Menyatakan Cinta

Bastian menoleh ke arah pintu, lalu menurunkan Rana dan Rana langsung memeluk Farel. Sementara Farel melepas kangen dengan ketiga adiknya. Sementara Bastian meringis menatap Angga dan Sarah.

"Hehee, Halo Om Angga, Halo Tante Sarah yang cantik jelita. Om sama tante kangen ngga seminggu ngga ketemu saya?"

Sarah hanya tersenyum geli, teringat seminggu lalu Bastian Pamitan dengan drama menangis tersedu-sedu seolah dia ingin pergi bertahun-tahun padahal hanya seminggu berada di LA.

"Ngga, Saya ngga kangen"

"Udah lah Om jujur aja"1

Angga menatap jengkel Bastian, "Seminggu ini ngga ada kamu tekanan darah saya normal, tapi sekarang baru seketika melihat kamu rasanya tekanan darah saya naik".

"Aduh om, Om harus jaga kesehatan yah. Jangan terlalu stresss biar tekanan darah om ga tinggi. Aku berharap om panjang umur biar nanti bisa menikahkan aku dengan Rana"

"SAYANG SAPU MANA SAPU, BIAR AKU GEBUKIN NIH BOCAH KURANG AJAR".

"Ampun Om, ampun Bercanda" Bastian terkekeh.

Angga melempar tatapan tajam pada Bastian lalu masuk membawa Rana, Rani mengikuti ke dalam rumah. Sementara Reza di lapangan basket bermain bersama Farel.

...----------------...

Setelah menghabiskan wekeend bersama keluarga, Farel kembali ke rutinitasnya sebagai mahasiswa bisnis. Hari Senin ini cukup padat, selain kuliah Farel juga bertemu dengan beberapa komunitas bisnisnya dan seminar.

Selain itu Angga juga meminta Farel agar tahun ini mulai menjalankan salah satu cabang perusahaan.

Farel dilema, dia ingin membangun bisnis nya sendiri tapi Angga ingin Farel meneruskan perusahaan nya.

Sekarang di sinilah Farel, di apartemen Rachel dan meminta saran sahabat tersayangnya. Sejak dulu jika ada apa-apa Farel pasti curhat pada Rachel. Rachel selalu menjadi pendengar dan pemberi saran yang paling baik untuk Farel.

"Gue bingung"

Rachel mengambil gunting kuku di dalam kamar, lalu duduk di sofa tepat di samping Farel. Kemudian meraih tangan Farel dan memotong kuku nya. Sementara Farel menyadarkan punggung di sofa sambil menatap langit-langit apartemen Rachel.

Di gedung apartemen ini, setiap lantai terdiri dari dua unit apartemen. Letak apartemen mereka ada 10 lantai dan saling berhadapan. Apartemen pun hanya tempat singgah sementara saat aktivitas di kampus terlalu padat dan mereka sudah lelah untuk pulang.

"Menurut gue sih lo lanjutin aja perusahaan keluarga lo"

"Tapi gue pengen punya usaha sendiri tanpa bantuan orang tua. Gue mau merintis dari nol."

"Mau membuat bisnis sendiri atau melanjutkan bisnis keluarga menurut gue sama-sama membutuhkan skill yang mumpuni. Meskipun melanjutkan perusahaan keluarga tapi tidak punya kemampuan yang baik, Perusahaan tidak akan maju, bisa jadi malah bangkrut."

Farel menoleh pada Rachel yang masih mengguntingi tangan nya sambil berbicara. Tanpa sadar Farel menatap wajah rachel begitu lama lalu memalingkan wajah ke arah lain.

"Jadi kalau lo minta saran sama gue, gue akan menyarankan tetap meneruskan perusahaan keluarga. Om Angga berharap banyak sama lo, anak laki-laki pertamanya. Om Angga pasti ingin menjadi lebih sukses daripada beliau. Kalau ga salah Om Angga juga meneruskan perusahaan keluarga lo kan? terus beliau mengembangkan sehingga memiliki banyak anak perusahaan dan bisa menampung lebih banyak karyawan."

"Lo galau kayak gini pasti gara-gara mikirin omongan orang yang ngapain lo 'Pantas sukses di usia muda nemuin bisnis orang tua ternyata, gue juga bisa kalau orang tua gue kaya' Iya kan?"

"Udah ga usah dimengerti. Fokus aja sama diri lo sendiri. Tetap teruskan perusahaan papa lo, bangun lebih banyak anak perusahaan dan buka lapangan kerja selebar-lebarnya untuk semua orang. Farel lo tau, orang yang paling baik adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain."

Rachel tersenyum, mengangkat kepala hingga matanya bertemu Farel

"Gimana? Setuju?"

Farel mengangguk, "Tapi lo tetep di sisi gue yah, jangan kemana-mana".

"Hm, gue akan selalu dukung lo, Semoga kita bisa sukses kedepannya nanti"

Farel menegakkan badan. Lalu tiba-tiba Farel menarik Rachel dalam pelukan. Rachel tersentak dan membeku di tempat. Kedua tangannya mereka sisi baju untuk menyalurkan rasa gugup.

"Terima kasih, terima kasih lo mau jadi temen gue. Terima kasih lo ngga bosen sama gue. Padahal kita udah temenan dari kecil dan kadang-kadang gue nyebelin," Farel tersenyum, menyembunyikan wajah di ceruk leher Rachel dan menghirup aroma tubuh sahabat kecil nya ini. Farel selalu menyukai aroma wangi Rachel.

"I-Iya."

Hanya kata itu yang keluar dari bibir Rachel, karena sekarang dia benar-benar gugup dan bingung harus mengatakan apa.

"Kenapa lo ngga bales pelukan gue?" heran Farel dan sekarang justru mengeratkan pelukan.

Jangankan membalas pelukan, untuk bernafas saja Rachel kesulitan. Farel benar-benar tidak peka. Apa dua tidak bisa merasakan tubuh Rachel yang gemetar dalam pelukannya?...

Ring...Ring....

Mereka tersentak mendengar suara dering ponsel Farel. Farel melepas pelukan dan mengambil ponsel.

"LUNA" mata Farel berbinar melihat nama Luna yang muncul di layar ponselnya.

Farel baru saja ingin menjawab tapi tiba-tiba panggilan sudah berakhir. Lalu tak lama ada pesan masuk dari luna.

Luna : Farel gue udah pulang. Gue di rumah, lo ngga mau ketemu sama gue ? Lo ngga kangen sama gue?

Farel : Kangen banget. Gue ke sana sekarang.

Luna : Jangan sekarang. Gue lagi di luar. Nanti malem aja. Gue tunggu di rumah.

"Luna ya?"

"Iya, lo tau kan seminggu ini dia ke Bangkok ikut touring merk tas yang menjadikan dia brand ambassador"

Rachel mengangguk.

Sejak kecil Luna memang suka menyanyi dan suaranya juga sangat bagus. Luna terus mengasah kemampuan bernyanyi ya sehingga sekarang luna menjadi salah satu penyanyi muda berbakat di negeri ini. Kemampuan bernyanyinya di dukung dengan wajah cantiknya sehingga membuat Luna semakin terkenal. Sekarang dia menjadi selebram tak kalah dengan arti-artis senior . Belakangan ini Rachel dengar Luna ingin melebarkan sayap ke dunia perfilman.

Dan semua keunggulan Luna membuat Farel semakin mencintainya.

Meski begitu Rachel tidak insecure. Rachel menyadarai value-nya sendiri. Rachel selalu menanamkan dirinya sendiri untuk mencintai dirinya sendiri. Rachel juga tidak perlu meniru Luna agar Farel menyukainya.

Rachel selalu menerapkan pola pikir jika dia menyukai Farel dan Farel tidak menyukai nya bukan berarti ada yang salah pada dirinya. Tapi karena memang cinta tidak bisa di paksakan.

Pola pikir seperti itulah yang membuat Rachel tidak pernah iri pada siapapun karena setiap orang mempunyai value-nya sendiri.

"Liat cantik kan?" Farel menunjukkan feed ig luna yang baru saja upload.

"Hm, cantik banget. Sejak kecil kulit Luna memang bagus sekali"

Farel mengangguk, "Gue berharap bisa menikah dengan Luna dan kehidupan gue bahagia seperti Ayah dan Mamah. Gue menemukan sosok Bunda pada diri Luna."

Farel tersenyum, " Sekarang umur gue udah 20 tahun. Sesuai janji gue sama Mamah kalau gue udah 20 tahun boleh pacaran. Apa sekalian gue lamar Luna dan nikah muda?"

"Kalau lo mampu yakin bisa membahagiakan Luna, kenapa tidak?" ucap santai meskipun dalam hati sesak sekali.

"Lo ngga sedih kalau gue tinggal nikah?" tersenyum jail, melingkarkan tangan di pundak Rachel dan mendusel-duselkan dahi di sisi rambut Rachel.

"Kenapa sedih? gue masih punya Bastian, Dipta dan Rendy, mereka temen-temen gue juga"

"Iya mereka temen lo, tapi diantara kita berempat gue yang paling deket sama lo"

"Perasaan lo doang kali. Gue paling deket sama Dipta"

Saat itu juga ekspresi ceria Farel berubah masam. Di dalam mulut Farel menggesekkan gigi dan sorot matanya menajam. Farel sendiri juga tidak mengerti kenapa dia selalu kesal saat Rachel dekat dengan laki-laki manapun. Apalagi laki-laki itu Dipta. Farel tahu Dipta menyukai Rachel.

"Lo jadi nembak Luna malam ini" tanya Rachel memastikan

"Iya, Temenin gue yah?"

"Gue ngga bisa-"

"Please," Farel menggenggam tangan Rachel dan menatapnya penuh permohonan.

Rachel dilema. Di satu sisi dia ingin menemani Farel tapi di sisi lain dia tidak sanggup melihat Farel menyatakan cinta pada perempuan lain. Tapi melihat sorot mata memohon Farel, Rachel juga tidak tega.

"Rachel, ya please temenin gue. Lo ngga perlu masuk ke rumah Luna, lo tunggu di mobil aja"

Dan pada akhirnya sisi tak tegaan Rachel yang selalu mendominasi. Rachel menganggukkan kepala.

"Serius?"

"Iya Farel"

Farel langsung menghamburkan diri memeluk Rachel lagi.

"Terima kasih. Lo emang sahabat terbaik"

Rachel hanya bisa memendam perih. Rasanya Rachel tidak sanggup terus memendam sakit begini. Rachel ingin menjauh sejauh mungkin. Tapi Rachel pernah berjanji pada mamah Farel, akan terus menemani Farel setidaknya sampai Farel lulus kuliah dan menemukan impiannya

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Nana

Nana

sakit tp tak berdarah ya cel.....cinta dlm diam 😭😭😭

2023-06-22

1

lihat semua
Episodes
1 Obsessi
2 Menyatakan Cinta
3 Cinta 30 Hari
4 Kenyamanan
5 Persahabatan yang Rumit
6 Cemburu
7 Selalu ada di samping mu
8 Kecewa
9 Menjauh
10 Nasihat Mamah
11 Pindah
12 Tidak ingin melepaskan
13 Mengejar Rachel
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22 Malam yang menyakitkan
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29 Aku selalu memihakmu
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36 Aku akan terus menggenggam tanganmu
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 5 Tahun Kemudian ...
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Part 172
173 Part 173
174 Part 174
175 Part 175
176 Part 176
177 Part 177
178 Part 178
179 Part 179
180 Part 180
181 Part 181
182 Part 182
183 Part 182
184 Paart 183
185 Part 184
186 Part 185
187 Part 186
188 Part 187
189 Part 188
190 Part 190
191 Part 191
192 Part 192
193 Part 193
194 Part 194
195 Part 195
196 Part 196
197 Part 197
198 Part 198
199 Part 199
200 Bab 200
201 Part 201
202 Part 202
203 Part 203
204 Part 204
205 Part 205
206 Part 206
207 Ekstra Part
208 Mampir yu ke cerita lainnya
Episodes

Updated 208 Episodes

1
Obsessi
2
Menyatakan Cinta
3
Cinta 30 Hari
4
Kenyamanan
5
Persahabatan yang Rumit
6
Cemburu
7
Selalu ada di samping mu
8
Kecewa
9
Menjauh
10
Nasihat Mamah
11
Pindah
12
Tidak ingin melepaskan
13
Mengejar Rachel
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22 Malam yang menyakitkan
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29 Aku selalu memihakmu
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36 Aku akan terus menggenggam tanganmu
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
5 Tahun Kemudian ...
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Part 172
173
Part 173
174
Part 174
175
Part 175
176
Part 176
177
Part 177
178
Part 178
179
Part 179
180
Part 180
181
Part 181
182
Part 182
183
Part 182
184
Paart 183
185
Part 184
186
Part 185
187
Part 186
188
Part 187
189
Part 188
190
Part 190
191
Part 191
192
Part 192
193
Part 193
194
Part 194
195
Part 195
196
Part 196
197
Part 197
198
Part 198
199
Part 199
200
Bab 200
201
Part 201
202
Part 202
203
Part 203
204
Part 204
205
Part 205
206
Part 206
207
Ekstra Part
208
Mampir yu ke cerita lainnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!