Tak Sadarkan diri

Tok...tok..tok..

"Sebentar." Zee menyahut dari dalam, dan bergegas membuka pintu kamarnya.

Gadis itu mengerjap bingung, saat mengetahui jika yang mengetuk pintu kamarnya adalah Arjuna, yang saat ini tengah menyender didinding dengan kedua tangan dilipat didepan dada.

"Lo ngapain masuk kamar gue?" pekik Zee, saat Arjuna tiba-tiba nyelonong masuk begitu saja kedalam kamarnya.

"Ini rumah orang tua gue kan kalau Lo lupa, jadi gue bebas dong mau masuk kebagian manapun yang gue mau." santai ia menaiki ranjang lalu merebahkan tubuhnya dengan berbantalkan lengannya, detik kemudian pemuda itu memejamkan kedua matanya seperti tanpa beban.

"CK, gue tahu ini rumah orang tua Lo, tapi kan sekarang ini jadi kamar gue."

Hening..

"Ar, Arjuna?"

Lagi-lagi hanya hening tak ada jawaban.

Zee berdesis dan memilih untuk duduk dikursi yang berada disamping meja belajarnya.

Sesaat ia terhanyut menikmati wajah tampan Arjuna yang tengah terlelap, kalau dilihat-lihat Arjuna dan Sultan sangat mirip, hanya saja Arjuna memiliki kulit yang jauh lebih putih dibandingkan Sultan.

Dan tentunya keduanya memiliki sifat yang berbeda, Arjuna ketus dan seenaknya, sementara Sultan memiliki sifat yang lembut dan selalu merasa sungkan terhadap orang disekitarnya.

"Berapa lama Lo kenal abang gue?"

Zee yang sejak tadi melamun, hampir terlonjak saat mendengar Arjuna bicara.

"D-dari waktu gue masih SMP."

"Lama juga ternyata." ucapnya, masih dengan kedua mata yang terpejam.

"Ya, lumayan!"

"Lo kok mau sih dijodohin sama Sultan, kayak nggak ada cowok lain aja."

"Emang apa salahnya, kak Sultan baik kok."

Mendengar kalimat Zeela yang berupa pujian untuk sang kakak membuat Arjuna refleks membuka kedua matanya, pemuda itu beranjak keluar dari kamar, namun beberapa menit setelahnya ia kembali kekamar Zeela dengan membawa dua gelas susu hangat ditangan kanan dan kirinya.

"Nih, minum!" Arjuna menyodorkan salah satu gelas berisi susu hangat itu kehadapan Zeela yang diterima gadis itu dengan ragu-ragu.

"Tenang, gue nggak narohin racun di minumannya kok." ucapnya seraya meneguk minuman miliknya sendiri hingga tersisa setengah, sementara itu Zeela yang semula ragu kini gadis itu sudah meneguk susu tersebut hingga tandas tak tersisa.

"Lo doyan susu juga ternyata." tutur Arjuna dengan sunggingan senyum tipis yang tidak Zeela sadari.

"Suka sih, tapi nggak setiap saat suka juga, tergantung kondisi." Jawab Zeela seraya menaruh gelas yang telah kosong itu diatas meja belajarnya.

"Ngomong-ngomong Lo nggak laku ya, sampai mau dijodohin segala." ucap Arjuna santai, sementara Zeela kini sudah menegang dengan kedua tangan terkepal, bisa-bisanya Arjuna mengatai dirinya tidak laku, Ckkk..

"Benar ya kata mereka, kalau Lo_"

"Apa yang mereka bilang tentang gue?" sela Arjuna, menghampiri Zeela dan memegangi dagu gadis itu.

"Kalau Lo nyebelin, dan suka seenaknya."

"Oh iya?"

"Emang benar kan, kalau lo_"

"Ya, Lo benar!" Arjuna menarik kembali tangannya dari dagu Zeela kemudian ia mengambil posisi berdiri menghadap jendela.

Sementara itu, Zeela memegangi kepalanya yang mendadak pusing, bahkan kedua matanya sudah berkunang-kunang tak karuan.

Dan..

Duk!

Zeela akhirnya menjatuhkan kepalanya di atas meja belajar dengan kedua mata yang terpejam.

Melihat hal itu Arjuna menyunggingkan senyumnya, berjalan menuju pintu lalu mengunci pintu kamar tersebut dari dalam dan kembali menghampiri Zee yang sudah tak sadarkan diri.

Pemuda itu meraih tubuh mungil Zeela kemudian membawanya keatas kasur, sesaat ia terpaku memandangi wajah cantik itu dari dekat.

"Kenapa Sultan selalu beruntung dalam segala hal CK!"

Pelan, ia menunduk untuk menge cup bibir ranum Zeela yang sedikit tebal, merasa tak cukup ia pun mengulangnya beberapa kali.

"Gila, bibir Lo manis banget." ucapnya dengan suara serak, seraya membuka kaosnya sendiri dan melemparnya asal.

"Selama ini gue biarin Sultan selalu beruntung dan mendapatkan apapun yang dia mau, tapi untuk kali ini gue nggak akan biarin itu terjadi." lagi-lagi Arjuna menyunggingkan senyumnya.

Pemuda itu kembali menunduk, mendaratkan sebuah kecu*pan-kecupan kecil dibibir Zeela kemudian beralih keleher dan juga dada gadis itu, hingga tanpa sadar tangannya sudah merambat kemana-mana dan membuat kancing piyama gadis itu terlepas, menampilkan dua buah benda padat yang menyembul dibalik piyamanya yang sudah benar-benar terlepas akibat ulah Arjuna.

Glek!

Tubuh Arjuna mendadak gemetar, Antara menginginkan dan tak tega untuk melakukannya, Ckkk.. kenapa tiba-tiba ia merasa kasihan, padahal sejak awal rencananya adalah merenggut kehormatan gadis tersebut agar Sultan merasakan bagaimana rasanya hancur dan kecewa.

Sekali lagi pemuda itu menunduk, mencium bibir Zeela yang menurutnya sangat manis.

"Sorry, gue jadi melibatkan Lo, salah sendiri karena Lo masuk dalam keluarga gue." bisik Arjuna seraya menggigit salah satu bulatan didada Zeela, lalu ia ikut berbaring disampingnya, merogoh ponsel dari saku celananya dan mengarahkannya tepat didepan wajahnya dan juga Zeela.

Setelah mendapatkan sekitar sepuluh gambar yang diambilnya, ia bergegas mengenakan kaosnya dan merapikan baju Zeela kembali, lalu menyelimuti tubuh gadis itu dan segera keluar dari kamar tersebut menuju kamarnya.

Arjuna menjatuhkan tubuhnya diatas kasur, mengusap layar benda tipis miliknya yang menghitam, lalu masuk ke menu galeri melihat hasil jepretannya beberapa menit yang lalu.

Sepuluh gambar yang tampak nyata, dimana ada gambar dirinya dan juga Zeela yang dalam keadaan posisi terlihat polos tanpa pakaian.

"Ini bisa gue jadiin senjata, gue yakin cewek itu bakalan tunduk sama gue, dan Lo Sultan gue yakin setelah ini hidup Lo bakalan merana."

Membayangkan nya saja Arjuna sudah tersenyum penuh kepuasan.

Lalu, mengenai Zee? ah.. dia masa bodo! yang terpenting ia dapat membuat Sultan benar-benar hancur.

*

Zee menggeliat pelan, lalu gadis itu beringsut seraya memegangi kepalanya yang sedikit pusing, otaknya bekerja keras mengingat kejadian semalam saat Arjuna memasuki kamarnya.

"Semalam Arjuna kekamar gue kan, abis itu kita ngobrol, dan Arjuna ngasih gue susu, abis itu_" otaknya mulai loading ia tak mengingat apapun lagi, dan refleks menyibak selimut yang menempel ditubuhnya.

Lalu menghela napas lega, saat mengetahui jika pakaian yang dikenakannya masih dalam keadaan utuh.

"Masa sih semalam gue ketiduran?" ucapnya pada diri sendiri, lalu beranjak memasuki kamar mandi, sekarang sudah jam lima lewat, sedangkan jarak antara rumah Sultan kesekolahnya cukup jauh, jadi paling tidak dia harus berangkat sekitar jam enam pagi.

Sementara didalam kamar yang berbeda, seorang pemuda tengah mengacak rambutnya, saat mengetahui jika sprai dan celana yang dikenakannya tampak basah.

"Sialan!" umpatnya, seraya beranjak dari kasur dan menarik sprai tersebut lalu menyimpannya di keranjang baju kotor.

*

*

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Semoga aja cuman utk di potoin doang,Bukan beneran ngelakuin itu,Kalo pun karna poto itu Arjuna harus nikahin Zeela,Semoga Arjuna tipe setia dan bucin ke Zeela..🤲🤲

2024-11-11

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Pasti Arjuna narok sesuatu dlm susu itu..

2024-11-11

0

HR_junior

HR_junior

loh kok si Arjuna ma kakak sendiri dendam ya..apa sultan gak ank kandung gitu ya

2024-09-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!