Sang Wanita

Geo menjilat puncak gundukan milik wanita berambut panjang dan ikal itu. Hasratnya sangat besar hingga ia ingin mencium seluruh tubuh wanita yang sedang ia setubuhi itu. Wanita itu mengeluarkan suara yang sangat lembut dengan pelan membuat Geo semakin bergairah mencumbunya. Geo mencium lehernya dan sang wanita menikmati segala cumbuan yang diberikan oleh Geo.  Ah, Geo memang ahli dalam bercumbu seperti ini, membuat wanita seperti terbang ke langit ke tujuh.

Sang wanita menaik turunkan tubuhnya dan melingkarkan tangannya di pundak Geo. Sang wanita menciumi bibir Geo dengan lembut. Tak lama kemudian, ia melepas ciumannya dan kembali mengeluarkan suara dengan pelan. Tak lama kemudian, Geo sudah mencapai klimaksnya dan mengeluarkannya di luar. Karena hari itu kebetulan saja ia tidak menggunakan ******. Perut sang wanita sudah basah karena cairan yang dikeluarkan oleh Geo.

"Banyak banget. Gue mandi dulu deh." kata sang wanita langsung menuju ke kamar mandi. Sedangkan Geo mengambil posisi tiduran di ranjang yang empuk dan lembut itu. Ia mengatur napasnya yang tidak beraturan. Ia merasa lelah sudah melakukan satu ronde dengan Zaneta.

Gadis itu cantik dan sangat menggoda. Tubuhnya selalu membuat Geo ingin mencumbunya setiap kali melihatnya. Sekilas ia melupakan Erica yang telah menjadi kekasihnya selama enam bulan terakhir. Erica tidak pernah mau diajak bercumbu dengan Geo sehingga Geo merasa bosan dengannya. Erica selalu saja sibuk dengan pekerjaannya dan hanya bisa membelikan barang mewah. Tanpa ada kehidupan **** didalamnya.

"Lo sama Erica gimana? Masih lanjut?" tanya Zaneta begitu keluar dari kamar mandi.

"Ya masih, tapi ya gitu, cuma makan, nonton, dan belanja sesekali. No **** life didalamnya." kata Geo yang masih terbaring ditutupi dengan selimut.

"Lagian ya salah lo sendiri sih, milih cewek kayak Erica. Lo tuh ya harusnya jangan milih cewek yang kehidupannya cuma kerja dan kerjaaa aja, harus ada happynya dong. Lo liat gue, kerja tapi masih bisa bikin hidup jadi happy." kata Zaneta.

"Iya, Net, gue juga mau putus sih sama dia. Soalnya gimana ya, dia ngebosenin sih. Cuma pegangan tangan sama kissing doang. Udah nggak bisa lebih dari itu." kata Geo.

"Udah mendingan lo putusin deh tuh dan lo jalan sama gue, ntar kalo gue ada temen kita bisa threesome." ujar Zaneta.

"Wih serius lo threesome?"

"Tenang aja kalo sama gue. Yang penting duit aman, ya kan? Kerja lo sana cari duit yang banyak. Biar lo ngeseks sama gue bisa beliin gue sesuatu!" kata Zaneta

"Iya, iya, ntar gue beliin deh. Lo mau apa sih emangnya?"

"Beliin gue make up dong. Ets, tapi gue ga mau yang murah ya. Minimal Chanel."

"Iya, entar gue beliin. Gue mandi dulu deh entar kerja. Malem kesini lagi ya."

"Erica nggak nyariin lo?"

"Gampang lah, bilang aja lembur. Dia juga percaya kok biasanya." kata Geo yang menyalakan shower. Zaneta merapikan pakaiannya dan berdandan sedikit karena ia juga akan melanjutkan pekerjaannya.

"Cepetan Ge, gue mau kerja lagi!" teriak Zaneta . Geo mempercepat mandinya. Ia juga buru-buru keluar dan memakai pakaiannya. Setelah selesai merapikan pakaiannya, Zaneta dan Geo siap keluar dari kamarnya. Saat Geo membuka pintunya, betapa terkejutnya Geo ketika melihat Erica sudah berdiri tegak di depan pintu. Zaneta yang tidak melihat ke arah depan , menabrak Geo dan mengaduh karena Geo menghalangi jalannya.

"Ge, ngapain sih lo ngalangin jalan?" ujar Zaneta. Ia melihat Geo dan juga Erica yang sedang ada di depan pintu menatap Geo dengan dingin.

"Erica?" Geo tidak percaya bahwa ada Erica di depan pintu kamar hotel yang ditempati oleh dirinya dan juga Zaneta.

Erica menatap Geo dan Zaneta secara bergantian. Seolah membenarkan perkataan Arista bahwa Geo telah berselingkuh dengan wanita lain. Dan wanita itu juga terlihat sangat seksi dengan pakaiannya. Pantaslah kalau Geo menyukainya.

"Jadi ini yang kamu lakukan di belakang aku?" tanya Erica. Hatinya sangat perih melihat kekasihnya ternyata bercumbu dengan wanita lain.

"Aku... aku...." Geo ingin menjawab pertanyaan Erica, tapi ia tidak berani menjawabnya. Ketahuan berselingkuh dengan kekasih sendiri itu selain memalukan juga sangat tersiksa hatinya karena telah membuat hati orang lain sakit dengan sengaja.

"Bersyukurlah kalau kamu sudah tahu jadi gue sama Geo nggak perlu menyembunyikan apa-apa lagi. Ya kan, Ge?" kata Zaneta dengan senyum yang sinis.

"Apa lo bilang?" kata Erica tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh wanita yang telang berselingkuh dengan Geo.

"Yaudah lah, gue mau kerja! Lo selesein deh tuh masalah lo berdua. Gue mau cabut. Bye!" Zaneta langsung pergi meninggalkan Geo dan juga Erica. Erica ingin sekali menangis tetapi rasanya ia akan membuang air matanya dengan percuma. Lelaki seperti Geo tidak pantas ditangisi.

"Aku minta maaf, Er, tapi semua ini nggak seperti yang kamu lihat." kata Geo mencoba mencari alasan. Tapi Erica rasanya sudah tidak bisa menerima lagi apapun alasan yang akan diberikan oleh Geo. Hatinya sangat sakit dikhianati seperti ini.

"Nggak usah cari alasan lagi, Ge. I'm done with you." kata Erica. Ia menatap sinis Geo, sang kekasih yang telah mengkhianatinya. Geo masih berusaha memanggil Erica tetapi tidak mengejarnya. Erica tetap berjalan ke arah lift dan ingin segera pulang dari sana. Ia sangat muak! Ia sangat jijik dengan kelakuan Geo. Ia tidak menyangka serendah itu dirinya dimata Geo yang hanya menginginkan **** dengannya. Dan jika tidak mendapatkannya, Geo bisa saja beralih ke wanita lain. Laki-laki sialan! Bajingan! Ingin sekali ia meninju wajahnya. Tapi ia tidak mau membuang tenaganya buat lelaki macam Geo.

Erica turun ke lantai bawah menggunakan lift dengan air mata yang bercucuran di pipinya. Ia menangis bukan karena dikhianati oleh Geo. Tapi ia sedih karena dirinya merasa dimanfaatkan saja oleh Geo. Ia sangat beruntung dulu dirinya tidak termakan oleh rayuan Geo .

Tapi tetap saja, yang namanya dikhianati itu sakit rasanya. Erica masih menangis. Setelah sampai di lobby, ia mencari sofa untuk duduk. Kakinya terasa pegal menunggu mereka keluar dari kamar hotel dan menggunakan high heels. Tapi ia kini sudah merasa lebih baik. Ia juga sudah menyuruh Arista pulang lebih dulu karena ia ingin menghadapi semua ini sendiri. Beruntung sekali ia memiliki sahabat seperti Arista. Kalau bukan karena Arista, mungkin sampai saat ini, dirinya masih dibohongi oleh Geo.

Ia menutupi wajahnya denga tisu. Ia menyeka air matanya dengan tisu. Namun ketika ia sedang menyeka air matanya, ada seseorang yang menghampiri dirinya. Berdiri dengan sepatu pantopel yang mengilat. Erica penasaran siapa yang datang menghampirinya itu. Ia menoleh melihat siapa yang datang dan betapa terkejutnya bahwa atasannya, Jonathan, sedang berdiri tepat di depannya.

Melihat Jonathan, Erica langsung berdiri dan menyapa Jonathan dengan gugup. Ia tidak pernah bertemu dengan atasannya diluar jam kerja.

"Pak..." sapa Erica sambil berusaha tersenyum.

"Erica, kamu ngapain ada disini?" tanya Jonathan dengan sedikit bingung. Tapi tidak menyurutkan wajah tampannya di bawah kemilau cahaya lampu yang ada di hotel mewah itu.

"Ss..saya...ada urusan, Pak." jawab Erica dengan terbata.

"Saya pikir tadi kamu langsung pulang." kata Jonathan.

"Enggak, Pak.. saya ada urusan..." belum selesai Erica berbicara, Geo ternyata menyusul Erica sampai ke lobby.  Ia mencari kemana Erica pergi kemudian ia menemukan Erica yang berada di sofa yang ada di lobby.

"ERICA!" panggil Geo dengan lantang.

Erica panik, bukan karena dipanggil Geo. Tapi ia tidak mungkin kan berbagi cerita pribadinya dengan atasannya? Ia lalu pamit dari hadapan Jonathan dan segera pergi dari hotel itu.

"Maaf, Pak. Saya permisi dulu."

Jonathan menatap Erica dengan rasa curiga.  .

Episodes
1 Prolog
2 Sang Wanita
3 Dihibur atasan
4 Meeting
5 Ini pacarku
6 TELAT UPDATE !!
7 Menerima Tawaran
8 Joshua
9 Memilih baju
10 Apartemen baru
11 Ini Rahasia
12 Proyek Luar Kota
13 Lihat apartemen
14 Telpon Jonathan
15 Ke rumah Jonathan
16 Dinner.
17 Setelah dinner
18 Perasaan Jo
19 Tanpa Jonathan
20 Kunjungan ke rusun
21 Negoisasi
22 Pekerjaan Lapangan
23 Kekhawatiran Erica
24 Pernyataan
25 First Day
26 Sisi gelap Jonathan
27 Sarapan
28 Baron
29 Manis di depan Erica
30 Abang Erica
31 Taruhan Balap Motor
32 Ke Sukabumi
33 Bawa Ibu ke Jakarta
34 Ibu tiba di Jakarta
35 Memberi pancingan
36 Khawatirnya Ibu
37 Eshan ke Baron
38 Ketemu Geo
39 Eshan minta kerja
40 Mendapat kerja
41 Bali
42 Baju sama?
43 Masa lalu
44 Pulang dari Bali
45 Kembali kerja
46 Proyek Kalimantan
47 Pembicaraan Joshua
48 Kesalahan kecil di proyek
49 Kena batunya
50 Berencana belanja
51 Masalah Tunangan
52 Menagih hutang
53 Menuju keseriusan
54 Terbukanya Rahasia Eshan
55 LIBUR SAMPE LEBARAN
56 Joshua Tahu Malam Itu
57 Pengumuman
58 Kotak dari Vanessa
59 Sudah Bukan Rahasia Lagi
60 Tunangan
61 Tunangan (2)
62 After Tunangan
63 Bersyukur
64 Merebut Erica
65 Rahasia dibalik cerita
66 Rahasia terbongkar
67 Pernikahan
68 Awal mula menikah
69 Dokter.
70 Pulang Ke Jakarta
71 Kiriman Video
72 Mata-mata
73 Misterius!!
74 Pesan Misterius
75 Perasaan yang meragu
76 Sang Dalang
77 Terungkap satu persatu
78 Rumah Sukabumi
79 Strategi Baron
80 Ingin kembali tetapi...
81 Erica mendatangi Baron
82 Bunga bersemi dihati Jonathan dan Erica
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
Sang Wanita
3
Dihibur atasan
4
Meeting
5
Ini pacarku
6
TELAT UPDATE !!
7
Menerima Tawaran
8
Joshua
9
Memilih baju
10
Apartemen baru
11
Ini Rahasia
12
Proyek Luar Kota
13
Lihat apartemen
14
Telpon Jonathan
15
Ke rumah Jonathan
16
Dinner.
17
Setelah dinner
18
Perasaan Jo
19
Tanpa Jonathan
20
Kunjungan ke rusun
21
Negoisasi
22
Pekerjaan Lapangan
23
Kekhawatiran Erica
24
Pernyataan
25
First Day
26
Sisi gelap Jonathan
27
Sarapan
28
Baron
29
Manis di depan Erica
30
Abang Erica
31
Taruhan Balap Motor
32
Ke Sukabumi
33
Bawa Ibu ke Jakarta
34
Ibu tiba di Jakarta
35
Memberi pancingan
36
Khawatirnya Ibu
37
Eshan ke Baron
38
Ketemu Geo
39
Eshan minta kerja
40
Mendapat kerja
41
Bali
42
Baju sama?
43
Masa lalu
44
Pulang dari Bali
45
Kembali kerja
46
Proyek Kalimantan
47
Pembicaraan Joshua
48
Kesalahan kecil di proyek
49
Kena batunya
50
Berencana belanja
51
Masalah Tunangan
52
Menagih hutang
53
Menuju keseriusan
54
Terbukanya Rahasia Eshan
55
LIBUR SAMPE LEBARAN
56
Joshua Tahu Malam Itu
57
Pengumuman
58
Kotak dari Vanessa
59
Sudah Bukan Rahasia Lagi
60
Tunangan
61
Tunangan (2)
62
After Tunangan
63
Bersyukur
64
Merebut Erica
65
Rahasia dibalik cerita
66
Rahasia terbongkar
67
Pernikahan
68
Awal mula menikah
69
Dokter.
70
Pulang Ke Jakarta
71
Kiriman Video
72
Mata-mata
73
Misterius!!
74
Pesan Misterius
75
Perasaan yang meragu
76
Sang Dalang
77
Terungkap satu persatu
78
Rumah Sukabumi
79
Strategi Baron
80
Ingin kembali tetapi...
81
Erica mendatangi Baron
82
Bunga bersemi dihati Jonathan dan Erica

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!