NovelToon NovelToon

Mengasuh Anak Mantan Pacar

Bab 1.

"Alia sekarang juga pergi dari kantor ini!" teriak direktur perusahaan dengan ekspresi marah besar

"Tapi saya tidak bersalah, pak!" bantah Alia membela diri sendiri dihadapan seluruh karyawan kantor

"Ha? Sudah jelas sekali kamu itu perempuan genit yang selalu mendekati anakku! Rama sudah menjelaskan semua tingkah laku yang kamu lakukan demi mendapatkan posisi tinggi dasar perempuan tidak tahu diri!" teriak direktur perusahaan semakin tinggi nada suaranya

Alia berkali-kali membela diri dan meminta tolong kepada rekan kerjanya agar menjadi saksi mata tapi semua menghindari tatapannya dengan jelas tidak mau membantu. Mereka tidak berani melawan Direktur perusahaan karena khawatir akan dipecat bahkan junior yang selalu Alia bimbing sepenuh hati enggan membantunya.

"Kalian semua...." ucapan Alia terhenti

Alia tidak percaya semua rekan kerja yang selama ini dibantu bahkan rela lembur sama sekali tidak peduli di saat dirinya membutuhkan pertolongan. Kemunculan Rama bersama anak Direktur semakin menekan suasana kantor kemudian surat pemecatan karyawan diremas lalu dilempar tepat mengenai wajah Alia.

"Selama ini kamu memanfaatkan status yang ku miliki. Rama benar ternyata ini sifatmu yang sebenarnya, Alia!" teriak Andi dengan ekspresi kecewa

"Satpam bawa perempuan ini keluar kantor!" teriak Rama sambil senyum licik

"Jadi ini rencana licik mu, Rama!" ucap Alia menatap tajam lalu memilih keluar sendiri dari kantor

Alia menahan tangisan di setiap langkah kakinya karena wajah rekan kerja selalu terpikirkan di kepalanya. Selama ini, dia sudah berjuang mati-matian demi perusahaan tersebut supaya dapat bersaing dengan perusahaan lain, meningkatkan kualitas kinerja seluruh rekan kerjanya, menyelesaikan tugas yang seharusnya Direktur perusahaan selesaikan dan memberikan seluruh ide cemerlang untuk bersaing produk lawan.

Tapi apa yang diterimanya hanya mementingkan diri sendiri tidak ingin melibatkan diri, fitnah dan hinaan. Waktu terus berjalan dengan Alia duduk sendirian di bangku taman tanpa menatap orang sama sekali, tidak mempunyai orang yang dapat mendengar masalahnya karena Alia hidup sebatang kara.

Tengah malam akhirnya bendungan air mata sudah tidak tertahankan, tetesan air mata membasahi kedua pahanya, lampu taman dekat bangku menyorot tubuhnya dan suasana sepi memberikan kesan berbahaya untuk perempuan sepertinya sendirian di tempat tersebut.

Tiba-tiba datang empat pria malam mendekati Alia dengan maksud jahat ingin memanfaatkan kondisi tersebut untuk bersenang-senang tapi Alia tidak melawan bahkan pasrah kedua tangannya itu dipegang pria asing karena sudah tidak mempunyai niat untuk meneruskan kehidupannya.

"Mari kita bersenang-senang nona!" ucapnya dengan senyum lebar sambil menarik tangan Alia

Sesaat Alia hampir dibawa oleh empat pria asing tadi tiba-tiba sosok pria berpakaian kantor menghampirinya sambil menelepon kantor polisi terdekat agar datang ke taman karena ada tindak kriminal sontak mereka langsung panik dengan segera melepaskan Alia lalu melarikan diri.

"Syukurlah mereka pergi padahal ponselku habis baterainya. Nona, apa kamu baik-baik saja?" tanya pria itu sambil mengulurkan tangannya

Sesaat Alia menoleh pria yang menolongnya seketika kedua mata menyorot tajam dan lebar begitupun dengan pria tersebut. Keduanya saling kenal satu sama lain diikuti lampu taman kedap-kedip menyorot adegan mereka yang saling terkejut.

Alia masih meneteskan air mata karena tidak makan dan minum membuat kepalanya terasa berat, pusing serta mengantuk seketika terbaring di tanah membuat pria yang menolongnya itu langsung panik dengan segera menggendongnya untuk mencari bantuan.

Beruntung ada pria tua memberhentikan mobil berniat membantu lalu memasukkannya ke dalam mobil itulah terakhir kali Alia melihat sebelum pingsan sepenuhnya.

......................

Alia merasakan benda empuk berada dibelakang kepalanya, terlihat dokter sedang memeriksa tubuhnya dan pria yang sangat dia kenal sejak masa SMA sampai selesai kuliah sangat khawatir dengan keadaannya.

Alia kembali menutup kedua mata lalu teringat masa kuliah saat pacarnya itu memutuskan hubungan karena dijodohkan membuat kenangan pahit padahal sudah berpacaran selama 8 tahun tapi sudah Alia lupakan tetapi wajah pacarnya itu tidak pernah terlupakan karena masih memendam perasaannya.

Alia kembali sadar dengan perlahan membuka kedua matanya tiba-tiba muncul wajah anak kecil tepat di depan muka seketika mengejutkannya sampai terbangun dari tempat tidur membuat anak kecil tadi terlempar ke ujung sofa.

"Aduh!" ucapnya sambil terbaring di ujung sofa

Alia merespon kata itu dengan segera melihat kondisi anak kecil tersebut lalu memastikan kalau dia tidak terluka. Setiap sisi diperiksanya karena wajah anak kecil itu sangat imut sedang menatap sambil menyentuh pipi dengan tangan kecil, lembut dan halus langsung Alia cubit pipi gemoy nya.

"Acku tikdak apfa-apfa!" ucapnya tidak lancar karena Alia memainkan kedua pipinya

[Deg-Deg]

Alia tidak pernah merasakan detak jantungnya berdegup sangat kencang, perasaan ingin lebih mencubit kedua pipi anak kecil itu yang terlihat seperti bakpao dan wajah gemes membuatnya tidak bisa menahan diri untuk memeluk anak kecil itu.

"Imutnya!" ucap Alia

Pria yang menolong Alia datang dari sudut kanan pintu membawa makanan, minuman dan obat anjuran dokter.

"Syukurlah, Alia sudah siuman!" ucap Reza sambil tersenyum lega

Suara itu membuat Alia terkejut dengan cepat menoleh Reza yang merupakan mantan pacarnya seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya membuat Alia menatap sangat lama untuk memastikan semua itu bukan sekadar mimpi.

"Papa! Aileen ditangkap orang asing, tolong Aileen!" teriak Aileen anak kecil tadi merasa sesak karena terus dipeluk Alia

"Maaf, maaf! Mbak tidak ada niat nangkap kamu, kok." balas Alia sambil melepaskan Aileen dari pelukannya

"Hehe, Tante tertipu! Aileen lepas dari pelukanmu!" ucap Aileen sambil lompat dari sofa lalu bersembunyi belakang ayahnya

"Tante!" ucap Alia dalam hati dan sadar diri akan ucapan sebelumnya karena umurnya memang masuk kategori tante yaitu 25 tahun

"Maaf Alia memang Leen sedikit nakal manggil kamu Tante padahal masih muda gitu!" ucap Reza merasa bersalah dengan sedikit senyuman

Alia tiba-tiba bersemangat karena masih ada yang menganggapnya muda tapi melihat wajah Reza tidak ada perubahan sejak mereka putus hubungan yang pastinya tampilan Reza masih mirip seperti artis korea. Aileen disuruh untuk masuk kamarnya karena ada hal penting yang ingin ayahnya bicarakan dengan Alia.

"Alia, ceritakan masalah apa yang menimpamu sampai seperti ini!" minta Reza dengan ekspresi serius setelah Aileen pergi

"Yakin? Ceritanya panjang mirip sinetron, loh!" balas Alia dengan ekspresi kesal ketika ingin membicarakan masalahnya

"Separah itu? Ceritakan yang penting-penting saja!" minta Reza sekali lagi

"Haaaa! Kamu tidak pernah berubah, yah! Baiklah akan aku ceritakan!" balas Alia

Alia menceritakan masalahnya dengan Reza menjadi pendengar baik membuat perasaan lega karena ada seseorang yang dapat mendengarkannya sampai Alia menangis setiap kali mengingat kejadian di kantor.

Bersambung....

Bab 2.

Andi adalah anak Direktur perusahaan dan sudah lama menyukai Alia tapi perasaannya itu ditolak. Rama memiliki hubungan terlarang dengan Direktur sampai hamil di luar nikah dan masa kandungannya tiga bulan sehingga bisa membahayakan keduanya jika istri Direktur mengetahuinya kemudian Rama memanfaatkan Andi yang putus cinta itu untuk menjadi suaminya.

Mereka berdua bekerja sama untuk fitnah Alia agar masalah hamil itu tertutupi dengan Rama menikahi Andi tapi yang bikin sakit hati dan tidak akan bisa Alia lupakan adalah rekan kerjanya tidak mau menolong karena mementingkan diri sendiri.

"Boleh aku cuci muka?" tanya Alia tidak bisa menahan kesedihannya itu dengan mengepal kuat di pahanya

"Dari pintu ke arah kanan lalu terus saja nanti ada tulisan toilet perempuan." jawab Reza tidak berani melihat wajah Alia

Sesaat Alia sudah pergi seketika Reza merasa sedih, marah disertai rasa menyesal.

"Haaaa! Sifat Alia tidak pernah berubah, dia selalu serius menolong orang lain sampai kejadian seperti itu menimpanya. Apa yang bisa kulakukan untuknya? Tapi apa pria sepertiku yang meninggalkannya demi wanita lain bisa diterima?" tanya Reza di dalam hatinya

Aileen dengan sengaja mendengar perbincangan mereka berdua. Entah kenapa ada sesuatu yang menarik hatinya agar Alia tetap di rumah dengan cepat turun dari tangga menghampiri ayahnya. Di saat yang bersamaan Alia sudah selesai memakai toilet dengan tepat berada di pintu sedangkan Reza berdiri dari sofa karena sudah memutuskan pilihannya.

"Papa! Pekerjakan Tante Alia jadi pengasuh Aileen!" teriak Aileen depan Papanya

Keduanya tepat di belakang dan depan Aileen saling menatap satu sama lain bahkan terkejut mendengar teriakan Aileen tentang permintaannya.

"Tunggu! Leen bukannya tidak mau ada pengasuh di rumah ini?" tanya Reza seketika panik

"Aileen ingin pengasuh kalau Papa menolaknya maka Aileen akan mogok makan!" ancam Aileen dengan sangat serius ingin pengasuh

"Ehhhhh!" teriak Reza syok dengan ancaman putrinya

Aileen ingin menangis karena permintaannya terus ditolak tapi sebelum sepenuhnya menangis tiba-tiba Alia dari belakang mengelus kepalanya secara lembut langsung memberikan perasaan tenang. Insting Aileen tidak salah lagi karena Alia benar-benar memiliki kehangatan seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan.

"Reza, aku sama sekali tidak keberatan mengasuh Aileen." ungkap Alia sambil senyum

Reza mulai mendekat lalu jongkok seperti yang Alia lakukan kemudian mengelus kepala Aileen.

"Papa mengerti selama ini Leen belum menemukan sosok pengasuh yang tepat dan maafkan Papa karena selalu membiarkan kamu sendirian di rumah ini. Alia terima kasih sudah mau menerima permintaan egois putriku." ucap Reza berani menatap Alia lagi

"Kamu ajarkan apa sampai tahu kata mogok makan?" tanya Alia sambil menatap tajam

"Aku sendiri syok, loh! Tidak pernah ku ajarkan kata itu mungkin Leen terlalu sering nonton televisi." jawab Reza juga bingung sambil menghindari tatapan Alia

"Makanya jangan kerja terus! Luangkan waktumu demi Aileen!" umpat Alia

Reza diam mematung dengan Alia terus memarahinya membuat Aileen menatap lebar ke mereka seperti sebuah takdir mempertemukan kembali pasangan tersebut.

"Insting Aileen tidak pernah salah!" ucap Aileen dalam hatinya bangga akan kemampuannya

Setelah mendapatkan ceramah mutlak dari Alia membuat Reza harus mematuhinya.

"Besok Alia akan kerja! Aku akan memberikan jadwal keseharian Leen." ucap Reza

"Memang Papa tahu keseharian Aileen?" tanya Aileen sambil memiringkan kepalanya

"...." Reza terdiam

Alia kembali menatap tajam Reza bersamaan dengan merendahkannya.

"Aku paham! Ku serahkan Leen kepadamu!" ucap Reza sambil duduk di sofa dengan merenungkan sosok ayah yang benar

Aileen membawa Alia keliling rumahnya di saat itu Reza teringat kamar kosong yang tidak terpakai. Saat keliling rumah telah selesai membuat Aileen kelelahan dan mengantuk kemudian Alia mengantarkannya ke tempat tidur.

"Alia tinggal di mana?" tanya Reza

"Apartemen Borneo Bay City Balikpapan Lantai 11!" jawab Alia

"Ada kamar kosong di rumahku jadi kamu tempati saja! Aku akan memberitahu para tetangga biar tidak salah paham lagipula bisa menghemat biaya dan jarak!" ucap Reza sambil menelepon sopirnya

Alia tidak menyangka Reza yang sangat malas belajar itu menjadi sangat sukses bahkan tempat tinggalnya sangat luas dan yang terpenting adalah rumah sendiri.

"Sopirku sudah berangkat untuk mengemas barangmu kalau ada biaya yang tersisa nanti aku bayar!" ucap Reza sambil melihat jam tangan

"Ada urusan?" tanya Alia

"Luangkan waktu untuk Leen. Aku memilih itu untuknya!" jawab Reza sambil senyum

Beberapa jam kemudian datang sopir membawa barang Alia dengan memperkenalkan diri bernama Pak Bayu. Saat Alia bolak-balik angkat barangnya tiba-tiba Reza kembali setelah menjemput Bibi Lina yang bertugas mengurus pekerjaan rumah tangga.

Aileen mendengar keributan membuatnya terbangun ketika memeriksanya langsung terkejut melihat rumahnya sangat ramai dengan tetangga berdatangan untuk membantu. Reza berterima kasih atas bantuan tersebut ketika semua sudah selesai kini kontrak resmi untuk Alia menjadi pengasuh Aileen telah ditandatangani.

"Yey, Tante Alia secara resmi menjadi bagian pasukanku! Bibi Lina dan Pak Bayu sebagai veteran tolong bantuannya agar Tante Alia betah di rumah ini!" ucap Aileen bagaikan pemimpin pasukan

"Mohon bantuannya Bibi Lina dan Pak Bayu!" ucap Alia sambil membungkuk

"Jangan sungkan kalau ingin bertanya!" balas Bibi Lina sambil senyum

Pak Bayu memanggil Reza keluar rumah untuk membicarakan sesuatu yang penting.

"Reza kapan nikah lagi?" tanya Pak Bayu sambil cengir

"Aduh, Pak Bayu ada-ada saja. Alia tidak mungkin mau nikah sama mantan pacarnya." jawab Reza dengan ekspresi datar

"Hey, biar begini istri saya itu juga mantan pacar tapi kami CLBK!" balas Pak Bayu sambil memukul punggung Reza

"Saya sudah pernah memberikannya kenangan pahit!" ucap Reza memasang ekspresi menyesal

Pak Bayu menepuk pundak Reza dengan pelan tanpa sepatah kata lalu meninggalkannya seakan-akan memberikan semangat tapi terasa sedikit tidak termotivasi. Saat Reza masuk rumah lalu melihat Alia tersenyum manis sedang mengandeng tangan Aileen.

"Semoga ada jalannya!" ucap Reza dalam hati

Bersambung....

Bab 3.

"Mochi, Albert dan Penvin kita memiliki sebuah tugas penting dengan rating kesulitan nightmare. Kemarin Aileen telah melaksanakan tugas yang sangat berbahaya tapi Aileen tetap bisa menyelesaikannya. Berikan Aileen tepuk tangan!" ucap Aileen bangga menyelesaikan tugas

[Suara Anjing]

Ras Siberian Husky bernama Mochi menanggapi permintaan majikannya sedangkan dua lainnya tidak bersuara karena mereka boneka elang dan penguin.

Aileen menatap lama kedua boneka itu seakan-akan berbicara lewat telepati.

"Aileen mengerti ini adalah tugas yang sangat sulit tapi Aileen bangga dengan semangat juangmu, Mochi! Albert dan Penvin bertugas memantau dari kejauhan sedangkan Mochi bersamaku akan melaksanakan tugas sulit ini. Mochi ikutin Aileen!" ucap Aileen memakai pakaian agen rahasia

Mochi dan Aileen bergerak keluar kamar dengan memantau kondisi Papa dan Tante Alia dari atas. Aileen tengkurap membuat Mochi ikut melakukannya juga sehingga jarak mereka berdua sangat dekat.

"Papa hari ini meluangkan waktunya untuk di rumah sungguh tidak biasa!" ucap Aileen mengambil teropongnya

Dari teropong terlihat Tante Alia menjelaskan sesuatu kepada Papa dengan sangat tegas dan disiplin tapi dia melihat tatapan Papa selalu melirik Tante Alia terkadang memberikan ekspresi senyum saat dimarahi.

"Mochi lihatlah tingkah laku Papa yang tidak biasa dari senyuman, ekspresi dan tatapan matanya sudah masuk kategori CLBK!" ucap Aileen melepaskan teropongnya

Aileen mengeluarkan ponsel dari saku celana untuk menelepon seseorang ternyata tersambung ponsel Pak Bayu di pos penjaganya.

"Halo Agen Aileen!" ucap Pak Bayu mengikuti peran yang Aileen berikan kepadanya

"Pak Bayu ternyata anda tidak salah! Aileen melihat dengan jelas bahwa Papa memang pengen CLBK!" ucap Aileen penuh semangat

"Sudah saya duga tapi Agen Aileen perlu hati-hati karena Papa mu sudah memberikan kenangan pahit untuk target!" ucap Pak Bayu tersangka utama yang mengajarkan Aileen kata mogok makan dan CLBK

"Dimengerti!" ucap Aileen menutup panggilan

[Suara Perut Lapar]

Aileen lupa belum sarapan pagi karena itu dia mengganti pakaian lalu turun ke bawah untuk sarapan.

"Papa! Aileen lapar butuh asupan energi untuk peperangan!" ucap Aileen dengan Mochi ikut bersuara meminta makanan

"Peperangan? Reza habis ini remedial lagi!" umpat Alia

"Ehhhhh!" Reza syok karena remedial ceramah lagi

Alia bersama Bibi Lina masak ayam goreng rempah, sayur bening bayam dan ikan nila goreng bumbu kuning terletak di atas meja membuat Pak Bayu datang karena mencium aroma sedap. Aileen terpesona melihat jenis makanan berbeda-beda di atas meja makan bahkan Reza merasa bahagia bisa makan masakan rumah daripada makanan cepat saji lagi.

Mereka makan bersama dengan lahap menghabiskan semuanya setelah selesai tiba-tiba datang ibu mertua Reza ingin melihat cucunya. Namun, melihat sosok perempuan lain berada di rumah itu seketika tatapan sinis membuat Alia menghindari tatapan itu sedangkan Reza memasang ekspresi serius saat mantan istrinya masuk rumah.

Aileen langsung memilih masuk kamarnya membuat Alia terjebak dalam konflik rumah tangga yang seharusnya tidak boleh ikut terlibat tapi mantan istri Reza dan ibu mertuanya spontan menyuruh Alia untuk menjelaskan keberadaannya di rumah tersebut.

Suasana ruang tamu menjadi sangat tegang dengan Bibi Lina mengantarkan teh tawar untuk mereka berempat.

"Perkenalkan saya Alia pengasuh Aileen. Salam kenal!" ucap Alia

"Jadi? Kenapa menginjakkan kaki di rumah ini padahal waktu kunjung minggu depan?" tanya Reza dengan ekspresi serius

Dari yang Alia ketahui saat menjadi pacar Reza kalau dia sangat serius maka ada sebuah masalah penting melibatkan orang terdekatnya ternyata sifat Reza masih belum berubah pikir Alia.

"Jangan begitu Reza! Jessica datang ke sini untuk mengajak Aileen keliling mall sekaligus belanja." jawab ibu mertua Reza

"Oh, pakai uang hasil cerai?" sindir Reza

Ibu mertua Reza terdiam sambil menahan amarah dengan senyuman untuk menutupinya tapi Jessica tidak dapat menahan diri akan sindiran tersebut.

"Mas Reza masih menyangka aku selingkuh?" tanya Jessica dengan ekspresi kesal

"Bukti saja tidak punya!" saut ibu mertua Reza

"Sudah cukup! Aku malas berdebat dengan kalian berdua. Sebutkan saja apa maksud kedatangan kalian?" tanya Reza dengan ekspresi muak

"Biarkan Aileen tinggal di rumahku selama seminggu!" jawab Jessica

Alia tidak mengetahui masalah apa yang terjadi di rumah tangga Reza tapi pastinya ekspresi marah besarnya itu memberitahu bahwa dia sangat benci mantan istrinya.

"Bawa suratnya sampai kapan pun kalau tidak ada persetujuan dari hakim. Aku tidak akan pernah membiarkan Aileen ditangan mu itu, Jessica!" ucap Reza sangat serius akan ucapannya

"Pria macam apa kamu ini beraninya sama perempuan!" umpat ibu mertua Reza

"Ibu mari kita pulang lagipula Aileen tidak akan pernah jatuh sepenuhnya ditangan mu, Mas Reza!" balas Jessica bersama ibunya keluar rumah

Alia berusaha untuk tidak ikut campur masalah rumah tangga tapi Reza seperti membutuhkan teman curhat. Jadi, Alia siap mendengarkan masalah rumah tangganya setelah Jessica dan ibu mertua Reza pulang tiba-tiba Pak Bayu sama Bibi Lina ikut nimbrung.

Reza menceraikan Jessica karena selingkuh, mengurus Aileen dengan kasar dan berperilaku buruk seperti menghina Bibi Lina sama Pak Bayu menggunakan kata tidak sopan. Ibu Jessica suka menghamburkan uang yang seharusnya digunakan untuk kepentingan Aileen karena Reza jarang pulang rumah membuat keduanya selama 4 tahun hidup semaunya.

"Mendiang ayah mertua ku jauh berbeda dari mereka. Kelahiran Aileen menjadi anugerah untuknya selama setahun aku sangat mengandalkannya tapi kecelakaan mengubah semuanya. Aileen kehilangan kakek yang sangat dia cintai sehingga harus mendapatkan pendidikan keras dari ibunya sedangkan neneknya itu tidak peduli terhadap Aileen. Jadi, 4 tahun ini Aileen hidup tidak bebas sehingga aku memutuskan untuk menceraikannya." ucap Reza terus terang dengan rumah tangganya

"Bibi selama bekerja di rumah ini selama 4 tahun tidak pernah melihat Aileen bahagia atau tersenyum!" ungkap Bibi Lina

"Aileen itu anak yang cerdas selama 4 tahun mematuhi semua perintah ibunya karena anak itu sudah berpikir untuk berbakti kepada orang tua. Reza memutuskan cerai adalah pilihan tepat karena semakin lama Nyonya Jessica di rumah ini yang ada Aileen akan selamanya tersiksa tanpa bermain di usia anak-anak pada umumnya!" ungkap Pak Bayu

"Aku sangat menyesal seumur hidup tapi Aileen tidak membenci ibunya tapi mana tega terus kubiarkan seperti itu. Jadi, kami berdebat di pengadilan untuk mendapatkan hak asuh Aileen tapi Jessica tidak mau menyerahkannya sehingga aku belum mendapatkan hak asuh sepenuhnya!" ucap Reza

"Di mana orang tua mu?" tanya Alia

"Masalahnya sangat ribet. Jadi, aku sementara tidak berhubungan lagi dengan orang tua ku terutama ayah!" jawab Reza sambil menunduk

Reza tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya mengenai kondisi keluarganya itu sebab Ibu Reza membenci dia karena memutuskan hubungan dengan Alia demi menuruti permintaan sang ayah yang menjodohkan anaknya itu untuk kepentingannya sendiri.

"Lepas dari topik menyedihkan ini! Alia kedatanganmu di rumah ini memberikan senyuman untuk Aileen. Jadi, tolong tetap bekerja sebagai pengasuhnya atau mau menjadi pengganti ibu Aileen?" tanya Bibi Lina sangat antusias

"Bibi bicara apa, dah! Alia bekerja di sini untuk membiayai kehidupannya saja mana mungkin itu bisa terjadi, haha!" jawab Reza terkejut dan kelabakan

"Iya itu benar! Kami tidak mungkin bersatu lagi karena aku masih membenci Reza yang memutuskan hubungan demi wanita lain!" balas Alia dengan ekspresi serius

"...." Reza mematung mendengar kata membenci

"Saya permisi dulu mau lihat kondisi Aileen!" ucap Alia ke kamar Aileen khawatir dengan keadaannya yang tiba-tiba pergi saat ibunya datang

8 tahun pacaran terus putus memilih wanita lain membuat Reza terus memikirkan kata membenci itu, menyesal dan ingin sekali mengulang waktu. Pak Bayu mendorong Reza dengan sedikit motivasi lagi tapi kurang bersemangat karena melihat Reza sebagai pria rendahan membuatnya menangis dalam hati.

"Reza! Kalian berdua dipertemukan kembali seperti sebuah takdir untuk kebaikan Aileen dan Bibi dapat melihat sisi luar biasa darinya. Alia mempunyai sifat lembut, baik, tegar, berani dan perhatian membuat Bibi tidak percaya perempuan sepertinya itu dibuang cuma-cuma." sindir Bibi Lina

"Bibi benar karena saya membuat keputusan yang sangat menyakitkan untuk Alia seharusnya saya lebih berani menolak perintah ayah!" ucap Reza dengan ekspresi menyesal

"Semoga saja ada jalannya karena Bibi akan sangat mendukung Reza menikahi Alia daripada kembali bersama Nyonya Jessica!" ungkap Bibi Lina

"Lebih baik dia daripada mulut kasar Nyonya Jessica!" saut Pak Bayu mengingat dia pernah dihina

Pak Bayu menyalakan ponsel dengan tersambung ponsel Aileen dalam kamar sudah mendengar semuanya membuat dia tersenyum dan bersemangat untuk tugas mempersatukan Tante Alia sama Papanya.

"Mochi ternyata tugas ini berada di tingkat lebih tinggi dari nightmare yaitu tingkat hell karena Tante Alia sangat membenci Papa sehingga mempersatukan keduanya akan membutuhkan lebih banyak usaha tapi Aileen sangat yakin kalau Mochi tetap menjalankan tugas ini." ucap Aileen memegang dua telapak kaki Mochi

[Suara Anjing]

Mochi menanggapi majikannya sambil menjilat wajah Aileen.

Tok...Tok...Tok....

"Aileen boleh Tante Alia masuk?" tanya Alia dari luar pintu kamar

"Mochi bersiap memulai tugas yaitu tidur siang bareng Tante Alia!" ucap Aileen dengan Mochi mengikuti perintah majikannya

Aileen membuka pintu kamarnya lalu mempersilahkan Alia masuk seketika pesta teh mainan telah selesai dipersiapkannya. Albert dan Penvin ikut peran dalam pesta teh sedangkan Mochi menjadi pelayan Aileen membuat Alia harus mengikuti pesta teh itu.

"Tante Alia perkenalkan Albert sebagai ras elang jenis langka, Penvin sebagai ras penguin jenis hampir punah dan Mochi jenis Siberian Husky sebagai pelayan Aileen! Semuanya hormati tamu spesial Aileen!" perintah Aileen dengan sikap imut dan lucunya

Mochi memberikan hormat memakai kaki kanan, duanya diam karena benda mati dan sebagai gantinya Aileen melakukan hormat. Alia berusaha sekuat mungkin menahan diri untuk tidak memeluk Aileen karena sikap lucu dan imutnya itu bersamaan dengan Mochi mempunyai bulu seputih salju ingin sekali mengelusnya bahkan sangat penurut menjadikan paket lengkap keimutan.

"Tahan Alia!" ucap Alia dalam hati

"Baiklah, mari kita mulai pesta teh ini!" ucap Aileen dengan penuh semangat

Alia dan Aileen bermain bersama dengan Mochi di luar ekspektasi Alia karena kepintarannya itu melebihi hewan lain. Mereka bersenang-senang sampai tidak menyadari waktu terlewati cukup lama membuat Aileen sangat lelah sehingga kedua matanya itu ingin sekali tidur.

Alia membaringkan Aileen di tempat tidur tapi bajunya ditarik meminta untuk tidur bareng karena tidak bisa menahan keimutan Aileen akhirnya mereka tidur bareng. Mochi tidur di bagian bawah kasur menghangatkan kaki Alia dan Aileen seketika memberikan perasaan mengantuk.

Reza ingin melihat mereka berdua karena terlalu lama di kamar ketika membuka pintu ternyata Alia dan Aileen tidur membuatnya tersenyum tulus.

"Sebaiknya berusaha dulu sebelum menyerah!" ucap Reza dalam hati sambil mematikan lampu kamar lalu menutup pintunya

Bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!