Bab 3 Aku tidak baik-baik saja,

Makan Malam sedang berlangsung. Selama itu Ana berusaha bersikap setenang mungkin. Ia tak mau rencana yang sudah ia susun sedemikian rupa hancur akibat ulahnya sendiri. Jadi ia akan menjadi anak yang penurut malam ini.

''Papa harap kamu jangan kecewakan Papa, An. Ini demi keberhasilan karier Papa kedepannya. Dan itu juga berdampak baik untuk butik mu nantinya,'' ucap Guntur sambil menikmati makan malam tersebut.

'Bukan, Pa. Bukan untukku. Tapi untuk diri Papa sendiri,' batin Ana.

''Baik, Pa.'' jawab Ana. Beberapa malam belakang ini makanan yang masuk kedalam mulut Ana terasa hambar. Ucapan demi ucapan sang Papa sangat mempengaruhi mood-nya.

''Mama sudah menyiapkan baju untuk acara besok, An. Nanti jangan lupa diambil di kamar Mama, ya?'' kini giliran Mega yang berbicara. Meski begitu sebenarnya dalam hati kecilnya ia merasa kasihan melihat putrinya yang menjadi korban keegoisan suaminya sendiri.

''Hm, iya, Ma.'' jawab Ana.

Guntur sedikit terkejut melihat sikap Ana malam ini. Tak seperti biasanya yang selalu menentang keras bahkan keduanya sampai bersitegang. Namun ia juga merasa bahagia karena Ana sudah bisa menerima perjodohan tersebut.

''Papa sangat senang jika kamu sudah mau menerima perjodohan ini, An. Percayalah, ini adalah yang terbaik untukmu,'' ucap Guntur. Setelah ia menyelesaikan makanannya, ia menikmati secangkir teh herbal yang menjadi minuman favoritnya.

'Maafkan Ana, Pa. Ana mengambil keputusan ini karena bukan ini yang Ana harapkan. Maaf jika Ana menjadi anak yang durhaka kepada Papa dan Mama,' batin Ana.

Melihat senyum yang terpatri di wajah keriput sang Papa dan Mama, kian membuat Ana semakin dirundung rasa bersalahnya.

Namun ia juga tidak bisa jika harus mengorbankan masa depannya untuk memenuhi permintaan dari Papanya itu sendiri.

Ana diam. Tak tahu harus menanggapi ucapan dari Sang Papa bagaimana.

Melihat keterdiama sang putri, membuat Mega yang duduk di samping Ana segera menangkup tangan kiri Ana menggunakan tangan kanannya.

Pandangan kedua wanita itu bertemu. Mega bisa melihat kedua netra Ana yang sudah terlihat berkaca-kaca. Itu semakin membuat hati Mega terasa sakit.

Sebagai seorang Ibu, Mega ingin sekali membela sang putri tercinta. Tapi sebagai seorang istri, ia tidak mampu untuk menentang perintah suaminya yang menjadi kepala dari keluarganya.

''Sayang?'' panggil Mega.

Dengan sekuat tenaga Ana menahan laju air matanya agar tak menetes di depan kedua orang tuanya. Ia menyunggingkan senyum terpaksa nya kepada kedua orang tuanya.

''I am sorry, Mom.'' ucap Ana dengan suara lirihnya. Mega yang menangkap suara itu hanya bisa menganggukkan kepala.

Ia mengerti bagaimana suasana hati putrinya tersebut. Dihadapkan pada sebuah ikatan sakral yang tak ia inginkan. Tentu akan menjadi beban pikirannya.

Beruntung Guntur tengah sibuk dengan ponselnya, jadi ia tak mengetahui interaksi yang terjadi pada anak dan istrinya tersebut.

Setelah makan malam selesai, mereka menuju ke ruang keluarga. Pelayan pun mengekor di belakang mereka sambil membawa nampan berisi camilan dan minuman untuk majikan mereka.

''Besok acaranya jam tujuh malam. Kamu tahu kan, Ana?''tanya Guntur setelah para pelayan pergi dari sana.

''Iya, Pa.'' jawab Ana seadanya.

''Bagus. Besok akan ada beberapa rekan kerja dan relasi Papa yang datang. Oleh karena itu, kamu harus bisa menjaga sikapmu, An. Jangan sampai menghancurkan apa yang sudah Papa rencanakan jauh-jauh hari,'' ucap Guntur lagi.

Ana diam tak bereaksi.

''Kamu mengerti kan ?'' tanya Guntur dengan nada yang lebih tinggi.

''Mengerti, Pa.'' jawab Ana akhirnya. Ia menundukkan kepala. Enggan menatap wajah kedua orang tuanya.

''Sudahlah, Pa. Ana bukan anak kecil yang harus dikasih tahu tentang itu semua. Lihatlah, dia sudah dewasa sekarang Pa. Jadi Ana pasti bisa membawa dirinya,'' ucap Mega menengahi.

Ia tak ingin suaminya terus menerus mendikte putrinya untuk menjadi apa yang selalu ia inginkan.

Sudah cukup baginya selama ini Ana menjadi anak yang penurut. Mengambil pendidikan sesuai apa yang diinginkan Guntur, masuk ke universitas ternama di Surabaya, Lulus dengan predikat cumlaude yang nilai IPK-nya tinggi.

Dan selama ini tak ada keluhan yang keluar dari mulut kecilnya itu. Hanya kata 'Iya' dan 'Baik' yang selalu dilontarkan oleh Ana. Bahkan Guntur menjaga ketat lingkaran pergaulan putrinya tersebut. Hanya dengan Bella dan Amanda saja, Guntur memperbolehkan. Itupun karena kedua orang tua mereka juga berasal dari strata yang sama tingginya dengan keluarganya.

''Hm. Terserah kalian saja. Papa mau ke ruang kerja dulu,'' ucap Guntur. Kemudian ia beranjak dari sana menuju ruang kerjanya meninggalkan anak beserta istrinya yang masih setia duduk di sana.

tes

Tumpah juga air mata yang sejak tadi di tahan oleh Ana. Dengan gerakan cepat Ana menghapusnya. Mega yang melihat kesedihan melanda Ana segera mendekatkan diri kemudian merengkuh tubuh ramping Ana.

''Maafkan Mama, Sayang. Mama tak bisa membujuk Papamu,'' ucap Mega yang merasa bersalah karena tak mampu membantu Ana untuk menggagalkan rencana perjodohan itu.

Tak ada Isak tangis yang terdengar dari mulut Ana. Namun tubuhnya yang terasa bergetar menandakan jika Ana benar-benar dalam keadaan tersiksa.

Mega sendiri tak bisa berbuat banyak. Suaminya yang keras kepala membuatnya kesulitan untuk menghadapinya. Bahkan ia sampai berdebat dengan Guntur mengenai hal itu. Namun sia-sia, Suaminya itu tak terpengaruh sama sekali dengan ucapannya.

''Sudah malam, ayo kita tidur. Mama juga sudah merasa ngantuk sekali,'' ucap Mega seraya melepaskan pelukannya. Terlihat jelas beberapa kali Mega menguap.

'Mungkin obatnya mulai bekerja,' batin Ana yang melihat Mamanya mulai mengantuk.

''Baik, Ma. Kalau begitu ayo kita kembali ke kamar,'' ajak Ana sambil menggandeng tubuh Mega.

Ia pun mengikuti langkah Mega dari belakang. Setibanya di dalam kamar, Mega memberikan sebuah paperbag ukuran besar kepada Ana.

''Ini. Gaun yang akan kamu gunakan besok, An. Mama pesankan khusus dari desainer langganan Mama.'' ucap Mega.

''Terimakasih, Ma. Ana pergi dulu,'' ucap Ana sambil membalikkan tubuhnya.

Belum sempat ia melangkah, tangannya di raih kembali oleh Mega membuat Ana menoleh.

''Kamu baik-baik saja kan, Sayang?'' tanya Mega. Ana tersenyum tipis mendengar ucapan Mega.

''Tidak akan berpengaruh apa-apa bukan, jika Ana sedang tidak baik-baik saja?'' tanya Ana balik. Mega yang mendengarnya hanya bisa menghela napasnya.

''Good night, Sayang.'' ucap Mega seraya melepaskan tangannya.

''Goid night, Mom.'' sahut Ana. Lalu ia pergi meninggalkan kamar milik kedua orang tuanya itu.

Sesampainya di dalam kamar, Ana segera melemparkan paperbag itu ke Sofanya.

Brak

''I hate them,'' ucap Ana lirih. Setelah dirinya merasa lebih tenang, Ana kembali keluar dari kamarnya. Ia menoleh ke kanan dan ke diri, memastikan tak ada orang yang ada di sekitarnya.

Dengan langkah santai, Ana menuruni tangga dan berjalan menuju dapurnya.

Ia tak melihat apa-apa di atas meja dapur. Itu artinya kue-kue yang diperuntukkan untuk para penjaga gerbang sudah di berikan. Lalu Ana mencoba mencari Bi Asih, tapi nihil. Berarti Bi Asih sudah kembali ke kamarnya sendiri.

''Oke. Sekarang saatnya,''

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Eka Elisa

Eka Elisa

kira"...misi kbur hana brhsil gk ya....
enthlah hya emk yg tau..

2022-12-24

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perjodohan
2 Bab 2 Ana Beraksi
3 Bab 3 Aku tidak baik-baik saja,
4 Bab 4 Laki-laki misterius
5 Bab 5 Siapa kau?
6 Bab 6 Ana Hilang
7 Bab 7 Hari Pertama
8 Bab 8 Mengenal sosok Rizal
9 Bab 9 Asal-usul Ana
10 Bab 10 Memasak
11 Bab 11 Ternyata pintar memasak
12 Bab 12 Dua toples kaca
13 Bab 13 Gara-gara Rolade
14 Bab 14 Suara merdu di pagi hari
15 Bab 15 Ana Ngambek
16 Bab 16 Satu potong Rolade
17 Bab 17 Kue Thumbprint merah
18 Bab 18 Kamar Majikan
19 Bab 19 Mangsa baru Ana
20 Bab 20 Secangkir kopi hitam
21 Bab 21 Virus menular Bi Ratmi
22 Bab 22 Harimau Bali jinak
23 Bab 23 Taruhan
24 Bab 24 Sampai meneteskan air liur
25 Bab 25 Di balik pohon rindang
26 Bab 26 Samuel dan Ana
27 Bab 27 She's Mine.
28 Bab 28 Ujian dari Dewa Cinta
29 Bab 29 Di dalam Kamar Ana
30 Bab 30 Pulang belanja
31 Bab 31 Jajanan khas Bali
32 Bab 32 Derita Hari Pertama
33 Bab 33 Ana Sakit
34 Bab 34 Persiapan Pesta
35 Bab 35 Renata dan David Fernandez
36 Bab 36 Renata dan Ana
37 Bab 37 Membuat Puding
38 Bab 38 Kisah Renata
39 Bab 39 Kebiasaan Renata saat dicuekin David
40 Bab 40 Terkunci di dalam kamar bersama
41 Bab 41 Jadilah Kekasihku,
42 Bab 42 Kekasih baru Rizal
43 Bab 43 Kekesalan Rizal
44 Bab 44 Mengantar Kopi
45 Bab 45 Jatuh dalam pesonanya
46 Bab 46 Kedatangan keluarga Ferdian
47 Bab 47 Persiapan H-1
48 Bab 49 Tertangkap basah
49 Bab 48 Terjebak di ruang kerja
50 Bab 50 Penjelasan Rizal
51 Bab 51 Aku juga, Mas.
52 Bab 52 Saling memancing
53 Bab 53 Merindukan sahabat terbaik
54 Bab 54 Menuruti kemauan Renata
55 Bab 55 Dilema
56 Bab 56 Mama Anggun tahu?
57 Bab 57 Bekas itu
58 Bab 58 Ana bercerita
59 Bab 59 Masa lalu Ana dan Ferdian
60 Bab 60 Wanita Simpanan
61 Bab 61 Breaking News
62 Bab 62 Balas Budi
63 Bab 63 Permintaan Ana
64 Bab 64 Penjelasan Ana
65 Bab 65 Beli Seblak
66 Bab 66 Meremehkan Ana
67 Bab 67 Menjalankan rencana
68 Bab 68 Menyerahkan semuanya
69 Bab 69 Ana Pergi
70 Bab 70 Ana Pulang
71 Bab 71 Aku mencintainya
72 Bab 72 Aku mencintaimu
73 Bab 73 Makan Malam
74 Bab 74 Kedatangan para sahabat
75 Bab 75 H-1 Pernikahan
76 Bab 76 Kedatangan Rizal
77 Bab 77 Malam pertama?
78 Bab 78 Tiba di rumah Ferdian
79 Bab 79 Menjadi Pembantu
80 Bab 80 Mendatangi Ana
81 Bab 81 Teh Asin
82 Bab 82 Kepergok Rizal
83 Bab 83 Rencana Richard
84 Bab 84 Semakin Menjadi
85 Bab 85 Elisa Dewangga
86 Bab 86 Ancaman Ferdian
87 Bab 87 Kepulangan Elisa
88 Bab 88 Diguyur air
89 Bab 89 Kenikmatan dan Kenangan
90 Bab 90 Sonia vs Ana
91 Bab 91 Ferdian vs Elisa
92 Bab 92 Kekalahan Guntur
93 Bab 93 Ferdian Berbohong
94 Bab 94 Menabrak orang
95 Bab 95 Bertemu Ana
96 Bab 96 Kemurkaan Ferdian
97 Bab 97 Tidak mencintai ku lagi?
98 Bab 98 Ferdian dan Sonia
99 Bab 99 Ana tersipu
100 Bab 100 Tak bisa menemukan Ana
101 Bab 101 Rencana besar Rizal
102 Bab 102 Guntur dan Ana
103 Bab 103 Pemuas has rat
104 Bab 104 Perusahaan baru
105 Bab 105 Arga Wijaya
106 Bab 106 Masalah baru
107 Bab 107 Memanfaatkan sahabatnya
108 Bab 108 Kedatangan Aron
109 Bab 109 Arkana Kingsley
110 Bab 110 Rencana Arkana
111 Bab 111 Penyesalan Guntur
112 Bab 112 Menikah denganku
113 Bab 113 Sidang Perceraian
114 Bab 114 Terbongkar
115 Bab 115 Masuk Perangkap
116 Bab 116 Tentang Suganda
117 Bab 117 Margaretha?
118 Bab 118 Tercyduk
119 Bab 119 Aku mencintaimu
120 Bab 120 Melamar
121 Bab 121 Meminang Ana
122 Bab 122 Perjaka Karatan
123 Bab 123 Surprise untuk Ana
124 Bab 124 Isyana C&C
125 Bab 125 Menjemput Ana
126 Bab 126 Pemilik La Fantas
127 Bab 127 H-1 Pernikahan
128 Bab 128 Hari Pernikahan -END
129 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 1 Perjodohan
2
Bab 2 Ana Beraksi
3
Bab 3 Aku tidak baik-baik saja,
4
Bab 4 Laki-laki misterius
5
Bab 5 Siapa kau?
6
Bab 6 Ana Hilang
7
Bab 7 Hari Pertama
8
Bab 8 Mengenal sosok Rizal
9
Bab 9 Asal-usul Ana
10
Bab 10 Memasak
11
Bab 11 Ternyata pintar memasak
12
Bab 12 Dua toples kaca
13
Bab 13 Gara-gara Rolade
14
Bab 14 Suara merdu di pagi hari
15
Bab 15 Ana Ngambek
16
Bab 16 Satu potong Rolade
17
Bab 17 Kue Thumbprint merah
18
Bab 18 Kamar Majikan
19
Bab 19 Mangsa baru Ana
20
Bab 20 Secangkir kopi hitam
21
Bab 21 Virus menular Bi Ratmi
22
Bab 22 Harimau Bali jinak
23
Bab 23 Taruhan
24
Bab 24 Sampai meneteskan air liur
25
Bab 25 Di balik pohon rindang
26
Bab 26 Samuel dan Ana
27
Bab 27 She's Mine.
28
Bab 28 Ujian dari Dewa Cinta
29
Bab 29 Di dalam Kamar Ana
30
Bab 30 Pulang belanja
31
Bab 31 Jajanan khas Bali
32
Bab 32 Derita Hari Pertama
33
Bab 33 Ana Sakit
34
Bab 34 Persiapan Pesta
35
Bab 35 Renata dan David Fernandez
36
Bab 36 Renata dan Ana
37
Bab 37 Membuat Puding
38
Bab 38 Kisah Renata
39
Bab 39 Kebiasaan Renata saat dicuekin David
40
Bab 40 Terkunci di dalam kamar bersama
41
Bab 41 Jadilah Kekasihku,
42
Bab 42 Kekasih baru Rizal
43
Bab 43 Kekesalan Rizal
44
Bab 44 Mengantar Kopi
45
Bab 45 Jatuh dalam pesonanya
46
Bab 46 Kedatangan keluarga Ferdian
47
Bab 47 Persiapan H-1
48
Bab 49 Tertangkap basah
49
Bab 48 Terjebak di ruang kerja
50
Bab 50 Penjelasan Rizal
51
Bab 51 Aku juga, Mas.
52
Bab 52 Saling memancing
53
Bab 53 Merindukan sahabat terbaik
54
Bab 54 Menuruti kemauan Renata
55
Bab 55 Dilema
56
Bab 56 Mama Anggun tahu?
57
Bab 57 Bekas itu
58
Bab 58 Ana bercerita
59
Bab 59 Masa lalu Ana dan Ferdian
60
Bab 60 Wanita Simpanan
61
Bab 61 Breaking News
62
Bab 62 Balas Budi
63
Bab 63 Permintaan Ana
64
Bab 64 Penjelasan Ana
65
Bab 65 Beli Seblak
66
Bab 66 Meremehkan Ana
67
Bab 67 Menjalankan rencana
68
Bab 68 Menyerahkan semuanya
69
Bab 69 Ana Pergi
70
Bab 70 Ana Pulang
71
Bab 71 Aku mencintainya
72
Bab 72 Aku mencintaimu
73
Bab 73 Makan Malam
74
Bab 74 Kedatangan para sahabat
75
Bab 75 H-1 Pernikahan
76
Bab 76 Kedatangan Rizal
77
Bab 77 Malam pertama?
78
Bab 78 Tiba di rumah Ferdian
79
Bab 79 Menjadi Pembantu
80
Bab 80 Mendatangi Ana
81
Bab 81 Teh Asin
82
Bab 82 Kepergok Rizal
83
Bab 83 Rencana Richard
84
Bab 84 Semakin Menjadi
85
Bab 85 Elisa Dewangga
86
Bab 86 Ancaman Ferdian
87
Bab 87 Kepulangan Elisa
88
Bab 88 Diguyur air
89
Bab 89 Kenikmatan dan Kenangan
90
Bab 90 Sonia vs Ana
91
Bab 91 Ferdian vs Elisa
92
Bab 92 Kekalahan Guntur
93
Bab 93 Ferdian Berbohong
94
Bab 94 Menabrak orang
95
Bab 95 Bertemu Ana
96
Bab 96 Kemurkaan Ferdian
97
Bab 97 Tidak mencintai ku lagi?
98
Bab 98 Ferdian dan Sonia
99
Bab 99 Ana tersipu
100
Bab 100 Tak bisa menemukan Ana
101
Bab 101 Rencana besar Rizal
102
Bab 102 Guntur dan Ana
103
Bab 103 Pemuas has rat
104
Bab 104 Perusahaan baru
105
Bab 105 Arga Wijaya
106
Bab 106 Masalah baru
107
Bab 107 Memanfaatkan sahabatnya
108
Bab 108 Kedatangan Aron
109
Bab 109 Arkana Kingsley
110
Bab 110 Rencana Arkana
111
Bab 111 Penyesalan Guntur
112
Bab 112 Menikah denganku
113
Bab 113 Sidang Perceraian
114
Bab 114 Terbongkar
115
Bab 115 Masuk Perangkap
116
Bab 116 Tentang Suganda
117
Bab 117 Margaretha?
118
Bab 118 Tercyduk
119
Bab 119 Aku mencintaimu
120
Bab 120 Melamar
121
Bab 121 Meminang Ana
122
Bab 122 Perjaka Karatan
123
Bab 123 Surprise untuk Ana
124
Bab 124 Isyana C&C
125
Bab 125 Menjemput Ana
126
Bab 126 Pemilik La Fantas
127
Bab 127 H-1 Pernikahan
128
Bab 128 Hari Pernikahan -END
129
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!