Sebelum tidur Rachel mencoba untuk membaca ulang, tentang kriteria dan syarat-syarat yang harus dilakukan oleh para peserta pemenang lomba kuis.
"Yahhh... kok harus sedia uang saku sendiri! Aku jadi nggak bisa berangkat kalau seperti ini ceritanya." Rachel mengeluh, disaat dia tahu apa yang akan terjadi, seandainya dia nekat untuk pergi ke Qatar.
Ternyata pihak penyelenggara tidak menyediakan uang saku untuk para pemenang. Jadi, mereka hanya menyediakan tiket pesawat pulang pergi, dan administrasi untuk mengurus paspor bersama dengan visa-nya saja.
Dengan demikian, Rachel memutuskan untuk tidak ikut dan menerima kemenangannya kali ini.
Dia tidak mungkin bisa mendapatkan uang yang banyak untuk uang sakunya, jika harus berangkat ke Qatar. Tempat perhelatan piala dunia dilaksanakan.
"Aku tidak mungkin bisa ikut. Jika hanya satu juta atau dua juta sih mungkin Aku bisa cari. Tapi uang saku ke sana kan harus banyak. Dapat dari mana Aku uang sebanyak itu?" keluh Rachel dengan rasa kecewa pada dirinya sendiri.
Padahal dia sudah berusaha kera untuk bisa mendapatkan kemenangan yang dia raih saat ini.
Sayangnya, kondisi dan keadaannya tidak memungkinkan, sehingga dengan berat hati dia harus menghubungi pihak penyelenggara. Mengabarkan bahwa dia mengundurkan diri.
"Aku akan mengirim email pengunduran diri pada mereka. Biar tiket itu diberikan pada orang lain saja."
Akhirnya Rachel memutuskan untuk mengirimkan surat pengunduran dirinya secara resmi, melalui email, pada pihak penyelenggara kuis.
Dan setelahnya, dia bisa tidur juga. Meskipun dalam keadaan yang gelisah.
***
Pihak penyelenggara kuis, memang mengadakan secara online, sehingga tidak ada kantor resmi yang bisa didatangi. Karena semua pertemuan dan tanya jawab, melalui tatap muka secara virtual.
Dan ternyata, di saat Rachel menghubungi pihak penyelenggara yang memberikan tiket gratis, bahwa dia mengundurkan diri, ada salah satu orang yang membaca email tersebut.
"Wah sayang sekali, jika dia mengundurkan diri. Coba Aku cek profilnya dulu."
Akhirnya orang tersebut mencari profil lengkap Rachel, yang kemarin keluar sebagai pemenang kuis.
Orang yang melakukan pengecekan tersebut adalah Erlik. Salah satu orang yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan kuis ini.
"Dia... dia seperti tidak asing untukku, dan ciri-cirinya juga sama. Jika bener dia orangnya, Aku tidak akan melepaskannya begitu saja!"
Senyum penuh misteri muncul di bibir Erlik.
Dengan segera, dia membalas pesan email dari Rachel. Meminta pada gadis tersebut untuk segera mengirimkan biodata lengkapnya, supaya bisa dibuatkan paspor dan visa.
Erlik juga berjanji untuk mentransfer sejumlah uang pada Rachel, yang bisa digunakan sebagai bekal untuk uang saku ke Qatar 5 hari lagi.
***
Pagi harinya, pesan balasan dari Rachel diterima Erlik. Dia tersenyum misterius, kemudian segera mengirim sejumlah uang pada Rachel, sama seperti sejumlah uang yang dijanjikannya semalam.
Hal ini membuat Rachel merasa sangat senang, sehingga segera menghubungi Erlik melalui panggilan telpon. Sebab di dalam balasan email semalam, memang dicantumkan nomor teleponnya Erlik.
..."Halo, selamat pagi Tuan Erlik. Ini dengan Rachel Olivia, pemenang kuis yang semalam Anda hubungi melalui balasan email."...
..."Ya, terima kasih Rachel. Kamu sudah menghubungiku. Aku juga sudah mentransfer sejumlah uang ya! jadi Kamu tidak alasan untuk tidak ikut."...
..."Siap-siap Tuan! terima kasih."...
..."Hahaha... tidak perlu formal. Panggil saja dengan sebutan Kak atau Mas juga nggak apa-apa."...
..."Hehehe... terima kasih Mas!"...
..."Jadi Kamu bisa menerima paspor dan visa dalam waktu 3 hari. Dan 2 hari kemudian kita akan berangkat."...
..."Siap Mas. Terima kasih banyak!"...
..."Oh ya, Kamu juga ada dua teman. Mereka berdua sama-sama dari Jakarta. Namanya Aditya dan Calista. Jadi Kamu jangan takut karena tidak sendirian kok dari Jakarta. Tetap ada teman, dan Aku juga ikut ke sana besok."...
..."Wahhhh... asyik rame-rame!"...
..."Ya sudah, sampai ketemu lima hari lagi di bandara. Jangan sampai telat!"...
..."Ok Mas, siap!"...
Klik!
***
Lima hari kemudian, Rachel berangkat ke bandara internasional Soekarno Hatta. Sebab kesepakatan untuk penerbangan dilakukan di sana, sehingga pertemuan dengan orang-orang yang berangkat ke Qatar juga ada di bandara.
Dan bener saja, ada dua peserta lain yang ikut bersama Rachel, di tambah dengan satu orang dari pihak penyelenggara, yaitu Erlik sendiri.
Setelah sesi perkenalan sebentar, mereka semua segera menuju ke pesawat yang akan segera berangkat.
Rombongan dari Jakarta, tiba dua hari sebelum acara dimulai. Dan tiga orang yang mendapatkan tiket gratis itu menginap di sebuah hotel mewah, dekat dengan stadion utama piala dunia diselenggarakan.
"Wahhh.... Akhirnya..."
Rachel berputar-putar sambil merentangkan kedua tangannya, begitu dia masuk ke dalam kamar, yang akan menjadi tempat dia menginap selama berada di Qatar.
Untungnya setiap orang mendapatkan satu kamar, sehingga dia bisa bebas melakukan apa saja, tanpa harus merasa risih dengan adanya orang lain.
Baru saja Rachel selesai membereskan barang bawaan, dan merebahkan tubuhnya sebentar, Erlik menelponnya.
..."Rachel, ayo kita makan siang dulu!"...
..."Eh iya Mas. Di mana?"...
..."Pergi ke lantai 5 ya! Nanti ada papan petunjuk, dan Kamu ambil yang arah Indonesia. Di situ nanti akan diarahkan oleh pegawai hotel."...
..."Oke-oke, siap Mas!"...
Klik!
Panggilan telpon dari Erlik ditutup, kemudian Rachel pergi ke kamar mandi sebentar untuk mencuci muka.
Dengan menggunakan lift, Rachel turun dari kamarnya yang berada di lantai 11.
Dia mengikuti arahan yang diberikan oleh Erlik, yang memintanya untuk mencari papan petunjuk, dengan nama Indonesia.
"Ah, itu dia!"
Akhirnya dia bisa menemukan apa yang dicari, kemudian salah satu pegawai hotel membawanya ke ruangan khusus, di mana dia akan bertemu dengan rekan-rekannya yang lain.
"Itu mereka," gumam Rachel senang, disaat melihat keberadaan Erlik dan dua temannya, yang sama-sama menjadi pemenang kuis.
Tak lama kemudian, mereka menikmati makan siang bersama, setelah perjalanan dari Jakarta ke Qatar, yang memerlukan waktu cukup lama.
Setelah selesai, mereka kembali ke kamar masing-masing.
"Nanti malam kita melihat-lihat sekitar stadion ya!" ajak Erlik, pada ketiga orang yang menjadi asuhannya.
"Ok Kak!"
Tapi disaat Rachel mau berbelok ke arah lift, dia melihat seseorang yang seperti sedang kebingungan. Sedangkan pegawai hotel tidak bisa memberikan penjelasan, dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh orang tersebut.
Akhirnya Rachel mendekat, mencoba untuk menawarkan pertolongan.
Ternyata orang tersebut mau mencari toilet, tapi tidak menemukan di sekitar tempat ini.
Rachel akhirnya bertanya kepada pegawai hotel, di mana letak toilet terdekat dari tempat mereka saat ini, supaya orang tersebut bisa segera menyelesaikan urusannya.
Sayangnya, orang tersebut meminta pada rachel untuk menemaninya. Dan setelah selesai dengan urusannya, orang tersebut memperkenalkan diri pada Rachel.
"Saya Castel White."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Sunmei
semangat kak, 2 likenhadid
mampir ya
2023-01-15
0
lina
bae apa jhat nih
2022-12-29
0
lina
wiiih jgn2 anu tuh
2022-12-29
0