Hari ini hari sabtu, Gea malas bangun karena libur sekolah.
"Gea bangun sayang! " suara teriakan mama dari bawah membuat Gea bangun.
Jarang banget mama bangunin Gea di akhir pekan kaya gini. Biasanya mama tetap bekerja.
Gea turun, tapi malah duduk dibawah tangga.
"Bangun, ayo bangun. Mulai sekarang walau weekend tetap harus bangun pagi. " mama menyeret Gea agar bangun.
"Ah, mama iya iya" Gea merengek malas
"Mas Gio aja udah olah raga dari tadi, kamu males-malesan gini" mama malah membandingkan dengan Gio.
"Iya ma, ah Gio lagi Gio lagi" Gea tambah sebel, karena sering sekali dia dibandingkan dengan Gio. Bahkan kemarin gurunya juga gitu.
Gea cuci muka di wastafel dapur, lalu ngambil air putih dengan menuangkan di gelas. Tapi tiba-tiba air didalam gelas tersebut ada yang ngambil.
Glek glek glek
Pelakunya adalah Gio yang penuh dengan keringat di tubuhnya.
"Gio! " Gea teriak.
Yang diteriakin tidak peduli malah tersenyum smrik, bikin takut Gea.
Tapi Gea malah salah fokus dengan tubuh Gio yang menggunakan kaos tanpa lengan memperlihatkan otot lengannya yang indah.
"Ehm," Gea dehem sendiri biar dia sadar kalau itu nggak bener. "Mandi sana lo, bau tahu" Gea pura-pura kebauan dengan menutup hidungnya.
Gio seperti percaya, dia bahkan mencium ketiaknya. "Ngarang! lo tu yang bau! " dengan nada dingin.
Gea emang belum mandi, tapi dia merasa tidak bau.
Gea meninggalkan Gio, dia ke papanya yang sedang membaca berita sambil minum kopi di meja makan.
"Pa, papa juga libur? " Gea mendekat
"Iya, sekarang mandi sana. Kita camping hari ini" kata papa.
Dan bikin Gea kegirangan.
"Seriusan?" Gea loncat kepelukan papa. " papa nggak ngeprank kan? "
"Enggak lah"
***
Beberapa saat kemudian mereka sudah siap untuk berangkat.
Gio yang mengemudi mobil papanya.
Gea duduk dibelakang bersama mama. Gea sangat senang sekali karena sudah lama mereka tidak piknik bersama.
Bahkan Gea bernyanyi bersama mereka kecuali Gio. Dia tetap memasang wajah datar kaya jalanan yang ia lihat.
"""
Ketika sudah sampai di tempat camping.
Gio memarkir mobil dekat tenda yang sudah papa pesan.
Jadi tendanya sudah jadi beserta peralatannya dan bahkan ada alat masaknya juga tinggal makai.
"Seneng banget bisa ke sini" Gea menghirup udara segar banyak banyak.
"Seneng kan? " Papa dan mama saling merangkul.
"Tapi tumben ngajakin camping biasanya juga kerja terus" gerutu Gea.
"Ya kan kita juga pingin ngabisin waktu sama kalian. Masa nggak boleh? " papa menjawab.
Mereka memang kadang sibuk jadi kadang tidak bisa kumpul.
"Gimana kalau kita mancing dulu? " ajak papa.
"Gea nggak suka"
"Ayo Gio" papa ngajak Gio yang sedari tadi diam.
"""
Papa dan Gio mancing di danau buatan, sedangkan mama dan Gea memilih makan camilan sambil ngobrol di tikar depan tenda.
Peralatan mancing juga sudah disediakan tinggal nyewa aja.
Begitu papa dan Gio berdua menunggu ikan papa mencoba berbicara sama Gio.
"Gio, papa dan mama rasa kamu makin gede kok makin pendiam apalagi sama adik kamu. Apa ada masalah? " tanya papa
"Mungkin Gio males ngomong kali kalau nggak penting"
"Masih make? " yang dimaksud papa makai barang terlarang.
Gio jadi ingat dulu dia sempat ikutan geng nya Zico make tapi ketahuan sama Gea dan dia pun ngadu sama mama papa. Itupun baru sekali jadi Gio tidak teruskan. Dia langsung sadar tidak lagi.
Tapi satu yang masih, yaitu minum alkohol.
"Tidak pa, itukan cuma sekali langsung ketahuan sama kalian. Jadi nggak usah dibahas. "
"Terus kalau minum? " papa mengintrogasi.
"Sedikit, kalau lagi pingin aja sih" jawab Gio enteng tapi takut juga kalau papa marah.
"Iya wajar sih kamu kan anak cowok tapi ya harus bisa jaga batasan. Jangan sampai mabok. " papa masih mentolelir.
"Iya pa"
"Hubungan kamu sama adik kenapa jadi kelihatan renggang? " jadi selama ini papa curiga.
"Enggak juga pa, Gio dan Gea baik-baik saja"
"Jagain Gea, jangan galak sama dia" papa tahu
"Iya pa" disambung oleh batin Gio yang mengumpati Gea dikiranya Gea ngadu sama papanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments