Bab 5 Menyelamatkan Aisyah.

Hari demi hari berlalu dengan sangat cepat, hingga tak terasa Aisyah sudah 4 bulan menjadi Istri dari seorang Tuan muda Rama Alexandra.

Hingga hari ini, Rama belum sama sekali pulang dari Luar Negeri.

Aisyah cukup tenang karena tidak merasakan terintimidasi sama sekali oleh ucapan maupun tatapan dari Rama.

"Nona, ini yang harus kita masak hari ini"

Aisyah mengerutkan keningnya saat bahan makanan yang cukup banyak di keluarkan oleh Bibi Ambar.

"Bi, kenapa banyak sekali?"

Ehemm.

"Tuan muda akan pulang hari ini bersama dengan klien, dan akan makan malam disini, Nona"

Akmal datang dengan memberikan beberapa buah yang harus Aisyah oleh menjadi salad dan sop buah.

Bibi Ambar dan Aisyah hanya mengangguk, kemudian keduanya mulai membuat bumbu dan beberapa bahan masakan lainnya mulai di bersihkan oleh Karin dan pelayan yang lainnya.

Aisyah memulai masak berbagai menu yang Akmal anjurkan untuk makan malam ini, tak lupa juga dia membuat cake redvelvet untuk penutup nya.

*

Sebelum jam makan malam, semua masakan sudah selesai di tata dengan rapih oleh Aisyah dan Bibi Ambar.

Hingga terdengarlah deru suara mesin mobil yang berhenti di halaman mansion Rama.

Aisyah dan Bibi Ambar langsung menyambut nya dengan berdiri di dekat pintu masuk, begitupun dengan beberapa pelayan lainnya.

'Selamat datang, Tuan'

Semua pelayan serempak mengucapkan kata tersebut saat melihat Rama datang bersama dengan pria lain dan ada juga Akmal disana.

Aisyah ikut berlalu setelah Rama dan tamu nya masuk ke ruang makan untuk makan malam.

Rama dan tamu tersebut mulai menikmati makanan tersebut dengan lahap.

Namun, tatapan tamu dari Rama itu tak lepas dari Aisyah yang sejak tadi berdiam diri di dekat Rama dan melayani Rama dengan telaten.

"Ehemm Tuan Rama, siapakah wanita itu? Apa dia jamuan sesungguh nya untukku"

Uhuk.

Akmal langsung tersedak saat mendengarkan celetukan tamu yang tak lain adalah klien Rama dari Kota sebelah.

"Dia adalah pelayan pribadi saya dan jika kamu ingin jamuan wanita silahkan ke club malam saja"

Rama menatap pria tersebut dengan tajam dan nyalang, bahkan dia seakan-akan ingin melahap pria tersebut.

"Pergilah ke belakang bersama Karin"

"Baik"

Aisyah dan Karin langsung pergi setelah mendapatkan perintah dari Rama.

Namun, lagi dan lagi Rama melihat klien tersebut masih menatap Aisyah dengan penuh na*su belaka.

Hingga setelah makan malam, Aisyah dan Karin di larang masuk ke area mansion oleh Akmal atas perintah dari Rama.

Aisyah berdiam diri di dekat kolam berenang, dia selalu merasakan kenyamanan kala berada di sana.

Hap.

Tangan Aisyah di cekal seseorang dari arah belakang, dan hal itu membuat Aisyah kaget bukan main.

"Tu tuan, mau apa anda disini?"

Aisyah meronta karena merasakan takut saat tatapan itu menelisik seluruh tubuh nya, padahal dia memakai baju gamis yang longgar.

"Kau cantik sekali untuk ukuran seorang pelayan, apa kau pelayan plus plus bagi Rama"

"Kalau begitu layani aku juga, maka aku akan membayar nya dengan sangat banyak"

Deg.

Belum juga Aisyah berteriak, mulutnya sudah di bekap oleh tangan pria tersebut dan dia di seret menuju ke arah gudang bekas kamar nya dulu.

'Tuan Rama, tolong aku'

Aisyah terus saja meronta dengan sekuat tenaga, dia juga sudah beberapa kali mencoba untuk berteriak namun selalu gagal.

"Arrghh dasar kau wanita muraha*"

Plak.

Pria tersebut menampar Aisyah karena tangannya di gigit dengan kuat oleh Aisyah.

"Mau apa kau, jangan dekati saya"

Hahaha.

"Kau tidak bisa kemana-mana lagi, karena gudang ini sudah aku kunci dan tak akan ada yang menolong mu"

Deg.

Aisyah terus mundur karena takut, dia begitu takut karena tatapan itu sangat membuat nya gemetar seluruh tubuh.

"Tolong"

Brak.

"Auhhh, ssstt sakit"

Aisyah meringis saat kaki nya terbentur meja kecil yang di lemparkan oleh pria tersebut.

Namun, Aisyah tetap berjalan mundur dan menjauh dari sana. Bahkan dia beberapa kali melemparkan barang-barang yang dekat dengan jangkauannnya.

"Pergi, kau akan kena amukan Tuan muda"

Brak.

Brak.

Aisyah melemparkan beberapa barang dengan cepat, agar pria tersebut pergi dan meninggalkannya.

Namun usaha nya gagal dan malah membuat Pria tersebut tersenyum menyeringai.

"Aku tidak takut, kau itu hanya pelayannya saja dan itu tidak akan berguna bagi Rama"

Deg.

'Pelayan'

Aisyah tergugu saat mendengar ucapan pria tersebut, ya dia hanyalah pelayan disana dan apa mungkin Rama akan menolong nya?

Hingga lamunan Aisyah terbuyarkan akibat sergapan dari pria tersebut.

"Jangan sentuh saya, pergilah saya mohon"

Aisyah meronta dengan terus saja menggerakan seluruh tubuh nya.

*

Karin kembali ke dekat kolam namun tak ada siapapun disana, dia hanya mendapati sendal milik Aisyah dan sebuah pot jatuh dari tempatnya.

Karin berlari memasuki mansion, dia mencari Tuan muda yang ternyata sedang berbincang bersama dengan Akmal.

"Tuan, bisakah saya melihat Cct? Aisyah hilang dan di dekat kolam ada pot berjatuhan serta sendal Aisyah yang hanya 1"

Karin memberanikan diri dengan berlutut di hadapan Rama, dia merasa terjadi sesuatu pada Aisyah.

"Apa kamu sudah mencari nya?"

Belum sempat Karin menjawab, seorang pelayan datang dengan tergopoh-gopoh dari arah belakang.

"Tuan tuan muda, tolong selamatkan Aisyah"

Hah.

Hah.

Pelayan tersebut datang dengan nafas yang sangat memburu dan pelipis yang penuh keringat.

"Ada apa?"

Rama bertanya dengan wajah datar nya.

"Huh, sa saya melihat tamu anda membawa paksa Aisyah ke gudang. Saya mencoba membantu untuk membuka nya tapi tidak bisa"

Brak.

Rama melemparkan berkas di tangannya dan segera berlari kebelakang, di belakang nya Akmal dan juga Karin ikut berlari dengan cepat.

"Jangan, tolong jangan sentuh saya, hiks"

Hahaha.

"Kau akan melayani ku malam ini, Rama tidak akan menolongmu karena kamu hanyalah pelayan disini"

Brak.

"Arrgghhhh"

Jeritan Aisyah terdengar sampai keluar, dan Rama langsung saja menuju ke gudang dengan wajah penuh amarah nya.

Brak.

Brak.

"Tuan Rama, ini kunci nya"

Pelayan lain datang membawa kunci cadangan yang ada di Bibi Ambar, sedangkan Bibi Ambar baru tiba karena langkah nya lemah.

Klik.

"Bedebah"

Bugh.

Hiks Hiks.

"Aish"

Karin menjerit melihat sahabat nya yang sudah telengtang dengan pakaian yang koyak disana sini.

Rama langsung memasangkan jas nya dan membawa nya pergi dari sana.

"Ringkus dia dan bawa ke tempat biasa"

Akmal hanya patuh dengan wajah geram nya, dia lalu membawa pria yang sudah tersungkur karena di terjang oleh Rama.

Bibi Ambar, Karin dan yang lainnya mengikuti Rama yang membawa Aisyah ke lantai atas.

Namun, Karin dan yang lainnya menghentikan langkahnya saat pintu tertutup dan keduanya hilang.

.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!