Castel akhirnya tidak bisa berkonsentrasi dengan baik saat bertanding, karena memikirkan Rachel. Gadis yang baru dikenalnya, yang di awal perkenalan karena gadis tersebut sudah membantunya menemukan keberadaan toilet.
"Goolll..."
"Waoiii goolll!"
"What did the Castel goalkeeper do? why did he play so badly?"
"Apa yang dipikirkan oleh kiper Castel? kenapa dia bermain sangat buruk?"
"Apa ada yang salah dengannya?"
"Is there a problem?"
"Apa ini ada kaitannya dengan gadis yang digosipkan dekat dengannya kemarin itu?"
"Which girl?"
"Gadis yang mana sih?"
Gawang yang dijaga Castel, yang baru saja kemasukan bola oleh lawan, membuat banyak komentar dari para penonton, dengan mempertanyakan reputasinya sebagai seorang kiper terbaik.
Apalagi permainan buruknya itu dikaitkan dengan gosip yang baru beredar kemarin, terkait dengan beredarnya berita tentang Castel yang membawa kekasihnya untuk datang ke Qatar, supaya bisa ikut melihatnya bermain di lapangan sepak bola negara timur tengah ini.
Di sini, di Stadion Al Bayt, yang merupakan salah satu stadion yang memang sengaja dibangun untuk Piala Dunia tahun ini.
Terletak di utara Kota Al Khor, stadion ini telah dipilih sebagai tempat digelarnya laga pembuka pada piala dunia yang istimewa.
Stadion berkapasitas sekitar 60 ribu orang ini dirancang oleh firma arsitektur asal Jerman dan Lebanon. Desainnya terinspirasi dari tenda-tenda milik suku nomad yang kerap tersebar di wilayah Jazirah Arab.
Kabarnya, Stadion Al Bayt sudah memiliki sertifikat ramah lingkungan dan sejumlah fasilitas modern. Salah satunya hotel berbintang di dalam lokasi stadion yang menyuguhkan pemandangan langsung ke arah lapangan.
Tak hanya itu, stadion ini juga dilengkapi dengan atap buka tutup untuk mengatasi suhu ekstrem saat pertandingan berlangsung. Sehingga penonton akan tetap merasa nyaman saat menyaksikan pertandingan piala dunia di negara ini.
"Castle! What happened to you? what is it?"
Pelatih tim Castel bertanya kepadanya, kenapa hari ini permainannya sangat buruk, sehingga kebobolan gol dari tim lawan.
"Sorry Mr. I feel something is wrong."
Castel justru memberikan jawaban yang membuat pelatih timnya mengerutkan keningnya, sebab pelatihnya tidak tahu alasannya yang pasti.
Tapi Castel seakan tidak peduli, kemudian kembali ke tengah gawang yang tadi ditinggalkannya sebentar. Memenuhi panggilan dari pelatihnya, yang meminta waktu jeda pada wasit, agar bisa memberikan pengarahan kepada Castel yang bertugas sebagai kiper.
Sebagai seorang pemain kiper handal di tim-nya. Castel harus tetap bisa bermain dengan profesional, meskipun pikirannya sudah tidak berada di lapangan lagi.
Castel memikirkan banyak kemungkinan, tentang kilatan mata iblis yang dilihatnya tadi.
'Aku tidak mungkin salah mengenali mata tersebut. Aku sudah menunggu sekian tahun untuk bisa menemukannya. Tapi, apa benar Rachel Olivia adalah gadis suci itu?'
Castel masih memikirkan tentang kebenaran perasaannya sendiri, saat bermain di lapangan.
Hal ini membuat permainannya tetap buruk, sehingga harus kebobolan beberapa kali.
Tentu saja ini membuat Castel mendapatkan banyak cibiran dan komentar yang pedas dari para fansnya. Bahkan teman-temannya juga banyak yang memaki-maki, karena kesal dan jengkel atas permainannya yang buruk.
Tapi Castel justru berpikir lainnya, yang masih saja memikirkan gadis suci yang menjadi misinya turun ke bumi. Dia merasa sudah menemukan targetnya yang sudah lama dia cari-cari selama ini.
Tapi sayangnya, gadis tersebut juga dekat dengan iblis yang menjadi musuh bebuyutannya. Para iblis tersebut merupakan agen dan teman-temannya Rachel sendiri, sebab mereka juga berasal dan datang dari negara Indonesia.
Hal ini membuat permainannya di lapangan menjadi sangat buruk, dan membuat timnya kalah di babak pertama.
*****
Beberapa awak media yang memotret dan memberikan informasi tentang foto Castel White dengan seorang gadis, kembali memposting ulang foto-foto tersebut untuk mendapatkan sebuah berita, yang tentu saja sangat dicari oleh para pecinta bola.
Sebuah berita akan menjadi viral, jika mendapatkan banyak komentar. Meskipun dalam bentuk yang baik dan buruk, dari semua komentar tersebut.
Apalagi mereka, awak media, menggunakan judul-judul yang memprovokasi, sehingga berita tersebut langsung menjadi incaran para wanita yang mengidolakan Castel.
Gadis Yang Membuat Kiper Castel kebobolan
Because of this girl, Castel played badly?
Who exactly was the girl that was with Castel?
What's all that got to do with this **girl?
Siapa sebenarnya gadis tersebut? Kekasih atau hanya sekedar teman kencan Castel White?
Rachel sendiri menjadi tidak nyaman, dengan berbagai pemberitaan media sosial tentang dirinya, yang kemarin kedapatan sedang menghabiskan waktu bersama dengan kiper tersebut.
Padahal Rachel sendiri tidak mengetahui, siapa sebenarnya Castel White yang dia kenal kemarin, sebelum akhirnya dia mengetahui semuanya tentang pria tersebut dari media sosial yang memberitakannya.
"Rachel! Bagaimana bisa Kamu mengenal Castel?" tanya Erlik, yang juga melihat pemberitaan tentang Rachel di media sosial. Tapi dikait-kaitkan dengan Castel.
Apalagi pemberitaan mereka juga menyudutkan Rachel, sebagai penyebab kekalahan tim Castel, dengan permainan Castel yang buruk saat menjaga gawang.
Calista dan Aditya, juga menganggukkan kepala, mengiyakan pertanyaan yang diajukan oleh Erlik. Meminta penjelasan dari Rachel tentang pemberitaan yang memanas di media sosial.
Bahkan sekarang ini, Rachel tidak berani keluar dari kamarnya, sebab di luar sana ada banyak sekali orang-orang dari berbagai kalangan ingin meminta konfirmasi kepada dirinya.
"Aku, Aku juga tidak tahu. Aku tidak mengenalnya sebelum ini. Aku baru mengenal Castel kemarin itu, di saat kita baru saja sampai di hotel ini."
Akhirnya Rachel menceritakan tentang awal mula perkenalannya dengan Castel, yang tidak diketahui dengan pasti identitasnya sebagai seorang kiper.
"Aku pikir dia hanya pengunjung, sama seperti Aku." Rachel memberikan penjelasan tentang keadaannya, yang memang tidak mengetahui siapa Castel White.
"Kamu ini kemana saja? Katanya pecinta bola, tapi gak tahu siapa Castel White!" ejek Calista, yang merupakan temannya sendiri dari Jakarta, sesama pemenang kuis.
"Entahlah. Aku juga gak mau mikir apa-apa. Pusing nih!" sahut Rachel dengan wajah masam.
Dia kesal karena dituduh sebagai orang yang menjadi penyebab kekalahan tim sepakbola Castel, yang baru saja kalah di babak penyisihan tadi.
Bahkan ponsel Rachel terpaksa di nonaktifkan, agar tidak bisa dihubungi oleh siapapun, termasuk Castel White sendiri.
Rachel ingin menenangkan dirinya sendiri, dengan cara tidak menerima pesan ataupun telpon dari siapapun juga.
"Lalu, apa rencana mu besok?" tanya Erlik, yang juga ada di kamarnya, bersama dengan dua orang lainnya, Calista dan Aditya.
"Bagaimana lagi, ya nonton bola lah Mas!" jawab Rachel enteng.
Dia tetap ingin menonton bola, bagaimanapun keadaannya.
Untuk saat ini dia hanya ingin menenangkan diri, supaya bisa menghadapi dan mengatasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi nanti. Sebuah keadaan yang tentunya tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Embun Kesiangan
wkwkwk lalat2 berita
2023-02-13
0
Embun Kesiangan
huaa, ayo fokus jaga gawangnya bang
2023-02-13
0
Lenkzher Thea
Mantap
2022-12-29
2