Di sebuah bar yang cukup berisik dengan suara musik, Kenzie terlihat sensitif dengan suara yang membuat telinganya sakit. Yumna bertanya apakah Kenzie dekat dengan Arini. Kenzie seperti tak bisa mendengar karena suara beradu dengan musik.
"Kamu dan Arini, apa kalian akrab?” teriak Yumna, Kenzie menjawab tidak terlalu akrab. Yumna pikir itu bagus, Kenzie tak mendengarnya.
"Aku bilang baguslah kalau tidak dekat! Aku tidak suka kalau hubungannya jadi rumit. Temannya, teman satu kantor. Apapun itu, ini hanya antara kamu dan aku. Hubungan yang bersih tanpa campur tangan orang kalau kita ribut dan bertengkar.” Jelas Yumna.
"Lalu Arini bilang apa soal aku? Tadi saat kita bertubrukan di kafe, dia bilang apa?" tanya Yumna.
Arini bilang, "Teman yang dia ceritakan." ucap Kenzie
"Jadi ,Arini cerita apa soal aku?” tanya Yumna, Kenzie menjawab kalau ia tak ingat dengan memalingkan wajahnya.
“Bohong. Barusan matamu mengatakan segalanya."
"Aah, jadi perempuan ini perempuan yang itu."
"Jadi Arini cerita apa soal aku?” tanya Yumna mendesak, Kenzie meminum banyak air untuk menghilangkan gugupnya.
"Aah, dia bilang kamu cantik!” teriak Kenzie dengan nada kesal.
Yumna tertawa terbahak-bahak mendengarnya, Kenzie berteriak meminta agar memelankan suara musiknya, keduanya saling menatap tapi Kenzie memilih untuk memalingkan wajahnya. Yuman berkomentar Kenzie itu terlalu baik, tidak cocok dengan penampilan nya.
"Lelaki tidak berguna tidak pernah bilang diriku itu cantik. Mereka selalu bilang aku pandai dan seksi. Sejak dulu sudah begitu, sejak masih sekolah. Kamu bersikap seolah nomor 1, padahal cuma nomor 3. Anak-anak nomor 2 dan 3 cenderung pengiring.” cerita Yumna lalu kembali minum, Kenzie hanya menatapnya seperti tak bisa berkata-kata karena kesalahanya membuat salah seorang menderita.
Yumna merasa aneh karena dalam bar sepi jadi meminta agar diputarkan lagu kembali. Kenzie hanya bisa diam dengan helaan nafasnya.
***********
Yuman sudah duduk di mobil dan Kenzie berusaha melirik untuk melihatnya. Yumna menoleh bertanya siapa nama pria yang duduk disampingnya karena lupa. Kenzie pun menyebut namanya Kenzie. Yuman memujinya nama yang cantik dan memberitahukan namanya.
“Nama ku Yumna.” kata Yumna dengan tulisan di angin, Kenzie melihat gaya Yumna sama dengan Yumna mantannya dulu.
"Waktu sekolah ada 5 anak bernama Yumna. Dimulai dari Yumna Haliza, Yumna Widya, Yumna Amira, Yumna Larasati, Yumna Abraham. Dan Ada dua orang bernama Yumna, yaitu seorang gadis namanya mirip aku, namaku memang pasaran.” cerita Yumna , Kenzie kembali mengingat kenangan pertama kali bertemu dengan Yumna, mantan pacarnya.
“Tapi, kenapa kamu tidak minum? Apa Wajahmu jadi merah kalau minum sedikit?” ejek Yumna, Kenzie beralasan memang tak ingin minum saja.
"Maksudku, kenapa bisa tidak minum padahal enak sekali?” tanya Yumna heran.
“Aku tidak ingin melakukan kesalahan disaat minum.” Jawab Kenzie.
Yumna menduga Kenzie pasti pernah berbuat salah sebelumnya lalu bertanya Kesalahan apa yang dibuat, Kenzie hanya melirik lalu menghela nafas. Yumna memberitahu kalau perempuan, semabuk apapun dirinya, mereka tidak akan berkata hal yang tabu, walaupun didesak maka tak akan melakukanya, di akhir ceritanya bisa lain, jika akhirnya mereka tidak akan bertemu orang yang sama lagi. Kenzie hanya melirik.
"Apa kita tidak usah bertemu lagi?” tanya Yumna, keduanya kembali saling menatap. Kenzie menginjak gas lebih dalam agar mempercepat laju mobilnya. Sampai didepan rumah, Yumna turun dari mobil belum sempat mengucap salam perpisahan. Kenzie turun dari mobil langsung muntah seperti menahan perasaanya, teringat kembali saat Yumna mengeja namanya dan bayangan mantan pacaranya kembali datang.
***********
Brian datang kerumah memastikan Kenzie tak menceritakan apapun ke Yumna tantang pernikahan yang batal dan mengenal Harry. Kenzie mengatakan tidak mengatakan apapun, Brian memastikan tentang Yumna, mantan pacarnya, Kenzie juga tak mengatakan apapun. Brian meminta temanya agar berhati-hati dalam berucap.
“Mulai sekarang, jangan lagi bertemu dengan wanita itu. Kamu tidak pandai berbohong. Kamu mengatakan kalau Arini bilang temannya cantik? Apa masuk akal? Mana ada perempuan yang bilang teman perempuannya cantik di depan laki-laki? Dasar Kamu tidak tahu apa-apa soal perempuan. Mulai sekarang kalau ketemu wanita itu, langsung melarikan diri. Kalau sampai dia tahu kamu yang mengacaukan pernikahannya.” ucap Brian panik tak ingin memikirkannya.
“Apa Kamu tahu bagaimana kabarnya? Yumna yang satunya, yang dulu jadi pacarmu?” tanya Brian, Kenzie mengatakan tak tahu. Brian kembali bertanya apakah Kenzie sudah mendengarnya, Kenzie menjawab tak mendengar berita apapun.
"Seharusnya saat ini kita dengar sesuatu tentang dia. Dia mendadak hilang, tiba-tiba tidak ada kabar. Sebenarnya dia ada dimana? Sejak kejadian itu, tidak ada satupun yang pernah berhubungan dengannya. Faktanya tidak ada yang pernah melihatnya.” kata Brian heran,
“Ahhh, aku tahu kalau dia akan mati kalau tertangkap olehmu. jadi dia bersembunyi terus, ini sudah ku tebak. Wanita itu memang pandai.” komentar Brian lalu melihat seorang wanita dengan rambut berantakan masuk ke dalam rumah.
Brian dengan sedikit berbisik bertanya apa yang akan terjadi karena sebelumnya Kenzie bisa melihat sesuatu seperti peramal, Kenzie kesal dianggap sebagai peramal. Brian tahu tentang Kenzie yang pernah melihat Yumna didalam mimpinya.
“Aku tidak melihatnya di mimpiku.” ucap Kenzie, Brian binggung lalu apa selain itu.
“Dia hanya mendadak muncul seperti kenangan.” ungkap Kenzie yang melihat Yumna, mantan Jarry. Brian mengyimpulkan Kenzie itu seperti punya visi ke depanya, Kenzie tak tahu dan terlihat kebinggungan berdiri dari tempat duduknya.
"Ada banyak kejadian yang tidak bisa dijelaskan di masa lalu. Jadi, itu tidak bisa dijelaskan, disaat tidak perlu dijelaskan. Tapi, kamu bilang kamu mengalaminya atau sudah mengalaminya. Maka itu benar.” ucap Brian, Kenzie pergi ke dapur untuk mengambil minum dan melihat sosok wanita yang minum langsung dari botol sampai kenyang.
Akhirnya Kenzie memilih untuk meninggalkannya dan kembali menemui temanya diruang tengah. Bria bisa menyimpulkan Kenzie itu punya kemampuan, tapi tidak bisa menjelaskannya dan menurutnya itu mustahil jadi tidak perlu dijelaskan, walaupun memang benar lebih baik Kenzie bisa mengabaikannya.
“Jujur saja, kalau kamu bisa meramal. Aku senang sekali.” ungkap Brian, Kenzie mengejek temanya itu seperti anak kecil saja.
“Saat ini, hanya aku yang tahu kemampuanmu. Jangan bilang ke siapa-siapa.” bisik Brian.
Tiba-tiba sosok wanita datang dan langsung duduk disamping Brian seperti hantu. Brian menjerit menutup hidungnya merasakan bau alkohol yang menusuk. Kenzie menyuruh kakaknya untuk cepat tidur. Melisa dengan wajah acak adul bertanya apakah mereka tahu tentang penjaga keamanan di lingkungan mereka. Kenzie mengatakan tak tahu dan cepat menyuruhnya tidur saja.
“Ada 2 Bibi - bibi di halte bis yang memakai rompi keamanan. Saat turun dari bis, aku bersama dengan seorang gadis. Kedua Bibi itu melihat kami dari atas sampai kebawah dan memilih gadis itu!” cerita Melisa.
Flash Back
Dua wanita sudah menunggu dan siap menjemput siapapun. Yuman turun dari mobil dan langsung menghampirinya, berharap bisa di antar. Seorang pelajar berdiri disampingnya, dua Bibi langsung menarik tangan si wanita pelajar untuk mengantarnya pulang dan meninggalkan Yumna begitu saja.
“Kenapa? Kenapa mereka memilih gadis itu?Kenapa? tanya Yumna histeris, Brian menyuruh Kenzie untuk cepat mengakui kesalahanya saja.
“Aku bisa pulang sendiri dengan selamat.” kata Yuman menyadarkan kepalanya disofa, akhirnya Brian mengakui kesalahanya dan meminta maaf.
“Aku pulang dengan selamat. Aku selamat selamanya!” ucap Yuman yang sedang mabuk, Brian kembali meminta maaf dengan mengakui kesalahanya, Kenzie berteriak kesal menyuruh kakaknya untuk cepat tidur. Akhirnya Yumna masuk kamar tapi tubuhnya malah berbaring dilantai.
End.
Brian akan pulang menyuruh temanya istirahat karena hari sudah larut malam. Kenzo baru pulang dengan seorang wanita lalu meminta Nana untuk menyapa kakak dan juga temanya dan memperkenalan Nana itu pekerja part time di minimarket. Nana memperkenalakan gaya genitnya sambil memutarkan tubuhnya. Brian binggung menanyakan tentang Anna. Nana menjawab mereka sudah putus.
“Sudah 2 minggu kami tidak ketemu dan dia selingkuh. Bagaiman bisa selingkuh dalam 2 minggu?” keluh Kenzo sambil pergi ke dapur mengambil minum, Nana merasa Anna pasti tipe wanita seperti itu lalu melihat rumah pacarnya itu ternyata bagus sekali.
“Umurmu berapa?” tanya Kenzie, Nana menjawab 21 tahun. Brian terlihat tak percaya. Kenzie pun meminta kartu identitas untuk memastikan. Nana menyakinkan ucapanya itu benar. Kenzo mengeluh pada kakaknya karena tak mungkin melakukan hal itu.
Kenzie tak peduli meminta kartu identitasnya, Kenzo pun meminta agar Nana memberikan saja. Nana mengeluh Sejak SMA tidak pernah dimintai kartu identitas. Ketiganya melihat Nana yang lahir tahun 96. Brian benar-benar tak percaya umurnya masih 21 tahun, lalu bertanya apakah ia tahu umur Kenzo, Nana menjawab 33 tahun.
"Oleh Karena itu, kenapa gadis muda sepertimu mau berkencan dengan lelaki tua seperti ini? Apa Obrolan kalian nyambung?” tanya Brian heran.
“Bagi perempuan, usia tidak penting setelah dia lepas umur 16 tahun. Semua laki-laki boleh dipacari. Kita akan sering bertemu.” kata Nana mengoda Kenzo dengan mengelus pipinya.
Kenzie menyindir kenapa mereka harus sering bertemu, Nana memutuskan akan sering datang ke rumah. Kenzie makin kesal untuk apa datang kerumah dan menyuruh untuk berkencan diluar dan jangan bawa perempuan kerumah malam-malam. Kenzo protes karena Brian selalu datang tapi kenapa temanya tak boleh datang. Kenzie tak percaya Kenzo menganggap mereka berteman.
Kenzo menegaskan mereka berteman, Nana menganguk setuju. Brian berkomentar kalau keduanya itu berteman yang melakukan hal aneh-aneh dengan mengelus dada Kenzie memperagakanya. Kenzo mengatakan kelau mereka tidak melakukan hal aneh sambil mengejek keduanya. Lalu mengajak Nana masuk. Brian bertanya apakah mereka akan melakukan hal yang aneh. Nana menjawab mereka cuma ciuman. Keduanya hanya bisa menarik nafas panjang tak bisa berkata apa-apa.
Nana sudah berbaring diatas tempat tidur, Kenzo mendekat dan langsung menciumnya dengan panas. Melisa terbangun dengan rambut kribonya, Nana menjerit ketakutan berpikir ada hantu yang menghampirinya, Kenzo juga ikut menjerit,
“Kenapa kamu di dalam kamarku!” Melisa memperlihatkan wajahnya lalu melihat Nana yang masih muda dan pasti penjaga keamanan akan mengantarnya sampa ke rumah. Nana mengigit tangan Melisa ketika semakin mendekat, Melisa berteriak kesal.
Kenzie baru saja selesai mandi dan memutar kembali putaran roll kaset suara lalu memberikan label namanya dan memasukan ke dalam rak, tiba-tiba pengelihatan Kenzie kembali datang. Yumna berada diruangan terlihat terpana melihatnya, Kenzie panik melihat sekeliling tak melihat siapaun dalam ruanganya.
Pengelihatanya seperti semakin nyata, Yuman yang masuk kamar dan benar-benar terpana. Kenzie kembali memastikan tak ada orang yang masuk ke dalam ruanganya.
*********
Ibu Yuman membanting-banting alat dapur sampai membuat suara gaduh dipagi hari. Yumna sedang sarapan meminta Ibunya untuk bicara saja dan tak perlu membuat keributan dipagi hari. Ibu Yumna duduk didepanya ingin menanyakan satu hal.
“Apa kamu dipukuli orang? Kalau dipukuli bilang ke Ibu.” ucap Ibu Yumna melihat luka dibagian hidung anaknya.
“Ini kecelakaan. Waktu aku ke kafe aku tubrukan dengan seorang laki-laki yang mendadak muncul.” cerita Yumna.
“Tanganmu patah, hidungmu lebam. Putriku satu-satunya hidup dengan penuh kesengsaraan.” kata Ibu Yumna tapi Yumna pikir ebih baik daripada membosankan.
“Tapi ini tidak menyenangkan buatku. Gunakan masker kalau keluar. Tetangga akan mulai bergosip lagi.” pinta Ibu Yumna, Yumna tapi merasa tak masalah dengan hal itu. Ibu Yumna ingin memukul dengan penggorengan tapi Yumna malah asik menyeruput sup buatanya Ibunya.
Yumna mengeluarkan seluruh isi tasnya tapi tak menemukan ponselnya, bahkan mencari-cari ke seluruh ruangan, tapi akhirnya memilih untuk pergi kerja saja. Didepan rumah sudah ada Kenzie yang menunggunya, lalu mengembalikan ponsel Yumna karena tertinggal di mobilnya.
“Wah, dari pagi aku mencarinya! Padahal Kamu bisa menitipnya pada Arini dan bisa kuambil sendiri. Kamu sudah Jauh-jauh datang kemari, terima kasih.” ucap Yumna, Kenzie kembali bisa melihat Yumna terpana saat masuk kamarnya.
“Emm, aku hanya ingin tanya apakah kamu tahu dimana rumahku?” tanya Kenzie, Yumna binggung malah balik bertanya dimana Kenzie tinggal.
"Syukurlah dia lupa kejadian semalam. Kalau sebelum ku antar pulang kerumah nya terlebih dulu singgah di rumahku." ucap Kenzie membatin.
“Tidak. Aku sepertinya pernah melihatmu, jadi ingin memastikannya.” Kata Kenzie, Yumna pikir karena wajahnya yang pasaran jadi memang sering seperti itu. Kenzie pun pamit pergi lebih dulu. Yuman pun mengucapkan terimakasih lagi.
*********
Yumna membungkuk memberikan laporan berkasnya pada atasanya. Melisa mengambilnya melihat gips ditangan Yumna sudah dibuka, Yumna membenarkan karena baru saja dibuka. Melisa berkomentar kata orang kalau gips sudah dibuka, tulangnya akan lebih kuat lalu mengajaknya untuk bertanding, Yumna menolaknya.
“Kenapa? Katanya kamu kuat.” sindir Melisa.
“Waktu itu, aku mabuk dengan perut kosong. Penilaianku sedang buruk. Aku minta maaf. Setelah kupikir, pekerjaanku tidak benar dan pekerjaanku buruk dalam mengatasi restoran, seharusnya aku tidak mencampurkan masalah pribadi dengan pekerjaan, maafkan aku.” kata Yumna, Melisa dengan cepat memberikan tanda tanganya.
"Kalau mau bertanding, katakan kapan saja. Aku juga penasaran. Siapa yang akan menang kalau kita tanding sampai mati? Tapi tentunya akulah orangnya.“ kata Melisa berdiri depan Yumna dengan bangga bergaya merapihkan rambutnya dengan tangan. Yuman pun hanya bisa tersenyum. Setelah Yumna keluar ruangan, merasa yakin dirinya yang akan menang karena tak mau kalah dari atasannya dan mengaku sangat ingin berkelahi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments