Aku Kamu Bukan KITA
Seperti biasa kantin ini selalu ramai dijam makan siang ,suara riuh tawa ada dimana-mana tapi tidak dengan meja yang satu ini ,meja panjang yang bisa diisi 8 orang ini nampak sunyi sekali .
"eheeem sepi banget ini disini " sapa pak yanto salah satu security dikantorku
"iya pak lelah kita lagi pengen meditasi" balas ina temanku dan aku hanya tersenyum mendengar jawaban ina .
"dah yuk masuk udah jam 1 kurang 10 menit nih" ajak aku pada ina dan kita pun bangun dari nyaman nya duduk dikantin
"woi pril jalan liat depan udah mau masuk lift, kejepit dah lu ntar " tegur ina sambil menarik baju belakangku
"iya nenek bawel "sahutku pelan
"dih dikasih tau lu ya pril"
"eh ada duo nenek-nenek lagi ribut " ledek arlan temanku pada kami
"eh ada jomblo dateng " balasku
"hehh tapi gue joker yaa " sahut arlan sambil berlagak sombong
"apa tuh joker " tanya aku yang tidak begitu penasaran
"jomblo keren lah apalagi hahaha " terang arlan sambil tertawa
"idih idih gila " ledek ina pada arlan
"apa lu jones " sewot arlan apa ina
"apalagi itu jones " tanyaku lagi
"jomblo ngenes hahaha " balas arlan lagi sambil tertawa dan kali ini aku pun ikut tertawa
"ya Allah kalian napa ga pacaran aja si kan sama-sama udah menyandang predikat jomblo hahaha " tawaku puas sekali
"idih amit-amit " saut arlan dan ina bersama
"Lah kan barengan " tawaku semakin pecah
"gara-gara kalian kita jadi tau-tau udah sampe lantai 19 aja nih" godaku lagi
"serah lu pril " balas arlan malas
"udah-udah kita kerja yuk "ucapku menyemangati mereka sambil menarik kursi kerja dan diikuti ina dan arlan yg meja kerjanya tidak jauh dari meja kerjaku .
April lesmana itulah namaku, usiaku 27 tahun dan sahabatku yang bawel tadi itu namanya ina ,iyaa hanya ina tidak ada tambahan nya .
kami sama-sama anak rantau , aku dari Semarang dan ina dari riau .
kami bertemu dikantor ini 6 tahun lalu saat kami sama-sama menjadi anak baru , karena ina anaknya baik dan lucu jadilah kami memutuskan untuk tinggal bersama di satu rumah sewa dengan 2 kamar agar kami tetap memiliki privasi .
Aku dan ina bekerja di salah satu perusahaan e-commerce terbesar di kota ini jadi kami terbilang memiliki gaji yang besar dan kami sudah memiliki mobil masing-masing hasil dari bekerja dikantor ini yang sudah masuk tahun ke 6 .
Ting , pesan masuk yang membuyarkan lamunanku .
Dari : bima sayang
*hi sayang , nanti kamu mau aku jemput atau sama ina kan kamu ngga bawa mobi*l .
hi , aku sama ina aja yaa
oke , nanti hati-hati ya
dan aku tak membalas lagi pesan dari bima
Bima erlangga adalah kekasihku, aku dan bima sudah berpacaran selama hampir 7 tahun Dan selama kami berpacaran kami tidak pernah bertengkar selalu baik-baik saja , hanya saja kami belum pernah sekalipun membahas soal pernikahan padahal orang tua , teman-teman kami sudah sering menanyakan kapan menikah dan seperti biasa kami hanya menjawab dengan tersenyum .
entah karena kami terlalu nyaman dengan keadaan seperti ini atau kami memang belum siap . walau dihati kecilku ingin sekali membahas permasalahan satu ini tapi aku selalu diam karena aku takut ini akan menjadi beban untuk bima dan aku hanya akan menunggu dengan yakin bima pasti akan menikahiku walaupun tidak tahu kapan itu .
"yuk pril "ajak ina mengagetkanku
"hah kemana ? pulang masih lama ina " jawabku setengah sadar
"dih meeting apriiilll "teriak ina dikupingku
"ya Allah iya meeting lupa gue na" ucapku sambil buru-buru merapikan perlengkapan meeting
"gara-gara bima bimo WhatsApp nih jadi ngelag otak gue" tambahku
"yah ilah pantes aja lu jadi lola , makanya minta nikah pril biar waras lu"
"apasi na nikah-nikah mulu " balasku sewot
"kan emosi kan kalo udah bahas bima ,lagian lu mau ampe berapa taun lagi si pacaran udah 7 tahun itu ibarat ngeredit mobil udah lunas april , bahas tunangan dulu kek seengaknya gtu" cecar ina
"sabar sabar tenang kita mau meeting ntar ga fokus "ucapku sambil mengusap dada ina
"lu si bisa sabar , gue nih kan kasian temen gue dipacarin bertahun-tahun ga nikah-nikah apa jangan-jangan dia punya cewek lain kali pril "tuduh ina tiba-tiba sambil berlari ke lift
"mulutnyaaa ina minta dicabein" teriakku sambil mengejar ina
"eh kita meeting sama orang dari PT Adiraksa bukan si ?"tanya ina saat kita keluar dari lift
"iya betul sekali temanku semoga orangnya ga kaku-kaku banget yaa biar meeting nya cepet selesai"
Tok tok tok , ketuk ina dipintu meeting yang berada dilantai 5, ya kantor ku ini selalu mengadakan meeting seminggu sekali dengan patner atau calon patner yang akan menjadi mitra diperusahaan kami .
"selamat siang saya ina dan ini rekan saya ibu April yang kebetulan beliau adalah ketua tim saya " sapa ina sambil menjabat tangan 2 orang yang sudah ada diruangan ini dan aku mengikuti setelahnya
"siang ibu ina ,ibu April saya devi dan ini rekan saya bapak amar dan ada 1 lagi rekan saya yang akan ikut meeting tapi beliau masih dijalan karena habis meeting ditempat lain boleh saya minta waktunya 10 menit " jelasnya
"oh boleh bu , ya sudah kalau begitu saya izin ke toilet dulu ya "pamitku pada mereka
"silahkan bu silahkan "jawab pak amar
setelah selesai dari toilet aku langsung menuju ruang meeting lagi dan dari jauh aku melihat laki-laki masuk keruang meeting
"akhirnya dateng juga tuh orang "ucapku pelan sambil jalan
"apa sudah bisa kita mulai meeting nya bapak ibu "tanyaku saat memasuki ruangan tanpa melihat peserta meeting yang baru bergabung
"maaf ibu April saya mau memperkenalkan rekan saya bapak darma yang baru hadir" sahut ibu Devi sambil menunjuk sopan kearah rekan nya .
Darma , ucapku dihati saat aku melihat darma didepan ku .
"maaf bu saya datang terlambat, saya darma dari divisi pemasaran dan kebetulan saya ketua tim didivisi ini " ucapnya sambil berusaha untuk menjabat tanganku
"oh iya bapak darma tidak apa-apa , saya april saya juga ketua tim disini "balasku cepat dan membalas jabatan tangan nya
"baik meeting nya bisa kita mulai dan meeting akan dipimpin oleh ibu ina"
"Lah gue pril "bisik ina dan aku hanya membalasnya dengan anggukan dan senyuman
sepanjang meeting berlangsung baru kali ini aku meeting dengan perasaan tak menentu apalagi selalu ditatap oleh seseorang
"baik ibu bapak akhirnya kita sudah sepakat ya untuk perusahaan PT Adiraksa bergabung menjadi mitra kami " jelas ina setelah 2 jam berlalu
"iya ibu ina , kalau begitu kami mohon pamit undur diri " ucap pak amar sopan
"baik terimakasih pak amar ,ibu devi dan pak darma kalau ada yang kurang jelas nanti bisa hubungi asisten saya ibu ina " terangku kembali
"pak darma " colek bu devi dilengan darma karena dya sepanjang meeting tidak berkomentar apapun
"ohh iiiya ibu maaf , hhmm baik baik ibu april terima kasih juga kalau begitu kami pamit " jawab darma gugup dan sambil menyalami aku dan ina
"baik semuanya terima kasih dan hati-hati dijalan" ucapku saat mengantar mereka kedepan lift
dan pintu lift pun perlahan tertutup dan darma terus saja memandangiku sampai akhirnya sudah tidak terlihat lagi aku langsung berbalik arah ke lift sebrang untuk kembali keruanganku
"eh eh cepet amat jalan lu pril , jelasin dulu yang tadi itu apa ?" teriak ina sambil mengejarku kedalam lift yang hampir tertutup
"jelasin apa " tanyaku berpura-pura
"lu kira gue ga ngerti sama suasana canggung td "
"apa si ina ga paham gue" balasku santai
"itu tadi kenapa matanya pak darma "
"mana gue tau ,kelilipan kali mata dya na "
"udah udah ayo kerja " ujarku sambil menarik kursi kerja ku saat kami sudah sampai diruangan kerja
"aprillll " teriak ina didepanku
"astaghfirullah apa si ina "
"yang tadi ada apa " rengek ina sambil memegang tanganku
"udah udah mending lu ngerjain notulen hasil meeting tadi gue tunggu setengah jam lagi udah ada di email gue " balasku sambil menatap ina
"tapi abis ini please ceritain yaa " mohon ina
"waktu lu sisa 28 menit loh ibu ina "
"ya Allah gusti nu agung gini amat punya temen 1 "
"yuk jangan ngeluh terus yuk " balasku
"ya allah darma , kenapa kita bisa bertemu lagi setelah sekian lamanya " ucapku dihati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments