Bab 5 Siapa kau?

Rizal Angga Saputra. Seorang CEO dari anak perusahaan SAPUTRA COMPANY yang berlokasi di Bali, Indonesia. Di usia yang masih menginjak angka dua puluh sembilan tahun, Rizal sudah membuktikan jika kepada dunia jika dirinya mampu menjadi pewaris dari kerajaan perusahaan dari sang Ayah - Ahmad Saputra.

Menjadi putra sulung di keluarganya, membuat Rizal dituntut untuk bisa mengemban amanah kedua orang tuanya agar bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas perusahaan agar bisa bersaing dengan perusahaan lain di kancah nasional hingga internasional.

Semenjak sang Adik - Renata Azaria Saputra yang merupakan seorang model tanah air menikah dengan seorang laki-laki yang juga seorang CEO dari perusahaan salah satu maskapai penerbangan di Indonesia membuatnya menjadi selalu jadi sorotan.

Kehidupan seorang Rizal selalu disorot kamera semenjak kemunculan dirinya pada saat pesta pernikahan sang Adik. Apalagi statusnya yang masih sendiri, menjadi incaran para wanita-wanita cantik diluaran sana.

Namun wanita-wanita itu hanya bisa gigit jari. Rizal merupakan seorang sosok laki-laki yang sulit untuk bersosialisasi. Ia cenderung lebih diam jika berada di khalayak ramai. Rizal hanya mau memiliki teman dengan sesama laki-laki karena memang menurutnya berteman dengan wanita itu cukup rumit. Apalagi ia tak mempercayai adanya pertemanan antara laki-laki dan perempuan. Karena yang jelas pasti salah satu diantara keduanya pasti memiliki perasaan lebih dari seorang sahabat.

Saat ini Rizal baru saja kembali dari Surabaya karena memang ada pekerjaan disana. Dan kebetulan keluarganya yang lain juga tengah berada di kota pahlawan tersebut karena ingin menghabiskan waktu bersama.

Setibanya di halaman mansionnya, Rizal dibuat terkejut karena pekikan dari Bi Marni. Asisten rumah tangganya. Rizal yang tadinya hendak memasuki mansion akhirnya berbalik dan kembali menghampiri Bi Marni.

''Ada apa, Bi?'' tanya Rizal sambil napasnya sedikit ngos-ngosan karena memang tadinya ia sudah mencapai pintu masuk, tapi terus sedikit berlari ke arah garasi mobil yang ada di halaman depan.

''I-ini, Tuan.'' ucap Bi Marni sambil menunjuk ke arah dalam bagasi belakang mobil miliknya.

Kedua mata Rizal terbelalak saat melihat seorang gadis yang tengah meringkuk di dalam sana.

''Si-siapa dia, Bi?'' tanya Rizal terlihat linglung. Sedangkan Bi Marni malah semakin bingung mendengar ucapan sang majikan. Bagaimana ia tahu siapa gadis yang ada di dalam sana sedang ia saja baru mengetahuinya saat ini.

Kemudian kedua mata Bi Marni terlihat memicing ke arah majikannya tersebut. Seakan tahu apa maksud dari tatapan Bi Marni, Rizal pun langsung menggerak-gerakkan tangannya dengan maksud tak tahu menahu tentang soal gadis itu.

''Beneran, Bi. Aku tidak bohong. Mana aku tahu ada orang di dalam mobilku.'' ucap Rizal dengan tegas.

Beberapa saat kemudian Rizal pun memerintahkan kepada Bi Marni agar menanyai gadis itu melalui tatapan dan kode matanya.

''Non? Nona?'' panggil Bi Marni. Ana yang tadinya menyembunyikan wajahnya kini sedikit menggeliat hingga menampakkan kecantikannya.

''Turun dulu, Non. Ayo, Bibi bantu,'' ucap Bu Marni. Lalu Ana pun keluar dari dalam sana dibantu dengan Bi Marni.

''Nona siapa? Kenapa Nona bisa berada di dalam sana?'' tanya Bi Marni lembut.

Sedangkan Rizal hanya diam sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Pandangannya masih tertuju pada gadis yang baru saja keluar dari dalam mobilnya tersebut.

'Siapa gadis ini? Sepertinya dia bukan dari kalangan menengah kebawah,' batin Rizal terlihat menelisik mengamati seluruh tubuh Ana dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Sementara Ana hanya menundukkan kepalanya. Ia sedikit gugup ditatap sedemikian rupa oleh laki-laki tampan seperti Rizal.

'Ah, tampan sekali dia,' batin Ana. Kedua pipinya perlahan memancarkan rona merahnya.

''Non? Nona?'' panggil Bi Marni lagi.

''I-iya. Maafkan saya, Tuan. Saya masuk mobil Tuan tanpa permisi,'' suara lembut Ana terdengar menenangkan di telinga Rizal. Rizal sampai tertegun mendengarnya. Matanya yang hijau seperti hamparan rumput yang terasa meneduhkan bagi siapa saja yang melihat.

Cantik. Satu kata yang terlintas di benak Rizal saat melihat wajah Ana. Kecantikan yang begitu alami, karena memang Ana tidak biasa memakai make up yang tebal.

''Siapa namamu?'' tanya Rizal.

''A-Ana, Tuan.'' jawab Ana masih dengan menundukkan kepala.

''Angkat kepalamu jika sedang berbicara dengan orang lain, Nona. Bukankah sangat tidak sopan jika berbicara tapi tidak melihat ke arah orang yang di ajak bicara?'' ucap Rizal menohok kepada Ana. Perlahan Ana mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Rizal.

''Maaf, Tuan.'' sahut Ana.

''Bagaimana kamu bisa masuk ke dalam mobil saya?'' tanya Rizal.

''Em, waktu itu saya lihat Tuan berhenti di minimarket. Lalu saya mencoba membuka bagasi belakang mobil anda. Ternyata tidak terkunci,'' jawab Ana.

''Kenapa kamu masuk ke dalam mobil saya tanpa ijin? darimana asalmu?'' tanya Rizal. Ia berusaha mengorek informasi dari Ana.

''Sa-saya ... Sa-saya dikejar rentenir, Tuan. Saya asli Surabaya.'' jawab Ana. Kedua mata Rizal memicing, ia tak mempercayai begitu aja apa yang dibicarakan oleh Ana kepadanya.

''Bohong. Wajahmu bukan menunjukkan asli Indonesia. Siapa kamu sebenarnya?'' tanya Rizal sekali lagi. Ia bisa melihat gelagat aneh dari Ana. Ia terlihat seperti masih menyembunyikan sesuatu.

'Astaga. Aku lupa jika wajahku seperti Papa yang memang asli keturunan Turki,' batin Ana.

Ana meruntuki kebodohannya sendiri yang lupa dengan identitasnya.

''Em, Mana ada, Tuan. Ayah dan Ibu saya asli Surabaya.'' ucap Ana. Ia sangat berharap jika Rizal mempercayai ucapannya.

Rizal masih memandangi setiap lekuk tubuh dan wajah Ana. Ia berusaha mengenali wajah cantik itu, barangkali pernah bertemu di suatu tempat. Namun nihil. Ia merasa sangat asing dengan wajah cantik Ana.

''Lalu kemana tujuanmu, Nona?'' tanya Rizal.

Ana tampak menggelengkan kepala.

''Sa-saya juga tidak tahu, Tuan. Sa-saya tidak mempunyai tujuan. Saya hanya berlari menghindari para penagih hutang itu, Tuan.'' jawab Rizal. Rizal tampak diam memahami semua kata yang diucapkan oleh Ana.

Sedangkan Bi Marni hanya bisa menyaksikan percakapan keduanya. Kemudian Bi Marni punya ide, lalu ia mendekatkan diri kepada majikannya.

''Tuan, bagaimana kalau Tuan membiarkan gadis ini bekerja di sini, Tuan?'' tanya Bi Marni dengan suara yang berbisik.

Rizal seketika melemparkan tatapan matanya kepada Bi Marni. Ia berusaha meminta penjelasan dari ucapan sang Bibi.

''Kebetulan sudah seminggu belum ada yang menggantikan Surti, Tuan. Surti kan berhenti kerja karena ingin merawat orang tuanya, Tuan.'' imbuh Bi Marni kepada Rizal. Keduanya masih saling berbisik agar tak di dengar oleh Ana.

Melihat sang Bibi terlihat antusias melihat Ana, akhirnya membuat Rizal menghela napas panjangnya.

''Terserah kau saja, Bi. Aku pusing mikirnya. Aku ke dalam dulu,''ucap Rizal lalu ia pergi meninggalkan Bi Marni dan Ana di sana.

''Bagaimana kalau kamu kerja disini saja, Ana? Kamu gak ada tujuan kan?''

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

🌹IG : a.ayumie20🌹

🌹IG : a.ayumie20🌹

Terimakasih sudah mampir kakak 😘🙏

2022-12-27

1

Eka Elisa

Eka Elisa

ya..krja di tmpt itu aj ana...stlah itu pikirin lagi kmu mo kmna..

2022-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perjodohan
2 Bab 2 Ana Beraksi
3 Bab 3 Aku tidak baik-baik saja,
4 Bab 4 Laki-laki misterius
5 Bab 5 Siapa kau?
6 Bab 6 Ana Hilang
7 Bab 7 Hari Pertama
8 Bab 8 Mengenal sosok Rizal
9 Bab 9 Asal-usul Ana
10 Bab 10 Memasak
11 Bab 11 Ternyata pintar memasak
12 Bab 12 Dua toples kaca
13 Bab 13 Gara-gara Rolade
14 Bab 14 Suara merdu di pagi hari
15 Bab 15 Ana Ngambek
16 Bab 16 Satu potong Rolade
17 Bab 17 Kue Thumbprint merah
18 Bab 18 Kamar Majikan
19 Bab 19 Mangsa baru Ana
20 Bab 20 Secangkir kopi hitam
21 Bab 21 Virus menular Bi Ratmi
22 Bab 22 Harimau Bali jinak
23 Bab 23 Taruhan
24 Bab 24 Sampai meneteskan air liur
25 Bab 25 Di balik pohon rindang
26 Bab 26 Samuel dan Ana
27 Bab 27 She's Mine.
28 Bab 28 Ujian dari Dewa Cinta
29 Bab 29 Di dalam Kamar Ana
30 Bab 30 Pulang belanja
31 Bab 31 Jajanan khas Bali
32 Bab 32 Derita Hari Pertama
33 Bab 33 Ana Sakit
34 Bab 34 Persiapan Pesta
35 Bab 35 Renata dan David Fernandez
36 Bab 36 Renata dan Ana
37 Bab 37 Membuat Puding
38 Bab 38 Kisah Renata
39 Bab 39 Kebiasaan Renata saat dicuekin David
40 Bab 40 Terkunci di dalam kamar bersama
41 Bab 41 Jadilah Kekasihku,
42 Bab 42 Kekasih baru Rizal
43 Bab 43 Kekesalan Rizal
44 Bab 44 Mengantar Kopi
45 Bab 45 Jatuh dalam pesonanya
46 Bab 46 Kedatangan keluarga Ferdian
47 Bab 47 Persiapan H-1
48 Bab 49 Tertangkap basah
49 Bab 48 Terjebak di ruang kerja
50 Bab 50 Penjelasan Rizal
51 Bab 51 Aku juga, Mas.
52 Bab 52 Saling memancing
53 Bab 53 Merindukan sahabat terbaik
54 Bab 54 Menuruti kemauan Renata
55 Bab 55 Dilema
56 Bab 56 Mama Anggun tahu?
57 Bab 57 Bekas itu
58 Bab 58 Ana bercerita
59 Bab 59 Masa lalu Ana dan Ferdian
60 Bab 60 Wanita Simpanan
61 Bab 61 Breaking News
62 Bab 62 Balas Budi
63 Bab 63 Permintaan Ana
64 Bab 64 Penjelasan Ana
65 Bab 65 Beli Seblak
66 Bab 66 Meremehkan Ana
67 Bab 67 Menjalankan rencana
68 Bab 68 Menyerahkan semuanya
69 Bab 69 Ana Pergi
70 Bab 70 Ana Pulang
71 Bab 71 Aku mencintainya
72 Bab 72 Aku mencintaimu
73 Bab 73 Makan Malam
74 Bab 74 Kedatangan para sahabat
75 Bab 75 H-1 Pernikahan
76 Bab 76 Kedatangan Rizal
77 Bab 77 Malam pertama?
78 Bab 78 Tiba di rumah Ferdian
79 Bab 79 Menjadi Pembantu
80 Bab 80 Mendatangi Ana
81 Bab 81 Teh Asin
82 Bab 82 Kepergok Rizal
83 Bab 83 Rencana Richard
84 Bab 84 Semakin Menjadi
85 Bab 85 Elisa Dewangga
86 Bab 86 Ancaman Ferdian
87 Bab 87 Kepulangan Elisa
88 Bab 88 Diguyur air
89 Bab 89 Kenikmatan dan Kenangan
90 Bab 90 Sonia vs Ana
91 Bab 91 Ferdian vs Elisa
92 Bab 92 Kekalahan Guntur
93 Bab 93 Ferdian Berbohong
94 Bab 94 Menabrak orang
95 Bab 95 Bertemu Ana
96 Bab 96 Kemurkaan Ferdian
97 Bab 97 Tidak mencintai ku lagi?
98 Bab 98 Ferdian dan Sonia
99 Bab 99 Ana tersipu
100 Bab 100 Tak bisa menemukan Ana
101 Bab 101 Rencana besar Rizal
102 Bab 102 Guntur dan Ana
103 Bab 103 Pemuas has rat
104 Bab 104 Perusahaan baru
105 Bab 105 Arga Wijaya
106 Bab 106 Masalah baru
107 Bab 107 Memanfaatkan sahabatnya
108 Bab 108 Kedatangan Aron
109 Bab 109 Arkana Kingsley
110 Bab 110 Rencana Arkana
111 Bab 111 Penyesalan Guntur
112 Bab 112 Menikah denganku
113 Bab 113 Sidang Perceraian
114 Bab 114 Terbongkar
115 Bab 115 Masuk Perangkap
116 Bab 116 Tentang Suganda
117 Bab 117 Margaretha?
118 Bab 118 Tercyduk
119 Bab 119 Aku mencintaimu
120 Bab 120 Melamar
121 Bab 121 Meminang Ana
122 Bab 122 Perjaka Karatan
123 Bab 123 Surprise untuk Ana
124 Bab 124 Isyana C&C
125 Bab 125 Menjemput Ana
126 Bab 126 Pemilik La Fantas
127 Bab 127 H-1 Pernikahan
128 Bab 128 Hari Pernikahan -END
129 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 1 Perjodohan
2
Bab 2 Ana Beraksi
3
Bab 3 Aku tidak baik-baik saja,
4
Bab 4 Laki-laki misterius
5
Bab 5 Siapa kau?
6
Bab 6 Ana Hilang
7
Bab 7 Hari Pertama
8
Bab 8 Mengenal sosok Rizal
9
Bab 9 Asal-usul Ana
10
Bab 10 Memasak
11
Bab 11 Ternyata pintar memasak
12
Bab 12 Dua toples kaca
13
Bab 13 Gara-gara Rolade
14
Bab 14 Suara merdu di pagi hari
15
Bab 15 Ana Ngambek
16
Bab 16 Satu potong Rolade
17
Bab 17 Kue Thumbprint merah
18
Bab 18 Kamar Majikan
19
Bab 19 Mangsa baru Ana
20
Bab 20 Secangkir kopi hitam
21
Bab 21 Virus menular Bi Ratmi
22
Bab 22 Harimau Bali jinak
23
Bab 23 Taruhan
24
Bab 24 Sampai meneteskan air liur
25
Bab 25 Di balik pohon rindang
26
Bab 26 Samuel dan Ana
27
Bab 27 She's Mine.
28
Bab 28 Ujian dari Dewa Cinta
29
Bab 29 Di dalam Kamar Ana
30
Bab 30 Pulang belanja
31
Bab 31 Jajanan khas Bali
32
Bab 32 Derita Hari Pertama
33
Bab 33 Ana Sakit
34
Bab 34 Persiapan Pesta
35
Bab 35 Renata dan David Fernandez
36
Bab 36 Renata dan Ana
37
Bab 37 Membuat Puding
38
Bab 38 Kisah Renata
39
Bab 39 Kebiasaan Renata saat dicuekin David
40
Bab 40 Terkunci di dalam kamar bersama
41
Bab 41 Jadilah Kekasihku,
42
Bab 42 Kekasih baru Rizal
43
Bab 43 Kekesalan Rizal
44
Bab 44 Mengantar Kopi
45
Bab 45 Jatuh dalam pesonanya
46
Bab 46 Kedatangan keluarga Ferdian
47
Bab 47 Persiapan H-1
48
Bab 49 Tertangkap basah
49
Bab 48 Terjebak di ruang kerja
50
Bab 50 Penjelasan Rizal
51
Bab 51 Aku juga, Mas.
52
Bab 52 Saling memancing
53
Bab 53 Merindukan sahabat terbaik
54
Bab 54 Menuruti kemauan Renata
55
Bab 55 Dilema
56
Bab 56 Mama Anggun tahu?
57
Bab 57 Bekas itu
58
Bab 58 Ana bercerita
59
Bab 59 Masa lalu Ana dan Ferdian
60
Bab 60 Wanita Simpanan
61
Bab 61 Breaking News
62
Bab 62 Balas Budi
63
Bab 63 Permintaan Ana
64
Bab 64 Penjelasan Ana
65
Bab 65 Beli Seblak
66
Bab 66 Meremehkan Ana
67
Bab 67 Menjalankan rencana
68
Bab 68 Menyerahkan semuanya
69
Bab 69 Ana Pergi
70
Bab 70 Ana Pulang
71
Bab 71 Aku mencintainya
72
Bab 72 Aku mencintaimu
73
Bab 73 Makan Malam
74
Bab 74 Kedatangan para sahabat
75
Bab 75 H-1 Pernikahan
76
Bab 76 Kedatangan Rizal
77
Bab 77 Malam pertama?
78
Bab 78 Tiba di rumah Ferdian
79
Bab 79 Menjadi Pembantu
80
Bab 80 Mendatangi Ana
81
Bab 81 Teh Asin
82
Bab 82 Kepergok Rizal
83
Bab 83 Rencana Richard
84
Bab 84 Semakin Menjadi
85
Bab 85 Elisa Dewangga
86
Bab 86 Ancaman Ferdian
87
Bab 87 Kepulangan Elisa
88
Bab 88 Diguyur air
89
Bab 89 Kenikmatan dan Kenangan
90
Bab 90 Sonia vs Ana
91
Bab 91 Ferdian vs Elisa
92
Bab 92 Kekalahan Guntur
93
Bab 93 Ferdian Berbohong
94
Bab 94 Menabrak orang
95
Bab 95 Bertemu Ana
96
Bab 96 Kemurkaan Ferdian
97
Bab 97 Tidak mencintai ku lagi?
98
Bab 98 Ferdian dan Sonia
99
Bab 99 Ana tersipu
100
Bab 100 Tak bisa menemukan Ana
101
Bab 101 Rencana besar Rizal
102
Bab 102 Guntur dan Ana
103
Bab 103 Pemuas has rat
104
Bab 104 Perusahaan baru
105
Bab 105 Arga Wijaya
106
Bab 106 Masalah baru
107
Bab 107 Memanfaatkan sahabatnya
108
Bab 108 Kedatangan Aron
109
Bab 109 Arkana Kingsley
110
Bab 110 Rencana Arkana
111
Bab 111 Penyesalan Guntur
112
Bab 112 Menikah denganku
113
Bab 113 Sidang Perceraian
114
Bab 114 Terbongkar
115
Bab 115 Masuk Perangkap
116
Bab 116 Tentang Suganda
117
Bab 117 Margaretha?
118
Bab 118 Tercyduk
119
Bab 119 Aku mencintaimu
120
Bab 120 Melamar
121
Bab 121 Meminang Ana
122
Bab 122 Perjaka Karatan
123
Bab 123 Surprise untuk Ana
124
Bab 124 Isyana C&C
125
Bab 125 Menjemput Ana
126
Bab 126 Pemilik La Fantas
127
Bab 127 H-1 Pernikahan
128
Bab 128 Hari Pernikahan -END
129
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!