Jatuh Cinta

Hadirnya Paman Luke di keluarga Rivers membawa dampak positif, salah satunya adalah penggabungan perusahaan yang dapat meraih keuntungan lebih banyak.

Dampak yang lain adalah diangkatnya Luke Wallace menjadi direktur perusahaan gabungan tersebut. Susunan para direksi ini segera saja di umumkan di seluruh perusahaan mau pun anak perusahaan.

Otis Rivers yang akan menyerahkan posisi pemimpin group kepada putri tunggalnya sendiri, Kanaya Rivers, tidak mencantumkan namanya di jajaran direksi. Alih-alih namanya, Otis menulis nama Kanaya Rivers sebagai pemimpin group Rivers.

Hal ini tentu saja membuat Nay bersemangat. Sejak pertemuannya dengan Paman Luke di pusat perbelanjaan serta di pesta pernikahan pamannya itu, Nay semakin menggebu-gebu untuk mendekati Paman Luke. Sudah tidak dipedulikannya lagi norma serta aturan masyarakat yang melarang untuk mendekati seorang pria beristri apalagi ini pamannya sendiri.

Setiap pagi, ia mendatangi rumah paman dan bibinya dengan berbagai macam alasan. Seperti pagi ini, Nay sudah menunggu di depan gerbang rumah paman dan bibinya itu.

"Bibi, aku membawakan kue dari ayah," ucap Nay suatu hari. Bibi Alma menyambut kedatangan Nay dengan senang hati.

"Nay, ih repot sekali, apa kamu tidak terlambat nantinya? Pamanmu bilang hari ini ada rapat dewan direksi?" tanya Bibi Alma.

Nay mengangguk. "Ah, tidak masalah. Baru saja dibuat makanya aku diminta mengantar ini selagi masih hangat," jawab Nay tersenyum.

"Bibi sudah tidak mau bekerja lagi, ayahku khawatir takut bibi kelaparan, hahaha," sahut Nay lagi sambil menggoda bibi Alma.

Tak lama, muncullah pria yang ditunggu-tunggu oleh Nay. Pagi ini Paman Luke memakai jas serta kemeja yang terbuka kancingnya sampai ke dada sehingga dada bidangnya terpampang dengan jelas.

"Eh, ada Kanaya. Pagi, Nay," sapa Paman Luke.

Nay menganggukan kepala ke arah paman Luke. "Pagi, Paman," Nay menyapa balik.

Paman Luke segera mengancingkan kemejanya sampai ke atas, kemudian ia mengecup bibir bibi Alma. "Aku jalan dulu, hon. Pergilah bermain bersama temanmu, bawa saja kartuku," ucap Paman Luke.

Bibi Alma tampak ceria. "Hehehe, memang aku ada rencana bertemu dengan beberapa temanku. Thank you honey," balas Bibi Alma.

Kemudian Bibi Alma melihat Nay, "Honey, berangkat saja bersama Nay. Nay juga mau rapat, kan?" tanya Bibi Alma.

"Oh, aku membawa mobilku sendiri, Bi," jawab Nay menolak sambil menggerakan kedua tangannya.

"Anak bos besar mana mau berangkat bersama pegawai remahan seperti aku, hahahaha. Walau pun kita saudara," kelakar Paman Luke.

Wajah Nay memerah, dia tidak suka jika ada seseorang yang menyebutnya anak bos besar. "Baiklah, aku titip mobilku disini yah, Bi. Aku jalan bersama Paman," kata Nay.

Hatinya bersorak gembira, setelah bersandiwara melelahkan seperti tadi sekarang ia bisa merasakan duduk di samping Paman Luke.

Paman Luke memang lelaki sejati, ia membukakan pintu mobil untuk Nay dan mengecek apakah semuanya sudah masuk ke dalam mobil atau belum.

Nay benar-benar terpesona di buatnya. Ada sesuatu dari pamannya itu yang membuat Nay berdebar-debar dan semakin ingin memilikinya.

Selama di perjalanan, Nay melirik ke arah paman Luke dan mencuri-curi pandang lewat sudut matanya. 'Tampan sekali, bagaimana cara mendapatkan pria matang seperti dia?' batin Nay.

"Aku dengar, kamu akan menjadi pewaris tunggal, Nay. Benarkah itu?" tanya Paman Luke.

Nay mengangguk kecil.

"Berapa usiamu saat ini?" Paman Luke bertanya lagi.

Nay berdeham. "Ehem! Masih 23 tahun, Paman," jawab Nay sopan. Ia menahan dirinya untuk tidak berteriak manakala mendengar suara bariton paman Luke yang terdengar seksi dan sangat sopan menyapa kedua indera pendengarannya itu.

"Fiuh, masih muda sekali yah? Hebat, kamu beruntung sekali, Nay sudah memimpin perusahaan di usia semuda itu," Paman Luke bersiul kagum.

"Tapi aku tidak suka. Aku ingin seperti Bibi Alma yang bisa mendapatkan seorang suami tampan, gagah dan mau bekerja keras seperti paman," balas Nay ia menegaskan ucapannya disertai kode tersembunyi di setiap kata-katanya yang ia sematkan untuk Paman Luke.

Paman Luke tersenyum. "Ternyata kamu hebat merayu seorang pria. Andaikan aku bukan pamanmu, aku pasti sudah termakan rayuanmu itu, Nay. Hahaha," canda Paman Luke.

Deg!

'Apakah ini pertanda kalau sinyal hatiku dibalas oleh Paman?' tanya Nay dalam hati. Tiba-tiba saja wajahnya bersemu merah, untunglah Paman Luke tidak memperhatikan perubahan warna wajah Nay.

Sesampainya di kantor, Paman Luke menuju ruangannya sedangkan Nay bergegas menemui Kai.

"Kai, Kai, Kai!" sapa Nay, ia tidak memperdulikan para karyawan yang menunduk kepadanya saat ia lewat di hadapan mereka.

"Apa sih? Wait, what's wrong?" tanya Kai Fletcher yang baru saja selesai membuat salinan dokumen untuk materi meeting hari itu.

"Aku sedang bahagia, Kai! Apakah kau tau?" ucap Nay penuh semangat.

Kai memutarkan bola matanya dan melirik tajam ke arah Nay. "Yang aku tanyakan adalah apa yang membuatmu bahagia?"

"Aku menyukai seorang pria dan aku rasa pria itu memberikanku harapan. Aku akan tetap maju apapun yang terjadi!" tukas Nay penuh tekad.

"Selama bukan suami orang lain, aku dukung saja," jawab Kai pasrah.

Ingin rasanya pria itu berteriak dan meminta calon pewaris tunggal Rivers Group untuk melihatnya saja. Namun, apa daya? Kai Fletcher hanyalah seorang pegawai rendahan yang mengandalkan gaji bulanan, jauh berbeda dengan seorang Kanaya Rivers. Ia hanya bisa tersenyum kala wanita yang ia sukai sangat bersemangat bercerita tentang kisah cintanya.

Sepanjang hari itu, Nay mencari cara bagaimana mendapatkan perhatian dari pamannya. Mulai dari bertanya tentang materi rapat, bertanya tentang saham dari Rivers Group dan bagaimana membaca grafiknya, sampai hal sepele seperti bagaimana cara memindahkan file.

Otis, ayah Nay, yang melihat hal itu menganggap kalau Nay sedang berusaha dan menaruh minat untuk menjadi pewaris tunggal Rivers Group. Sehingga ia tidak curiga kalau putrinya mencari perhatian kepada Luke.

Rapat direksi hari itu berakhir di petang hari. Otis meminta Nay untuk segera pulang.

"Kak, mobil Nay ada di rumahku. Tadi Alma memintaku untuk berangkat bersama Nay," ucap Luke.

Otis teringat kalau ia tadi meminta Nay untuk mengantarkan makanan ke rumah adik satu-satunya itu. "Oh, iya. Ya sudahlah, antarkan ia dengan selamat dan jangan mengebut!" titah Otis kepada adik iparnya.

"Siap, kak!" jawab Luke sambil tertawa kecil.

Luke pun mengajak Nay untuk segera pulang. Tetapi, Nay sengaja mengulur-ulur waktu hanya untuk bisa berduaan saja dengan Luke.

"Aku mau bikin kopi dulu, apa Paman mau?" tanya Nay dari dalam pantri.

Luke berpikir. "Boleh saja. Padahal aku yang menyetir tapi kamu yang membuat kopi, hahaha. Thanks Nay," balas Luke sembari mengacak rambut Nay dengan lembut.

Jantung Nay berdesir kala Luke menyentuh rambutnya. Ia ingin menuntut lebih dari sekedar belaian rambut. Maka, setelah kopi pesanan Luke selesai, Nay dengan sengaja menabrakan kopi panas itu ke arah Luke sehingga kemeja yang ia pakai serta kemeja Luke basah karena kopi.

"Ouch! Panas!" seru Luke.

"Oh, Paman, maafkan aku! Aku tidak sengaja. Gelas ini panas sekali. Bagaimana ini? Kemeja Paman hitam semua," ucap Nay.

Alih-alih mengambil kain lap, Nay justru menyingkap kemeja yang dipakai Luke. "Pasti panas sekali, kan? Maafkan aku, aku memang selalu ceroboh. Maafkan aku, Paman," Nath terus saja berceloteh tangannya sibuk membuka satu per satu kancing kemeja Luke.

Luke menangkap tangan Nay, mata mereka saling bertatapan dan jarak di antara mereka sudah sangat dekat. Bahkan Nay dapat mencium aroma tubuh Luke. Perlahan tapi pasti, Nay memperkecil jarak di antara mereka.

Tepat saat itu, Luke mengalihkan pandangannya dan menatap Nay kembali. "Apa yang kau lakukan, Nay?" suara Luke memecah khayalan Nay.

Nay tidak bergeming, ia tetap menatap lekat-lekat netra pamannya itu dan mengecup bibir Luke singkat. "Paman, sepertinya aku merasakan sesuatu yang aneh saat aku bertemu denganmu sebagai pengantin pria bibiku. Aku rasa aku menyukaimu saat itu," ucap Nay.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Noviyanti

Noviyanti

astaga sadar nay,,

2022-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 Paman Luke
2 Jatuh Cinta
3 Jebakan Nay
4 Kemarahan Luke
5 Dilemma
6 Perubahan Sikap Luke
7 Si Pengadu
8 Pengungkapan Cinta
9 Permintaan Kanaya
10 Curiga --- Part 1
11 Curiga --- Part 2
12 Tanda Damai
13 Kejutan Dari Otis
14 Pesta Ulang Tahun
15 Cinta Dan Rahasia
16 Mundur
17 Saling Serang
18 Teror Untuk Kai
19 Mengungkapkan Kebenaran
20 Bukan Salah Cinta
21 Rencana Otis
22 Janji
23 Perpisahan dan Hadiah Untuk Kai
24 Felix North
25 Berusaha Membuatmu Mencintaiku Lagi
26 Cara Untuk Mencintaimu
27 Keputusan Alma
28 Kabar Mengejutkan
29 Kenyataan Yang Terbalik
30 Pengalihan
31 Halo
32 Rindu Yang Terabaikan
33 Bertemu Kembali
34 Pesta Pernikahan
35 Alasan
36 Ajari Aku Untuk Melupakanmu
37 Pertemuan Yang Menyakitkan
38 I Love You, Paman!
39 Menahan Rindu Itu Berat
40 Kesalahan Luke
41 Sebuah Filosofi
42 Sakit
43 Sisakan Cinta Untukku!
44 Ada Apa Dengan Nay?
45 Kembali Dan Berjuang
46 Permintaan Kanaya -- Part 2
47 Gugatan Cerai
48 Kemarahan Alma
49 Antara Kai Dan Luke
50 Kesakitanku
51 Berbesar Hati
52 Sebuah Pesan Dan Ultimatum
53 Wishlist
54 Pengakuan
55 Pulang
56 Ketakutan Otis Dan Keraguan Nay
57 Kepastian
58 Keinginan Pertama
59 Ashley Dan Violetta Rivers
60 Sampai Bertemu Kembali
61 Pengorbanan Kai
62 Mendadak Menikah
63 Kisah Bahagia Alma
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Paman Luke
2
Jatuh Cinta
3
Jebakan Nay
4
Kemarahan Luke
5
Dilemma
6
Perubahan Sikap Luke
7
Si Pengadu
8
Pengungkapan Cinta
9
Permintaan Kanaya
10
Curiga --- Part 1
11
Curiga --- Part 2
12
Tanda Damai
13
Kejutan Dari Otis
14
Pesta Ulang Tahun
15
Cinta Dan Rahasia
16
Mundur
17
Saling Serang
18
Teror Untuk Kai
19
Mengungkapkan Kebenaran
20
Bukan Salah Cinta
21
Rencana Otis
22
Janji
23
Perpisahan dan Hadiah Untuk Kai
24
Felix North
25
Berusaha Membuatmu Mencintaiku Lagi
26
Cara Untuk Mencintaimu
27
Keputusan Alma
28
Kabar Mengejutkan
29
Kenyataan Yang Terbalik
30
Pengalihan
31
Halo
32
Rindu Yang Terabaikan
33
Bertemu Kembali
34
Pesta Pernikahan
35
Alasan
36
Ajari Aku Untuk Melupakanmu
37
Pertemuan Yang Menyakitkan
38
I Love You, Paman!
39
Menahan Rindu Itu Berat
40
Kesalahan Luke
41
Sebuah Filosofi
42
Sakit
43
Sisakan Cinta Untukku!
44
Ada Apa Dengan Nay?
45
Kembali Dan Berjuang
46
Permintaan Kanaya -- Part 2
47
Gugatan Cerai
48
Kemarahan Alma
49
Antara Kai Dan Luke
50
Kesakitanku
51
Berbesar Hati
52
Sebuah Pesan Dan Ultimatum
53
Wishlist
54
Pengakuan
55
Pulang
56
Ketakutan Otis Dan Keraguan Nay
57
Kepastian
58
Keinginan Pertama
59
Ashley Dan Violetta Rivers
60
Sampai Bertemu Kembali
61
Pengorbanan Kai
62
Mendadak Menikah
63
Kisah Bahagia Alma

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!