Chapter 3

RAHUL

...Bandung ...

...2019...

RAHUL, RAHUL, RAHUL..!! suara itu seperti suara yang mengingatkan akun pada film kuch kuch hota hai di india. Kebetulan sekali nama pemerannya hampir sama dengan aku. Aku bukan lah penggemar Shahrukh Khan atau salman khan, aku hanya seorang laki-laki yang buta aksara mengenai cinta. Kamu tahu apa yang aku inginkan, yang aku inginkan adalah AURELIA FARADISTA. Pacar pertama aku terkesan melihat wajah dia untuk pertama kalinya. aku adalah Rahul si pacar Arkana yang setia.

Sekarang aku mencoba untuk menghubungi dia. aku di rumah sekarang.

Rahul 081249xxx:

"Halo, Aurel kamu di mana sekarang..? "

Aurel 085645xxx:

"Aku di rumah sedang menonton televisi. Kamu di mana sekarang..?"

Rahul 081249xxx:

"Aku di rumah juga kebetulan sekali. Ngomong-ngomong kapan kamu mau bertemu aku lagi di alun-alun kota bandung. Bukankah kamu suka sekali tempat itu?"

Aurel 085645xxx:

"Maaf Rahul, aku tidak mungkin seperti itu lagi, aku beda sekarang. Sekarang aku lebih sibuk dengan urusan aku di kantor. Mungkin selama satu bulan aku akan fakum di rumah. Tolong kamu mengerti aku."

Klik.

Telepon itu di tutup. Aurel tidak begitu suka padaku untuk berlama-lama di telepon rupanya. Oh Rahul, kasian sekali. Rahul tidak tahu harus bagaimana lagi sekarang. Dia mengambil sebatang rokok dan duduk santai di rumah.

...Jakarta ...

...2018...

Pertemuan aku dengan Aurel di tahun 2018 adalah pertemuan yang tidak di sengaja di mana aku harus menghadiri seminar perpustakaan di kantor cabang pusat pendidikan di kota jakarta. Aku sudah berumur 26 tahun sedang Aurel masih berumur 17 tahun. Dia si utus untuk menjadi kandidat jurnalistik di kantor itu.

Aku tidak sengaja menabrak Aurel ketika pertama kali masuk kantor.

"Aw..!" kataku.

Lengan aku terkilir sedikit. Aku merasakan kesakitan yang teramat sakit sebelum Aurel menyapa aku dan say halo padaku. Perempuan itu masih memperhatikan aku dengan pakaian rapih dan berseragam putih abu-abu. Aku berseragam kemeja putih, celana hitam dan berdasi merah.

"Maaf anda masih merasa sakit..?"

"Iya masihlah. Aduh, kamu harus tanggung jawab dengan ini. Ini semua akibat dari kesalahan kamu."

"Aku minta maaf tuan, eh bapak. Aku tidak sengaja. Aku minta maaf. Dan aku harus masuk sekarang. Selamat pagi." Aurel pergi dari aku tanpa harus bersikap adil padaku. Itu sungguh sikap yang buruk. Aku tidak terima. Dia harus menghadap aku nanti. Setelah semuanya masuk ke aula pertemuan, aku ijin pada aku roti untuk meminta Aurel untuk bertemu dengan aku di ruangan tersembunyi.

"Pak tolong.." Aku berbisik pada skuriti. Dia berhasil aku bujuk dan pergi menemui Aurel.

Skuriti itu berbisik pada Aurel. "Apa, aku harus bertemu dengan dia. Buat apa, acaranya sudah di mulai. Ngapain aku harus bertemu dengan dia?"

"Maaf mbak ini permintaan yang terhormat. Jadi tolong mbak temui saja laki-laki itu. Ini perintah!" Aku masih menahan tawaku didepan orang banyak dan skuriti atau satpam itu. Aurel bangun dari tempat duduknya, dia melangkah maju padaku sekarang. Langkahnya terpaksa dengan mimik muka mengesalkan. Mukanya sungguh jelek terlihat dan tidak karuan. Aku berdoa pada Tuhan aku,

"Ya Tuhan.. tolong ampuni dosa perempuan ini. Dan jagalah aku dari marah bahaya yang datang dari perempuan ini." ucapku khusyuk.

Tiba-tiba perempuan itu ada di depan aku seperti sulap. Mungkin karena lamunan aku terlalu panjang. "Ada apa?" kalimat pertama yang keluar dari mulut Aurel.

"Ada apa kamu memanggil aku ke mari sedang acaranya sudah di mulai..?"

"Cepat ucapkan sebelum aku pergi dari sini!" kata Aurel padaku.

"Ikut aku sekarang!" aku langsung mengajak perempuan itu ke sisi ruang yang kosong.

Aku mulai masuk ke ruangan itu dan menari tempat duduk.

"Maaf, aku tidak bisa berlama-lama di sini, waktu aku cuma lima menit, dengar lima menit. Cukup!"

Aurel terlihat emosi di depan aku entah setan apa yang ada pada dirinya semenjak dia menghadap aku waktu itu. Aku masih saja tertawa dalam hari pada sikap dia kali ini.

"Maaf, alangkah lebih baiknya kalau kita kenalan dulu. Aku Rahul Roy, staf pembantu di perusahaan Swasta Marga Utama di Bandung. Aku di utus ke sini untuk mewawancara Nara sumber yang sedang berceramah sekarang. Ialah bapak Rangga Almahendra, M.Pd." aku jelaskan suaranya padaku. Dengan bangga aku menyebutkan nama itu di depan Aurel.

"Aku sama sekali tidak butuh sama orang yang bernama Rangga Almahendra atau siapa pun itu. Aku cuma butuh keluar dari sini sebelum aku berubah marah padamu!"

"Kenapa kamu terlalu marah padaku, apakah tidak sebaiknya kita bicara baik-baik saja?"

"Perkenalkan, namaku Rahul Roy. Aku datang dari kota bandung. Maksud kedatangan akun ke sini adalah.."

"Untuk mewawancara laki-laki brengsek itu kan?"

"Kenapa kamu bicara seperti itu?"

"Aku sudah lama sekali ingin menghajar dia. Dia janji padaku untuk membuat buku novel baru, tapi sampai sekarang dia tidak membuatnya. dia telah ingkar janji padaku. Aku tidak bisa terima itu. Dan aku janji suatu saat dia akan bertekuk lutut padaku atas kesalahannya itu!" Aurel bicara padaku dengan cukup tegas. aku rasa dia adalah salah satu perempuan paling tangguh dan kuat di dunia ini selain ibu kita Kartini dan Cut Nyak Dien.

"Aku minta maaf kalau kehadiran aku kali ini sangat membuat kamu terganggu. Sebetulnya keperluan aku adalah.."

"Maaf waktunya sudah cukup. Terimakasih. Aku pergi sekarang. Dan aku minta maaf atas kelakuan aku yang tadi. Permisi."

Aurel langsung pamit padaku. Itu adalah sikap Aurel yang tidak bisa aku lupakan sampai sekarang. Aku sungguh sangat terkesan dan jatuh cinta pada dia pada pandangan pertama. Firts Sight.

Kini aku sendirian di dalam ruangan. Aku bersiap untuk kembali ke ruang pertemuan di mana aku tidak menemukan AUREL lagi di situ. Kemana menghilangnya perempuan itu. Setelah beberapa menit dia pun keluar dari pintu masuk ruangan. Syukur pada Allah SWT, yang telah mempertemukan aku dengan dia hari itu. Hari minggu pagi, pukul 8.10 wib.

Aku berdeham sambil mengalihkan perhatian, tetapi perempuan itu tidak mendekat padaku. Dia malah fokus pada keterangan Bpk. Prof. Rangga Almahendra, M.Pd.

"Ayo berbalik lah, aku butuh wajah kamu sekarang." kataku dalam hati sambil berdoa. Aurel malah menoleh ke arah yang lain. Perempuan itu sama sekali tidak melihat ke arah belakang tempat aku duduk. Acara berlangsung selama sembilan jam. Aku cukup lama melihat kegiatan di situ. Dari acara ceramah bersama, makan bersama, istirahat sholat dan lain sebagainya. Acara tutup setelah pukul lima sore. Aku tidak mau kehilangan kesempatan ini untuk tidak bertemu Aurel lagi.

Aku perhatikan Aurel mencari seseorang, aku lalu mendekat pada dia. "Halo permisi, masih marah kah padaku?" aku bertanya pada Aurel.

"Maaf, aku sedang mencari seseorang. Aku tidak bisa melayani anda sekarang. Aku sedang mencari temanku. Maaf." Aurel langsung pergi dari aku. Perempuan itu langsung menghilang dan pergi begitu saja dalam hidup kau. Jujur sampai di rumah sekitar pukul tujuh malam, aku masih kepikiran sama dia. Aurel tersayang.

...***...

...Bandung...

Di rumah aku tinggal bersama Nenek aku. Ibu dan ayah aku sudah lama meninggal. Dia meninggal karena kecelakaan mobil yang di kendarai-nya malam itu. Di rumah sakit itu aku cuma bisa melihat mereka dari balik kaca rumah sakit yang lalu mengabarkan padaku kalau mereka sudah tidak bisa di selamatkan lagi.

"Ayah ibu, jangan pergi!" aku berteriak. Di belakang aku sudah ada nenek yang siap merawat aku sampai aku tumbuh dewasa seperti sekarang.

"Rahul, apakah kamu belum makan..?"

"Sudah Nenek. Aku sudah makan tadi si luar. Aku lupa kalau nenek masih belum makan. Biar aku belikan makanan buat nenek."

"Tidak perlu, aku sudah makan tadi."

"Siapa malaikat yang baik pada nenek itu, buat Rahul penasaran saja." kataku pada Nenek Katarina.

"Dia adalah Sandra. Tetangga kita. Nenek harap, kamu mau menemui dia sekarang. Nenek masih belum bilang terimakasih pada dia. Aku harap kamu setuju dengan perintah Nenek."

"Baiklah Nek, aku akan pergi sekarang." Aku akhirnya pamit pada Nenek Katarina dan pergi menemui Sandra yang sedang terbaring di kamarnya.

Ting tung. Aku bunyikan bel apartemen itu dengan harapan Sandra mau membukakan pintu itu padaku. Pintu itu akhirnya terbuka.

"Iya, cari siapa..?"

Perempuan itu membuka daun pintu itu. Dia mengenakan baju tidur warna merah muda. "Hai, aku Rahul, aku cucu dari Nenek Katarina.Kata beliau, kamu telah berkirim makanan pada nenek itu. Apa benar begitu..?"

"Iya, tadi aku memberikan makanan pada Nenek itu. Kebetulan sekali aku baru beli makanan di luar dan Nenek itu sedang berjalan masuk ke dalam. Mungkin dari luar atau dari kamar yang lain." ucap Sandra padaku. Dia adalah perempuan lembut yang pernah aku kenal.

"Mari masuk!" Sandra mengajak aku masuk ke dalam kamarnya. kami larut dalam obrolan yang panjang. Dari masalah pribadi sampai masalah yang tidak penting. Aku dan Sandra tahu sama tahu sisi baik dan buruk kami. Kami akhirnya berteman malam itu.

Jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Waktunya aku balik ke kamar apartemen aku.

"Sandra, aku permisi dulu. Sudah malam rupanya."

"Iya, terimakasih telah sudi mampir di kamarku Rahul. Jangan sungkan untuk membangunkan aku lagi. Aku senang bisa mengobrol bersama kamu. Lain kali aku tunggu kamu di sini." ucap Sandra padaku. Jujur aku sempat tergiur dan buat imanku menjadi lemah.

"Terimakasih Sandra, mungkin lain kali aku akan mampir ke sini. Lagi pula ini sudah larut malam, tidak baik kalau aku harus lama-lama di kamar kamu."

"Iya aku mengerti. Selamat malam Rahul."

"Selamat malam Sandra."

Itu adalah sekelumit pertemuan aku dengan perempuan bernama Sandra dan Aurel. Dua perempuan sekaligus yang buat hati aku jatuh cinta.

Besok paginya aku mulai bekerja seperti biasa lagi. Aku dapat SMS kalau hari ini ada rapat para staf di perkenankan untuk pulang. Aku senang sekali mendengarnya. Aku buka akun Facebook dan mencari alamat Aurel. Aku ingin bertemu dengan dia langsung. Aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu aku bersama dia. Untuk kali ini. Alamat itu aku temukan, semoga berhasil.

Aku lalu pamit pada nenek Katarina. aku bilang ke dia, kalau aku ingin bertemu saudara aku di Jakarta. Nenek mengijinkan aku. Aku berangkat ke bandara pukul satu siang. Menuju rumah Aurel.

...***...

...Jakarta ...

Aku naik Taxi setelah turun dari bandara Soekarno-Hatta. Aku lalu turun di alamat jalan buah jeruk di kabupaten Tangerang.

Tok tok tok!

Aku mengetik pintu rumah itu. Rumah yang cukup sederhana dan bersih lengkap dengan taman bermain.

"Permisi..!" aku bersuara sambil permisi. Apa benar itu adalah rumah Aurel. Pintu itu akhirnya terbuka. Perempuan paruh baya yang keluar membukakan aku pintu. Mungkin itu adalah ibunya Aurel.

"Cari siapa..?"

"Apa benar di sini rumahnya Aurelia Faradista..?"

"Iya, benar sekali. Anda siapa..?"

"Saya temannya Aurel dari Bandung. Saya ingin bertemu Aurel. Aurel nya ada Bu..?"

"Aurel sedang keluar. Mungkin ada pesan yang ingin di sampaikan..?" lanjut ibu itu tanya padaku. Aku pikir aku akan di perkenankan masuk ke dalam rumahnya. Cukup sadis rupanya.

"Tidak ibu, terimakasih. Ibu kasih tahu saja nomor telepon aku. Nanti biar Aurel yang menghubungi aku. Sebentar, saya mau cari kartu nama saya dulu." kataku sambil mencari kartu namaku. Setelah ketemu aku langsung kasih kartu nama itu pada Ibu itu.

"Maaf, kalau boleh tahu, nama ibu siapa..?"

"Panggil saja aku Ibu AYU. Aku adalah ibu kandung Aurel. Ngomong-ngomong anda kenal Aurel di mana..?"

"Aku kenal Aurel di Surabaya Ibu. Kami bertemu di kantor dinas pendidikan di surabaya. Waktu itu ada seminar kepenulisan untuk bahan jurnalistik sekolah dan kantor swasta. Aurel dan aku ikut seminar itu Ibu."

"Iya. Jadi anda ke sini untuk bertemu Aurel..?"

"Iya ibu."

"Ya sudah, kalau begitu anda tunggu di sini. Insya Allah sebentar lagi Aurel akan datang. Silahkan duduk, saya pergi dulu ke belakang." Ibu itu mempersilahkan aku duduk di kursi duduk yang letaknya di luar. Dua kursi duduk dengan satu meja yang terbuat dari kayu.

...

...

Salam.

Sampai di sini dulu ceritanya. Capai. Jangan lupa baca, vote dan komen di bawah.

Sulastri Eris

Terpopuler

Comments

who are you?

who are you?

🔥🔥🔥🔥

2022-12-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!