Bukan Cinta Biasa
Bruuukkkkk...........
Terlihat seorang gadis jatuh terpental ke lantai, akibat di tabrak dua orang Pria yang bertubuh tinggi besar yang tidak di kenalnya. Ia baru saja selesai berbelanja di salah satu mall terbesar di kota ini. Barang belanjaan nya pun jatuh berhamburan ke lantai. Buah buahan yang baru saja ia beli pun berserakan di lantai, tak beraturan. Gadis itu sangatlah marah melihat barang belanjaan yang ia bawa berserakan di lantai, namun tidak ada salah satu dari Pria itu yang menghampirinya untuk datang membantu, atau setidaknya sekedar meminta maaf padanya.
Dengan emosi terpaksa gadis itu berlari kesana kemari memunguti barang belanjaan, juga buah buahan yang berceceran karena kantong plastik yang ia gunakan sudah robek, ia semakin emosi karena Kedua Pria itu sama sekali tidak menggubris kerepotan nya dalam memunguti barang barangnya. Sampai dirinya Selesai memunguti barang belanjaan, tidak ada dari salah satu Pria itu yang mendekat untuk minta maaf, kini Emosi gadis itu tidak bisa di bendung lagi. Ia ingin memberi peringatan pada dua Pria itu, untuk bisa lebih menghormati wanita, juga menghormati kaum lemah dan bawah seperti dirinya. agar tidak terjadi gadis gadis yang lain tertindas.
Gadis itu lebih mendekat ke arah dua Pria itu, agar ketika ia berbicara bisa di dengar oleh keduanya, karena kebetulan mall di lingkungan itu terlihat ramai, karena situasinya memang sedang weekend.
" Maaf Tuan, apa orang tua kalian tidak pernah mengajarkan sopan santun pada Anda sekalian. Anda baru saja menabrak seorang wanita, dimana itikad baik kalian untuk menolongnya, setidaknya hanya untuk meminta maaf, atau paling tidak, tunjukan rasa bersalah Anda. " ucap Safira.
Ya nama gadis itu adalah Safira Ellena, gadis kampung yang terpaksa merantau di Jakarta sendiri, untuk bisa melanjutkan kuliah sendiri, sekaligus mencari tambahan pendapatan untuk membantu beban keluarganya di kampung yang berekonomi rendah. Beruntung gadis itu bisa bekerja di salah satu Perusahaan terkemuka yang berstandar internasional, sehingga ia bisa mendapatkan gaji yang lumayan besar, walaupun pada akhirnya ia masih kekurangan di akhir bulan, karena gajinya harus ia gunakan untuk beban hidupnya selama satu bulan di Jakarta, biaya kuliah, juga harus untuk mengirimi uang ke kampung setiap bulan nya untuk membantu biaya sekolah dua adiknya. Karena banyaknya ujian yang ia hadapi, membentuknya sebagai gadis yang kuat, berani dan tegas. Hanya saja terkadang ia tidak bisa mengontrol emosinya, seperti sekarang ini. Dengan beraninya ia memarahi dua orang Pria yang tidak ia kenal, tanpa ia ketahui terlebih dahulu, siapa Pria itu, apa status Pria itu di sana.
Salah Pria itu melirik dengan raut wajah meremehkan, ia seolah sudah sering bertemu dengan wanita seperti Safira ini, sengaja menabrakkan diri, kemudian meminta dikasihani, berlanjut merayu. Walau pada kali ini, Safira menegur mereka dengan tegas, bukan dengan intonasi yang lembut apalagi merayu, namun tetap saja, bagi Pria itu, Safira hanyalah mengincar uangnya untuk ganti rugi. Pria disamping Pria tampan tersebut berjalan mendekati Safira dan merogoh sebuah amplop coklat yang tebal, seolah memang ia selalu menyediakan amplop itu, kemana pun mereka pergi.
" Berapa ganti rugi ini semua, katakan saja !! Satu juta, dua juta, atau lima juta?? " ucap Pria itu, yang kemungkinan besar ia adalah asisten dari Pria tampan yang menabrak Safira tadi. Sang asisten itu mengeluarkan uang lima juta tertera di pengikat uang tersebut, kemudian menyodorkan pada Safira, membuat Safira terkejut, namun ia juga semakin di rendahkan dalam hal ini. Safira hanya perlu minta maaf dari mereka, namun mereka menganggap Safira hanya menginginkan uang saja.
" Lima juta cukup bukan?? Aku tahu belanjaan mu tidak akan sampai lima ratus ribu, dan kami mengganti sepuluh kali lipat dari jumlah barang belanjaan mu. Jadi segera menyingkir lah dari hadapan kami, jangan serakah.! " ungkap Asisten Pria itu meremehkan, sembari melirik barang belanjaan Safira yang bisa ia tafsir tidak akan melebihi uang lima ratus ribu totalnya.
Kedua Pria itu sama sekali tidak mengucapkan kata maaf pada Safira, keduanya bahkan hanya tersenyum meremehkan satu sama lain.
" Ambil saja, aku tahu memang ini kan yang kamu inginkan. Jadi jangan memperlambat waktu kami. Wanita sepertimu sudah banyak aku temui di seluruh penjuru kota ini. " tambah Pria itu, karena Safira sama sekali tidak melakukan pergerakan untuk menerima uang itu, Safira justru melihat kedua Pria tersebut secara bergantian dengan tatapan semakin jengkel.
Karena Safira tidak kunjung menerima uang itu. sang asisten Pria itu dengan berani menarik salah satu tangan safira dan menyerahkan uang sebesar lima juta ke tangan Safira. Safira menatap uang lima juta di genggaman nya. Sebenarnya ia juga sangat membutuhkan uang saat ini, karena ini sudah akhir bulan, ia butuh uang untuk membantu membayar separuh uang kostnya. Karena selama ini ia tinggal dengan sahabat baik nya yang bernama Rena. Ia tidak mampu untuk menyewa satu kost sendiri, jadi ia sengaja menyewa kost satu kamar untuk berdua agar lebih ringan dalam membayar, terlebih kegiatan membersihkan kost bisa sedikit ringan, karena terkadang Safira juga mempunyai rasa malas, jika ia sudah terlalu letih selesai bekerja.
Namun mendengar penghinaan kedua Pria dihadapan nya, ia merasa di rendahkan, walau sebenarnya memang ia dalam posisi yang rendah di hadapan dua Pria itu. Safira sudah terpancing emosi, sehingga ia tidak mau menerima uang tersebut. Harga dirinya sebagai wanita seolah di injak injak oleh dua Pria tak di kenal itu.
" Ayo Ken, jangan buang waktumu untuk orang tak berguna. " ucap Sang Pria tampan itu, kemudian clingak clinguk seperti mencari keberadaan seseorang, mulai berbalik dan akan meninggalkan Safira. karena uangnya sudah ia serahkan pada genggaman tangan Safira.
Kedua Pria itu sebenarnya sedang menangkap basah seseorang, dan ia sedang mengumpulkan bukti untuk mengusut kejadian yang sebenarnya. Kedua Pria itu berlari karena tidak ingin kehilangan jejak, namun karena fokus pada pengejaran, mereka tidak melihat adanya seorang gadis yang sedang berjalan cepat seperti sedang terburu buru dengan kesusahan membawa banyak barang belanjaan di dekapan tangan nya.
" Tunggu.... !!! " panggil Safira sedikit keras, agar diindahkan oleh dua Pria tak di kenal tersebut.
Safira sedikit berlari mendekati dua Pria itu, dan berhenti di hadapan dua Pria asing itu.
" Terima kasih atas uang Anda. Tapi saya bukanlah salah satu dari wanita yang Anda sebutkan. Saya hanya ingin Anda bisa menghormati orang rendah seperti saya contohnya, dengan meminta maaf. Tidak semua hal bisa di beli dengan uang Tuan. Jangan pernah berpikir karena Anda berkuasa jadi seenaknya sendiri dalam bersikap. " ucap Safira dengan menarik tangan sang Pria tampan itu dan memberikan uang satu ikat itu pada Pria tersebut, kemudian ia berjalan meninggalkan Pria itu, terlebih dahulu.
Safira Elena
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
R-Niie
aku mampir kak, cerita yang bagus 😊
2023-05-08
2