3. KEHALUAN YANG HAKKI

"Berhati-hatilah. Aku di sini selalu setia meski seandainya tak ada yang setuju akan hubungan kita," ucap Tasya dengan wajah tanpa ekspresi sama sekali.

"Harus dong, kamu harus setia denganku karena aku pun juga seperti itu." Kata-kata Aldo sedikit membuat tenang hati Tasya.

"Ya sudah, lebih baik kita segera makan karena setelah ini. Aku akan mempersiapkan kebutuhanku selama di luar kota," jelas Aldo pada Tasya untuk segera memakan makanan yang sudah mereka pesan baru saja.

Akhirnya keadaan sedikit hening karena mereka berdua sedang menikmati sepiring stik dengan segelas jus jeruk sebagai pelancar makanan.

Tidak berapa lama kemudian, Tasya harus pamit untuk kembali bekerja demi sesuap nasi.

"Do, aku balik lagi ya. Sudah di tunggu karena ini sudah jam lima," pamit Tasya pada Aldo.

"Iya sayang semangat dan jangan lupa juga, doain aku supaya pekerjaanku lancar ya." Mereka saling berpelukan menumpahkan akan kerinduan, yang akan tertahan untuk sementara waktu.

Pada akhirnya mereka pun berpisah. Dengan hati yang sedih Tasya pun melenggang menuju motornya berada.

Sesampainya Tasya berada di warung lesehan milk pak Sobri, Ia hari ini nampak tidak semangat dan itu di ketahui oleh sang pemilik.

"Tumben gak semangat bakar ayamnya?" pak Sobri yang melihat Tasya sedikit melamun memilih bertanya.

"Eh Pak, mungkin sedikit capek makanya tidak semangat." Jawab Tasya dengan sedikit senyuman yang di paksakan.

"Kalau capek pulang saja, kasian itu badan di ajak kerja mulu." Dengan senyuman pak Sobri sengaja mengajak, Tasya untuk bercanda.

"Tidak kok Pak, lelahnya hanya sedikit. Jadi, Pak Sobri jangan kuatir."

"Ya sudah kalau kamu merasa tidak enak badan. Lebih baik kamu pulang saja," ucap pak Sobri.

"Iya Pak." Jawab Tasya pada pak Sobri.

Akhirnya tasya membakar ikan dengan penuh hati-hati karena dirinya, tidak mau ikan-ikan itu sampai gosong dan mengakibatkan kerugian.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan sudah pukul sepuluh, di mana waktunya Tasya untuk pulang. Dagangan pak Sobri sudah habis, sebelum pulang Tasya harus mencuci semua peralatan yang habis di pakai.

"Syah, ini ada sisa ayam. Kamu bawa pulang ya," ujar pak Sobri pada Tasya.

"Tapi Pak...."

"Sudah jangan banyak bicara bawa saja," ucap pak Sobri yang memotong perkataan Tasya.

"Kalau masih ada lagi boleh deh pak, aku bawa pulang lagi." Sambil cengengesan Tasya berkata.

"Itu mah mau kamu," celetuk pak Sobri.

"Kali saja masi ada kan lumayan. Jadi kan, besok aku tidak perlu masak." Dengan diiringi sebuah tawa Tasya berujar.

"Enak di kamu gak enak di saya dong," kata pak Sobri dengan wajah memelas.

"Bercanda pak, itu muka jangan di miripin sama kanebo kering."

Hahahaha.

Tasya tertawa terpingkal-pingkal karena merasa lucu dengan wajah pak sobri.

"Kamu itu suka sekali bikin orang gedeg," ujar pak sobri.

"Ya sudah kalau begitu aku pamit pulang ya, Pak." Tasya pun segera berpamitan dengan sang pemilik arung lesehan untuk segera pulang.

Pukul setengah sebelas malam, Tasya baru sampai di rumah. Rasa lelah seharian karena sudah berkutat dengan pekerjaan, membuat dirinya merasa damai saat melihat bude Rumi tengah tertidur di sofa ruang tamu.

Ia tahu jika sang bude sedang menunggunya karena setiap hari, sang bude akan melakukan hal yang sama. Meski, Tasya sudah melarangnya dengan alasan jika tidur di kamar lebih enak. Namun bude Rumi selalu menolak dengan berbagai alasan.

Dengan pelan Tasya membangunkan bude Rumi agar beliau, pindah di kamar dan tidur lebih nyenyak.

"Bude bangun," suara lirih dan sebuah tepukan di bahu. Membuat bude Rumi sedikit demi sedikit membuka matanya.

"Syah, baru pulang?" tanya sang bude dengan keadaan masih lesu.

"Iya bude, sekarang Bude bangun lalu pindah di kamar ya. Udara malam tidak baik baik bagi kesehatan," ucap Tasya dengan menyuruh bude Rumi untuk segera pindah dari kamar.

Akhirnya bude Rumi pun pindah dan Tasya juga sudah berada di dalam kamar mandi, untuk segera mandi dan lekas tidur.

Air dingin yang ia siramkan ke seluruh tubuhnya, sedikit membuatnya terasa segar dan merasa jika otaknya sedikit encer.

"Enaknya, andai aku orang kaya mungkin diriku ini akan mandi dengan air hangat." Dalam keadaan yang masih menggosok sabun ke seluruh tubuhnya, Tasya masih sempat untuk berkhayal.

Acara mandi pun sudah ia sudahi karena dirinya cukup kedinginan.

Setelah itu dirinya masuk ke dalam kamar dan akan langsung tidur tanpa mengecek gawai yang berada di nakas.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan paginya.

"tasya bangun!" lagi-lagi suara indah dari bude Rumi sudah memenuhi isi di dalam kamar.

"Hem, jangan ganggu aku dulu Bude, nanti aku lupa lho ngitung uangnya." Dengan keadaan mata terpejam, Tasya berbicara.

"Uang dari hongkong, buruan bangun," sergah bude Rumi pada Tasya lagi.

"Bude. Lihatlah uangku banyak kan, nanti kalau aku udah kaya mandi pun aku mau pakai shower." Lagi-lagi tingkat kehaluan Tasya makin bertambah meski dengan keadaan tidur.

"Haduh, ini anak rupanya lagi ngigau. Kasihan kamu saking pengennya jadi orang kaya sampai segitunya," gumam bude Rumi sembari menggelengkan kepala ke sana dan kemari.

"Apa tidak bisa di tunda itu mimpinya," ujar bude Rumi yang masih setia menanggapi Tasya.

"Nanti kalau di tunda kapan aku kayanya," ternyata Tasya masih menyahuti perkataan sang bude, entah di sini siapa yang salah karena mereka berdua sama-sama konyol.

"Memang berapa uang yang kamu hitung sekarang?" tanya bude Rumi dengan menopangkan kedua tangannya di dagu.

"Ada satu M, karena aku bodoh makanya harus hati-hati ngitungnya." Jawab tasya dengan jemari layaknya alat penghitung untuk anak TK.

"Dari mana kau dapatkan uang segitu banyaknya. Sehingga mencapai puluhan juta?" bude Rumi masih setia menunggui Tasya yang sedang halu di dunia mimpi.

"Aku kan kaya, usahaku di mana-mana. Anak buahku juga banyak jadi aku ini adalah orang terkaya se--asia," ujar Tasya dengan kedua tangan yang di rentangkan.

"Duh kasihan kamu Tasya, sampai ke bawa mimpi halunya." Bude Rumi membatin sesekali menggelengkan kepalanya lagi.

"Sejak kapan kamu jadi orang kaya," ujar bude Rumi.

"Dari kemarin malam." Jawab Tasya dengan tangan kembali seperti semua yang sedang terlihat berhitung.

"Memangnya kalau kamu banyak uang, itu uang mau kau ke mana kan?" tanya bude Rumi.

"Akan aku berikan pada orang yang selalu mengganggu kenyamanan tidurku," Tasya berkata seolah-olah dirinya dengan keadaan sadar.

"Memangnya siapa orang itu?"

"Bude Rumi, di saat aku sedang tidur pulas dia selalu mengganggu...."

"TASYAAAA!!"

GUBRAK.

Auh.

Terpopuler

Comments

Rini Antika

Rini Antika

mimpi aja km..🤭

2023-01-11

1

Rini Antika

Rini Antika

maunya, tadi aja pura" gak mau..🤭

2023-01-11

0

Rini Antika

Rini Antika

Ekhem, masa sih

2023-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 1 . TENTANG NATASYA ARIANI
2 2. HANYA SEORANG YATIM PIATU
3 3. KEHALUAN YANG HAKKI
4 4. TERTAWA DI ATAS KESEDIHAN
5 5. MENUTUPI KESEDIHAN DENGAN CARA TERTAWA
6 6. selalu berusaha tersenyum
7 7. AWAL PERTEMUAN
8 8. RASA KECEWA DAN SAKIT HATI
9 9. KETIKA HATI DI KHIANATI
10 10. DI HADAPKAN DENGAN PILIHAN
11 11. SALAH TUDUH
12 12. NATASYAH BUKAN PEREMPUAN LEMAH
13 13. (MENDAPAT TAMPARAN). SETELAH MENGHILANG KINI DATANG KEMBALI
14 14. DI PAKSA PRIA LICIK
15 15. DI SIDANG
16 16. TRAGEDI IKAN GOSONG
17 17. BERTEMU DENGAN ORANG-ORANG ANEH
18 18. INGIN RASANYA KU TUKAR TAMBAH DENGAN YANG BERWIBAWA
19 19. DUA MANUSIA YANG TAK PERNAH AKUR
20 20. BERSIAP MENUJU KUA
21 21. SAH.
22 22. LUPA JIKA SUDAH MENIKAH, DAN MEMPUNYAI SUAMI
23 23. DI BUAT MATI KUTU (PAK SUAMI MENYEBALKAN)
24 24. UCAPANMU MEMBUATKU BERGIDIK
25 25. KETIKA FISIK YANG UTAMA
26 26. KETIKA SESEORANG TIDAK BISA MERABA DIRINYA SENDIRI
27 27. BOS MERTUA
28 28. ACARA MAKAN BERSAMA
29 29. KHAYALAN MEMBUATKU GILA
30 30. KENAPA HARUS AKU LAGI YANG SALAH
31 31. KU JATUHKAN MENTALMU. (JANGAN KAU USIK MAKANANKU)
32 32. SEMUA KARENA BAKSO
33 33. JANGAN PROTES TUAN
34 34. BERTEMU LELAKI IDAMAN
35 35. MULUT MERCON ITU ISTRIKU
36 36. UNGKAPAN PERASAAN ABIAN
37 37. KAU TOLAK CINTAKU KAU MEMBUATKU GILA
38 38. TASYA DILEMA
39 39. BAJU TIDUR BERWARNA PINK
40 40. KETIKA DIPERHATIKAN. DARI KEBIASAAN BERUBAH MENJADI NYAMAN
41 41. SEBUAH PERMINTAAN NYELENEH
42 43. HATI ABIAN BERBUNGA-BUNGA
43 43. BERTEMU FAREL (KENAPA HARUS BERDEBAT LAGI, BIAN)
44 44. SUAMI ISTRI YANG TAK PERNAH AKUR
45 45. PERASAAN YANG TAK BIASA
46 46. KEDATANGAN BU RASTI
47 47. BERTANDANG KE RUMAH BUDE RUMI
48 48. RENCANA JAHAT BU RIMA
49 49. HARI BAHAGIA UNTUK ABIAN
50 50. MALAM YANG MEMBUAT MERIANG
51 51. INI DONAT MILIKKU BUKAN MILIKMU
52 52. PENYESALAN SELALU DATANG TERLAMBAT
53 53. ALDO BERCERAI
54 54. Tasya melahirkan cerita (End)
Episodes

Updated 54 Episodes

1
1 . TENTANG NATASYA ARIANI
2
2. HANYA SEORANG YATIM PIATU
3
3. KEHALUAN YANG HAKKI
4
4. TERTAWA DI ATAS KESEDIHAN
5
5. MENUTUPI KESEDIHAN DENGAN CARA TERTAWA
6
6. selalu berusaha tersenyum
7
7. AWAL PERTEMUAN
8
8. RASA KECEWA DAN SAKIT HATI
9
9. KETIKA HATI DI KHIANATI
10
10. DI HADAPKAN DENGAN PILIHAN
11
11. SALAH TUDUH
12
12. NATASYAH BUKAN PEREMPUAN LEMAH
13
13. (MENDAPAT TAMPARAN). SETELAH MENGHILANG KINI DATANG KEMBALI
14
14. DI PAKSA PRIA LICIK
15
15. DI SIDANG
16
16. TRAGEDI IKAN GOSONG
17
17. BERTEMU DENGAN ORANG-ORANG ANEH
18
18. INGIN RASANYA KU TUKAR TAMBAH DENGAN YANG BERWIBAWA
19
19. DUA MANUSIA YANG TAK PERNAH AKUR
20
20. BERSIAP MENUJU KUA
21
21. SAH.
22
22. LUPA JIKA SUDAH MENIKAH, DAN MEMPUNYAI SUAMI
23
23. DI BUAT MATI KUTU (PAK SUAMI MENYEBALKAN)
24
24. UCAPANMU MEMBUATKU BERGIDIK
25
25. KETIKA FISIK YANG UTAMA
26
26. KETIKA SESEORANG TIDAK BISA MERABA DIRINYA SENDIRI
27
27. BOS MERTUA
28
28. ACARA MAKAN BERSAMA
29
29. KHAYALAN MEMBUATKU GILA
30
30. KENAPA HARUS AKU LAGI YANG SALAH
31
31. KU JATUHKAN MENTALMU. (JANGAN KAU USIK MAKANANKU)
32
32. SEMUA KARENA BAKSO
33
33. JANGAN PROTES TUAN
34
34. BERTEMU LELAKI IDAMAN
35
35. MULUT MERCON ITU ISTRIKU
36
36. UNGKAPAN PERASAAN ABIAN
37
37. KAU TOLAK CINTAKU KAU MEMBUATKU GILA
38
38. TASYA DILEMA
39
39. BAJU TIDUR BERWARNA PINK
40
40. KETIKA DIPERHATIKAN. DARI KEBIASAAN BERUBAH MENJADI NYAMAN
41
41. SEBUAH PERMINTAAN NYELENEH
42
43. HATI ABIAN BERBUNGA-BUNGA
43
43. BERTEMU FAREL (KENAPA HARUS BERDEBAT LAGI, BIAN)
44
44. SUAMI ISTRI YANG TAK PERNAH AKUR
45
45. PERASAAN YANG TAK BIASA
46
46. KEDATANGAN BU RASTI
47
47. BERTANDANG KE RUMAH BUDE RUMI
48
48. RENCANA JAHAT BU RIMA
49
49. HARI BAHAGIA UNTUK ABIAN
50
50. MALAM YANG MEMBUAT MERIANG
51
51. INI DONAT MILIKKU BUKAN MILIKMU
52
52. PENYESALAN SELALU DATANG TERLAMBAT
53
53. ALDO BERCERAI
54
54. Tasya melahirkan cerita (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!