Payung Pink

🔥❄🔥❄🔥❄🔥❄🔥❄🔥❄

.

.

.

Kali ini aku tidak telat, hanya saja tidak bisa ikut pelajaran pertama karena guru BK menyuruh aku membersihkan dedaunan kering di taman belakang.

Taman yang cukup luas ini aku bersihkan sendiri, kedua orang itu tidak ikut membantu, mereka sengaja ingin melihat aku kesusahan. Jam pelajaran pertama telah usai, kini bel pelajaran kedua akan segera dimulai, tapi pekerjaanku belum kunjung usai, kapan semua ini bisa selesai, sungguh melelahkan.

Aku beristirahat sejenak di kursi taman yang sejuk itu, bayang pohon membuat terik matahari tidak bisa menembusnya. Aku pejamkan mata ini berharap ada kekuatan magis yang menolongku menyingkirkan dedaunan, saat ku buka mata ku, aku sangat terkejut.

"Ya ampun!"

Dedaunan yang sudah tinggal setengah, kembali berantakan, ada seseorang yang mengeluarkannya dari tong sampah.

"Brengsek mana yang ngelakuin ini!" jeritku mencari pelaku.

"Yang bersih ya?"

Suara si berandal, entah sejak kapan dia sudah duduk menyilangkan kakinya di kursi itu.

"Kamu!"

Dia tersenyum senang sudah mempermainkan ku, aku bergegas menghampiri nya. Saat hendak memukul senyum jelek itu, entah kenapa ada batu menyandung kaki ku, sehingga aku pun terjatuh. Kini tubuhku tepat berada di atasnya, kepala ku menyentuh dada bidang itu sampai mendengar suara detakan yang tak beraturan.

"Pelukan ini aku terima."

Aku langsung berdiri kembali,

"Aku jatuh, bukan mau meluk."

Dia hanya diam sembari tersenyum kecil, dan beranjak dari tempat duduknya, meninggalkanku.

"Memalukan!" gumam ku yang sangat merasa kesal juga malu.

.....

.

.

.

Istirahat, akhirnya semuanya selesai, aku hendak ke kantin karena sudah kelaparan sebab tadi pagi tidak sempat sarapan.

Aku mulai mengantri, seperti biasa sang kakak kantin memberi lebih. Aku sangat senang rasanya melihat piring ku yang penuh, aku pun duduk di tempat kosong karena belum banyak anak yang datang.

Suapan demi suapan membuat aku sangat senang, dengan begini saja sudah bisa menghilangkan penat. Saat hendak menyuap lagi, seseorang menepis suapan ku dan melempar piring ku sampai terjatuh dan pecah.

Aku menoleh si pelaku, ternyata lagi-lagi ulah Jessi.

"Masih berani lirik-lirik pacar aku, sana pergi!"

"Aku lagi makan loh, siapa yang liat pacar kamu, aku aja gak tau dia dimana?"

"Itu pacar aku, Riki Chaniago cowok paling ganteng di sekolah ini." ucapnya sembari menunjuk Riki yang sedang makan di meja depan.

Aku tidak tau kalau si berandal ada di sana, aku sedang fokus mengisi perut, sekarang permainan apa lagi yang dia buat, aku hanya bisa menarik nafas panjang menahan emosi, tidak mau ada di daftar buku hitam lagi.

"Cepetan ambil kantong plastik besar!"

"Untuk apa?"

"Buat bungkus cowok kamu, terus taruh dalam dompet, biar cewek mana pun nggak bisa ngeliat dia, kan aman!"

Jessi langsung saja menyiram ku dengan air minum.

"Tutup mulut loh pelakor!"

Tak menghiraukannya lagi dan aku langsung pergi meninggalkan tempat itu, tujuanku saat ini adalah ruang UKS, aku mendapati ruang itu ada kuncinya, jadi aku langsung mengunci pintu.

Aku memeriksa di dalam UKS dan seperti yang aku harapkan, tidak ada siapa pun di dalam. Selama ini aku tidak pernah mengganggu siapa pun, aku selalu bersifat hangat kepada siapapun yang aku temui, tapi kenapa?, kenapa dengan nasib ku saat ini?, di permalukan dan di permainkan?, sekarang hanya bisa menangis tanpa suara.

Seseorang mengetuk pintu dari luar,

"Buka pintunya."

"Iya, tunggu."

Aku segera menghapus air mata ku, dan membuka pintu.

"Kamu nggak apa?"

"Nggak apa."

Dia seorang pria tinggi yang cukup tampan, membawa dua kantong dan masuk memeriksa obat-obatan di dalam.

"Aku ketua PMR disini, adik kelas namanya siapa?"

"Amelia, IPA'2."

"Amel ya, kenapa baju kamu basah semua?, ini handuk dan pakaian ganti."

"Terima kasih kak."

"Ganti baju sana, bentar lagi bel masuk loh."

"Iya, eh, nama kakak siapa?"

"Arifin, kelas 12, IPA'1."

"Terima kasih Kak Arifin."

"Jangan lupa kunci pintunya."

"Iya."

Nggak menyangka, masih ada pria yang baik disini, dia seperti malaikat penolong disaat orang kesusahan. Aku sangat mengagumi nya, udah ganteng, baik pula.

"Baju ini beneran pas banget sama aku."

Aku sedikit gugup untuk kembali ke kelas, aku takut mereka tanpa alasan jelas menuduh aku dan memulai pertengkaran, tapi aku nggak boleh menjadi orang pengecut yang hanya bisa bersembunyi, aku memberanikan diri kembali ke kelas seperti biasa saja.

Saat sampai di kelas, tempat duduk ku sudah di tempati orang lain, dan aku mencari keberadaan tas ku yang sudah berserakan di kuris belakang.

Aku memungut kembali buku dan peralatan tulis ku yang berserakan, juga membenarkan kursi dan meja yang akan aku duduki.

Marah, sangat marah sampai emosi ku mendidih, tapi aku memikirkan mama dan papa di rumah, aku harus sekolah dengan benar, jangan sampai hal seperti ini sampai terdengar oleh mereka lewat guru BK, aku tak boleh bertengkar.

Kursi paling belakang, dan yang paling sudut di dekat jendela. Meja yang dipenuhi tulisan celaan terhadap diri ku, semua tulisan berisi celaan itu aku biarkan saja, anggap saja mereka menyela diri sendiri, tatapan Jessi seakan puas dengan apa yang ia lakukan.

Aku hanya bisa fokus pada pelajaran, sampai bel pulang berbunyi, semua murid berhamburan setelah berdoa selesai. Tinggal aku sendiri di dalam, dengan santai memasukkan buku kedalam tas. Di tas ku juga tertulis PELAKOR dengan huruf yang besar, padahal tas ku ini adalah hadiah ulang tahun dari mama.

Di sepanjang jalan keluar gerbang, semua orang menertawakan aku, dan berbisik-bisik dengan tatapan aneh. Mungkin mereka melihat tulisan di tas ku dan juga rumor yang Jessi buat untuk mempermalukan aku. Dua pasangan itu sangat serasi, sama-sama punya karakter yang buruk.

Di rumah, aku merendam tas ku dengan rinso, berharap tulisan itu menghilang, tetapi ternyata spidolnya permanen. Besok hanya bisa menggunakan tas yang lama.

.....

.

.

.

Tak putus asa, aku masih bisa berangkat sekolah dengan hati yang kuat. Tak ada alasan untuk mereka membenci aku, mungkin mereka hanya suka mempermainkan aku karena tidak punya bahan mainan, mungkin suatu hari mereka akan bosan sendiri.

Berjalan ke sekolah dengan senyuman, di sepanjang perjalanan aku membantu nenek-nenek yang sedang ingin menyebrang jalan, memberi makan kucing liar, dan menyapa beberapa pekerja di sekolah.

Hari ini mendung, mungkin sebentar lagi akan turun hujan, saat aku berada di kelas, hujan turun dengan derasnya membuat aku merasa kedinginan, untung saja setiap hari aku membawa jaket pink kesayanganku, kado dari mama tahun lalu.

hari ini Jessi izin sakit, entah kenapa aku merasa lega, padahal aku tidak seharusnya merasa seperti itu di saat seseorang sedang sakit. Hari ini sekolah tanpa ada masalah, aku juga tidak melihat batang hidung si berandal. Membuat aku sedikit santai menjalani hari ku, sampai bel pulang sekolah.

Hujan turun begitu deras, semua orang di jemput dengan mobil, aku menunggu hujan sedikit mereda baru mulai berjalan.

Tetapi hujan tidak mau berkompromi, dia tidak mereda, sedangkan aku lupa membawa payung, hanya bisa berjalan menyusuri hujan yang lebat.

Aku berlari, air hujan membasahi tubuhku, aura dingin memasuki kulitku, tali sepatu ku tiba-tiba lepas menghalangi aku berjalan, aku berjongkok membenarkannya dengan erat, aku kira hujan sudah berhenti karena tidak ada air yang menetes di kepala ku.

Aku melirik ke atas, ku dapati si berandal sedang memayungi aku, pikiran ku selalu buruk terhadapnya lalu aku berdiri hendak pergi. Namun, dia lagi-lagi menarik tangan ku dan memberikan payung itu kepadaku. Aku merasa curiga sekaligus bingung, rencana jahat apa lagi yang mau ia mainkan, setelah aku mengambil payung, dia langsung meninggalkan aku tanpa sepatah kata. Aku hanya berdiri diam di bawah payung pink itu, merasa dirinya sangat aneh, tapi aku tak banyak berfikir karena tubuhku sudah menggigil, dan aku bergegas berjalan pulang.

.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!