Mengasuh Anak Mantan Pacar

Mengasuh Anak Mantan Pacar

Bab 1.

"Alia sekarang juga pergi dari kantor ini!" teriak direktur perusahaan dengan ekspresi marah besar

"Tapi saya tidak bersalah, pak!" bantah Alia membela diri sendiri dihadapan seluruh karyawan kantor

"Ha? Sudah jelas sekali kamu itu perempuan genit yang selalu mendekati anakku! Rama sudah menjelaskan semua tingkah laku yang kamu lakukan demi mendapatkan posisi tinggi dasar perempuan tidak tahu diri!" teriak direktur perusahaan semakin tinggi nada suaranya

Alia berkali-kali membela diri dan meminta tolong kepada rekan kerjanya agar menjadi saksi mata tapi semua menghindari tatapannya dengan jelas tidak mau membantu. Mereka tidak berani melawan Direktur perusahaan karena khawatir akan dipecat bahkan junior yang selalu Alia bimbing sepenuh hati enggan membantunya.

"Kalian semua...." ucapan Alia terhenti

Alia tidak percaya semua rekan kerja yang selama ini dibantu bahkan rela lembur sama sekali tidak peduli di saat dirinya membutuhkan pertolongan. Kemunculan Rama bersama anak Direktur semakin menekan suasana kantor kemudian surat pemecatan karyawan diremas lalu dilempar tepat mengenai wajah Alia.

"Selama ini kamu memanfaatkan status yang ku miliki. Rama benar ternyata ini sifatmu yang sebenarnya, Alia!" teriak Andi dengan ekspresi kecewa

"Satpam bawa perempuan ini keluar kantor!" teriak Rama sambil senyum licik

"Jadi ini rencana licik mu, Rama!" ucap Alia menatap tajam lalu memilih keluar sendiri dari kantor

Alia menahan tangisan di setiap langkah kakinya karena wajah rekan kerja selalu terpikirkan di kepalanya. Selama ini, dia sudah berjuang mati-matian demi perusahaan tersebut supaya dapat bersaing dengan perusahaan lain, meningkatkan kualitas kinerja seluruh rekan kerjanya, menyelesaikan tugas yang seharusnya Direktur perusahaan selesaikan dan memberikan seluruh ide cemerlang untuk bersaing produk lawan.

Tapi apa yang diterimanya hanya mementingkan diri sendiri tidak ingin melibatkan diri, fitnah dan hinaan. Waktu terus berjalan dengan Alia duduk sendirian di bangku taman tanpa menatap orang sama sekali, tidak mempunyai orang yang dapat mendengar masalahnya karena Alia hidup sebatang kara.

Tengah malam akhirnya bendungan air mata sudah tidak tertahankan, tetesan air mata membasahi kedua pahanya, lampu taman dekat bangku menyorot tubuhnya dan suasana sepi memberikan kesan berbahaya untuk perempuan sepertinya sendirian di tempat tersebut.

Tiba-tiba datang empat pria malam mendekati Alia dengan maksud jahat ingin memanfaatkan kondisi tersebut untuk bersenang-senang tapi Alia tidak melawan bahkan pasrah kedua tangannya itu dipegang pria asing karena sudah tidak mempunyai niat untuk meneruskan kehidupannya.

"Mari kita bersenang-senang nona!" ucapnya dengan senyum lebar sambil menarik tangan Alia

Sesaat Alia hampir dibawa oleh empat pria asing tadi tiba-tiba sosok pria berpakaian kantor menghampirinya sambil menelepon kantor polisi terdekat agar datang ke taman karena ada tindak kriminal sontak mereka langsung panik dengan segera melepaskan Alia lalu melarikan diri.

"Syukurlah mereka pergi padahal ponselku habis baterainya. Nona, apa kamu baik-baik saja?" tanya pria itu sambil mengulurkan tangannya

Sesaat Alia menoleh pria yang menolongnya seketika kedua mata menyorot tajam dan lebar begitupun dengan pria tersebut. Keduanya saling kenal satu sama lain diikuti lampu taman kedap-kedip menyorot adegan mereka yang saling terkejut.

Alia masih meneteskan air mata karena tidak makan dan minum membuat kepalanya terasa berat, pusing serta mengantuk seketika terbaring di tanah membuat pria yang menolongnya itu langsung panik dengan segera menggendongnya untuk mencari bantuan.

Beruntung ada pria tua memberhentikan mobil berniat membantu lalu memasukkannya ke dalam mobil itulah terakhir kali Alia melihat sebelum pingsan sepenuhnya.

......................

Alia merasakan benda empuk berada dibelakang kepalanya, terlihat dokter sedang memeriksa tubuhnya dan pria yang sangat dia kenal sejak masa SMA sampai selesai kuliah sangat khawatir dengan keadaannya.

Alia kembali menutup kedua mata lalu teringat masa kuliah saat pacarnya itu memutuskan hubungan karena dijodohkan membuat kenangan pahit padahal sudah berpacaran selama 8 tahun tapi sudah Alia lupakan tetapi wajah pacarnya itu tidak pernah terlupakan karena masih memendam perasaannya.

Alia kembali sadar dengan perlahan membuka kedua matanya tiba-tiba muncul wajah anak kecil tepat di depan muka seketika mengejutkannya sampai terbangun dari tempat tidur membuat anak kecil tadi terlempar ke ujung sofa.

"Aduh!" ucapnya sambil terbaring di ujung sofa

Alia merespon kata itu dengan segera melihat kondisi anak kecil tersebut lalu memastikan kalau dia tidak terluka. Setiap sisi diperiksanya karena wajah anak kecil itu sangat imut sedang menatap sambil menyentuh pipi dengan tangan kecil, lembut dan halus langsung Alia cubit pipi gemoy nya.

"Acku tikdak apfa-apfa!" ucapnya tidak lancar karena Alia memainkan kedua pipinya

[Deg-Deg]

Alia tidak pernah merasakan detak jantungnya berdegup sangat kencang, perasaan ingin lebih mencubit kedua pipi anak kecil itu yang terlihat seperti bakpao dan wajah gemes membuatnya tidak bisa menahan diri untuk memeluk anak kecil itu.

"Imutnya!" ucap Alia

Pria yang menolong Alia datang dari sudut kanan pintu membawa makanan, minuman dan obat anjuran dokter.

"Syukurlah, Alia sudah siuman!" ucap Reza sambil tersenyum lega

Suara itu membuat Alia terkejut dengan cepat menoleh Reza yang merupakan mantan pacarnya seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya membuat Alia menatap sangat lama untuk memastikan semua itu bukan sekadar mimpi.

"Papa! Aileen ditangkap orang asing, tolong Aileen!" teriak Aileen anak kecil tadi merasa sesak karena terus dipeluk Alia

"Maaf, maaf! Mbak tidak ada niat nangkap kamu, kok." balas Alia sambil melepaskan Aileen dari pelukannya

"Hehe, Tante tertipu! Aileen lepas dari pelukanmu!" ucap Aileen sambil lompat dari sofa lalu bersembunyi belakang ayahnya

"Tante!" ucap Alia dalam hati dan sadar diri akan ucapan sebelumnya karena umurnya memang masuk kategori tante yaitu 25 tahun

"Maaf Alia memang Leen sedikit nakal manggil kamu Tante padahal masih muda gitu!" ucap Reza merasa bersalah dengan sedikit senyuman

Alia tiba-tiba bersemangat karena masih ada yang menganggapnya muda tapi melihat wajah Reza tidak ada perubahan sejak mereka putus hubungan yang pastinya tampilan Reza masih mirip seperti artis korea. Aileen disuruh untuk masuk kamarnya karena ada hal penting yang ingin ayahnya bicarakan dengan Alia.

"Alia, ceritakan masalah apa yang menimpamu sampai seperti ini!" minta Reza dengan ekspresi serius setelah Aileen pergi

"Yakin? Ceritanya panjang mirip sinetron, loh!" balas Alia dengan ekspresi kesal ketika ingin membicarakan masalahnya

"Separah itu? Ceritakan yang penting-penting saja!" minta Reza sekali lagi

"Haaaa! Kamu tidak pernah berubah, yah! Baiklah akan aku ceritakan!" balas Alia

Alia menceritakan masalahnya dengan Reza menjadi pendengar baik membuat perasaan lega karena ada seseorang yang dapat mendengarkannya sampai Alia menangis setiap kali mengingat kejadian di kantor.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!