hanya air mata yang mewakili isi hati, hanya suara babi bergeram yang keluar.

"Kamu benar-benar ngerti dengan apa yang aku ucapkan, kamu benar-benar setia dan menurut dengan apa yang aku mau. syukur...! syukur kalau kamu seperti ini, aku tidak akan setengah-setengah mengurus kamu, tidak akan setengah-setengah menyayangi kamu," ujar Hamidah yang terus mengelus-ngelus punduk babi dia tidak terlihat jijik melakukan hal itu, karena babi yang dia elus tidak bau dan bulunya sangat lembut.

Ranti tidak bisa menjawab, Dia hanya memejamkan mata menikmati setiap elusan yang diberikan oleh majikannya. Hamidah terus berbicara menasehati Ranti agar babi itu bisa nurut, bisa baik, bisa setia, dan nasihat-nasihat baik lainnya. Ranti terus memperhatikan apa yang disampaikan oleh majikannya, karena dia ingin tahu apa sebenarnya kemauan keluarga Surya Jaya yang sebenarnya. kalau bisa berbicara dia ingin bertanya apakah yang akan dilakukan oleh Hamidah terhadap dirinya, namun itu hanya angan-angan belaka karena dia sekarang sedang terjebak di tubuh babi ngepet.

Tapi ada yang aneh, rasa penasaran Ranti seperti terkontak dengan hati Hamidah, hingga wanita itu berbicara dengan lembut penuh kasih sayang.

"Babi..! kamu harus betah tinggal di sini, urusan makan kamu nggak usah khawatir, saya akan menyediakan setiap hari. bahkan cemilannya pun nanti saya akan buatkan. Tapi kamu harus bekerja, caranya kamu harus mengikuti semua perintah saya dan suamiku. hari ini kamu akan mulai dilatih, kamu harus bisa duduk di kursi, kamu harus bisa tidur di kasur pakai bantal, harus bisa mencuci piring, harus bisa menyapu dan pekerjaan-pekerjaan yang lainnya. yang tujuannya nanti ke lihaian kamu akan ditontonkan kepada khalayak ramai, serta orang-orang yang menonton itu harus membayar. dari pekerjaan yang seperti itu maka saya dan suami saya akan mendapatkan hasil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagian dari penghasilan itu buat ngasih kamu makan. kalau uang yang didapat sangat banyak, kamu akan ikut merasakan senang. kamu ingin apapun pasti saya akan turuti, pengen makan dengan sate saya kasih, pengen makan sama daging sapi saya beli, kalau pengen opor ayam Saya tidak akan sayang. namun syaratnya cuma satu, kamu harus pintar, harus nurut dengan apa yang diperintahkan oleh sang majikan. Coba kamu jawab! kalau kamu sanggup kamu nunduk, kalau kamu tidak sanggup kamu angkat kepala," ujar Hamidah panjang lebar seperti sedang berbicara dengan manusia.

Menfapat pertanyaan majikannya seperti itu, Ranti pun dengan cepat bangkit kemudian dia menundukkan kepala sebagai tanda bahwa dia sanggup mengikuti apa yang diperintahkan oleh majikannya.

"Hahaha....!" ketawa Hamidah yang menggelegar karena dia merasa senang dengan isyarat yang diberikan oleh sang babi.

Sedang asyik mengobrol dari arah luar kandan babi, terlihat Surya Jaya yang baru pulang mencari alat-alat untuk melatih peliharaannya, dia merasa kaget ketika melihat istrinya berada di dalam kandang.

"Haduh!" Desis Surya Jaya tertahan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!