Bab 2 Ana Beraksi

Hari semakin berlalu. Besok adalah hari dimana pertunangan antara Ferdian dengan Ana dilaksanakan. Sejak pagi Ana sudah frustasi memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa diam-diam keluar dari rumahnya.

''Bagaimana ini? Aku harus segera keluar dari sini sebelum Papa dan Mama pulang dari acara kantor Papa.'' ucap Ana sambil menggigit-gigit kecil kukunya. Ia sejak tadi terlihat mondar-mandir di dalam kamar tersebut.

Ting

Sebuah ide muncul di benak Ana. Kemudian ia menelepon nomor temannya.

*tutt

tutt

tutt

"Halo*,"

"Halo, Manda? Kamu diman sekarang?" tanya Ana.

"Ini aku masih ada di cafe. Ada apa?"

"Aku mau minta tolong sama kamu," ucap Ana.

"Minta tolong apaan nih?"

Kemudian Ana menceritakan semuanya kepada sahabatnya yang bernama Amanda itu. Bahkan Amanda sampai dibuat geram karena sikap Ayah Ana yang terkesan menjual putrinya hanya untuk keberhasilan pemilu tahun depan.

Amanda tak mengira jika semua itu terjadi kepada sahabatnya sendiri. Selama ini ia hanya tahu hal-hal seperti itu di novel ataupun serial televisi. Ternyata ada yang nyata dan kini menimpa sahabatnya.

''Baiklah. Nanti aku akan memerintahkan pegawai ku dan akan mengirimkannya ke alamat rumah orang tua mu dengan dalih kiriman paket untukmu. Bagaimana?'' tanya Amanda.

''Yeah. Good idea, Manda. Thanks ya,'' ucap Ana yang berterima kasih kepada sahabatnya itu yang mau membantunya.

''Please, stop berkata seperti itu. Kita sahabat, bukan? Sebagai sahabat kita sudah sewajibnya saling menolong, An.'' ucap Manda.

''Kamu memang yang terbaik, Besti.'' sahut Ana.

''By the way, kamu mau kemana, An? Bagaimana kalau ke tempatku saja?'' tawar Amanda setelah ia mengetahui rencana Ana.

''No, jangan Manda. Aku tahu bagaimana peringai Papa. Dia pasti akan mencarimu dan Bella saat mengetahui aku kabur,'' ucap Ana.

''Tenang saja. Aku tak akan memberitahunya, An.'' ucap Amanda.

''Thanks, Manda. Nanti kamu kasih tahu Bella, ya? Aku tak sempat untuk menghubunginya. Oh iya, mungkin untuk beberapa waktu kedepan aku gak akan menghubungi kalian. Karena aku berencana untuk tidak membawa ponselku. Aku takut jika Papa melacak keberadaan ku menggunakan nomor ponselku.'' ucap Ana.

''Lalu, bagaimana dengan kebutuhanmu, An?'' tanya Amanda khawatir.

''Don't worry. Aku ada simpanan cash di brankas kok.'' jawab Ana.

''Catat saja nomorku kalau nantinya kamu butuh bantuanku, An. Jangan sungkan,'' ucap Amanda.

''Iya, beb. Thanks ya,'' setelah itu Ana dan Amanda mengobrol santai terkait keseharian mereka.

Setelah panggilan tersebut terputus, Ana langsung menuju ke brankas pribadinya yang ia letakkan di dalam lemari pakaiannya.

Ana mengambil tas ransel hitam miliknya yang tak terlalu besar tapi tak terlalu kecil. Ia memasukkan semua uang cash pecahan seratus ribuan yang berjumlah lima gepok ke dalam tasnya. Lalu beberapa perhiasan miliknya, serta surat-surat berharga yang nantinya akan berguna bagi kelangsungan hidupnya nanti.

''Done,'' ucap Ana sambil tersenyum puas melihat persiapannya.

Lalu Ana meletakkan tas ranselnya itu di bawah kolong ranjangnya agar tak diketahui oleh orang lain. Setelah itu ia kembali menuju ranjangnya sambil membaca buku novel yang beberapa waktu lalu ia beli.

*Tok

tok

tok*

Terdengar suara ketukan dari luar pintu yang menyentak Ana. Dengan langkah tergesa ia menghampiri pintu kayu itu dan membukanya.

Ceklek

"Ada apa, Bi?" tanya Ana.

"Ini, Non. Ada paketan untuk Non Ana," ucap Bu Asih yang merupakan kepala asisten rumah tangganya.

"Oh, iya. Terimakasih ya, Bi." ucap Ana sambil menerima sebuah kotak besar bertuliskan namanya sebagai penerima barang.

'Kenapa Segede ini ya?' batin Ana bertanya-tanya mengapa kotak paketnya sangat besar. Sedangkan pesanannya hanya berbentuk sebuah botol kecil.

"Kalau begitu, Bibi ke bawah dulu Non." ucap Bi Asih.

"Iya, Bi. Terimakasih ya, Bi." ucap Ana sekali lagi.

"Iya, Non. Non Ana mah, kayak sama siapa saja," sahut Bi Asih sambil tertawa.

Lalu Bi Asih pergi dari sana. Sedangkan Ana segera masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintunya.

Ceklek

Ana segera mencari cutter untuk membuka kardus besar itu. Betapa terkejutnya saat Ana melihat apa yang ada di dalam kotak kardus besar tersebut.

''Oh, my God. Amanda benar-benar...'' Ana sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah polah sahabatnya - Amanda. Betapa tidak kesal saat Ana melihat banyaknya camilan dan kue-kue kesukaan ana di dalam sana.

Melihat secarik kertas di disana, Ana segera mengambilnya.

...^^^*To : Beloved Besti^^^...

...Tak beliin makanan kesukaan mu, Besti. Bisa buat bekal di perjalanan panjangmu. Xixixi...

...Keep healthy ya Besti, Love you full ❤️...

...from : A...

"Ck, Dasar. Emang kurang kerjaan si Manda itu," ucap Ana sambil mengeluarkan semua isi dari kotak besar itu. Lalu pandangannya tertuju pada sebuah botol kecil di sana.

''Ini dia,'' ucap Ana sambil tersenyum tipis mendapatkan apa yang ia inginkan.

''You're the best, Besti.'' ucap Ana.

Setelah itu ia melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul empat sore. Itu artinya sudah waktunya bagi para pelayan dirumahnya untuk bersiap-siap menyiapkan makan malam mereka yang biasa diadakan setiap pukul tujuh tepat.

''Aku mandi dulu, ah.'' ucap Ana sambil beranjak dari sana. Lalu ia meletakkan botol kecil itu di nakas miliknya.

Setelah hampir empat puluh menit, akhirnya Ana selesai dengan ritual mandi dan dandannya.

''Let's go. Saatnya beraksi,'' ucap Ana dengan semangat empat lima. Tak lupa ia mengantongi botol kecil itu di saku celana jeans-nya yang sepanjang lututnya tersebut.

Benar saja. Setibanya di dapur, ia melihat tiga orang pelayan yang mulai mengambil dan memilah-milah sayuran segar yang akan dibuat menjadi olahan makanan mereka.

''Bi Asih?'' panggil Ana. BI Asih yang tadinya sedang menyiapkan bumbu seketika menoleh.

''Ada apa, Non? Non Ana perlu sesuatu?'' tanya Bi Asih.

''Enggak, Bi. Ana mau bantu-bantu Bi Asih masak. Ana bosan gak ada kerjaan seharian.'' ucap Ana sambil memperlihatkan wajah cemberutnya.

''Tapi Non. Nanti Bibi dimarahin sama Tuan dan Nyonya,'' ucap Bi Asih yang menolak permintaan dari anak majikannya itu. Sebagai kepala asisten rumah tangga, Bi Asih tak mau ambil resiko jika nanti Tuan dan Nyonya nya marah karena melihat putri semata wayangnya mereka berkutat di dapur bersama para pelayan.

''Sudahlah, Bi. Biasanya kan Ana juga bantuin Mama kalau Mama lagi masak,'' ucap Ana sedikit memaksa. Ia harus bisa melancarkan aksinya malam ini. Dan semua itu tergantung bagaimana ia saat ini.

Setelah menimbang - nimbang ucap Nona-nya, akhirnya dengan berat hati Bi Asih memperbolehkan Ana untuk membantu mereka memasak makan malam hari ini.

Dengan senyum yang mengembang sempurna, Ana menikmati aksinya kali ini. Meski ada rasa bersalah di dalam hatinya, tapi ia tak punya pilihan lain. Ia hanya berdoa jika perbuatannya kali ini tak menimbulkan efek serius bagi semuanya.

'Maafkan Ana, Ma, Pa. Semua Ana lakukan demi masa depan Ana,'

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

◌⑅⃝●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅⃝

◌⑅⃝●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅⃝

baik sih sahabat,tapi kalo ketauan gimana

2023-06-02

0

Eka Elisa

Eka Elisa

smoga misi kbur mu brhasil ana...

2022-12-23

2

anggita

anggita

ditiap novel kata 'Ceklek' mesti ono. pas pintu dibuka😊🙏

2022-12-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perjodohan
2 Bab 2 Ana Beraksi
3 Bab 3 Aku tidak baik-baik saja,
4 Bab 4 Laki-laki misterius
5 Bab 5 Siapa kau?
6 Bab 6 Ana Hilang
7 Bab 7 Hari Pertama
8 Bab 8 Mengenal sosok Rizal
9 Bab 9 Asal-usul Ana
10 Bab 10 Memasak
11 Bab 11 Ternyata pintar memasak
12 Bab 12 Dua toples kaca
13 Bab 13 Gara-gara Rolade
14 Bab 14 Suara merdu di pagi hari
15 Bab 15 Ana Ngambek
16 Bab 16 Satu potong Rolade
17 Bab 17 Kue Thumbprint merah
18 Bab 18 Kamar Majikan
19 Bab 19 Mangsa baru Ana
20 Bab 20 Secangkir kopi hitam
21 Bab 21 Virus menular Bi Ratmi
22 Bab 22 Harimau Bali jinak
23 Bab 23 Taruhan
24 Bab 24 Sampai meneteskan air liur
25 Bab 25 Di balik pohon rindang
26 Bab 26 Samuel dan Ana
27 Bab 27 She's Mine.
28 Bab 28 Ujian dari Dewa Cinta
29 Bab 29 Di dalam Kamar Ana
30 Bab 30 Pulang belanja
31 Bab 31 Jajanan khas Bali
32 Bab 32 Derita Hari Pertama
33 Bab 33 Ana Sakit
34 Bab 34 Persiapan Pesta
35 Bab 35 Renata dan David Fernandez
36 Bab 36 Renata dan Ana
37 Bab 37 Membuat Puding
38 Bab 38 Kisah Renata
39 Bab 39 Kebiasaan Renata saat dicuekin David
40 Bab 40 Terkunci di dalam kamar bersama
41 Bab 41 Jadilah Kekasihku,
42 Bab 42 Kekasih baru Rizal
43 Bab 43 Kekesalan Rizal
44 Bab 44 Mengantar Kopi
45 Bab 45 Jatuh dalam pesonanya
46 Bab 46 Kedatangan keluarga Ferdian
47 Bab 47 Persiapan H-1
48 Bab 49 Tertangkap basah
49 Bab 48 Terjebak di ruang kerja
50 Bab 50 Penjelasan Rizal
51 Bab 51 Aku juga, Mas.
52 Bab 52 Saling memancing
53 Bab 53 Merindukan sahabat terbaik
54 Bab 54 Menuruti kemauan Renata
55 Bab 55 Dilema
56 Bab 56 Mama Anggun tahu?
57 Bab 57 Bekas itu
58 Bab 58 Ana bercerita
59 Bab 59 Masa lalu Ana dan Ferdian
60 Bab 60 Wanita Simpanan
61 Bab 61 Breaking News
62 Bab 62 Balas Budi
63 Bab 63 Permintaan Ana
64 Bab 64 Penjelasan Ana
65 Bab 65 Beli Seblak
66 Bab 66 Meremehkan Ana
67 Bab 67 Menjalankan rencana
68 Bab 68 Menyerahkan semuanya
69 Bab 69 Ana Pergi
70 Bab 70 Ana Pulang
71 Bab 71 Aku mencintainya
72 Bab 72 Aku mencintaimu
73 Bab 73 Makan Malam
74 Bab 74 Kedatangan para sahabat
75 Bab 75 H-1 Pernikahan
76 Bab 76 Kedatangan Rizal
77 Bab 77 Malam pertama?
78 Bab 78 Tiba di rumah Ferdian
79 Bab 79 Menjadi Pembantu
80 Bab 80 Mendatangi Ana
81 Bab 81 Teh Asin
82 Bab 82 Kepergok Rizal
83 Bab 83 Rencana Richard
84 Bab 84 Semakin Menjadi
85 Bab 85 Elisa Dewangga
86 Bab 86 Ancaman Ferdian
87 Bab 87 Kepulangan Elisa
88 Bab 88 Diguyur air
89 Bab 89 Kenikmatan dan Kenangan
90 Bab 90 Sonia vs Ana
91 Bab 91 Ferdian vs Elisa
92 Bab 92 Kekalahan Guntur
93 Bab 93 Ferdian Berbohong
94 Bab 94 Menabrak orang
95 Bab 95 Bertemu Ana
96 Bab 96 Kemurkaan Ferdian
97 Bab 97 Tidak mencintai ku lagi?
98 Bab 98 Ferdian dan Sonia
99 Bab 99 Ana tersipu
100 Bab 100 Tak bisa menemukan Ana
101 Bab 101 Rencana besar Rizal
102 Bab 102 Guntur dan Ana
103 Bab 103 Pemuas has rat
104 Bab 104 Perusahaan baru
105 Bab 105 Arga Wijaya
106 Bab 106 Masalah baru
107 Bab 107 Memanfaatkan sahabatnya
108 Bab 108 Kedatangan Aron
109 Bab 109 Arkana Kingsley
110 Bab 110 Rencana Arkana
111 Bab 111 Penyesalan Guntur
112 Bab 112 Menikah denganku
113 Bab 113 Sidang Perceraian
114 Bab 114 Terbongkar
115 Bab 115 Masuk Perangkap
116 Bab 116 Tentang Suganda
117 Bab 117 Margaretha?
118 Bab 118 Tercyduk
119 Bab 119 Aku mencintaimu
120 Bab 120 Melamar
121 Bab 121 Meminang Ana
122 Bab 122 Perjaka Karatan
123 Bab 123 Surprise untuk Ana
124 Bab 124 Isyana C&C
125 Bab 125 Menjemput Ana
126 Bab 126 Pemilik La Fantas
127 Bab 127 H-1 Pernikahan
128 Bab 128 Hari Pernikahan -END
129 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 1 Perjodohan
2
Bab 2 Ana Beraksi
3
Bab 3 Aku tidak baik-baik saja,
4
Bab 4 Laki-laki misterius
5
Bab 5 Siapa kau?
6
Bab 6 Ana Hilang
7
Bab 7 Hari Pertama
8
Bab 8 Mengenal sosok Rizal
9
Bab 9 Asal-usul Ana
10
Bab 10 Memasak
11
Bab 11 Ternyata pintar memasak
12
Bab 12 Dua toples kaca
13
Bab 13 Gara-gara Rolade
14
Bab 14 Suara merdu di pagi hari
15
Bab 15 Ana Ngambek
16
Bab 16 Satu potong Rolade
17
Bab 17 Kue Thumbprint merah
18
Bab 18 Kamar Majikan
19
Bab 19 Mangsa baru Ana
20
Bab 20 Secangkir kopi hitam
21
Bab 21 Virus menular Bi Ratmi
22
Bab 22 Harimau Bali jinak
23
Bab 23 Taruhan
24
Bab 24 Sampai meneteskan air liur
25
Bab 25 Di balik pohon rindang
26
Bab 26 Samuel dan Ana
27
Bab 27 She's Mine.
28
Bab 28 Ujian dari Dewa Cinta
29
Bab 29 Di dalam Kamar Ana
30
Bab 30 Pulang belanja
31
Bab 31 Jajanan khas Bali
32
Bab 32 Derita Hari Pertama
33
Bab 33 Ana Sakit
34
Bab 34 Persiapan Pesta
35
Bab 35 Renata dan David Fernandez
36
Bab 36 Renata dan Ana
37
Bab 37 Membuat Puding
38
Bab 38 Kisah Renata
39
Bab 39 Kebiasaan Renata saat dicuekin David
40
Bab 40 Terkunci di dalam kamar bersama
41
Bab 41 Jadilah Kekasihku,
42
Bab 42 Kekasih baru Rizal
43
Bab 43 Kekesalan Rizal
44
Bab 44 Mengantar Kopi
45
Bab 45 Jatuh dalam pesonanya
46
Bab 46 Kedatangan keluarga Ferdian
47
Bab 47 Persiapan H-1
48
Bab 49 Tertangkap basah
49
Bab 48 Terjebak di ruang kerja
50
Bab 50 Penjelasan Rizal
51
Bab 51 Aku juga, Mas.
52
Bab 52 Saling memancing
53
Bab 53 Merindukan sahabat terbaik
54
Bab 54 Menuruti kemauan Renata
55
Bab 55 Dilema
56
Bab 56 Mama Anggun tahu?
57
Bab 57 Bekas itu
58
Bab 58 Ana bercerita
59
Bab 59 Masa lalu Ana dan Ferdian
60
Bab 60 Wanita Simpanan
61
Bab 61 Breaking News
62
Bab 62 Balas Budi
63
Bab 63 Permintaan Ana
64
Bab 64 Penjelasan Ana
65
Bab 65 Beli Seblak
66
Bab 66 Meremehkan Ana
67
Bab 67 Menjalankan rencana
68
Bab 68 Menyerahkan semuanya
69
Bab 69 Ana Pergi
70
Bab 70 Ana Pulang
71
Bab 71 Aku mencintainya
72
Bab 72 Aku mencintaimu
73
Bab 73 Makan Malam
74
Bab 74 Kedatangan para sahabat
75
Bab 75 H-1 Pernikahan
76
Bab 76 Kedatangan Rizal
77
Bab 77 Malam pertama?
78
Bab 78 Tiba di rumah Ferdian
79
Bab 79 Menjadi Pembantu
80
Bab 80 Mendatangi Ana
81
Bab 81 Teh Asin
82
Bab 82 Kepergok Rizal
83
Bab 83 Rencana Richard
84
Bab 84 Semakin Menjadi
85
Bab 85 Elisa Dewangga
86
Bab 86 Ancaman Ferdian
87
Bab 87 Kepulangan Elisa
88
Bab 88 Diguyur air
89
Bab 89 Kenikmatan dan Kenangan
90
Bab 90 Sonia vs Ana
91
Bab 91 Ferdian vs Elisa
92
Bab 92 Kekalahan Guntur
93
Bab 93 Ferdian Berbohong
94
Bab 94 Menabrak orang
95
Bab 95 Bertemu Ana
96
Bab 96 Kemurkaan Ferdian
97
Bab 97 Tidak mencintai ku lagi?
98
Bab 98 Ferdian dan Sonia
99
Bab 99 Ana tersipu
100
Bab 100 Tak bisa menemukan Ana
101
Bab 101 Rencana besar Rizal
102
Bab 102 Guntur dan Ana
103
Bab 103 Pemuas has rat
104
Bab 104 Perusahaan baru
105
Bab 105 Arga Wijaya
106
Bab 106 Masalah baru
107
Bab 107 Memanfaatkan sahabatnya
108
Bab 108 Kedatangan Aron
109
Bab 109 Arkana Kingsley
110
Bab 110 Rencana Arkana
111
Bab 111 Penyesalan Guntur
112
Bab 112 Menikah denganku
113
Bab 113 Sidang Perceraian
114
Bab 114 Terbongkar
115
Bab 115 Masuk Perangkap
116
Bab 116 Tentang Suganda
117
Bab 117 Margaretha?
118
Bab 118 Tercyduk
119
Bab 119 Aku mencintaimu
120
Bab 120 Melamar
121
Bab 121 Meminang Ana
122
Bab 122 Perjaka Karatan
123
Bab 123 Surprise untuk Ana
124
Bab 124 Isyana C&C
125
Bab 125 Menjemput Ana
126
Bab 126 Pemilik La Fantas
127
Bab 127 H-1 Pernikahan
128
Bab 128 Hari Pernikahan -END
129
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!