Bab 4

Keesokan harinya Pras memanggil Raras dari dalam kamarnya.

"Raras, Raras.." Panggil Pras dengan suara yang lembut.

Pras tengah duduk di kursi rodanya dan menghadap ke jendela kamar.

Raras datang menghampiri Pras dengan masuk ke dalam kamar Tuannya itu.

"Iya Tuan, ada yang bisa saya bantu.?" Tanya Raras dengan menundukkan kepalanya, karena dia ingat kemarin Pras marah-marah padanya.

"Duduk dulu, ada yang mau saya bicarakan." Pras menyuruh Raras duduk di tepi ranjang, Raras pun duduk memikirkan ada apa. Apa mungkin dia telah melakukan kesalahan pada Tuan Pras.

"raras...hmmmmm..." pras yang sedikit bingung untuk mengatakan ke raras.

Raras yang diam cuma hanya memikir apa yang akan dibicarakan pras kepada dia.

"ras,,,maukah kamu menikah dengan ku?" sambar pras dengan muka yang dingin.

Raras terget dengan apa yang di ucapkan pras barusan, dalam hatinya seperti mimpi tuan pras mengajak dia menikah raras yang bingung menjawab dia,hanya gelagapan saja dan diam tanpa ada jawaban apapun dan muka yang panik.

"bagaimana ras?" pangkas pras dengan muka penuh harapan.

dalam hati pras dia berucap pernikahan ini tidak berlangsung lama,kau masuk dalam sandiwara ku ras setelah harta warisan sudah jatuh di tangan ku,kau akan saya ceraikan,jangan senang dulu kau raras!!!!...

"maaf tuan apa yang anda ucapkan itu tidak bercanda?" pangkas raras dengan herannya,seakan masih tidak percaya yang di ucapkan pras tadi,dia bagaikan sedang mimpi di siang bolong.

"untuk apa saya bercanda dengan apa yang saya ucapkan tadi" seru pras dengan nada penuh penekanan dan meyakinkan kalo dia bener serius.

"kapan saya bisa bertemu orang tua kamu?" pangkas pras lagi.

Wajah pras sungguh tidak terlihat bahwa dia sedang sandiwara,pras merencanakan dengan apik.

"nanti saya telfon ibu saya dulu di kampung tuan" pangkas raras sambil menundukan kepalanya,dan dia blm beranjak dari ujung ranjang pras.

"mulai sekarang jangan panggil aku tuan,panggil saja aku pras" pangkas pras dengan berusaha mendekati raras yang duduk di tepi ranjang itu.

"baik tu.......pras" pangkas raras yang sudah mulai tidak nyaman di kamar itu,rasanya raras ingin segera keluar dari rumah itu.

"sekarang kau boleh keluar,dan kau jangan bicarakan kepada kiky" pangkas pras,karena kiky tidak tau rencana ini yang tau rencana ini hanya sari kepala pembantu di rumah itu.

raras yang bangkit dari tepi ranjang itu pun keluar

Srek..

srekk...

terdengar sendal raras yang menyusuri lantai menuju dapur dan dia hanya melamun,sesampainya di dapur keadaan sepi raras menelfon ibunya

Tuttt...

Tutttt...

Terdengar dari ujung telfon suara ibu raras.

"halo bu ada yang ingin raras bicarakan ke ibu" pangkas raras dengan suara terbata-bata,karena dia bingung mau dari amna awal pembicaraan ya.

"apa ras yang akan kamu bicarakan dengan ibu?" pangkas ibu,yang khawatir dengan anaknya.

"bu......tuan pras mengajak raras nikah" pangkas raras dengan rasa takut.

"apa pras mengajak kamu menikah?????,apa kamu melakukan sesuatu dengan dia??? Desak ibu dari ujung telfon dengan nada tinggi.

Ibu raras teringat keluarga wiguna yang sangat kejam dan kasar kepada orang yang bisa menghalangi ambisinya untuk mendapatkan sesuatu.

"ras ibu tidak pernah menyetujui jika kamu menikah dengan pras" pangkas ibu dengan penuh amarahnya.

" raras tidak melakukan apa-apa bu dengan pras,tapi.....bu pras ingin bertemu ibu untuk meminta izin ingin menikahi raras" pangkas raras dengan penuh rasa takut karena ibunya marah.

"jika kau ingin menikah dengan pras silahkan,ibu tidak akan merestui hubungan kalian dan jangan kau meminta pras untuk menemui ibu" amarah ibu raras sudah sudah benar-benar memuncak.

Telfon pun ditutup ibu dengan penuh amaranya.di balik telfon yang di tutup tadi raras berfikir ada apa dengan ibunya sehingga ibunya amat sangat marah,raras pun menangis bingung harus apa yang dia lakukan nanti..

Hiks..

Hiks...

tumpah sudah air mata itu,kiky pun tanpa sengaja melihat raras habis menangis dengan mata sembabnya itu.

"ada apa ras,kenapa kamu habis nangis?" tanya kiki yang penuh tanda tanya kenapa temannya menangis.

"gak apa-apa ki,cuma ada sedikit debu masuk di mata ku ki" pangkas raras sambil tersenyum kecut.

Dalam hatinya raras pun sangat bingung dan bertanya-tanya kenapa ibu begitu sangat marahnya mendengar aku mau menikah dengan pra, dengan sikap ibunya yang marah seperti itu,apa aku harus menolak ajakan pras untuk menikah,berkecambuklah pikiran raras.

****************

Pras yang masih di dalam kamarnya memanggil kiky

"kiky..kiky.." panggil pras yang masih duduk di kursi roda di kamarnya.

Kiky yang datang ke kamar pras

Tokk..

Tokk..

"masukk.."seru pras dari dalam kamarnya.

ckelkk..

"iya tuan ada yang bisa saya bantu tuan?"tanya kiky kepada majikannya yang moodi itu

"panggilkan sari suruh dia kesini" pangkas pras,dia ingin memberi tahu rencana busuknya kepada sari

"baik tuan" saut kiky,kemudian dia pergi dari kamar itu menuju kamar sari,kemudian kiky pun mengetuk kamar sari.

Tokk..

Tokk..

"nyonya di panggil tuan pras di kamarnya" saut kiky dari balik pintu itu.

"iya ki,nanti saya kesana" pangkas sari dari dalam kamar,setelah mendapat jawaban dari sari kiky pun pergi menuju ruang makan,untuk menyiapkan sarapan bersama raras.

Ceklek...

Sari keluar kamar dan menuju kamar paras yang tidak jauh dari kamarnya itu.

Tokk..

Tokkk..

Sari mengetuk kamar pras.

"masukk..."saut pras dari kamar nya dia sedang berdiri di dekat jendela dan matanya menatap keluar.

"Iya Tuan. Apa ada yang ingin Tuan di bicarakan.?" Tanya Sari dari balik pintu kamar Pras yang sudah ia tutup kembali.

"Duduk kamu." Perintah Pras dengan nada yang sudah mulai licik itu.

"Saya akan menikahi Raras,sesuai dengan rencana saya kemarin kita bicarakan di ruang makan setelah semuanya saya dapatkan, saya akan menceraikan raras." Ujar Pras dengan wajah penuh kebohongan dan kelicikan.

"Apa Tuan serius dengan rencana Tuan.?" Tanya Sari yang membatin Tuan sudah mulai gila, dia menghalalkan segala cara demi mendapatkan warisan.

"Iya, saya serius dengan rencana saya saya harap kamu dapat berkerja sama dengan saya buat Raras menderita jika perlu." Ujar Pras sambil tersenyum.

Sari yang mulai bingung dengan sikap tuannya itu hanya bisa diam dan menuruti apa yang di perintahkan oleh Tuan nya itu.

"Baik Tuan" Sahut Sari.

"Jangan sampai ada yang tau dengan rencana ini hanya kamu dan saya yang tau, Kiky tidak boleh tau rencana ini." Tutur Pras lagi dengan nada penuh penekanan.

Baik Tuan." Ujar Sari sambil mengangguk bahwa iya mendukung rencana busuk Pras itu, kemudian Sari pun keluar dari kamar itu dan menuju ruang makan.

Terpopuler

Comments

Ayfa

Ayfa

masih belum jelaa

2023-01-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!