Sejak kepergian Memey dari rumah, sejak itu pula Dani mengalami pusing dan mual di pagi hari. Namun pusing dan mualnya akan sembuh di sore hari. Dia sampai mendatangi dokter terbaik di kotanya untuk menangani penyakitnya itu. Namun anehnya setiap dokter yang dia datangi berkata kalau dia baik baik saja. Dani pun jarang ke kantor karena gejala mual dan pusing yang menderanya hingga pekerjaannya banyak yang dia kerjakan dari rumah saat sore hari. Rara sang istri sampai kewalahan dengan penyakit Dani yang mirip dengan ibu hamil. Rara jadi curiga kalau Dani menghamili wanita lain di luar sana.
"Sayang kamu gak selingkuh kan" tuduh Rara.
"Tuduhan kamu itu tidak beralasan, masa aku sakit mual dan pusing dibilang selingkuh" sergah Dani.
"Ya habisnya gejala yang kamu alami itu mirip banget kayak orang hamil, bisa aja selingkuhan kamu lagi hamil terus kamu yang ngidam" oceh Rara.
"Memang bisa ya begitu" Dani malah bertanya
"Ya bisalah, emang beneran kamu punya selingkuhan" seru Rara.
"Nggak lah sayang, aku tuh cintanya cuma sama kamu, kalau gak percaya, tanya aja si Ronal dia ngintilin terus kemana aku pergi" sewot Dani.
"Tapi kenapa kamu kayak orang lagi hamil" keluh Rara.
"Atau mungkin kamu yang hamil sayang, kita periksa ke dokter ya," ucap Dani girang.
"Ngaco, orang aku sekarang lagi datang bulan" kata Rara.
"Yah, aku kira kamu hamil sayang" lirih Dani kecewa.
*****
Hingga 3 bulan Dani mengalami sakit aneh menurutnya, akhirnya Dani bisa bernafas lega, kini Dia sudah sehat kembali. Dia sudah bisa ke kantor seperti biasa. Karena banyak pekerjaan yang terbengkalai akibat sakit anehnya menyebabkan Dani sering lembur.
Hari ini Dani harus pergi ke kota B karena di cabang perusahaannya terjadi pemogokan masal. Karena hari ini hari jumat, Dani terpaksa harus berhenti sejenak di masjid untuk melaksanakan sholat jumat. Dia memandangi keadaan masjid yang rapi dan bersih. Saat hendak ke toilet dia melihat seorang wanita yang membersihkan toilet masjid. Setelah wanita itu keluar, alangkah terkejutnya dia melihat mantan ART nya dalam keadaan hamil besar menjadi marbot masjid. Dalam hati dia bertanya tanya, apakah kepergiannya dari rumah itu ada hubungannya dengan kehamilannya atau dia dihamili oleh salah satu satpam atau tukang kebunnya dan tak mau bertanggung jawab sampai lari kesini.
Sepertinya dia harus menyelidiki kejadian dibalik perginya mantan ART nya itu.
Begitu melihat mantan ART nya keluar, ia ingin menemuinya, dan meminta penjelasan, kenapa dia keluar dari rumah tanpa pamit. Begitu sampai di samping masjid perempuan itu menghilang, hingga akhirnya dia memutuskan untuk mencarinya setelah dia membuang hajat terlebih dahulu.
Selesai dengan hajatnya, dia pun mengambil wudhu untuk menunaikan sholat jumat, barulah setelah itu ia akan bertanya pada penduduk sekitar soal mantan ART nya itu. Setelah selesai sholat jumat, Dani mendatangi Pak Kyai di masjid itu.
"Maaf Pak Kyai, saya mau nanya tentang marbot wanita yang ada disini? Kalau boleh tahu siapa namanya?" tanya Dani sopan.
"Oh si Memey, dia memang marbot disini. Sudah hampir 7 bulan dia ada disini" jawab Pak Kyai.
"Kalau boleh tahu apa suaminya orang sini, sampai dia harus jadi marbot disini? tanya Dani.
"Kata dia mah, suaminya sudah meninggal jadi TKI, abah mah kasihan sama dia, datang kesini dalam keadaan hamil tanpa suami, tiada rumah, akhirnya abah ijinkan dia tinggal di masjid sambil membantu bebersih masjid" ucap Pak Kyai.
Mendengar jawaban Pak Kyai semakin yakinlah Dani bahwa Memey hamil oleh salah satu pegawai di rumah namun tak mau bertanggung jawab sehingga ia harus pergi meninggalkan rumah.
"Kalau boleh saya ingin bertemu sejenak dengan Memey Pak Kyai" tanya Dani
"Nanti saya bilang dia ya, kalau siang gini dia bantuin ambu masak di dapur, sore baru balik" balas Pak Kyai.
Pak Kyai pun kembali ke rumah guna memanggil Memey. "Mey, itu ada orang yang pengen ketemu kamu" kata Pak Kyai.
"Saha atuh bah" jawab Memey.
"Entah Mey, Abah lupa nanya tadi" sahut Pak Kyai.
Memey yang penasaran dengan orang yang ingin menemuinya pun mengikuti Pak Kyai berjalan ke masjid. Begitu sampai di masjid, Memey pun kaget melihat mantan majikannya sekaligus ayah dari anaknya ada disini.
"Tuan," sapa Memey.
"Memey, kamu kenapa pergi dari rumah tidak bilang bilang, terus sekarang sudah hamil besar, gimana ceritanya" tanya Dani.
Belum sempat Memey menjawab, telpon di sakunya berdering. Asistannya memberi tahu bahwa terjadi demo besar besaran di pabrik cabangnya sehingga dia harus pergi sekarang juga.
"Mey, kamu tinggal disini kan, saya harus pergi, nanti kalau urusan saya sudah selesai, saya akan kembali, kamu harus menjelaskan semuanya" ucap Dani.
"Apa yang harus saya jelaskan Tuan, sekarang saya sudah tidak bekerja di rumah Tuan lagi, jadi Tuan tidak perlu bingung dengan kehamilan saya" sahut Memey.
"Tidak bisa Mey, jika kamu hamil dengan salah satu pegawai saya dan dia tidak mau bertanggung jawab, maka saya akan membawa dia kemari, supaya anak kamu memiliki ayah, kasian dia Mey, anak itu anugrah, harusnya dia bersyukur bukan malah tidak mau tanggung jawab," ucap Dani panjang lebar.
Ingin rasanya Memey meneriakkan kata, "Bagaimana kalau orang yang tidak bertanggung jawab itu adalah kamu, ini adalah anak kamu, darah daging kamu" namun dia hanya bisa berkata seperti itu dalam hati saja.
"Terima kasih Tuan atas perhatiannya, tapi Tuan tidak perlu repot repot, saya bahagia meski hanya hidup berdua dengan anak saya" ucap Memey.
Melihat Memey yang begitu keras kepala tidak mau bercerita, apalagi dia juga harus pergi ke pabrik, maka urusan Memey dan kehamilannya dia urus belakangan. Mungkin nanti kalau sudah sampai dirumah dia akan menanyakan pada orang orang dirumahnya.
Melihat kepergian Tuannya, Memey merasa gelisah, dia takut kalau Tuannya menyelidiki kehamilannya, maka akan terbongkar semuanya, Dani akan tahu kalau ini adalah anaknya. Tapi untuk pergi dari kota ini Memey sudah tak sanggup, kehamilannya yang sudah besar membuatnya susah untuk berjalan. Dan lagi disini, dia sudah menemukan tempat tinggal dan pekerjaan yang layak untuk menghidupi anaknya kelak. Hingga akhirnya ia hanya bisa pasrah pada takdir hidupnya.
Semoga jika Tuan Dani tahu kalau Memey mengandung anaknya, dia akan tetap berbesar hati untuk tidak mengambil anaknya dari sisinya. Dan seandainya Dani akan merebut hal asuh anaknya, dia akan berjuang hingga titik darah penghabisan agar anaknya tetap bersamanya. Meski dia tak punya uang dan kuasa, dia akan tetap berusaha mempertahankan anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Joey Joey
Itu hasil perbuatan mu
2023-01-21
0