Nyebelin dan pemaksa

"Ar, tar malem klub kuy! udah lama nih gue kagak cuci mata, bosen dirumah terus, kelonan sama guling lagi, guling lagi, mana gulingnya udah buluk! Bosen banget gue." keluh Sean yang kini merangkul bahu Arjuna menuju kelas. "Gimana bro?"

"Sorry Se, kayaknya sih kalau entar malam gue nggak bisa, nggak tahu kalau besok."

"Lah sikunyuk tumben-tumbenan diajak kagak mau."

"Gue lagi menyelesaikan misi." kelakarnya yang kemudian tersenyum sendiri, mengingat kejadian semalam.

"Sok jadi detektif Lo!" Sean menoyor kepalanya, lalu menoleh saat Ardan dan Paris memanggilnya dari belakang.

"Kesiangan lagi Lo berdua, jalan sampai ngos-ngosan begitu?"

"Lah masih mending kesiangan, ini gue sama si Paris dikejar emak-emak kompleks, gara-gara pas gue lewat jemurannya nyangkut dikepala gue, mana baju gue basah diketawain orang sekampung lagi." Ardan menyahut dengan wajah masam.

"Apanya yang musti diketawain sih, cuma baju kan yang nyangkut." Sean menatap keduanya bingung.

"Lo nggak tahu aja kalau yang nyangkut dikepalanya si Ardan itu B-H nya emak-emak." paris menimpali, "Lebih parahnya motor kita berdua dicegat, terus kita digebukin pake sapu lidi bekas nyapuin kotoran ayam, Ckk..Ajig! sial banget gue." Paris menendang pot bunga yang berada disampingnya hingga terpental mengenai bokong seseorang.

"KALIAN...!!" teriak seseorang dari depan sana, membuat keempat pemuda itu melihat kearah suara secara bersamaan.

"Bu Tut, mampus..mampus!" gumam Paris seraya bersembunyi dibalik punggung Ardan.

"Eh Lo bego! malah ngumpet dipunggung gue lagi, tanggung jawab Lo." Ardan meninju bahu Paris membuat pemuda tersebut terpaksa bergeser, menatap Bu Tuti dengan ringisan kecil.

"Kalian berempat ikut saya." ujar si wanita berbadan gendut dengan wajah garang yang biasa disapa Bu Tuti itu.

"Lah kok jadi kita berempat sih Bu, kan yang nendang pot si Paris doang?" protes Sean tak terima.

"Saya bilang, kalian berempat ikut saya." ulang Bu Tuti dengan nada lebih galak dari sebelumnya.

"Dahlah nurut aja sih, mungkin hari ini udah digariskan menjadi hari tersial kita." Arjuna mendorong tubuh ketiga sahabatnya menuju ruangan yang dimaksud Bu Tuti.

*

"Lo lagi?" Zeela mendengus, saat melihat Arjuna turun dari motornya dan menghampirinya yang masih berada diambang pintu gerbang sekolah.

"Kenapa, nggak suka lihat gue datang."

"Bukan gitu, tapi Lo nggak harus jemput gue kesekolah juga kan?"

"Lah emang napa, tadi juga berangkatnya bareng gue kan?" ucapnya santai, dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam saku jaketnya.

"Ihs, Arjuna!! gue malu tahu nggak sih, Lo nggak lihat apa anak-anak yang lain pada ngelihatin gue, pasti mereka ngiranya gue pacaran sama Lo."

"Ya bagus dong!"

"Ihs kok Bagus sih." Zeela memukul lengan Arjuna membuat pemuda tersebut mengaduh dan mengusap-usap lengannya.

"Sakit ajig! tangan Lo terbuat dari apaan sih?"

"Besi, puas Lo."

"Pantesan."

"Ihs."

"Lo mau kemana?" ujar Arjuna seraya mengejar langkah Zeela yang melangkah cepat menuju pangkalan ojek.

"Balik."

"Yaudah makanya ayok bareng gue." Arjuna menarik paksa tangan Zeela menuju motor gedenya.

"Lo_"

"Kenapa? mau bilang, kalau gue pemaksa dan nyebelin?"

"Ckkk."

"Nih, pake!" menyodorkan salah satu helm yang sama yang dikenakan Zeela tadi pagi.

"Pegangan, jatoh tahu rasa!"

"Ihs bawel Lo ya, buruan jalan, kalau nggak gue turun lagi nih."

"Iya, iya."

Motor yang ditumpangi keduanya melaju pelan melewati jalan yang tidak terlalu ramai pengendara lainnya, Arjuna memang sengaja mengambil jalan pintas karena untuk menghindari kemacetan.

"Zee."

"Hmm."

"Yakin Lo mau Married sama Abang gue?"

Zee menggerenyit, "Kenapa sih dari kemarin nanyanya gitu terus, emang gue kelihatan nggak serius sama kakak lo."

"CK, gue cuma mau ngingetin kalau sesuatu yang Lo lihat putih belum tentu itu warna aslinya."

"Ngomong apa sih?"

"Lupain aja, gue laper!"

"Pantesan ngaco."

"Kita makan di warung depan ya."

"Terserah, kan yang mau makan elo."

"Oke."

"Pak, baksonya dua ya." ucap Arjuna, menyembulkan kepalanya diambang kios bakso yang berada disalah satu deretan warung yang menjual berbagai macam makanan dipinggir jalan tersebut.

"Zee,?" Arjuna kembali menghampiri Zeela yang masih berdiri disamping motornya.

"Ayok, temenin gue makan! tenang gue yang bayar kok."

"Masalahnya gue_" belum sempat menyelesaikan kalimat yang akan ia ucapkan, Arjuna sudah lebih dulu menarik tangannya menuju kios.

"Duduk gih."

"Dasar pemaksa." gerutu Zeela, sementara Arjuna mulai mengaduk-aduk bakso miliknya yang baru saja diantarkan oleh si penjual bakso tersebut tanpa mempedulikan omelan Zeela yang sesekali mengatainya.

"Makan dulu, ngomel-ngomel juga butuh tenaga kan?" kata Arjuna, seraya mendorong mangkuk bakso Zeela agar lebih mepet dihadapan gadis itu.

Tak membutuhkan waktu lama, semangkuk bakso milik Arjuna sudah tandas, dan hanya menyisakan kuah merah saos yang bercampur sambal.

"Lo laper?" ujar Zeela.

"Kan tadi gue udah bilang, kalau gue laper."

"Pesan lagi mau?"

"Nggak deh, Lo buruan napa makannya."

"Gue juga tadi udah bilang kan kalau gue nggak laper, Lo aja yang maksa." Zeela mendorong mangkuk baksonya yang baru ia makan beberapa suap saja.

"CK, elahhh.. pantesan badan Lo kayak keripik! makannya aja kayak semut."

Zeela mencibir, namun detik kemudian kedua matanya terbelalak saat melihat Arjuna menarik mangkuknya lalu menghabiskan sisa bakso tersebut tanpa terlihat merasa jijik sedikitpun.

"Ar lo_"

"Udah habis, yuk cabut." ucapnya seraya beranjak dari duduknya, lalu membayar bakso pada sipenjualnya sebelum kemudian melangkah keluar menaiki motornya.

"Malah ngelamun, mau ikut balik nggak Lo!"

Zeela mengerjap, "Eh iya."

*

"Ar tunggu!" Zeela mengejar langkah Arjuna yang saat ini melewati undakan tangga menuju lantai dua dimana kamarnya dan kamar Zee berada dilantai yang sama.

"Apaan?" Arjuna menoleh, sembari memperbaiki tali tasnya yang sedikit merosot.

"Gue mau ngomong."

Arjuna tampak men desah, lalu menggaruk keningnya, "Perasaan dari tadi Lo udah ngomong banyak deh ke gue, emang masih ada lagi yang mau diomongin, banyak bener stok topik yang mau Lo bahas."

"Ihs, yaudah nggak jadi deh kalau gitu."

"Yaudah, gue mau kekamar cape." jawabnya yang langsung melanjutkan langkah ngeloyor memasuki kamarnya.

"Beneran rese tuh orang, nggak kebayang kalau gue harus tinggal lebih lama lagi sama dia."

"Nggak usah ngomongin gue, gue masih denger!" teriak Arjuna dari dalam kamar yang saat ini dilewatinya.

"Aish.. bikin kaget aja.'' gerutu Zeela seraya memegangi dadanya.

"Mau ngomong sama gue kan, buruan masuk! sebelum gue berubah pikiran." kembali teriakan Arjuna terdengar dari dalam kamarnya.

"Tadi bilangnya_"

"Nggak usah ngomel buruan."

Zeela berdesis, "dasar ngeselin." gerutunya, namun tetap memasuki kamar Arjuna karena sudah mendapatkan izin dari pemiliknya.

"Lama Lo." ucap Arjuna begitu melihat Zeela yang sudah masuk kedalam kamarnya.

Sementara Zeela seketika berteriak keras, saat mendapati jika saat ini Arjuna hanya mengenakan celana boxer pendek tanpa mengenakan baju, untuk menutupi tubuh polosnya.

*

*

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Pasti Sultan tdk sebaik luaran yg orang tuanya lihat,Biasanya kan gitu,Aku pernah baca satu novel yg Alurnya kek sama,cewek dijodohin sama kakaknya yg keliatan baik,Dan adeknya badboy emang nakal,Makanya ortunya pilih kasih suka banggain kakaknya,Ciman adek nya yg tau siapa kakaknya,Ternyata kakaknya gak sepolos tampangnya,Kakaknya seorang mucikari apatuh namanya bapak ayam gitu,Sebelum dia menjual tuh cewek2 dia yg dulu nikmatin nya tu cewek2,Makanya si adek sengaja ngejebak calon isteri kakaknya,supaya mereka gak jadi nikah, Karena dia gak mau cewek sepolos calon isteri kakaknya terjebak dgn pria seperti kakaknya,Gitu tuh..

2024-11-11

0

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

ahhh gak sabar mereka nikah 🤭🤣

2022-12-29

1

Tatin Wahyuni

Tatin Wahyuni

😄😄😄 dasaaaarrr kelakuan arjuna....

2022-12-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!