mas-mas ganteng tinggi

From : bima sayang

Aku lagi dinas di Bengkulu ya sayang selama seminggu atau mungkin lebih , maaf ya ngga sempat pamit .

Hanya itu pesan terakhir bima 2 hari lalu .

“apa sesusah itu kamu hubungi aku bima , sesibuk itukah kamu “

“apa aku seengga begitu pentingnya buat kamu sampe kamu abai sama aku " keluhku dengan nada sendu

TING , pesan masuk

From : darma

Malam princessku kenapa masih online ya ?

ini otw tidur pak

ke gep sama satpam nya aja langsung mau tidur

hehe

besok aku ngga bisa jemput ya

kenapa ?

tya minta dianter ke stasiun mau ke magelang

ohh oke

Ngga apa-apa kan

ya

maaf yaa

ngga apa-apa dya kan emang harus jadi prioritas kamu darma , dya kn calon istri kamu

aku ngga suka yaa sama kata-kata kamu ini

aku bener tapi kan , aku bukan siapa-siapa kamu darma

aku ngga mau bertengkar soal ini april

sebutin salah dari kalimat aku dimana

udah yaa , good night tidur yang nyenyak yaa princess ku . aku sayang kamu ,maafin aku .

aku menaruh hp ku tanpa membalas lagi pesan darma

“kenapa aku jadi sensitive gini si , maafin aku darma harusnya aku ngga bilang kaya tadi aku lagi sedih karena bima dan kamu satu-satunya harapanku pun malah pergi , aku tau aku ngga pantes cemburu sama tya “ tanpa sadar aku menangis

“apa memang sudah takdirku diabaikan seperti ini “ gumamku sambil mencoba memejamkan mata berharap kantuk datang

Keesokan harinya saat bekerja tiba-tiba ada staf office boy menghampiriku

“maaf bu april ada tamu atas nama bapak darma “ucap mas ade dengan sopan

“maaf mas ade saya boleh minta tolong , bilang saya lagi meeting dan meeting nya masih lama “

“atuhlah saya bohong dong bu”

“ntar makan siang saya traktir deh “

“ah yg bener bu “

“benerrr, mas ade mau makan apa “

“pija bu pija “ jawab mas ade dengan girang namun membuatku kebingungan

“hahhh ,pija makanan apa mas ade “

"itu loh bu yg bentuknya lingkaran terus diatas nya ada daging kecil-kecil ada tomat ada apalagi dah itu “

“pizza mas ade pake Z bukan pake J mas “

“ohhh udah ganti nama ya bu “

“udah baru aja selametan kemaren pake nasi kuning “

“lah tukang pija selametan pake nasi kuning “

“udah udah mas ade tamu nya nungguin itu “ ujarku sambil tertawa

“oiaa yaa bu , saya pergi dulu ya bu “

“iya mas ade terima kasih yaa ,ini saya pesenin pizza nya ntr saya titipin dimeja resepsionis ya mas ade “ jelasku sambil menahan tawa

“asikk makan pijaa “ girang mas ade

“pake Z mas bukan J “ ledekku sambil setengah berteriak dan tertawa

“ngapain mas ade kesini “ Tanya ina menghampiriku

“ada darma dibawah “ jawabku singkat

“gue lagi ngga mau ketemu dya aja , jangan Tanya alasannya lagi ngga mau bahas dya ataupun bima “ tambahku lagi dengan cepat

“oke oke “ jawab ina sambil berlalu , ina sudah sangat hafal tabiatku kalau sudah seperti ini

“puyeng kan lu lagian main-main sama masa lalu , lu terlalu serakah april punya cowok sampe 2 , gue aja 1 ngga dapet-dapet “ dumel ina sambil berjalan ke mejanya

“gue denger loh ya ina “sahutku sambil terus menatap laptopku

“ngga usah marah gue ngomong sesuai fakta “ sewot ina

“hhmm “ jawabku malas

TING , pesan masuk

From : darma

Kamu marah sama aku , aku minta maaf april

ngga kok

udah ya aku ngga mau bahas apapun , aku pergi dulu nanti sore aku jemput .

Setengah jam berlalu aku malah semakin tidak bisa konsentrasi bekerja .

“ina sini deh “ panggilku pada ina dan ina menghampiri meja ku

“gue balik cepet yaa ada urusan mau ke bank “ bohongku

“bank atau abang darma nih “

“inaaa " teriakku pelan

“iya iya balik sana biasanya juga pergi tinggal pergi ngga pake pamit “

"oiaa yaa ngapain gue pamit sama lu "

"kebanyakan pacaran otak jadi suka ngga dipake "

"hehhhh sialan banget mulutnya "

"dah gue balik , jangan mojok berdua sama arlan lu yaa " ledekku pada ina dan arlan

"udah udah balik lu sanah makin ngaco ini ntar " usir ina sambil mendorong badanku keluar ruangan

Setelah turun dan ke parkiran mobil betapa sangat terkejutnya aku saat melihat mobilku tidak ada ditempatnya

“perasaan tadi pagi gue taro sini deh nih mobil “ sambil terus memencet tombol buka kunci mobil

“ini kemana mobilnya ya Allah “ dengan suara yang sudah hampir menangis

Tiba-tiba security gedung kantor menghampiriku karena melihat aku seperti orang kebingungan

“siang ibu april mencari apa ya , mungkin saya bisa bantu “

“mobil saya pak ngga ada “ ucapku dengan nada serak menahan tangis

"mobil ibu yang warna hitam bukan ? " tanya pak tono

"iya iya pak itu mobil saya , dimana ya pak " jawabku cemas

“lah mobil ibu kan diderek tadi " jawab pak tono tenang

“hahhh gimana gimana pak diderek , salah mobil saya apa pak kok diderek “ sahutku tanpa henti sambil sedikit menangis

“loh jadi ibu ngga tau kalo mobil ibu diderek , saya kira itu orang suruhan ibu “

“yaa nggalah pak , masa saya Derek mobil saya sendiri "

“tapi kata mas ganteng yang tinggi banget kaya tiang upacara sekolahan itu , katanya ibu yang minta diderek mobilnya “ jelas pak tono

“mas mas ganteng tinggi “ ucapku sambil berpikir dan membuka hp

“yang ini bukan orangnya pak “ sambil memperlihatkan foto darma di profil WhatsApp darma

“nah iya bu ini orangnya , katanya ibu ntar pulang dijemput mas ganteng “ terang lagi pak tono

“ya Allah darma kok bisa-bisanya kepikiran kaya gini si “ ucapku dengan lemas sambil terduduk diaspal

“ibu ngga apa-apa " tanya pak tono khawatir

“ngga apa-apa pak , saya boleh minta tolong cariin taksi didepan saya mau pulang sekarang “pintaku memelas

“baik bu sebentar yaa “

Setelah menunggu 10 menit akhirnya taksi ku datang

“pak , kalo nanti sore mas-mas tinggi dateng jangan bilang apa-apa ya pak , pura-pura ngga tau aja “ pintaku lagi sebelum pergi

“baik bu “

“ini buat bapak sama istri bapak dirumah “ ucapku sambil memberikan beberapa lembar uang seratusan

“terima kasih banyak bu , hati-hati dijalan “ aku pun hanya membalas dengan senyuman yang aku paksakan

Setelah sampai kos , aku langsung mandi dan memilih tidur dan tak lupa aku mengunci kamar dan mematikan hp karna aku benar-benar tidak mau diganggu oleh siapapun

aku terbangun karena mendengar suara panggilan ina dari depan kamarku

“april bangun gue tau lu didalem makan dulu april , lu pasti belum makan kan udah jam 8 malem ini " teriak ina seperti suara ibuku saat sedang membangunkan aku dipagi hari

“iya ina “ sahutku dengan malas sambil bangun dan berjalan kearah pintu .

CEKLEK , pintu pun terbuka

“astagfirullah “ teriakku kaget karena mendapat pelukan tiba-tiba

“april please jangan kaya gini lagi “

“darma lu kenapa si “ tanyaku heran sambil melepas pelukan darma

“kamu yang kenapa “

“gue kenapa “ balasku dengan santai sambil berjalan ke depan tv dan duduk di sofa

"aku udah bilang jangan pulang tetep aja kamu pulang duluan “ oceh darma

“nah iya lu juga ada gila-gilanya darma , mobil gue kenapa diderek " balasku dengan sewot

“lah mobil lu diderek pril “ Tanya ina sambil tertawa

“iya ini pelakunya “ jawabku sebal sambil menunjuk darma

“aku sengaja biar kamu hubungi aku dan biar kamu tungguin aku jemput “

“tapi kenapa kamu ngga telpon aku si “ kesal darma

“ya soalnya gue tau mobil gue ngga bakal lu jual “ jawabku acuh

“gue masuk kamar ya pusing liat rumah tangga segitiga eh segiempat deng “ ledek ina sambil berlalu ke kamarnya

“terus lu mau ngapain kesini “ tanyaku langsung pada darma sambil menyalakan tv

“aku kamu april , aku ngga suka denger kamu bilang lu gue “ pelan sekali suara darma dan membuatku menghela nafas pelan juga

“oke , kamu ngapain kesini dan jam berapa ini coba “ tanyaku sambil melirik jam dinding

“kamu marah kan sama aku " tanya darma sambil memegang tanganku

“ngga darma “ jawabku sambil melepas tangan darma

“aku tau kamu marah sama aku karena perbincangan kita kemarin malam “

“sok tau “ balasku singkat dan darma mengambil remote tv dan mematikan tv nya

“kok dimatiin si tv nya “

“aku tau kamu sengaja nyalain tv buat pengalihan kamu kan “

“darma , ini udah malem kamu ngga mau pulang aja “

“april , boleh lihat aku sebentar “ dengan suara yang sangat lembut

“apa si dar…….... “ ucapku menggantung setelah aku melihat apa yang ada di depan ku

“kamu mau nikah sama aku ? ” Tanya darma pelan sambil memegang kotak biru berbahan bludru yang berisi cincin

“april lesmana , aku darma wijaya cuma mau nikah sama kamu, aku tau aku salah kaya gini tapi harusnya kamu tau perasaan aku dari dulu tapi aku dengan bodohnya takut nyatain perasaan aku karena aku takut kamu nolak aku dan aku minta maaf bgt untuk itu , sekarang aku baru sadar kalo perasaan aku ke kamu ngga berubah sama sekali , aku rela putusin tya untuk kamu tapi aku juga minta kamu putusin bima buat aku “ ucap darma panjang lebar dengan tegas dan penuh keyakinan , membuat aku mempatung beberapa detik

“ngga ngga darma , ini salah kita ngga boleh kaya gini “ jawabku cepat sambil bangun dari tempat dudukku

“kenapa ngga boleh , kita ngga bahagia sama pasangan kita masing-masing kan " ucap darma sambil memegang tanganku

“kamu udah tunangan darma jangan kaya gini “ ucapku dengan nada memohon

“baru tunangan masih bisa putus , aku mohon april jangan tolak aku , masalah tya biar aku yang urus “pinta darma sambil memelukku

“aku harus apa ya Allah , aku seneng darma ngelamar aku tapi bukan di saat seperti ini “ tanyaku dalam hati

“darma “ panggilku pelan sambil melepas pelukan darma

“kamu mau kan nikah sama aku “ Tanya darma lagi memburu seperti takut mendengar penolakan

“iya aku mau tapi kita pacaran aja dulu ya ,kita selesaiin dulu hubungan kita sama pasangan kita masing-masing “ jawabku hati- hati takut menyakiti darma

“tapi kamu harus pake cincin ini ,biar kamu ngga bisa kemana-mana lagi “

“harus yaa ? “ tanyaku ragu

“harus sayang " jawab darma sambil memasangkan cincin di jari kiriku

“lihat cantik banget dijari kamu sayang “ tambahnya sambil memegang jemariku

Dan aku memandangi cincin yang ada di jari ku dan tanpa terasa air mataku jatuh

“hei kenapa kok malah nangis “Tanya darma sambil menghapus air mataku

“aku seneng darma tapi aku takut “ jawabku pelan

“it’s oke sayang ,semua akan baik-baik aja kita hadapi sama-sama , ada aku selalu disamping kamu “ dan darma memelukku

1 jam berlalu dan darma pun sudah pulang , aku masih terus memandangi cincin di jari ku

"apa ini nyata , kenapa malah darma yang lebih dulu melamarku "

"dimana lelaki yang menemaniku selama 7 tahun "

"apa boleh aku merasa senang karena dilamar seperti wanita lain diluar sana " sambil mengusap pelan cincin yang menempel indah di jari manis ku

"aku ingin rasanya tersenyum lebar tapi disaat bersamaan aku juga ingin menangis "

"bagaimana ini ya Allah "

dialog ku dengan diri sendiri sampai membuat aku tertidur dan terlelap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!