Bab 3 Bertemu Untuk Kedua Kali

"Assalamu'alaikum," ucap seseorang dari luar.

"Waalaikumsalam salam, loh Vin, kamu darimana"? tanya Bu Rum kepada laki-laki yang ternyata adalah anaknya yang bernama Melvin.

Sementara itu, Atina nampak terkejut dan tidak menyangka akan bertemu lagi dengan Papanya Chessy, orang yang tempo hari dijumpai ketika di sekolah tempatnya mengajar. Waktu itu Atina menyaksikan Chessy yang sedang dimarahi hanya karena jajan di depan sekolah. Dan itu, membuat Atina agak kesal dengan perilaku Papanya Chessy itu. Memarahi anak ditempat umum menurutnya bukanlah sikap yang baik. Apalagi hanya karena masalah makanan.

"Dari pasar Bu, tadi mau jemput Ibu seperti biasa, sampai di Pasar, pas Melvin buka ponsel ternyata ada pesan dari Ibu kalau Ibu sudah pulang duluan. Ya sudah, Melvin langsung balik pulang," ungkap Melvin tanpa menoleh sedikitpun ke arah Atina yang tengah berdiri tidak jauh dari tempatnya berada.

"Oalah, baru cek ponsel, pantesan kamu nggak tahu kalau Ibu sudah pulang duluan," seru Bu Rum tepok jidat.

Tanpa berkata apapun, Melvin langsung nyelonong masuk begitu saja tanpa permisi.

"Eh-eh, ni anak nggak sopan main nyelonong saja, nggak lihat apa, kalau lagi ada tamu!" seru Bu Rum heran dengan tingkah anak laki-lakinya.

"Tau nih papa, nggak sopan banget sama Bu Guru Chessy. Maafin sikap Papa Chessy ya Bu Tina," ucap chessy kikuk.

"Nggak apa-apa kok Chessy, mungkin Papanya lagi capek, Bu Guru maklum kok hehe," timpal Atina sembari mengacak pelan rambut Chessy dengan disertai senyum.

"Tin, silahkan duduk dulu, Ibu ambilkan minum ya, kamu mau minum apa Tin?" tanya Bu Rum.

"Nggak usah repot-repot Bu."

"Ah, nggak repot kok. Udah, bilang saja mau minum apa nanti Ibu buatin."

"Emm ... kalau gitu, air putih saja Bu." jawab Atina.

"Y sudah, Ibu buatin dulu. Kamu biar ditemenin Cucu Nenek yang cantik ini ya," seru Bu Rum sembari menjawil dagu sang cucu. Chessy hanya senyam senyum mendapat perlakuan dari Neneknya.

"Bu Guru kok bisa kenal dengan Nenek Chessy sih, kapan kenalannya, kok Chessy sampai nggak tau ya?" tanya Chessy memulai obrolan.

Mendapat pertanyaan dari anak muridnya, membuat Atina diam sejenak. Ia bingung mau menjawab seperti apa. Lantas ia membelai lembut rambut Chessy.

"Bu Guru baru tadi kok kenal dengan Nenek chessy, kebetulan Bu Guru tadi lagi di pasar, nggak sengaja ketemu Nenek Chessy, terus pas mau pulang, Bu Guru nawarin Nenek Chessy untuk pulang bareng," jawab Atina asal. Dia tidak mau menceritakan secara detail tentang bagaimana pertemuan dengan Bu Rum tadi. Bisa malu dong kalau ketahuan anak didiknya, mau ditaruh dimana muka ini. Begitulah yang Atina pikirkan. Tak terasa, sudah hampir 1 jam Atina berada di kediaman Bu Rumana, hingga akhirnya ia memutuskan untuk segera pamit pulang.

Pasti Ibunya dirumah khawatir karena sudah 1 jam tidak juga pulang ke rumah.

"Bu Rum, saya pamit pulang dulu ya. Sudah hampir 1 jam saya disini. Takutnya di rumah ibu saya khawatir," pamit Atina

"Duuh ... nggak terasa ya, ternyata sudah 1 jam kita ngobrol. Habis, Nak Tina orangnya asik diajak ngobrol. Jadi lupa waktu deh!" seru Bu Rum.

"He-he ... Ibu bisa aja, saya juga seneng bisa ngobrol panjang lebar dengan Ibu, kalau begitu saya pamit ya Bu."

"Eh, bentar Tin, saya panggilkan Melvin dulu, biar kamu bisa pamitan sekalian sama Papanya Chessy. Ches ... panggilkan Papa gih ke dalambilang kalau tamu Nenek yang tadi nganterin pulang mau pamitan." Pinta Bu Rum kepada Cucunya.

"Eh, nggak usah Bu, Papanya Chessy mungkin lagi istirahat di dalam, takutnya nanti malah ganggu," cegah Atina.

"Nggak apa-apa, paling cuma sebentar ini kok."

"Sebenarnya ogah aku ketemu pria judes kayak papanya chessy, orangnya judes , datar pula ekspresinya. Bikin nggak mood saja, ganteng sih ganteng. Tapi kalau kaku gitu bikin malas. Ups.. apaan sih, kok bisa-bisanya aku bilang laki-laki kayak dia ganteng. diih.." batin Atina.

Selang 5 menit, Chessy keluar dengan menggandeng tangan Papanya. Karena chessy yang minta, Melvin sebagai papanya, nurut saja ketika ia digandeng menuju ke ruang tamu.

"Pah, ini kenalin Bu Guru Chessy di sekolah, namanya Bu Atina. Tadi, bu guru yang sudah nganterin Nenek pulang dari Pasar," ungkap Chessy memperkenalkan Atina dengan Papanya.

"Melvin, Papanya chessy," sembari mengulurkan tangan.

"Atina Pak, eh Mas ... aduuh!" sahut Atina gugup.

"Ehm-ehm ... panggil Mas boleh, panggil sayang juga boleh," kedek Bu Rum sambil matanya kedip-kedip.

Chessy yang mendengar ucapan Neneknya seketika tertawa dengan di sertai ledekan untuk Papa dan Gurunya.

"Ciee ... dari tadi salaman terusnggak dilepas lepas tuh tangannya," goda Chessy.

Sontak Atina langsung melepaskan tangannya begitu saja. Wajahnya tampak memerah menahan malu. Sementara, Papanya Chessy nampak datar tanpa ekspresi apapun.

"Vin, Atina tadi pamit mau pulang, tolong kamu anterin sampai depan ya, Ibu mau ke belakang dulu dah kebelet, yuk Chessy, anterin Nenek. Tin, Ibu ke dalam duluan ya." Tanpa menunggu jawaban Atina, Bu Rum bergegas melangkah ke belakang dengan mengajak Cucunya . Entah ini hanya akal-akalan Bu Rum saja, atau memang beliau sudah kebelet mau ke toilet. Tapi, dari gelagatnya itu, kayaknya ada udang di balik batu nih.

"Ayo, saya antar ke depan," ucap Melvin seketika dengan muka tanpa ekspresi.

"Mmm ... nggak usah Mas, biar saya sendiri saja."

"Udah, nggak usah ada bantahan. Kamu mau, saya di ceramahi Ibu saya hanya karena nggak nganterin kamu ke depan," sewot Melvin.

"Ish ... keluar deh galaknya," batin atina.

"Malah bengong, ayo ... katanya mau pulang," seru Melvin mengagetkan Atina.

"Iya-iya, nggak usah keras-keras ngomongnya, saya gak budek!" ketus Atina langsung melangkahkan kakinya ke teras.

Tanpa menoleh ia buru-buru menghampiri motor yang terparkir, bergegas menaiki motor, siap meluncur. Namun, tiba-tiba Atina merasa ada yang memegang lengannya, sontak ia menoleh ke belakang.

"Maaf...." seru Melvin seketika.

Atina hanya menoleh sambil menepis tangan Melvin.

"Nggak usah pegang lengan saya bisa nggak, saya pamit, Assalamu'alaikum!"

Tanpa menunggu jawaban salam dari Melvin, atina bergegas memacu sepeda motor menjauh dari pekarangan rumah Bu Rum.

"Dasar wanita aneh, kok bisa wanita aneh seperti dia jadi Guru di sekolahan Chessy, nggak habis pikir!" gerutu Melvin.

Melvin kembali ke dalam rumah, tak lupa menutup pintu terlebih dahulu. Lantas bergegas menuju ke ruang kerjanya guna melanjutkan sisa pekerjaan yang belum sempat ia selesaikan. Tapi, belum sempat masuk ke ruang kerjanya, Ibunya tiba-tiba muncul.

"Pye Vin, Atina sudah pulang?"

"Sudah!" jawabnya singkat.

"Looh,vkenapa muka kamu ditekuk gitu, asem banget wajahmu Vin?" Tanya Bu Rum heran melihat raut wajah anaknya.

Bukannya menjawab pertanyaan sang ibu, Melvin malah langsung masuk ke ruang kerjanya.

"Aneh banget kamu Vin, ditanya orang tua kok dicuekin,dm dasar gemblung!" gumam bu menatap kepergian anaknya.

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Bagus ceritanya 😊

2023-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Megantar Ibu Ke Pasar
2 Bab 2 Ternyata....
3 Bab 3 Bertemu Untuk Kedua Kali
4 Bab 4 Hampir saja
5 Bab 5 Berpapasan dengan melvin
6 Bab 6 Pulang Bareng(POV Chessy)
7 Bab 7 Ke Rumah Sakit(Pov Melvin)
8 Bab 8 Pulang Ke Rumah
9 Bab 9 Guru Yang Tampan
10 Bab 10 Cemburu Tanpa Sadar
11 Bab 11 Terluka
12 Bab 12 Perasaan Apakah Ini?
13 Bab 13 Ada Apa Denganmu?
14 Bab 14 Makan Malam
15 Bab 15 Berantakan
16 Bab 16 Panggilan Telepon Dari Nomor Asing
17 Bab 17 Mencari Tahu
18 Bab 18 Siapa Wanita Itu?
19 Bab 19 Mantan Istri Melvin
20 Bab 20 Mengungkapkan Perasaan
21 Bab 21 Alana Ke Rumah Melvin
22 Bab 22 Cuma Mimpi?
23 Bab 23 Rencana Pembalasan(POV Sandra)
24 Bab 24 Kedatangan Dua Tamu
25 Bab 25 Info Dari Aditya
26 Bab 26 Karangan Bunga Yang Mengejutkan
27 Bab 27 Putra Minta Maaf
28 Bab 28 Putra Mendatangi Rumah Sandra
29 Bab 29 Khilaf
30 Bab 30 Jalan berdua
31 Bab 31 Kejutan Untuk Atina
32 Bab 32 Telepon Dari Alana
33 Bab 33 Ke Kantor Melvin
34 Bab 34 Menemaninya
35 Bab 35 Resmi Jadian
36 Bab 36 Ada Apa Dengan Putra??
37 Bab 37 Alana Datang Ke Sekolah Chessy
38 Bab 38 Temani Aku
39 Bab 39 Mencoba Menghubungi
40 Bab 40 Saling Tatap
41 Bab 41 Sandra Hamil??
42 Bab 42 Meminta Pertanggungjawaban
43 Bab 43 Langkah Selanjutnya
44 Bab 44 Rencana Jalan-Jalan
45 Bab 45 Lampu Hijau Dari Bu Yeni
46 Bab 46 Desakan Alana
47 Bab 47 Tak Terduga
48 Bab 48 Kendala
49 Bab 49 Ada Rasa Sakit Di Hati
50 Bab 50 Telepon Dari Putra
51 Bab 51 Bertemu Keluarga Sandra
52 Bab 52 Cemburu
53 Bab 53 Jodohku Mana?
54 Bab 54 Akad Nikah
55 Bab 55 Pemandangan Menyakitkan
56 Bab 55 Izinkan Aku Menjelaskan Semuanya
57 Bab 57 Tak Sesuai Rencana Awal
58 Bab 58 Versi Alana
59 Bab 59 Berusaha Menerima Keadaan
60 Bab 60 Memaafkan
61 Bab 61 Tak Biasa
62 Bab 62 Penolakan Melvin
63 Bab 63 Tak Dapat Dukungan
64 Bab 64 Galau Berat
65 Bab 65 Dia Lagi??
66 Bab 66 Kacau
67 Bab 67 Sok Peduli
68 Bab 68 Kehidupan Putra
69 Bab 69 Meminta Izin
70 Bab 70 Rencana Menikah
71 Bab 71 Wanita Pertama Yang Membuat Putra Jatuh Cinta
72 Bab 72 Berandai-andai
73 Bab 73 Salah Sebut Nama
74 Bab 74 Tak Pernah Di anggap
75 Bab 75 Di Lamar
76 Bab 76 Alana Meradang
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79 Berada Di Tempat Asing
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90 Terlalu Sakit
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Megantar Ibu Ke Pasar
2
Bab 2 Ternyata....
3
Bab 3 Bertemu Untuk Kedua Kali
4
Bab 4 Hampir saja
5
Bab 5 Berpapasan dengan melvin
6
Bab 6 Pulang Bareng(POV Chessy)
7
Bab 7 Ke Rumah Sakit(Pov Melvin)
8
Bab 8 Pulang Ke Rumah
9
Bab 9 Guru Yang Tampan
10
Bab 10 Cemburu Tanpa Sadar
11
Bab 11 Terluka
12
Bab 12 Perasaan Apakah Ini?
13
Bab 13 Ada Apa Denganmu?
14
Bab 14 Makan Malam
15
Bab 15 Berantakan
16
Bab 16 Panggilan Telepon Dari Nomor Asing
17
Bab 17 Mencari Tahu
18
Bab 18 Siapa Wanita Itu?
19
Bab 19 Mantan Istri Melvin
20
Bab 20 Mengungkapkan Perasaan
21
Bab 21 Alana Ke Rumah Melvin
22
Bab 22 Cuma Mimpi?
23
Bab 23 Rencana Pembalasan(POV Sandra)
24
Bab 24 Kedatangan Dua Tamu
25
Bab 25 Info Dari Aditya
26
Bab 26 Karangan Bunga Yang Mengejutkan
27
Bab 27 Putra Minta Maaf
28
Bab 28 Putra Mendatangi Rumah Sandra
29
Bab 29 Khilaf
30
Bab 30 Jalan berdua
31
Bab 31 Kejutan Untuk Atina
32
Bab 32 Telepon Dari Alana
33
Bab 33 Ke Kantor Melvin
34
Bab 34 Menemaninya
35
Bab 35 Resmi Jadian
36
Bab 36 Ada Apa Dengan Putra??
37
Bab 37 Alana Datang Ke Sekolah Chessy
38
Bab 38 Temani Aku
39
Bab 39 Mencoba Menghubungi
40
Bab 40 Saling Tatap
41
Bab 41 Sandra Hamil??
42
Bab 42 Meminta Pertanggungjawaban
43
Bab 43 Langkah Selanjutnya
44
Bab 44 Rencana Jalan-Jalan
45
Bab 45 Lampu Hijau Dari Bu Yeni
46
Bab 46 Desakan Alana
47
Bab 47 Tak Terduga
48
Bab 48 Kendala
49
Bab 49 Ada Rasa Sakit Di Hati
50
Bab 50 Telepon Dari Putra
51
Bab 51 Bertemu Keluarga Sandra
52
Bab 52 Cemburu
53
Bab 53 Jodohku Mana?
54
Bab 54 Akad Nikah
55
Bab 55 Pemandangan Menyakitkan
56
Bab 55 Izinkan Aku Menjelaskan Semuanya
57
Bab 57 Tak Sesuai Rencana Awal
58
Bab 58 Versi Alana
59
Bab 59 Berusaha Menerima Keadaan
60
Bab 60 Memaafkan
61
Bab 61 Tak Biasa
62
Bab 62 Penolakan Melvin
63
Bab 63 Tak Dapat Dukungan
64
Bab 64 Galau Berat
65
Bab 65 Dia Lagi??
66
Bab 66 Kacau
67
Bab 67 Sok Peduli
68
Bab 68 Kehidupan Putra
69
Bab 69 Meminta Izin
70
Bab 70 Rencana Menikah
71
Bab 71 Wanita Pertama Yang Membuat Putra Jatuh Cinta
72
Bab 72 Berandai-andai
73
Bab 73 Salah Sebut Nama
74
Bab 74 Tak Pernah Di anggap
75
Bab 75 Di Lamar
76
Bab 76 Alana Meradang
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79 Berada Di Tempat Asing
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90 Terlalu Sakit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!