"Assalamu'alaikum," ucap seseorang dari luar.
"Waalaikumsalam salam, loh Vin, kamu darimana"? tanya Bu Rum kepada laki-laki yang ternyata adalah anaknya yang bernama Melvin.
Sementara itu, Atina nampak terkejut dan tidak menyangka akan bertemu lagi dengan Papanya Chessy, orang yang tempo hari dijumpai ketika di sekolah tempatnya mengajar. Waktu itu Atina menyaksikan Chessy yang sedang dimarahi hanya karena jajan di depan sekolah. Dan itu, membuat Atina agak kesal dengan perilaku Papanya Chessy itu. Memarahi anak ditempat umum menurutnya bukanlah sikap yang baik. Apalagi hanya karena masalah makanan.
"Dari pasar Bu, tadi mau jemput Ibu seperti biasa, sampai di Pasar, pas Melvin buka ponsel ternyata ada pesan dari Ibu kalau Ibu sudah pulang duluan. Ya sudah, Melvin langsung balik pulang," ungkap Melvin tanpa menoleh sedikitpun ke arah Atina yang tengah berdiri tidak jauh dari tempatnya berada.
"Oalah, baru cek ponsel, pantesan kamu nggak tahu kalau Ibu sudah pulang duluan," seru Bu Rum tepok jidat.
Tanpa berkata apapun, Melvin langsung nyelonong masuk begitu saja tanpa permisi.
"Eh-eh, ni anak nggak sopan main nyelonong saja, nggak lihat apa, kalau lagi ada tamu!" seru Bu Rum heran dengan tingkah anak laki-lakinya.
"Tau nih papa, nggak sopan banget sama Bu Guru Chessy. Maafin sikap Papa Chessy ya Bu Tina," ucap chessy kikuk.
"Nggak apa-apa kok Chessy, mungkin Papanya lagi capek, Bu Guru maklum kok hehe," timpal Atina sembari mengacak pelan rambut Chessy dengan disertai senyum.
"Tin, silahkan duduk dulu, Ibu ambilkan minum ya, kamu mau minum apa Tin?" tanya Bu Rum.
"Nggak usah repot-repot Bu."
"Ah, nggak repot kok. Udah, bilang saja mau minum apa nanti Ibu buatin."
"Emm ... kalau gitu, air putih saja Bu." jawab Atina.
"Y sudah, Ibu buatin dulu. Kamu biar ditemenin Cucu Nenek yang cantik ini ya," seru Bu Rum sembari menjawil dagu sang cucu. Chessy hanya senyam senyum mendapat perlakuan dari Neneknya.
"Bu Guru kok bisa kenal dengan Nenek Chessy sih, kapan kenalannya, kok Chessy sampai nggak tau ya?" tanya Chessy memulai obrolan.
Mendapat pertanyaan dari anak muridnya, membuat Atina diam sejenak. Ia bingung mau menjawab seperti apa. Lantas ia membelai lembut rambut Chessy.
"Bu Guru baru tadi kok kenal dengan Nenek chessy, kebetulan Bu Guru tadi lagi di pasar, nggak sengaja ketemu Nenek Chessy, terus pas mau pulang, Bu Guru nawarin Nenek Chessy untuk pulang bareng," jawab Atina asal. Dia tidak mau menceritakan secara detail tentang bagaimana pertemuan dengan Bu Rum tadi. Bisa malu dong kalau ketahuan anak didiknya, mau ditaruh dimana muka ini. Begitulah yang Atina pikirkan. Tak terasa, sudah hampir 1 jam Atina berada di kediaman Bu Rumana, hingga akhirnya ia memutuskan untuk segera pamit pulang.
Pasti Ibunya dirumah khawatir karena sudah 1 jam tidak juga pulang ke rumah.
"Bu Rum, saya pamit pulang dulu ya. Sudah hampir 1 jam saya disini. Takutnya di rumah ibu saya khawatir," pamit Atina
"Duuh ... nggak terasa ya, ternyata sudah 1 jam kita ngobrol. Habis, Nak Tina orangnya asik diajak ngobrol. Jadi lupa waktu deh!" seru Bu Rum.
"He-he ... Ibu bisa aja, saya juga seneng bisa ngobrol panjang lebar dengan Ibu, kalau begitu saya pamit ya Bu."
"Eh, bentar Tin, saya panggilkan Melvin dulu, biar kamu bisa pamitan sekalian sama Papanya Chessy. Ches ... panggilkan Papa gih ke dalambilang kalau tamu Nenek yang tadi nganterin pulang mau pamitan." Pinta Bu Rum kepada Cucunya.
"Eh, nggak usah Bu, Papanya Chessy mungkin lagi istirahat di dalam, takutnya nanti malah ganggu," cegah Atina.
"Nggak apa-apa, paling cuma sebentar ini kok."
"Sebenarnya ogah aku ketemu pria judes kayak papanya chessy, orangnya judes , datar pula ekspresinya. Bikin nggak mood saja, ganteng sih ganteng. Tapi kalau kaku gitu bikin malas. Ups.. apaan sih, kok bisa-bisanya aku bilang laki-laki kayak dia ganteng. diih.." batin Atina.
Selang 5 menit, Chessy keluar dengan menggandeng tangan Papanya. Karena chessy yang minta, Melvin sebagai papanya, nurut saja ketika ia digandeng menuju ke ruang tamu.
"Pah, ini kenalin Bu Guru Chessy di sekolah, namanya Bu Atina. Tadi, bu guru yang sudah nganterin Nenek pulang dari Pasar," ungkap Chessy memperkenalkan Atina dengan Papanya.
"Melvin, Papanya chessy," sembari mengulurkan tangan.
"Atina Pak, eh Mas ... aduuh!" sahut Atina gugup.
"Ehm-ehm ... panggil Mas boleh, panggil sayang juga boleh," kedek Bu Rum sambil matanya kedip-kedip.
Chessy yang mendengar ucapan Neneknya seketika tertawa dengan di sertai ledekan untuk Papa dan Gurunya.
"Ciee ... dari tadi salaman terusnggak dilepas lepas tuh tangannya," goda Chessy.
Sontak Atina langsung melepaskan tangannya begitu saja. Wajahnya tampak memerah menahan malu. Sementara, Papanya Chessy nampak datar tanpa ekspresi apapun.
"Vin, Atina tadi pamit mau pulang, tolong kamu anterin sampai depan ya, Ibu mau ke belakang dulu dah kebelet, yuk Chessy, anterin Nenek. Tin, Ibu ke dalam duluan ya." Tanpa menunggu jawaban Atina, Bu Rum bergegas melangkah ke belakang dengan mengajak Cucunya . Entah ini hanya akal-akalan Bu Rum saja, atau memang beliau sudah kebelet mau ke toilet. Tapi, dari gelagatnya itu, kayaknya ada udang di balik batu nih.
"Ayo, saya antar ke depan," ucap Melvin seketika dengan muka tanpa ekspresi.
"Mmm ... nggak usah Mas, biar saya sendiri saja."
"Udah, nggak usah ada bantahan. Kamu mau, saya di ceramahi Ibu saya hanya karena nggak nganterin kamu ke depan," sewot Melvin.
"Ish ... keluar deh galaknya," batin atina.
"Malah bengong, ayo ... katanya mau pulang," seru Melvin mengagetkan Atina.
"Iya-iya, nggak usah keras-keras ngomongnya, saya gak budek!" ketus Atina langsung melangkahkan kakinya ke teras.
Tanpa menoleh ia buru-buru menghampiri motor yang terparkir, bergegas menaiki motor, siap meluncur. Namun, tiba-tiba Atina merasa ada yang memegang lengannya, sontak ia menoleh ke belakang.
"Maaf...." seru Melvin seketika.
Atina hanya menoleh sambil menepis tangan Melvin.
"Nggak usah pegang lengan saya bisa nggak, saya pamit, Assalamu'alaikum!"
Tanpa menunggu jawaban salam dari Melvin, atina bergegas memacu sepeda motor menjauh dari pekarangan rumah Bu Rum.
"Dasar wanita aneh, kok bisa wanita aneh seperti dia jadi Guru di sekolahan Chessy, nggak habis pikir!" gerutu Melvin.
Melvin kembali ke dalam rumah, tak lupa menutup pintu terlebih dahulu. Lantas bergegas menuju ke ruang kerjanya guna melanjutkan sisa pekerjaan yang belum sempat ia selesaikan. Tapi, belum sempat masuk ke ruang kerjanya, Ibunya tiba-tiba muncul.
"Pye Vin, Atina sudah pulang?"
"Sudah!" jawabnya singkat.
"Looh,vkenapa muka kamu ditekuk gitu, asem banget wajahmu Vin?" Tanya Bu Rum heran melihat raut wajah anaknya.
Bukannya menjawab pertanyaan sang ibu, Melvin malah langsung masuk ke ruang kerjanya.
"Aneh banget kamu Vin, ditanya orang tua kok dicuekin,dm dasar gemblung!" gumam bu menatap kepergian anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
LISA
Bagus ceritanya 😊
2023-02-17
0