"Bangun Aileen." ucap Alia dengan nada lembut sambil mengelus kening sampai belakang kepala
Aileen membuka mata lalu melihat Tante Alia tepat dihadapannya sedang tersenyum seketika membalas senyuman itu.
"Tante Alia selamat pagi!" ucap Aileen sambil pegang pipi Alia
"Imutnya!" ucap Alia dalam hati sambil mengangkat Aileen dari tempat tidur
Reza membuka jendela supaya sinar pagi hari masuk setelah itu Alia membersihkan kamar Aileen kemudian sarapan bersama tapi rumahnya telah menambah satu anggota yaitu Ibunya Reza. Selesai makan malam ibunya malah ikut pulang sehingga Reza harus tidur di sofa tapi masalah sebenarnya adalah ibunya mau tinggal satu rumah membuat Reza harus mengosongkan gudang biar bisa dijadikan kamar untuk tidur.
"Alia hari ini temenin Leen sampai selesai Paud! Gurunya minta seminggu sekali Leen harus mengikuti pelajaran di sana!" ucap Reza menyuruh Pak Bayu untuk mengantarkannya
"Seminggu sekali? Aileen kena hukuman?" tanya Alia
"Aileen tidak pernah berbuat salah!" jawab Aileen sambil bersiap-siap
Alia mempercayai ucapan Aileen tapi masih penasaran dengan permintaan Guru Paud itu ketika sampai di tempat tersebut yang jaraknya sedikit jauh dari rumah ternyata Guru Paud menyerah mengajarkan Aileen sebab pendidikan sekolah dasar sampai kelas enam seluruhnya mendapatkan nilai sempurna.
"Itulah kenapa saya menganjurkan Aileen seminggu sekali masuk pelajaran karena tempat ini sangat tidak cocok dengannya sehingga anak-anak yang harus berkembang usia dini terhambat. Saya sungguh minta maaf karena belum menjelaskannya!" ucap Guru Paud
"Soal seperti itu tidak mungkin bisa menghentikan Aileen!" ucap Aileen memasang pose keren
Aileen keliling kelas untuk membantu temannya sehingga tidak ada satu pun yang dapat menyelesaikan tugasnya sendiri membuat Alia paham masalah Guru Paud tersebut. Aileen menjadi pusat perhatian karena sifat cerianya sedangkan keberadaan Alia membuat para ibu-ibu menatap waspada dengan terus menempel sama suaminya agar tidak terlepas dari pengawasan mereka.
"Wah, Ibunya Aileen cantik sekali!" ucap salah satu teman Aileen
Aileen sangat senang mendengar Tante Alia terus dipuji oleh teman kelasnya. Karena, tatapan sinis para ibu-ibu membuat Alia tidak tahan untuk terus berdiri dekat mereka sehingga tidak ada pilihan selain menunggu di tempat lain. Namun, pertemuan tidak terduga antara Alia sama Jessica terjadi di tempat ruang tunggu orang tua seketika mengubah suasana menjadi tegang.
"Pengasuh Aileen kenapa ada di sini?" tanya Jessica sambil menatap tajam
"Saya menemani Aileen sampai selesai Paud!" jawab Alia tidak memalingkan tatapannya dihadapan Jessica
"Anda pulang saja! Aku yang akan menemani Aileen!" umpat Jessica sambil melewati Alia begitu saja
"Tunggu dulu! Reza sudah memberikan tugas ini kepada saya bukan untuk Nyonya Jessica." balas Alia sambil menghadap belakang
Sudut pandang Jessica ketika Alia terus melawan di setiap ucapannya memberikan perasaan kesal dan jengkel sehingga perasaan itu terlihat jelas pada ekspresi wajahnya.
"Anda harus sadar diri! Saya ibu yang melahirkan Aileen dan tugas anda itu hanya mengasuh Aileen bukan berakting sebagai ibunya! Apa anda bekerja sebagai pengasuh hanya ingin dekat sama Mas Reza?" tanya Jessica dengan nada tinggi sambil menekan posisi Alia
"Saya tidak akan melakukan perbuatan seperti itu!" jawab Alia dengan tegas melawan fitnah Jessica tapi dirinya mulai tertekan
"Kalau begitu enyah dari sini!" teriak Jessica membuat Alia tanpa sadar melangkah mundur
Apa yang Jessica katakan semuanya benar walaupun sudah menjadi mantan istri tapi tidak membuang posisinya sebagai Ibunya Aileen kalau Alia terus melawan akan membuat fitnah itu seperti ada benarnya. Namun, saat Alia memilih pergi seketika muncul perasaan enggan untuk meninggalkan Aileen walaupun baru bekerja dua hari tapi waktu yang dihabiskan bersama terus bermunculan dipikirannya.
Langkah kaki Alia terhenti karena teringat perkataan Reza tentang perbuatan buruk Jessica kepada anaknya sendiri seketika muncul sebuah keberanian untuk berbalik arah agar tetap berada di samping Aileen.
"Selama Aileen tersenyum jangan peduli perkataan orang karena aku masih dibutuhkan!" ucap Alia dalam hati sambil teringat janjinya dengan Reza
Siang menjelang sore hari, Guru Paud menyelesaikan pelajaran dengan memulangkan seluruh muridnya. Aileen terus mencari Tante Alia malah bertemu ibunya seketika Aileen membeku sambil menunduk diam tanda anak penurut tapi aslinya merasa tertekan.
"Aileen sudah ibu bilang tempat ini tidak cocok untukmu." ucap Jessica sambil menarik tangan Aileen dengan kasar
Aileen menahan sakit di lengan karena teringat trauma membuatnya ketakutan tapi terus diam agar tidak membuat ibunya marah. Jessica membawa paksa Aileen dengan genggamannya semakin kuat seketika Alia datang dari belakang menampar kuat tangan Jessica.
"Aduh, apa-apaan kamu ini!" teriak Jessica dengan ekspresi marah sambil mengelus lengannya
Alia melihat memar di lengan Aileen dengan tatapan takut, gemetar dan keringatan membuatnya tidak tahan melihat ekspresi Aileen seperti itu. Alia langsung mendekap, mengelus punggung dan kepala secara lembut lalu untuk pertama kalinya Aileen menangis tersedu-sedu sampai air mata membanjiri pundaknya.
Aileen memeluk erat seketika memancing emosi kuat dalam hati Alia untuk tidak melepaskannya ternyata trauma Aileen sudah menyentuh puncak. Semua orang terus memperhatikannya membuat Jessica tidak mempunyai pilihan selain menarik paksa Aileen lagi karena tujuannya harus selesai.
Namun, tangan Jessica dihentikan Reza yang datangnya tepat waktu dengan genggaman kuat dan amarah meluap-luap melihat luka memar di lengan Aileen. Kuatnya genggaman Reza membuat Jessica harus berusaha keras agar bisa terlepas.
"Sakit Mas Reza!" teriak Jessica sambil menarik tangannya secara paksa
"Sekarang juga pergi dari sini!" ancam Reza dengan nada pelan menahan amarahnya
Jessica langsung pergi karena tidak mau dipermalukan depan umum dan Aileen terus menangis membuat Alia panik kemudian Reza menggendong Aileen masuk mobil agar tidak terjadi keributan. Namun, Reza semakin khawatir dengan kondisi putrinya sehingga berpikir cepat sebelum terjadi sesuatu yang dapat membahayakan Aileen.
"Pak Bayu tolong antar ke rumah sakit, cepat!" teriak Reza dengan ekspresi panik
Aileen tiba-tiba mendadak sesak napas sambil memegang dadanya dengan kuat semakin membuat Alia panik. Pak Bayu langsung tancap gas tidak mempedulikan lampu merah dengan terus klakson menyuruh sekitarnya untuk memberikan jalan karena keadaan darurat.
Sampai di rumah sakit, Reza keluar membawa Aileen ke unit gawat darurat seketika mendapatkan perhatian seluruh perawat untuk langsung menanganinya. Mereka bertiga menunggu dengan perasaan cemas dan khawatir di waktu yang bersamaan.
"Maaf Reza, aku tidak tahu kalau Aileen punya trauma separah itu seharusnya aku tidak membiarkan Jessica di sisinya!" ucap Alia sangat menyesali perbuatannya
"Diam! Minta maafnya nanti saja." teriak Reza sambil memukul tembok
"...." Alia terdiam
Pak Bayu membawa Alia ke tempat lain untuk memisahkan mereka berdua terlebih dahulu agar suasana kembali tenang. Aileen mendapatkan perawatan intensif karena sesak napas terjadi selama 11 menit lamanya membuat Reza sangat khawatir, Alia gemetar ketakutan dengan terus memikirkan kondisi Aileen dan Pak Bayu berusaha menenangkannya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments