Waktu berlalu dengan cepat setiap harinya, tanggal pergantian semester hanya tinggal beberapa hari lagi setelah liburan ujian akhir semester kemarin berlalu. Aku senang bisa mendapatkan nilai yang memuaskan berkat hasil ujian akhirku dan sepertinya nilai itu juga yang akan menghambatku menjadi mahasiswa abadi seperti teman-temanku
Mereka sempat protes dan bingung kenapa aku bisa mendapatkan nilai yang bagus diujian akhir sedangkan mereka sama sekali tidak melihatku belajar. Mereka belum mengetahui jika aku setiap harinya belajar di perpustakaan. Kecuali Laras, yah Laras temanku yang paling dekat denganku karena kami berada di prodi yang sama, dia mengetahui semua tujuanku belajar keras untuk apa
Tapi sebenarnya aku tidak memperdulikan hasilnya karena tujuanku mengejar nilai tersebut untuk mengambil kelas dari si Doktor muda Rafqi itu, dan seperti yang kuharapkan aku berhasil mendaftarkan diri di kelas yang di ajarkan olehnya. Hanya tinggal menunggu liburan selesai dan aku bisa langsung melihat orang seperti apa dia itu
***
Satu minggu sebelum ujian kemarin, Laras ternyata menyimpan curiga padaku karena aku selalu saja menyuruhnya untuk kembali lebih dulu di kos karena keinginanku untuk berlajar di perpustakaan tapi kusamarkan dengan alasan yang lain. Laras tidak langsung pulang waktu itu, dia mengikuti ku ke perpustakaan tanpa sepengetahuanku
Begitu selesai mengembalikan buku yang sudah ku pinjam, aku keluar dari Perpustakaan. Ternyata Laras menungguku di depan perpustakaan dan saat melihatku keluar, ia menatapku dengan tatapan seakan menuntut penjelasan
"Kau sedang apa disini Auryn?" tanya Laras begitu melihatku keluar dari dalam perpusatakaan, pertanyaannya membuatku gelagapan tidak tau harus menjawab apa
"Aku.. " Hanya itu kata yang bisa keluar dari mulutku, Laras menahan tawanya melihat kegugupan ku
"Kau berhutang penjelasan padaku Auryn Abigail" kata Laras masih dengan senyuman yang tertahan diwajahnya, Ia lalu menarikku pergi dari sana
***
"Sekarang jelaskan padaku, kenapa kau bisa ada di perpustakaan tadi?" Tanya Laras masih saja menuntut penjelasan dariku, kami sekarang berada dipelataran gedung fakultas tempat mahasiswa biasanya berkumpul jika ada jam kosong
"Aku.. " Lagi lagi hanya itu yang bisa ku ucapkan, aku tidak tau bagaimana cara menjelaskan maksudku yang tiap selesai kuliah langsung pergi ke perpusatakaan. Tidak mungkin juga aku mengatakan jika aku sangat ingin mengambil mata kuliah dosen muda itu
"Auryn, kita ini teman. Aku janji apapun alasanmu aku tidak akan tertawa dan tidak akan memberitahu pada siapapun" Raut wajah Laras terlihat serius dan aku yakin dia orang yang bisa di percaya untuk menyimpan rahasia
"Kau janji tidak akan tertawa dan memberitahu orang lain?"
"Aku janji, demi pertemanan kita" Laras masih menunggu jawabanku
"Aku, aku mau mendaftar dikelas Doktor muda itu" kata itu berhasil lolos dari mulutku
Laras belum memberikan reaksinya, aku dibuat bingung dengan manusia dihadapanku ini. Tidak lama kemudian tawanya tiba-tiba pecah membuatku terkejut dan memasang wajah kesal
"Hahahaha, Auryn kau sungguh lucu" Laras masih saja menertawakan ku
"Tertawalah sepuasmu, aku menyesal memberitahumu" ucapku dengan wajah cemberut, Laras berusaha untuk berhenti tertawa meski wajahnya memerah karena berusaha menahan tawanya
"Baik, maafkan aku. Ini benar-benar sesuatu yang lucu, bahkan aku tidak pernah membayangkannya" Laras menarik panjang nafasnya lalu menghembuskannya berusaha agar ia tidak membuat ku bertambah kesal
"Kau serius Auryn, apa jangan-jangan kau suka pada pak Rafqi?" Tanya Laras dengan wajah menyelidik
"Sama sekali tidak, aku hanya penasaran saja dengan orang itu" Aku berusaha mengelak dari pertanyaan Laras karena sebenarnya aku juga tidak tau kenapa aku sangat ingin masuk dikelas dosen muda itu
" Kau jujur saja padaku, mungkin aku mengingkari janjiku untuk tidak menertawakanmu tapi aku benar-benar tidak akan mengingkari janjiku untuk tidak memberitahukan ini pada Siapapun" kata Laras yang masih saja menggodaku
"Aku serius, aku tidak menyukai dosen muda itu. Aku benar-benar hanya penasaran dengan dia, aku sendiri tidak tau kenapa aku sangat ingin mendaftar dikelasnya" Laras menatapku dengan tatapan yang tak bisa ku artikan, Ia lalu mendekat dan merangkulku yang duduk disampingnya
"Temanku yang satu ini sudah berubah ternyata" ucapnya sembari mengelus rambutku dari samping seolah memperlakukanku seperti anak kecil lalu tertawa dengan keras
"Larasssss" teriakku kesal karena merasa diledek olehnya, Ia kemudian berusaha menjauh dariku karena takut aku menarik rambutnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Ilsya Sakila
seru bangett
2021-06-01
1
Malla Nurmala Kucil
auryn udah mulai suka kayanya sama rafqi
2020-10-15
6
KomaLia
hahahaha
2020-10-14
2