Melisa mulai menyindir Yumna kalau semua akan baik selama beras yang akan buat langsung dan tidak peduli bagaimana menyajikan hidangan lainnya.
“Apa begini caramu mengontrol restoran, hah?” teriak Melisa sambil melempar semua berkas diwajah Yumna.
Semua bersulang dengan Melisa, semua menjerit bahagia karena Direktur mereka akan mentraktir sampai ronde kedua. Melisa tersenyum bahagia, sementara Yumna terlihat menahan amarah melihat semuanya bahkan seluruh pegawai melawaninya dengan menyuapi selada dan juga daging.
“Apa dia memarahimu seharian?” tanya Manager, Yumna hanya diam terlihat menahan emosi. Manager meminta Yumna melupakan karena sudah tahu kebiasan Melisa.
“Bukankah aku terlihat menyedihkan? Lihatlah lenganku. Kurasa aku sedikit menyedihkan. Ah tidak kurasa aku sangat menyedihkan.” Kata Yumna melihat semua pelayan melayani Melisa bahkan sampai memberikan tissue juga.
Yumna memilih untuk meminum soju langsung dari botol untuk menghilangkan amarahnya. Melisa keluar restoran dengan jalan terhuyung-huyung sambil minum air. Yumna sudah duduk diluar mengejek karena Melisa kembali pergi sebelum semua orang pulang. Melisa terus berjalan, Yumna menegurnya kalau seseorang memulai perkelahian dengan orang lain dunia akan berakhir besok.
“Jadi kamu tidak perlu memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Jika kam ingin membunuh orang itu, kamu bisa melakukannya. Jadi dengan orang itu, tidak masalah untuk membunuh orang itu. Aku akan menganggapnya sebagai rasa kemanusiaan.” ucap Yumna dengan tawanya karena mabuk.
“Dengan manusia itu dan aku jika aku memulai perkelahian dengan manusia itu apakah aku akan dipukuli? Aku yakin tidak akan ditepis.” ucap Yumna di luar kesadaran nya.
“Aku ragu bahwa dunia akan berakhir besok. Dan aku akan menerima tantanganmu, sekarang gulung salah satu lengan bajumu.” ucap Melisa melempar tasnya dan memberikan tendangan dengan kakinya.
Yumna bisa menghindarinya, Melisa pun menantang untuk mereka bertanding karena ia juga tidak akan ditepis. Yumna menanyakan alasan Melisa melakukan semua ini padanya. Melisa memberikan botol air minumnya karena Yumna yang pertama kali ingin bertanding.
Melisa dengan gaya memutar bisa menendang botol air minum sampai terjatuh, Yumna menjerit menanyakan alasan Melisa yang selalu memarahinya. Melisa mengatakan kalau Yumna yang tidak melakukan dengan baik bahkan tidak mengelola restauran dengan baik dan membatalkan pernikahan pada hari itu.
Yumna berteriak tidak membatalkannya pada hari H. Melisa mengaku menerima smsnya pada hari H sambil memberikan tendangan pada angin. Yumna heran karena Melisa bukan orang yang akan menjadi kakak iparnyan dan ini adalah pernikahannya, dan apa pentinya kalau ia mau menikah. Melisa berjongkok mengaku menantikan pernikahannya karena akan ada prasmanan di hotel jadi ia tidak makan malam sebelumnya, lalu mendapat sms keesokan harinya bahwa pernikahannya dibatalkan. Yumna pun meminta maaf. Melisa dengan mata berkaca-kaca merasa Yumna pasti sangat menyesal lalu kembali memberikan tendangan dan pergi meninggalkan restoran.
“Aku juga tidak berniat membatalkannya.” ucap Yumna.
Yumna berjalan di pinggir jembatan dengan jalan terhuyung-huyung, tiba-tiba langkahnya terhenti, pikiran kembali ke satu bulan yang lalu.
Flash Back
Harry mengutarakan kalau mereka tidak jadi menikah saja. Yumna berkaca-kaca mendengarnya. Harry meminta maaf karena merasa belum cukup mencintainya sampai harus menikah. Yumna bertanya apakah ia melakukan sesuatu yang salah. Harry mengaku tak ada, Yumna pun menanyakan alasan pembatalan pernikahanya.
“Aku tiba-tiba tidak tahan melihatmu makan.”
Akui Harry, suasana lalu lalang di cafe yang ramai seperti sangat sunyi untuk Yumna dengan menahan air matanya.
“Tapi bisakah kamu bilang pada semuanya kalau aku yang membatalkan pernikahannya? Tolong beritahu semuanya kalau aku yang tidak mau menikah. Silahkan lakukan saja seperti itu, aku sangat malu.” ucap Yumna akhirnya menangis.
Yumna menangis histeris di pinggir jembatan. Seperti meluapkan semua kesedihan yang ditahanya selama ini. Sementara Kenzie sengaja memasang mic dan juga earphone ditelinganya, matanya kembali melihat bayangan sosok wanita berjalan ditengah jalan dan Yumna berbicara kalau ia tak sekarat. Kenzie bertanya-tanya siapa sebenarnya wanita yang tak di kenal nya itu.
...****************...
Nana berlari dengan tasnya dan langsung mengandeng tangan Kenzo dari belakang, meminta agar mengingat hari pertama mereka berkencan, jadi mereka harus merayakan 100 hari dan membuat perayaan sederhana pada hari ke-100, setelah itu membuat perayaan luar biasa pada hari jadi satu tahun. Kenzo hanya tersenyum melihat Nana yang berjalan didepanya.
“Aku belum bertemu dengan pria yang bisa berkencan lebih dari setahun. Jadi Aku tidak punya peringatan satu tahun. Mari kita lakukan kali ini, aku ingin melakukannya. Mari kita tetap bersama selama setahun oke?” ucap Nana.
“Aku bilang Setahun? Harusnya lebih lama lagi.” ucap Kenzo.
“Aku sampai bosan kalau bertemu dengan seorang pria tua, tapi aku tidak percaya kamu jadi pacarku sekarang.” ucap Nana bangga dengan menaruh kepalanya di pundak Kenzo.
Kenzo tersenyum lalu bertanya apakah Nana menyukainya, Nana menganguk. Kenzo bertanya apa yang disukai dari dirinya, Nana melihat Kenzo itu jujur, Kenzo dengan bangga mengatakan kalau ia juga lucu. Nana bertanya apa yang harus mereka lakukan untuk merayakan hari pertama mereka berkencan. Kenzo menjawab ciuman, Nana pun mencondongkan kepalanya membiarkan Kenzo untuk menciumnya.
************
Kenzie memasang segelas es lemon tea, Arini yang sudah menunggu memanggilnya. Kenzie heran melihat Arini yang datang lebih awal karena seharusnya bertemu jam tiga. Arini memang sengaja datang lebih awal untuk menemui seorang temannya, yang pernah diceritakan sebelumnya yaitu teman SMAnya.
“Dia akan menikah dengan si orang jagoan itu, tapi dia membatalkan pernikahan sehari sebelumnya. Aku pernah melihat pasangan yang membatalkan pernikahan mereka selama persiapannya. Tapi ini pertama kalinya aku melihat pembatalannya sehari sebelumnya. Dia sangat lembut dan baik di sekolah. Kalau dipikir-pikir, ternyata orang yang selalu diam bisa mengejutkan semua orang.” Cerita Arini.
Kenzo tiba-tiba terdiam dan terlihat gelisah, Arini melihat ponselnya bergetar lalu memberitahu kalau itu temanya yang menelpon, Yumna. Kenzie terlihat makin gelisah mendengar namanya Yumna dan melambaikan tanganya. Yumna dilantai bawah pun bisa melihat temanya dari jendela berjalan masuk.
Kenzie memilih untuk pergi, Arini terlihat binggung dan memanggilnya untuk kembali, Kenzie terus berjalan menuruni tangga cafe dengan cepat dan langsung bertabrakan dengan Yumna yang baru masuk cafe. Tubuh Yumna sempat berputar, Kenzie seperti merasakan gambaran yang sama saat seorang wanita membungkuk.
Arini datang dengan wajah panik menanyakan keadaan temanya, Yumna mengangkat wajahnya dan terlihat hidungnya yang berdarah, Kenzie bisa melihat gambaran yang sama dengan yang dilihat sebelumnya. Arini pun memberikan tissue agar Yumna bisa mengelap hidungnya, lalu menyuruh untuk menyapa Kenzie sebagai direktur dari studio rekaman suara.
“Apa yang kalian bicarakan? Apa yang dia katakan tentang ku?” tanya Yumna binggung, Kenzie tak menjawab memilih untuk keluar dari cafe dengan mengingat ucapan Yumna.
Akhirnya Kenzie pergi ke studio, terdengar ponsel bergetar dan ada nama Yumna terlihat di layar ponsel. Kenzie melihat sosok wanita yang cantik berbaring diatas dadanya.
“Suara detak jantungmu adalah hal terbaik di dunia.“ terdengar suara Yumna, dan akhirnya panggilan Yumna pun menjadi miss call. Arini masuk kedalam ruang studio, Kenzie memberitahu kalau tadi ada ponselnya bergetar.
Yuman pun melihat ponselnya sambil bercerita temanya itu terus saja bicara betapa senangnya bertemu dengan si pria tampan, saat berada di berita koran ekonomi yang bernama Direktur Harry. Kenzie terdiam mendengarnya, Yumna pun menelp balik tapi masih bicara dengan Kenzie.
“Ketika dipikir-pikir semakin sukses seorang pria maka semakin besar rasa cinta si wanita. Dia bilang dia bertemu belahan jiwanya atau apalah itu.” ucap Yuman, Kenzie kembali membayangkan sosok Anna yang tersenyum manis padanya.
Kenzie sudah berjalan dengan cepat melewati taman, dengan mengingat kejadian sebelumnya.
Flash Back
Kenzie bertanya pada Arini apakah mereka berteman dekat, Arini menceritakan mereka SMA di sekolah yang sama jadi kehilangan kontak lalu saling bertemu lagi di reuni tahun lalu. Kenzie bertanya nama SMA Arini, Arini menjawab SMA BUMI PERTIWI.
-end-
Kenzie membuka buku tahunan SMA BUMI PERTIWI, lalu menemukan foto Yumna dibagian bawah dan dibaliknya ada nama yang sama dengan wajah berbeda. Ia teringat cerita Arini kalau itu temanya yang bernama Yumna dan sebelumnya ditabrak olehnya sampai membuat hidungnya berdarah.
Flash Back
Brian memberitahu kalau dibelakang mereka duduk adalah orang yang bernama Harry dan akan ingin menikah dengan Yumna dan melihat mendapat investasi besar dari Direktur, jadi ini kesempatan terbaik untuk menghancurkannya.
“Dia meninggalkanmu di altar dan menikahi laki-laki lain sekarang. Apa kamu baik-baik saja? Apa ada yang membuatmu terganggu? Kamu ingin menghancurkan mereka, kan?” tanya Brian.
-end-
Kenzie sudah keluar dari perpustakaan, lalu memberikan buku tahunan pada Brian yang sudah menunggunya. Brian melihat foto Yumna, Kenzie menyuruh Brian untuk membalikan lembarannya. Brian kaget melihat nama yang sama dengan wajah berbeda.
“Oh my good. Jadi kita sudah menghancurkan pria yang akan dinikahi oleh wanita ini?” ucap Brian shock, Kenzie tak banyak berkata-kata.
**********
Yuman mengompres hidungnya dengan es, Arini mengomel karena temanya tak mau pergi ke dokter. Yumna mengumpat kesal menurutnya jika Kenzie membuat hidungnya berdarah harus memberikan uang ganti rugi atau mentraktir minum tapi malah pergi begitu saja. Arini memberitahu Kenzie itu tak minum.
“Bagaimana bisa dia tidak minum? Lalu bagaimana dia bersenang-senang?” tanya Yuman, temanya meminta agar memelankan suara karena orang pasti berpikiran yang lain.
“Tidak, maksudku jika dia tidak minum dari mana dia mendapatkan kesenangan?” jelas Yuman lalu bertanya apa yang pekerjaan Kenzie.
Arini memberitahu Kenzie itu berkerja sebagai Sound film. Yumna pikir Kenzie itu membuat Lagu-lagu dalam film, Arini membenarkan kalau Kenzie bagian editing suara di film.
“Hei katakan padanya bahwa aku ingin dia mentraktirku. Jadi kita bisa pergi keluar minum-minum. Ah tidak, katakan padanya bahwa hidungku patah dan harus dioperasi hidungnya. Berapa biaya operasi hidung sekarang ini?” tanya Yuman bersemangat, Arini membisikan kalau itu bisa menghabiskan puluhan juta.
Di pinggir sungai.
Kenzie berdiri dengan helaan nafas sementara, Brian berbicara ditelpon dengan wajah sedikit binggung lalu memberitahu Kenzie kalau Harry memutuskan wanita itu sehari sebelum pernikahan karena usahanya bangkrut dan akan masuk penjara.
“Kamu tahulah sifat pria. Mereka lebih suka menjadi orang jahat dibandingkan orang yang tidak kompeten. Itu yang terjadi. Dia bilang tidak menyukainya lagi dan menghancurkan hati si wanita. Dia sangat malu, jadi si wanita ingin kalau wanita itu yang membatalkan pernikahan.” cerita Brian sambil mengeluh kesal karena semuanya menjadi kacau.
“Bagaimana bisa kita tahu kalau ada gadis lain yang namanya sama dengan Yuman? Kurasa kamu sudah mendapatkan balas dendam mu. Tapi Kita malah akhirnya menghancurkan kehidupan wanita lain. Pasti dia sakit sekali.” ucap Brian seperti merasa bersalah.
“Aku pernah melihatnya sebelumnya.” ucap Kenzie, Brian menanyakan dimana.
“Aku baru melihatnya di dalam penglihatanku.” Kata Kenzie, Brian pikir temanya itu punya kemampuan psikis.
Yumna sedikit mabuk memuji temannya karena ada orang yang ingin pergi ke bioskop dengannya lalu menanyakan siapa orangnya, Arini tak memberitahunya, Yumna mengejek kalau pria itu seorang sutradara terkenal. Arini dengan bangga mengatakan kalau mereka berkerja denganya maka akan menjadi terkenal, Yuman yang mendengarnya terlihat ingin muntah.
“Dalam bidangku, aku punya reputasi untuk membuat direktur bintang.” kata Arini lalu berjalan pulang sambil berpesan pada temanya agar berhati-hati saat pulang. Yuman juga meminta agar Arini bisa bahagia dan selalu ceria sambil melambaikan tanganya lalu berjalan ketengah jalan yang ramai tapi hatinya seperti terasa sepi.
Kenzie menatap keluar jendela mobil, Brian merasa khawatir kalau nanti menurunkan di kantor apakah mungkin temanya itu masih bisa berkerja jadi lebih baik pulang saja. Kenzie meminta agar menurunkanya saja karena ingin berjalan saja. Brian menolak hanya ingin mengantar temanya sampai ke rumah. Kenzie berteriak hanya ingin berjalan kaki sekarang.
Akhirnya Brian memberhentikan mobilnya, sebelum turun menyakinkan mereka bisa memperbaiki dan akan cari tahu jadi meminta tak perlu memikirkan dan pergi tidur dengan nyenyak. Kenzie menganguk mengerti lalu turun dari mobil.
Bria baru saja memutar balik mobilnya untuk kembali kerumah, lalu tersadar dengan dompet Kenzie tertinggal dikursi. Akhirnya menelpon Kenzie memberitahu dompetnya tertinggal jadi meminta untuk menunggunya, Kenzie seperti tak menyadari kalau ponselnya tertinggal.
Mobil Bria berhenti di seberang jalan, karena banyak mobil yang mengantri dibelakangnya, dengan terpaksa melemparkan dompetnya, tapi Kenzie tak bisa menangkapnya dan tergeletak ditengah jalan. Brian tak bisa menunggu karena bunyi klakson mobil dibelakanganya terus terdengar lalu melajukan dengan mobilnya, berjanji akan menelpon Kenzie nanti.
Kenzie tak bisa mengambil dompetnya karena mobil yang lalu lalang dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba sosok wanita berjalan didepanya tanpa rasa takut mengambil dompet Kenzie lalu kembali ke pinggir jalan. Kenzie menatap Yumna yang berani ke tengah jalan untuk mengambil dompetnya. Kenzie menatapnya kembali mengingat dengan pengelihatanya kalau Yuman mengatakan ku tidak sekarat dan itu sama dengan yang dikatakan Yumna yang tepat didepanya.
Yuman berjalan mendekat, Knezie terdiam karena apa yang dilihat sebelumnya sama dengan yang ada didepan matanya sekarang. Yuman berkata kalau ia tidak akan mati sambil mengembalikan dompet milik Kenzie.
“Yang paling aku inginkan saat ini adalah mati dan yang aku inginkan tidak pernah jadi kenyataan. Jadi, aku tidak akan mati.” ucap Yumna, Kenzie menatap diam seperti melihat Yuman yang ada dipengelihatan sebelumnya.
“Bagaimana kalau bilang terima kasih?" sindir Yumna, Kenzie tersadar lalu mengucapkan Terima kasih sambil mengambil dompetnya.
“Kalau begitu traktir aku minum, Kamu mudah sekali ditipu.” kata Yumna, Kenzie kembali menatap Yuman, akhirnya Yuman memilih untuk melupakan permintannya dan ingin berjalan pergi tapi kembali membalikan badanya.
“Aku ingin mengoperasi plastik hidungku. Katanya, aku harus memberitahu si pelaku lebih dulu dan Biayanya sekitar puluhan juta. Tadinya mau ku batalkan kalau kamu traktir aku minum.” ucap Yuman lalu berjalan pergi.
Kenzie memanggilnya, Yumna mengatakan kalau sudah malam tapi langkahnya terhenti dan terlihat senyuman diwajahnya, akhirnya ia berbalik arah sambil memastikan dirinya boleh memilih tempat untuk minum dimana saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments