Pras yang selau marah-marah membuat raras takut akan pras semua di marahi pras tak kecuali raras.
Pras yang tak pernah panggil raras nama dia selalu memanggil dengan kata yang kasar.
"Hey...." seru pras
Raras menyahut dengan lembut
"Iya tuan,ada yang tuan perlukan?"
Pras dengan nada marah dan muka jutek
"Buatkan saya coklat hangat dan antarkan di ruang
kerja saya nanti."
Rara dengan rasa takut melihat pras raras pergi ke dapur membuatkan secangkir coklat panas untuk pras.
Raras mengantarkan coklat panas ke ruang kerja pras
Tok..
Tok..
Tokk..
"Masuk..."
Saut pras dari dalam ruangan itu.
Cklekk...
"Tuan,ini coklat panas yang tuan minta".
"Taruh saja di meja".seru pras dengan nada dingin
Raras menaruh coklat panas tadi di tas meja kerja pras yg di mana ada sebuah laptop dan foto keluarga pras.
Raras pun langsung keluar dari ruangan itu
Cklek....
Raras pun pergi ke dapur untuk membantu kiki
Sari yang kluar dari kamarnya.
Ckelk...
Dia memanggil raras dari depan pintu kamarnya
"Raras...raras.."
Raras pun berlari dari dapur menuju sumber suara tadi
Sari bertanya kepada raras
"Dimana pras?" sari bertanya pada raras
Raras yang baru saja mengantarkan coklat hangat tadi menyahut
"Tuan pras ada di ruang kerjanya nyonya".saut raras
"Apa kamu sudah memberikan dia obat?" sari sambil melirik ke arah ruang kerja pras.
Raras ya lupa memberi pras obat dia pun kaget.
"Belum,nyonya" saut raras.
"Cepat kamu kasih obat". Seru sari dengan muka sedikit tegang
Ternyata pras sudah menunggu minum obat
dengan amarahnya.
"kenapa kamu tidak siapkan aku obat untuk diminum??"
Pras dengan nada bahasa yang masih dingin.
"kemana kamu saat waktunya aku minum obat"
Raras dengan gemetar dan berwajah pucat
Raras mengetuk pintu ruang kerja pras
Tok
Tok
Tok
masuk saut pras dari dalam ruangan itu.
Cklek...
"maaf tuan.." raras mengingatkan untuk minum obat.
Dalam hati raras dia sudah siap untuk dimarahi pras.
"sudah waktunya minum obat.." saut raras kembali
"silahkan diminum obatnya tuan"..raras dengan penuh perhatian mengambilkan obat untuk pras yang dia bawa menggunakan piring kecil itu.
dengan amarahnya dan raut muka yang sudah masam pras menghela nafas..
" taruh saja di situ"..pras menyahut dengan nada yang sudah tidak enak.
Raras keluar dari ruangan
Ckelk...
" permisi tuan,ada yang bisa saya bantu lagi?"
Tanya raras.
Saut pras "tidak silahkan keluar."
dengan mata sinisnya pras melihatnya
kemudian raras pun membantu sari menyiapkan makan siang.
setelah makan siang siap,sari menyuruh raras untuk memanggil pras di ruangan kerja.
"raras panggil kan pras makanan sudah siap di ruang makan"
Raras dengan sigap menuruti perintah sari
Dia menuju ruangan kerja pras.
Tok..
Tok..
Tok..
Ckelk..
"maaf tuan,di tunggu nyonya sari di ruang makan".
Seru raras.
Pras yang duduk di kursi roda itu kemudian di dorong raras menuju ruang makan,di sana sudah ada sari
Duduk di meja makan sambil saling memandang pras yang di dorong raras.
"raras siapkan makan untuk pras" sari menyuruh raras
Raras menaruh nasi di piring nan mewah itu beserta lauknya.
Pras memakan makanan itu tatapan pras yang kosong.
setelah makan pras memanggil raras
"raras....raras"
Raras yang berada di dapur pun datang mendekati pras yang berada di meja makan.
"iya tuan,"seru raras
Pras dengan nada dingin nya meminta raras menemani dia untuk ke suatu tempat.
"temani saya ke cafe,beritahu karta untuk menyiapkan mobil." seru pras
Raras pun segera pergi menemu karta yang berada di pos supir.
Raras memanggil karta
"karta..karta"
Karta yang berlari menghampiri raras bertanya
"ada apa ras?"
Raras pun memberitahu karta agar siapkan mobil.
"siapkan mobil kar,tuan ingin pergi"seru raras
Karta segera mengambil kunci yang di gantung di pos
Dan menyalakan mobil
Begitu pun dengan raras yang buru-buru masuk kembali
Untuk menyiapkan dirinya dan keperluan tuannya.
Pras triak memanggil raras
"raras...rarassss"
"lelet sekali kamu" pras menggerutu.
Raras yang berlari menuju pras dengan nafas terengah-engah menghampiri pras.
"maaf tuan tadi saya sedang minum," saut raras
Dengan ketus ya pras menyuruh raras segera dorong kursi roda menuju mobil.
"cepat dorong kursi rodanya" ketus pras sambil melihat jam yang melingkar di tangan ya.
Raras segera mendorong kursi rodanya menuju garasi dimana karta sudah menyiapkan mobil.
"karta tolong bantu saya". Seru raras.
dengan sigap karta membantu raras memasukan pras kedalam mobil. Dan melipat kursi rodanya.
Di dalam mobil pun terasa sunyi raras menunduk tidak berani menatap pras,perjalanan terasa lama padahal dari rumah pras ke cafe sekitar 15 menit saja.
Karta memberi tau pras
"sudah sampai tuan".
Karta membuka pintu mobil dan berlari ke bagasi untuk mengambil kursi roda yang di taruhnya tadi.sedangkan raras sudah ada di luar mobil di pinggir pintu untuk membantu karta.
****************
Ckelk..
Pintu mobil terbuka karta dan raras memapah pras menuju kursi roda nya.
"mari tuan" seru raras sambil mendorong kursi roda memasuki cafe
Pelayan
"apa tuan sudah reservasi" tanya pelayan
Pras menjawab
"sudah,atas nama Pras Brata Wiguna"
"Sebentar tuan saya antar kan ke meja tuan". Seru pelayan.
Sesampai ya di ruangan VVIP pras sedang menunggu seseorang,dia meminta raras untuk menunggu nya keluar
"kamu keluar saja,nanti kalau saya butuh kamu saya akan panggil".
Raras dengan wajah polos nya mengangguk
"baik tuan".jawab raras
Raras keluar dari ruangan itu.
Ckelk..
Tidak selang lama pria paru baya datang dan membuka pintu yang di tutup raras tadi.
Cklekk...
"maaf pras om telat datang,apa kamu sudah menunggu lama?." seru pria paruh baya itu
Pras menjawab
"belum om aku juga baru saja datang,"
"Apa kita bisa langsung mulai saja". Ujar pria paruh baya itu.
"apa sandiwara mu berjalan lancar?" tanya om boby.
Pria paruh baya itu nama ya boby dia pengacara keluarga wiguna.
Pras menjawab
"lancar om,belum ada yang tau tentang sandiwara ini"
"Bagus kalau belum ada yang tau, ingat pras sebelum kamu menikah dan mendapatkan istri yang baik dan tulus warisan dari orang tua mu tidak bisa saya bacakan."
Pras menjawab
"iya,om saya mengerti"
Tak selang lama pras memanggil raras yang menunggu ya di luar.
"raras..raras.."
Raras yang mendengar panggilan itu datang dan memasuki ruangan itu
Cklek....
"iya tuan" seru raras
"saya sudah selsai ayo kita pulang" seru pras
"baik tuan". Raras menjawab sambil mendorong pras yang berada di kursi roda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
4U2C
𝗰𝘂𝗸𝘂𝗽𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶 𝘀𝗮𝗷𝗮 𝗽𝗮𝗻𝗴𝗴𝗶𝗹 𝗻𝗮𝗺𝗮 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘁𝘂,,𝗸𝗲𝗻𝗮𝗽𝗮 𝗵𝗮𝗿𝘂𝘀 𝗱𝘂𝗮 𝗸𝗮𝗹𝗶 𝘆𝗮𝗵,,𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗽𝘂𝗻 𝘀𝘂𝘀𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗳𝗮𝗵𝗮𝗺𝗶,,𝗸𝗲 𝗮𝘁𝗮𝘀 𝗸𝗲𝗯𝗮𝘄𝗮𝗵,,𝘁𝗲𝗿𝗯𝗮𝗹𝗶𝗸 𝘀𝗼𝗻𝘀𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗮𝗰𝗮𝗻𝘆𝗮,,𝗺𝗼𝗴𝗮 𝗱𝗶 𝗯𝗮𝗯 𝗹𝗮𝗶𝗻 𝗻𝘆𝗮 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗱𝗶𝘀𝘂𝘀𝘂𝗻 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗯𝗮𝗶𝗸,,𝘀𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗮𝗰𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗱𝗶𝗳𝗮𝗵𝗮𝗺𝗶,,𝗺𝗮𝗮𝗳 𝘆𝗮 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻,,𝘀𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗰𝗮𝘆𝘆𝗼𝗼𝗼💪💪💪
2023-01-25
0
Ayfa
Q bacanya jadi serasa ikut teriak2
2023-01-21
0