Siangnya Gea dipanggil guru akuntasi yaitu bu Hana ke ruangannya.
Gea sih nggak pernah berpikir negatif, karena PR nya tadi sudah selesai bahkan sempurna. Tapi kenapa dia dipanggil ya. Batin Gea penasaran.
Ketika sampai di depan bu Hana.
"Siapa yang ngerjain PR kamu? " tanya bu Hana seolah tahu kalau bukan kerjaan Gea.
"Ya Gea lah bu" Gea berbohong.
"Gea, selama ini kamu kalau ngerjain PR pasti bisa betul semua sedangkan kalau di sekolah banyak salahnya bahkan kadang tidak ada yang benar. " cerca bu Hana.
Gea hanya menunduk, karena begitulah faktanya.
"Emm, mungkin kalau dirumah Gea bisa konsentrasi penuh bu" masih membela diri.
Bu Hana diam, dia hanya melihat Gea dengan tatapan ingin memakan anak yang sedari tadi berbohong.
"Pasti saudara kamu kan yang ngerjain PR kamu? " bu Hana sudah tahu tapi masih bertanya.
"Gea nggak punya saudara bu" Gea berbohong lagi.
"Terus Gio itu siapa kamu? " Bu Hana sudah geregetan.
Gea mendongak, meluruskan wajahnya melihat bu Hana karena kaget.
"Kamu pikir ibu tidak tahu? ibu itu dulunya bagian kesiswaan. Jadi ya tahu lah tentang itu." jelas bu Hana bagaimana bisa tahu.
Gea diam, mau jawab apa bingung.
"Kamu seharusnya bisa memanfaatkan saudara kamu itu, tapi bukan disuruh ngerjain PR tapi suruh dia ngajarin kamu. Belajar bersama gitu Gea." Bu Hana agak marah.
Gea bingung mau jawab apa.
"Pasti Gio mau, saya heran. Kembaran kamu aja pintar banget bahkan juara umum terus nah kamu- kok bisa gini ya" Bu Hana serasa menghina Gea.
"Gio tidak pernah mau bu kalau saya suruh ngajarin. Katanya beda jurusan gitu alasannya. " Gea menjelaskan.
"La tapi Gio bisa loh ngerjain soal akuntansi dan bener semua." bu guru cantik itu masih ngeyel.
Gea sudah tidak mau lagi ada disini, "Iya bu, nanti saya minta tolong Gio. Tapi bu Hana jangan kasih tahu ke anak-anak dan siapapun tentang saya dan Gio ya"
"Memangnya saya kurang kerjaan" bu Hana sinis.
Gea tersenyum agar bu Hana tidak marah lagi.
"Baiklah.Kamu boleh pergi. Tapi ingat belajar sebentar lagi ujian. " pesan bu Hana yang akhirnya tersenyum.
***
Sedangkan di kelas 3 IPA 1 alias kelasnya Gio terjadi kericuhan kecil. Gegara Gio mengeluarkan makan siangnya yang amat sangat lucu.
"Anjrit! " umpat Gio.
Bian dan Arya yang tahu itu tertawa terbahak-bahak.
"Nyokap lo kreatif banget" Bian masih tertawa.
"Mama lo mungkin ngiranya lo masih tk kali" ledek Arya.
Zico yang baru menyelesaikan tugasnya menoleh ke arah bekal Gio. Tentu saja langsung tertawa.
"Diem lo semua! " Gio jengkel karena mereka malah tertawa. "Kalian berdua beli minum dan kerupuk"
"Ama gorengan sekalian, kita makan dikelas aja" Zico menyerahkan uang pada Bian.
Bian dan Arya langsung mau aja disuruh mereka berdua. Tapi masih tertawa.
"Kerjaan si Gea pasti? " ujar Zico begitu Bian dan Arya sudah jauh.
"Siapa lagi, hah. Kurang ajar tu bocah"
"Ya udah sini buat gue aja, masakan Gea kan enak." Zico hendak mengambil kotak makan Gio.
"Heh,berani ya lo! " Gio memukul tangan Zico yang mau ngambil makanan itu. " Makan punya lo sendiri"
Ya mereka berempat janjian bawa bekal makan siang. Kadang kala seperti itu walau mereka disegani tapi ada sisi lucu diantara mereka.
"Aelah, ngicip aja deh" Zico masih tidak mau menyerah.
Setelah Bian dan Arya balik mereka makan bersama.
Gio malah tidak tega makan karena terlalu imut. Dia membayangkan wajah yang bikin. Dan sudut bibir Gio tersenyum. Namun karena dia kelaparan ya dimakan lah hello kitty tersebut.
"Masakan nyokap lo pasti paling enak, yah walau bentuknya kaya bekal anak tk tapi enak banget sumpah. " Bian yang tadi sedikit minta makanan Gio memuji.
"Iya lah masakan ayang gue emang the best" Zico keceplosan.
"Hah? " Bian dan Arya melotot.
Gio menyenggol Zico dengan melirik.
"Ah maksudnya Gio kan ayang gue" Zico merangkul bahu Gio. " Ya kali gue suka nyokap dia. "
Lalu mereka tertawa, karena sudah tahu Zico kadang suka random.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Nacita
wkwkwk hello kitty lagi bentonya 😁
2024-10-04
0