Cinta 30 Hari

Pukul 19.00 mobil Farel tiba di rumah Luna. Sesuai janji Rachel menemaninya.

"Gue gugup banget," Farel *******-***** tangannya sendiri untuk mengurangi rasa gugup. "Gue takut Luna nolak gue",

Rachel tersenyum dan mengusap lengan Farel. Malam ini Farel terlihat tampan dengan kemeja abu-abu senada dengan celana nya. Rambutnya agak berantakan, tapi justru menambah kesan hot. Gelang jam yang melingkar di pergelangan tangan menambah kesan manis. Aroma parfum juga begitu candu. Untuk ukuran manusia seperti Farel nyaris mendekati sempurna, hanya satu kekurangan Farel, tidak bisa Rachel miliki.

"Farel denger, jangan gugup. kalau lo gugup semua kata-kata yang udah lo susun buat nembak Luna nanti jadi buyar. Lo harus tetap tenang. Ayo pelan-pelan, tarik napas keluarkan"

Farel mengikuti arahan Rachel untuk menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan perlahan. Sekarang perasaannya lebih lega.

"Gimana? udah berkurang gugupnya?"

"Udah" Farel menoleh dan menatap Rachel. "Menurut lo Luna bakal terima gue?"

"Pasti diterima" Rachel tersenyum meskipun dalam hati perih yang teramat sakit.

"Sejak kecil, lo dan Luna selalu bersama-sama. Gue yakin Luna pasti memiliki perasaan yang sama seperti yang lo rasain sekarang. Katakan pada Luna, lo tulus mencintainya. Jangan lupa bilang juga, Lo serius menjalin hubungan ini dan ingin membawa Luna jenjang pernikahan. Karena lo tau Farel, perempuan itu suka diberi kepastian." Rachel tersenyum.

Farel juga ikut tersenyum,

"Sekarang masuklah, Gue akan menunggu disini. Dan semoga Luna menerima perasaan lo"

"Iya. Janji ya jangan pulang sebelum gue keluar."

Rachel mengangguk.

Setelah Farel keluar dari mobil dan pintu tertutup saat itu juga air mata Rachel menetes. Ternyata rasanya sesakit ini mengantar laki-laki yang di cintai menemui perempuan lain.

"Dengar Rachel, Farel dan Luna sahabat lo. Lo harus ikut bahagia melihat mereka bahagia. Jangan nangis. Jangan cengeng"

Rachel menampar pipi kirinya sendiri untuk mengurangi rasa sakit hatinya.

Plak...

Rachel kembali menampar pipi kanannya.

Namun air mata Rachel tetap tumpah saat melihat di sana di teras rumah Luna. Luna keluar dari rumah dan menghamburkan diri ke pelukan Farel. Rachel menyumpal mulutnya dengan punggung tangan agar tangisnya tidak di dengar oleh siapapun.

Di sisi lain, Luna langsung menarik Farel masuk ke dalam rumah.

"Mama, Farel datang" ucap Luna sambil memanggil mamanya.

Lalu tak lama seorang perempuan paruh baya yang masih terlihat cantik dan anggun muncul. Dia Dilara, Ibu kandung Luna.

"Tante Dilara," Farel menyapa Dilara.

"Farel lama tidak bertemu. Bagaimana kabar mu Nak?"

"Baik Tante"

"Syukurlah. Bunda dan Ayah kamu juga baik kan kabarnya?"

"Iya. Tante. Mereka baik-baik saja"

"Titip salam untuk mereka."

Farel mengangguk

"Ya sudah kalian ngobrol dulu. kalian sudah lama tidak bertemu kan. pasti kalian saling saling merindu satu sama lain"

"Iya Tante Aku sangat merindukan anak Tante." Luna memukul gemas lengan Farel.

"Farel, apaan sih"

Dilara hanya tersenyum melihat dua anak muda yang sedang kasmaran itu, lalu masuk ke dalam rumah dan membiarkan mereka berbicara.

"Aku bawa oleh-oleh buat kamu" Luna mengulurkan paper bag kepada Farel.

"Apa ini?"

"Buka aja"

Farel merogoh isi paperpag itu. Di dalam nya ternyata ada sebuah kotak. Begitu di buka nya ternyata itu gelang jam.

"Gimana suka?"

"Suka, suka banget"

Luna tersenyum senang Farel menyukai hadiahnya. Karena selama ini Farel yang selalu memberikan hadiah pada Luna. Hadiah ini tak seberapa dibanding hadiah mewah yang diberikan Farel.

"Aku juga punya sesuatu buat kamu"

"No, Farel kamu sudah sering memberikan ku hadiah"

"Tapi ini special"

"Special?"

Farel mengangguk, Di rogohnya kotak beludru dari belakang saku celana nya, lalu membuka kotak tersebut di depan Luna. Menarik napas dan mengeluarkannya perlahan menguatkan diri untuk menyatakan perasaannya di depan perempuan yang sejak kecil ia cintai.

"Cincin?, bagus sekali" ucap Luna dengan mata berbinar. Farel beberapa kali memberikan nya cincin, tapi yang ini berbeda benar-benar cantik dan sangat mewah.

"Sejak kecil kita selalu bersama. Aku rasa kamu juga sudah menyadari perasaanku. Aku selalu mengagumimu Luna, aku melihat diri mamah ada pada dirimu. Mandiri, hebat, cantik, lembut, penyayang. Dari kecil sampai sekarang perasaanku tidak berubah. Aku masih mencintaimu Luna. Aku mencintaimu sampai sekarang, esok dan nanti. Jika kamu mencintai aku, pakai cincin ini di jari manis kanan kamu, Jika kamu menolak, pakai di jari tengah."

Luna terdiam, lama sekitar sepuluh menit.

Dan diamnya luna seperti jawaban untuk farel, seperti ada keragu-raguan di mata luna.

"Kenapa? apa kamu tidak mencintai aku? atau kamu mencintai laki-laki lain?" tanya Farel

"Tidak, bukan begitu"

"Aku bingung"

"Bingung kenapa?"

Luna menggeleng, "Entahlah bingung saja, aku juga merasa nyaman bersama kamu Farel. Tapi .. em... em Bolehkah aku memikirkan jawabannya dulu?"

"Tentu saja boleh. Berapa lama yang kamu butuhkan.?"

"Tiga puluh hari, Engga terlalu lama,kan?"

Farel tersenyum dan menggeleng, "Aku sudah menunggu mu hampir dua belas tahun, tiga puluh hari bukan masalah besar untukku."

"Terima kasih. Terima kasih pengertiannya"

Farel mengangguk dan memberikan kotak cincin itu pada Luna.

Lalu hening, Farel bingung harus mengatakan apapun lagi.

Tidak di pungkiri Farel merasa kecewa dan sedih. Dan Farel tidak bisa memaksakan perasaan Luna. Tak apa ia akan menunggu selama tiga puluh hari".

"Oh ya, kamu jangan bilang-bilang siapa-siapa kalau kamu menyatakan cinta padaku. dan aku meminta kamu menunggu 30 hari lagi. Bukan apa-apa, menurutku itu privasi dan tidak perlu di ceritakan kepada orang lain.

"Iya"

Karena tidak tahu harus mengatakan apa lagi, Farel pun memutuskan untuk pamit pulang.

"Ya udah aku pulang dulu ya. Kamu juga baru pulang dari Bangkok, kamu pasti merasa lelah. Istirahat lah jangan sampai bergadang".

Luna hanya menganguk dan ingin mengantarkan Farel sampai ke teras rumah tapi Farel melarang.

"Ngga usah, aku bisa sendiri. Kamu di sini saja. Di luar dingin".

Farel tersenyum sekilas pada Luna dan bergegas keluar dari rumah. Setelah Farel keluar, Dilara datang membawa minuman dan cemilan.

"Loh koq Farel udah pulang, cepet banget."

Dilara meletakkan nampak di meja dan menatap penuh tanda tanya. Apalagi wajah Luna tampak sedih membuat Dilara penasaran.

"Ada Apa sayang? Tumben Farel ke sini main nya cuman sebentar, biasanya betah berlama-lama. Kenapa? Kalian bertengkar?"

"Ngga mah, tadi itu...." Luna menatap Dilara dengan sorot mata sendiri, "Farel bilang dia mencintaiku, mah"

"Oh yah? Congratulations, Sayang. akhirnya kalian jadian juga. Mamah sudah menebak cepat atau lamba Farel pasti mengungkapkan perasaannya. Sejak kecil, Farel memang terlihat menyukai kamu."

"Iya mah, Tapi aku menolaknya"

"Kamu Tolak? Kenapa" Dilara terkejut nyaris melorot.

"Karena aku ngga cinta sama Farel, Ma. Aku mencintai laki-laki lain. Aku juga tidak menolak Farel tapi memintanya menunggu tiga puluh hari lagi dan aku akan memberikannya jawaban."

"Siapa orangnya? Katakan pada mamah laki-laki seperti apa yang berhasil merebut hati putri cantik mamah". Dilara tersenyum dan mengusap pipi Luna.

"Ini soal kenyamanan hati. Aku lebih nyaman bersama dia daripada Farel. Namanya Dipta."

"Dipta ? Teman Farel?"

"Iya sejak kecil aku lebih tertarik dengan Dipta daripada Farel, Ma. dan sejujurnya tadi pagi aku menyatakan perasaanku pada Dipta"

"Ya ampun sayang, Harusnya kamu terima cinta nya Farel. Farel sangat mencintai kamu. Sedangkan Dipta mungkin dia merasa nyaman dengan kamu, tapi kita tidak tahu mungkin dia punya perempuan lain di hatinya. Karena itu dia tidak langsung memberikan jawaban"

"Tapi aku mau cinta sama Dipta mah"

"Sst Sst jangan nangis"

Dilara menarik putrinya dalam pelukan,"Mamah akan selalu mendukung pilihan kamu, Tapi yang kamu lakukan tidak benar sayang, harusnya kamu jujur kamu mencintai Dipta sehingga Farel tidak berharap kamu lagi. Kasihan Farel sudah berharap bertahun-tahun".

"Iya tapi aku juga ngga mau kehilangan Farel, ma. Aku juga nyaman sama Farel, tapi aku jauh lebih nyaman sama Dipta. Nanti kalau Dipta nolak, aku akan terima Farel".

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

lopesegi4....

2023-07-21

0

Nana

Nana

wach cinta jajaran genjang klu begini.....Dipta suka sm Rachel....Rachel suka farel....farel suka Luna....Luna suka Dipta 😀😀😀

2023-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 Obsessi
2 Menyatakan Cinta
3 Cinta 30 Hari
4 Kenyamanan
5 Persahabatan yang Rumit
6 Cemburu
7 Selalu ada di samping mu
8 Kecewa
9 Menjauh
10 Nasihat Mamah
11 Pindah
12 Tidak ingin melepaskan
13 Mengejar Rachel
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22 Malam yang menyakitkan
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29 Aku selalu memihakmu
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36 Aku akan terus menggenggam tanganmu
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 5 Tahun Kemudian ...
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Part 172
173 Part 173
174 Part 174
175 Part 175
176 Part 176
177 Part 177
178 Part 178
179 Part 179
180 Part 180
181 Part 181
182 Part 182
183 Part 182
184 Paart 183
185 Part 184
186 Part 185
187 Part 186
188 Part 187
189 Part 188
190 Part 190
191 Part 191
192 Part 192
193 Part 193
194 Part 194
195 Part 195
196 Part 196
197 Part 197
198 Part 198
199 Part 199
200 Bab 200
201 Part 201
202 Part 202
203 Part 203
204 Part 204
205 Part 205
206 Part 206
207 Ekstra Part
208 Mampir yu ke cerita lainnya
Episodes

Updated 208 Episodes

1
Obsessi
2
Menyatakan Cinta
3
Cinta 30 Hari
4
Kenyamanan
5
Persahabatan yang Rumit
6
Cemburu
7
Selalu ada di samping mu
8
Kecewa
9
Menjauh
10
Nasihat Mamah
11
Pindah
12
Tidak ingin melepaskan
13
Mengejar Rachel
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22 Malam yang menyakitkan
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29 Aku selalu memihakmu
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36 Aku akan terus menggenggam tanganmu
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
5 Tahun Kemudian ...
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Part 172
173
Part 173
174
Part 174
175
Part 175
176
Part 176
177
Part 177
178
Part 178
179
Part 179
180
Part 180
181
Part 181
182
Part 182
183
Part 182
184
Paart 183
185
Part 184
186
Part 185
187
Part 186
188
Part 187
189
Part 188
190
Part 190
191
Part 191
192
Part 192
193
Part 193
194
Part 194
195
Part 195
196
Part 196
197
Part 197
198
Part 198
199
Part 199
200
Bab 200
201
Part 201
202
Part 202
203
Part 203
204
Part 204
205
Part 205
206
Part 206
207
Ekstra Part
208
Mampir yu ke cerita lainnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!