Kinara harus melewati koridor sekolah untuk menuju ke kelasnya. Ia berjalan sambil melanjutkan membaca bukunya. Kebetulan koridor sekolah pada saat itu cukup sepi.
Saat sedang asik membaca bukunya, tiba-tiba ada seseorang memanggilnya.
" Kinara " panggil orang tersebut.
Kinara pun menghentikan langkahnya dan menoleh pada sang sumber suara.
Deg.
Ternyata yang memanggilnya adalah Fajar. Fajar adalah orang yang Kinara cintai. Ia menyukai Fajar sejak masuk SMA. Walau tidak berada dalam satu kelas yang sama tapi mereka cukup dekat. Mereka juga merupakan tetangga sehingga mereka cukup sering pulang bersama. Tetapi saat Kinara akan menyatakan perasaannya pada Fajar beberapa bulan yang lalu, Fajar lebih dulu mengenalkan seorang gadis sebagai kekasihnya.Gadis itu adalah Rena, teman sekelas Fajar.
" Kenapa, Jar? " tanya Kinara saat Fajar sudah berada di dekatnya.
Kinara mencoba terlihat biasa saja dan mengontrol perasaannya. Hatinya begitu sakit saat melihat Fajar ataupun Rena. Cinta pertama yang menorehkan luka.
" Aku mau ngomong sama kamu " jawab Fajar.
" Tinggal ngomong aja " ucap Kinara cuek.
" Kamu kenapa menghindar terus kalo ketemu aku. Aku ngerasa kamu mencoba menjauh dari aku " ucap Fajar pada Kinara.
Kinara menghela nafasnya sebelum menjawab Fajar.
" Aku gak menghindar atau menjauh dari kamu, Jar. Aku tu sibuk akhir-akhir ini bantuin Mama bikin kue, banyak pesenan soalnya " jawab Kinara.
" Kalo kamu sibuk setidaknya bisa balas chat aku dan angkat telepon aku doang, Ra " ucap Fajar karena Kinara berubah kepadanya.
" Apa karena aku jadian sama Rena jadi kamu jauhin aku? Iya kan, Ra? " Lanjut Fajar.
" Enggak, Jar. Lagian terserah kamu mau jadian sama siapa. Itu bukan urusan aku " jawab Kinara mencoba tenang.
" Terus kenapa kamu berubah gini, Ra? " tanya Fajar karena belum mendapatkan jawaban yang sebenarnya.
" Aku gak berubah, Jar. Aku bilang kan tadi aku cuma sibuk. Udahlah, aku mau ke kelas " jawab Kinara lalu beranjak pergi.
Tapi sebelum Kinara benar-benar pergi, Fajar sudah memegang tangannya.
" Lepasin, Jar. Aku aku ke kelas " ucap Kinara mencoba melepaskan tangan Fajar.
" Aku gak bakal lepasin kamu sebelum kamu jawab aku dengan jujur " ucap Fajar menahan Kinara.
Kinara pun sudah tidak tahan lagi. Bukan kali ini saja Fajar bertanya itu kepadanya. Tapi mungkin kali ini ia akan mengatakan semuanya.
" Kamu mau aku jawab jujur? Oke, aku bakal jawab jujur. Aku emang menghindar dan berusaha menjauh dari kamu " jawab Kinara.
" Tapi kenapa, Ra? " tanya Fajar sedih.
" Karena semakin dekat sama kamu buat hatiku tambah sakit, Jar. Kamu bener kok aku menjauh dari kamu karena kamu jadian sama Rena. Aku tu suka sama kamu, dari awal kita ketemu. Tapi kamu gak pernah peka, Jar. Aku mau bilang kalau aku suka sama kamu tapi malah keduluan kamu ngenalin Rena sebagai pacar kamu. Hatiku sakit, aku hancur. Orang yang aku cinta untuk pertama kalinya setelah aku malah cinta sama orang lain " jawab Kinara menahan air matanya yang sebentar lagi akan jatuh.
Kinara menarik nafas dalam-dalam untuk meredam emosinya.
" Tapi kita kan cuma sahabat, Ra " ucap Fajar.
Kinara tertawa sinis. " Aku sadar, Jar. Makanya aku gak mau dekat-dekat lagi sama kamu yang buat hati aku tambah sakit. Sedangkan kamu cuma anggap aku sebagai sahabat. Ini demi kebaikan kita semua juga " jawab Kinara.
" Puas kan sekarang? Jadi mulai sekarang jangan ganggu aku lagi. Aku juga gak mau terjadi salah faham " lanjutnya sambil melirik ke arah samping.
Fajar mengikuti arah lirikan Kinara dan ternyata di sana ada Rena yang sedang memperhatikan mereka.
Kinara pun langsung pergi meninggalkan Fajar. Ia sudah tidak tahan untuk menahan air matanya lagi. Kinara berlari secepat mungkin untuk pergi ke toilet.
Kinara menutup pintu toilet itu dan menumpahkan tangisnya. Beruntung toilet sudah sepi karena bel masuk juga sudah berbunyi.
" Hiks, hiks, hiks. Kenapa sakit banget sih? Aku harus terima kalo Fajar gak cinta sama aku. Aku harus lupain dia dari hatiku dan menganggapnya juga sebagai sahabat " ucap Kinara lirih dalam tangisnya.
Setelah tangisnya reda dan merasa lebih tenang, Kinara keluar dari toilet dan membasuh wajahnya agar lebih segar walau terlihat sedikit sembab pada matanya.
Kinara pun bergegas untuk pergi ke kelasnya.
Tok tok tok.
" Permisi Pak, maaf saya terlambat. Saya dari toilet " ucap Kinara karena kelas sudah diisi oleh guru.
" Baiklah. Silahkan duduk " ucap guru tersebut.
Kinara pun menuju tempat duduknya.
" Kamu kenapa, Ra? " tanya Elsa yang melihat Kinara berbeda.
" Gak papa kok, Sa " jawab Kinara.
" Fajar lagi ya, Ra " ucap Elsa curiga.
Elsa memang tahu mengenai Kinara yang menyukai Fajar.
" Nanti gue cerita " ucap Kinara tidak mungkin membahasnya sekarang.
Kemudian mereka pun fokus memperhatikan pelajaran yang dijelaskan oleh guru.
Satria pun merasa Kinara berbeda. Apalagi saat mereka berada di taman tadi Kinara terlihat ceria.
" Pasti ini gara-gara cowok tadi Ara jadi berbeda " gumam Satria.
Jam demi jam pun berlalu. Lonceng sudah berbunyi sebanyak enam kali yang menandakan jam pulang sekolah sudah tiba.
Satria sudah berada di parkiran bersama Raka. Tak lama terlihat Fajar bergandengan tangan bersama Rena.
" Pasti dia bukan pacarnya Ara. Nyatanya dia gandengan sama cewek lain " ucap Satria dalam hati.
" Ka, itu siapa? " tanya Satria menunjuk ke arah Fajar.
" Oh, itu Fajar sama Rena pacarnya " jawab Raka.
" Tadi gue liat dia ngomong berdua sama Kinara " ucap Satria.
" Mereka kan temen deket. Mana mereka juga tetanggaan rumahnya " jawab Raka.
" Sedeket apa? " tanya Satria penasaran.
" Yang gue liat sih deket banget, terus sering pulang bareng juga. Tapi semenjak Fajar jadian sama Rena, mereka jarang bareng lagi " jawab Raka.
" Lo kok kepo amat sama Fajar. Lo beneran suka sama Kinara ya " ucap Raka memastikan dugaannya, tapi Satria diam dan tidak menjawabnya.
Terlihat Kinara mendekati mereka atau lebih tepatnya motornya yang berada tepat di sebelah motor Satria.
" Hai Ra " ucap Satria tersenyum.
" Hai " balas Kinara walau dengan senyum yang paksakan.
Satria membuka tasnya dan mengambil kotak bekal milik Kinara.
" Eh, ini kotak bekal kamu. Makasih ya " ucap Satria mengembalikan kotak bekal itu.
" Oh iya, sama-sama " jawab Kinara.
" Mau langsung pulang? " tanya Satria pada Kinara.
" Iya. Aku duluan ya " jawab Kinara.
Satria pun menganggukkan kepalanya.
Kinara pun menaiki motornya, tapi sebelum sempat menyalakannya Elsa datang menghampirinya.
" Ra, aku ikut kamu ya. Papa sama Mamaku lagi keluar kota. Aku nginep tempat kamu ya sekalian belajar bikin kue sama Mama kamu " ucap Elsa pada Kinara.
" Ya udah, ayok " jawab Kinara.
Elsa pun naik ke jok belakang. Ia memang tidak membawa motornya hari itu. Motor itu pun pergi meninggalkan sekolah.
" Kok lo dapet bekel dari Kinara? " tanya Raka memicingkan matanya penasaran.
" Ada deh. Ayok balik " jawab Satria tidak ingin memberitahu Raka.
Mereka pun pulang ke rumah masing-masing walau sebenarnya Raka masih penasaran mengenai kotak bekal itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 250 Episodes
Comments