Mengejar Cinta Pertama
Di sebuah kamar yang cukup besar seorang pemuda sedang menyisir rambutnya di depan cermin.
" Udah cakep " ucapnya tersenyum puas.
Dia adalah Satria Bimantara. Seorang pemuda asal Kalimantan yang baru saja pindah ke Jakarta mengikuti orang tuanya. Satria memiliki tubuh yang atletis dengan tinggi 180 cm. Ia selalu melatih dirinya dan selalu berolahraga raga karena cita-citanya dari kecil untuk menjadi anggota polisi.
Hari ini adalah hari pertama Satria bersekolah di sekolah barunya. Ia sekarang berusia 18 tahun dan duduk di kelas 3 SMA.
Satria adalah anak kedua dari dua bersaudara. Ia anak dari pasangan Arif Bimantara dan Wulandari. Kakak Satria adalah perempuan bernama Aulia Puspasari. Ia sudah menikah dan juga tinggal di Jakarta.
" Adek, ayo turun sarapan " teriak Bunda Wulan yang tak lain adalah ibu dari Satria.
" Iya Bun " jawab Satria.
Satria pun langsung keluar dari kamarnya dan turun menuju meja makan. Di sana sudah ada sang ayah yang sedang membaca koran.
" Pagi, Ayah, Bunda " ucap Satria lalu duduk untuk sarapan.
" Pagi Sayang " jawab Bunda Wulan.
" Pagi " jawab Ayah Arif.
Bunda Wulan pun langsung menyiapkan sarapan untuk Ayah Arif dan Satria. Tak lupa juga untuk dirinya sendiri.
Satria memakan dengan lahap nasi goreng buatan Bunda Wulan yang sangat lezat untuknya.
" Makasih sarapan yang sangat enak ini Bunda. Satria berangkat dulu. Takut telat " ucap Satria setelah menghabiskan susunya.
" Hati-hati ya, Sayang. Bawa motornya jangan ngebut-ngebut " ucap Bunda Wulan.
" Iya Bunda " jawab Satria.
" Ingat jangan buat masalah di sekolah baru kamu. Jangan buat ayah dan bunda malu. Belajar yang benar " ucap Ayah Arif.
" Iya Ayah. Satria berangkat dulu " pamit Satria lalu mencium tangan kedua orang tuanya.
" Assalamualaikum " ucap Satria.
" Walaikumsalam " jawab Ayah Arif dan Bunda Wulan.
Satria menaiki motor maticnya untuk menuju sekolah. Ia lebih suka menggunakan motor matic daripada motor gede seperti teman-temannya.
Setelah menempuh perjalanan sekitar setengah jam, akhirnya Satria sampai di sekolah baru dimana ia akan menimba ilmu. Sekolah baru Satria merupakan sekolah negeri favorit. Beruntung Satria adalah anak yang pintar sehingga mudah masuk sekolah tersebut.
Satria memarkirkan motornya di parkiran khusus siswa. Setelah itu ia akan mencari ruang kepala sekolah untuk mengetahui ia akan ditempatkan di kelas mana.
Saat Satria memasuki sekolah tersebut cukup banyak siswa yang memperhatikannya. Mungkin karena ia siswa baru dan ada juga yang terpesona dengan ketampanannya. Satria memilik wajah yang tampan, kulit kuning langsat dan tubuh yang bagus sehingga banyak gadis yang menyukainya.
Satria cukup kebingungan saat mencari ruangan kepala sekolah. Ia pun memutuskan bertanya pada salah satu siswa yang ia temui.
" Aku tanya dia aja kali " ucap Satria menghampiri seorang siswa yang sedang membawa sejumlah buku.
" Permisi " ucap Satria pada siswa itu.
Siswa yang name tag Raka Kusuma itu pun menoleh pada Satria.
" Iya, ada apa? " tanya Raka mengernyitkan dahinya.
" Bisa tolong tunjukkan dimana ruang kepala sekolah " ucap Satria.
" Oh, ruang kepala sekolah lurus aja nanti ada ruang paling ujung " jawab Raka.
" Terima kasih " ucap Satria tersenyum.
Raka pun menganggukkan kepalanya.
" Siswa baru ya? " tanya Raka karena ia belum pernah melihat Satria sebelumnya.
" Iya. Kalo begitu aku permisi " jawab Satria.
Raka menganggukkan kepalanya lagi.
Satria pun segera pergi ke ruang kepala sekolah sesuai petunjuk dari Raka. Tak butuh waktu lama Raka pun menemukannya. Satria mengetuk beberapa kali pintu ruangan tersebut.
" Masuk " terdengar suara seseorang dari dalam.
Satria pun membuka pintu tersebut dan masuk ke dalam ruangan tersebut.
" Permisi, Pak " ucap Satria pada kepala sekolah.
Bapak kepala sekolah itu mendongak melihat ke arah Satria setelah sibuk dengan dokumen di tangannya.
" Kamu Satria Bimantara ya, siswa pindahan dari Kalimantan? " tanya Pak Kepala Sekolah yang bernama Pak Rudi itu.
" Iya Pak " jawab Satria.
" Ah iya, selamat bergabung di sekolah ni ya Satria " ucap Pak Rudi mengulurkan tangannya pada Satria.
Satria tersenyum membalas uluran salam dari Pak Rudi.
" Mari, saya antar kamu ke ruang guru. Nanti wali kelas kamu yang akan mengantar kamu ke kelas " ucap Pak Rudi pada Satria.
" Baik, Pak " jawab Satria.
Satria dan Pak Rudi pun berjalan beriringan menuju ruang guru.
Sesampainya di ruang guru terlihat para guru sedang bersiap untuk pergi ke kelas masing-masing.
" Pak Haikal " panggil Pak Rudi pada salah satu guru yang masih cukup muda.
Guru yang bernama Pak Haikal itu pun menghampiri Pak Rudi dan Satria.
" Iya Pak. Ada apa? " tanya Pak Haikal pada Pak Rudi.
" Ini Satria, siswa pindahan dari Kalimantan. Ia akan bergabung dengan kelas bapak di kelas 12 MIPA " ucap Pak Rudi memperkenalkan Satria.
" Tolong Pak Haikal antar ke kelas ya " lanjut Pak Rudi.
" Baik Pak " jawab Pak Haikal.
" Kalau begitu saya permisi dulu. Satria kamu sama Pak Haikal " ucap Pak Rudi harus segera kembali ke ruangannya.
" Baik, Pak " jawab Satria.
Pak Rudi pun pergi meninggalkan ruang guru.
" Ayo Satria, saya antar kamu ke kelas " ucap Pak Haikal pada Satria.
" Iya Pak " jawab Satria.
Satria dan Pak Haikal langsung menuju kelas 12 MIPA 2. Tak butuh lama mereka pun sampai di kelas tersebut.
Pak Haikal memasuki kelas tersebut diikuti oleh Satria di belakangnya.
" Selamat pagi, anak-anak " ucap Pak Haikal pada siswa-siswanya.
" Pagi Pak " jawab mereka semua.
" Baiklah anak-anak, kita kedatangan murid baru pindahan dari Kalimantan. Silahkan perkenalkan diri kamu " ucap Pak Haikal memberitahu siswa-siswanya.
Satria pun maju satu langkah dan menatap teman sekelasnya.
" Selamat pagi semua. Perkenalkan nama saya Satria Bimantara. Saya pindahan dari Kalimantan. Mohon bantuannya teman-teman semua " ucap Satria memperkenalkan diri.
" Baik, Bapak kira cukup. Nanti kalian bisa berkenalan langsung dengan Satria. Sekarang Satria kamu duduk di kursi kosong di sebelah Raka " ucap Pak Haikal.
" Baik Pak " jawab Satria.
Kemudian Satria pergi menuju kursi yang ditunjukkan Pak Haikal.
" Jangan ribut dan tunggu guru lain masuk " ucap Pak Haikal pada siswa-siswanya.
" Baik, Pak " jawab mereka semua.
Satria duduk di sebelah Raka. Ia tidak mengira orang akan satu bangku dengan Raka.
" Kamu yang tadi kan? " tanya Satria pada Raka.
" Iya. Perkenalkan nama aku Raka " ucap Raka mengulurkan tangannya.
" Aku Satria " jawab Satria menerima uluran tangan Raka.
" Semoga kita bisa jadi teman ya " ucap Raka.
Satria pun menganggukkan kepalanya.
Saat sedang mengobrol bersama Raka, tiba-tiba ada seorang gadis yang menghampiri mereka.
" Hai, kenalin aku Alisa " ucap gadis bernama Alisa tersenyum centil mengulurkan tangan.
" Satria " jawab Satria menerima uluran tangannya.
" Aku harap kita bisa deket ya " ucap Alisa.
Satria hanya tersenyum tanpa membalas ucapan Alisa.
Satria kurang suka dengan Alisa yang centil dan penampilan yang menurutnya kurang sopan dengan rok terlalu pendek dan baju yang ketat.
" Hust, sana jangan ganggu " ucap Raka mengusir Alisa.
" Apa sih lo " ucap Alisa sewot.
Tapi saat melihat ke Satria ia kembali menunjukkan senyum centilnya.
" Aku duduk lagi ya, Satria " ucap Alisa pada Satria.
Satria hanya diam dan tidak menjawab. Alisa kembali ke kursinya.
" Hati-hati sama cewek ganjen itu " ucap Raka pada Satria.
" Gak tertarik juga " jawab Satria cuek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Ara Dhani
ah.. sama seperti paksu dulu.. pas tugas di kampung saya.. bnyak cwek2 suka sma paksu.. mlah paksu tertariknya sama saya😄
2023-10-16
1
itanungcik
hadir
2023-10-03
0
Ram Dani12
p
2023-10-02
0