Pagi-pagi sekali Satria sudah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Ia akan memulai misinya untuk mengejar cinta Kinara.
" Bun, Satria berangkat dulu ya " ucap Satria lalu meminum susunya.
" Gak sarapan dulu? " tanya Bunda Wulan pada Satria.
" Nanti sarapan di kantin aja, Bun " jawab Satria.
" Satria berangkat " pamit Satria harus segera berangkat.
Satria langsung keluar rumah setelah mencium pipi sang Bunda.
Satria mengendarai motornya dengan suasana hati gembira. Ia tidak sabar untuk bertemu dengan Kinara.
Beberapa saat kemudian, Satria sudah sampai di sekolah. Kebetulan Kinara juga baru sampai. Melihat itu senyum Satria pun semakin lebar. Satria melepaskan helm di kepalanya lalu menghampiri Kinara.
" Hai " sapa Satria tersenyum.
" Eh, hai " balas Kinara tersenyum menoleh pada Satria.
" Mau langsung ke kelas? " tanya Satria pada Kinara.
" Em, aku mau ke ruang OSIS dulu " jawab Kinara.
" Ya udah, aku duluan ya " ucap Kinara pergi menuju ruang OSIS.
Kinara sebenarnya sudah tidak lagi menjabat sebagai ketua OSIS, tapi karena ia merupakan murid yang pintar jadi terkadang adik kelasnya meminta bimbingannya. Dengan senang hati ia pun ia membantunya.
" Gimana semuanya? Lancar? " tanya Kinara saat sudah berada di ruang OSIS.
" Iya Kak, tinggal bikin laporan ke pembina OSIS aja " jawab salah satu adik kelas Kinara.
" Oke, semangat ya. Kakak ke kelas dulu " ucap Kinara melambaikan tangannya.
Kinara keluar dari ruang OSIS lalu menuju kelasnya karena sebentar lagi lonceng masuk akan berbunyi.
Kinara memasuki kelas dan ternyata Elsa, sahabatnya sudah datang.
" Dari mana kamu, Ra? " tanya Elsa saat Kinara baru duduk di bangkunya.
" Dari ruang OSIS " jawab Kinara.
Tak lama guru yang memiliki jadwal di kelas mereka masuk dan memulai pelajaran.
" Lo dari tadi liatin Kinara mulu. Lo suka sama dia? " tanya Raka pada Satria sedikit berbisik.
" Kalo aku suka, kenapa? " tanya Satria balik.
" Pake lo gue aja lah. Ini Jakarta " ucap Raka agar lebih santai.
" Sekarang gue tanya lagi. Lo beneran suka sama Kinara? " tanya Raka lagi karena ia yakin dari tatapan matanya jika Satria menyukai Kinara.
" Iya, gue suka sama dia " jawab Satria jujur.
" Njir, belum juga seminggu udah suka " ucap Raka sedikit terkejut padahal ia sudah menduganya.
" Gue udah kenal dia dari lama " ucap Satria tersenyum menatap Kinara dari belakang.
" Hah? Kok bisa? " tanya Raka terkejut.
" Nanti deh gue ceritain " ucap Satria karena saat itu masih jam pelajaran.
Kemudian mereka pun kembali lagi fokus untuk belajar.
Setelah tiga jam, lonceng pertanda istirahat pun berbunyi. Para siswa pun langsung pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka. Begitu juga dengan Satria dan Raka. Satria melihat ke penjuru kantin tapi ia tidak menemuka apa yang ia cari.
" Cari apa sih lo? " tanya Raka pada Satria.
" Kinara " jawab Satria.
" Biasanya tuh dia bareng Elsa " ucap Raka karena memang mereka berdua berteman dekat.
Tak lama terlihat Elsa memasuki kantin seorang diri.
" Eh, itu Elsa tapi kok sendiri " ucap Raka membuat Satria menoleh ke arah pintu masuk kantin.
" Iya juga ya. Gue tanya aja deh " ucap Satria pergi menghampiri Elsa.
" Eh, tu bocah main pergi aja " ucap Raka.
Satria mendekat ke arah Elsa yang akan memesan makanan.
" Elsa " panggil Satria.
" Eh, Satria. Ada apa? " tanya Elsa pada Satria.
" Kok lo sendiri. Kinara mana? " tanya balik Satria.
" Kinara di taman. Kenapa lo nyari Kinara? " ucap Elsa memberitahu Satria.
" Gak papa. Makasih ya " jawab Satria lalu pergi.
Elsa pun dibuat bingung. Karena ia penasaran, setelah mengambil pesanannya Elsa pergi ke meja Raka untuk bertanya karena Raka lah teman Satria yang memang siswa baru.
" Ka, itu Satria kenapa nyariin Kinara? " tanya Elsa lalu duduk di depan Raka.
" Gak tau gue " jawab Raka.
Setelah mendapatkan jawaban yang tidak diinginkannya Elsa pun tidak bertanya lagi. Ia mulai memakan makanannya.
Sementara itu, Satria pergi ke taman untuk mencari Kinara. Terlihat Kinara sedang duduk di sebuah bangku dan membaca buku. Satria pun bergegas menghampiri Kinara.
" Hai " ucap Satria duduk di samping Kinara.
Kinara yang sedang fokus membaca buku pun menoleh.
" Eh, Satria " ucap Kinara terkejut karena ternyata itu adalah Satria.
" Ngapain sendirian disini? " tanya Satria pada Kinara.
" Hmm, pengen tenang aja baca buku makannya aku disini " jawab Kinara.
" Terus kamu sendiri ngapain disini? " tanya balik Kinara.
" Lagi pengen aja ke taman " jawab Satria tersenyum.
Tiba-tiba terdengar suara perut Satria berbunyi.
" Krukk, krukk " wajah Satria pun langsung memerah karena perutnya yang tidak bisa dikondisikan.
" Aduh, kenapa ni perut malah bunyi sih. Kan malu sama Ara. Baru aja mau mulai misi deketin dia. Ini mah ilfeel sama aku " batin Satria menahan malu.
Satria memang merasa lapar karena tadi ia tidak sarapan dan sekarang ia malah pergi dari kantin dan lebih memilih menghampiri Kinara.
" Eh, maaf ya " ucap Satria dengan wajah memerah menahan malu.
Kinara pun tertawa kecil mendengar itu.
" Gak papa " ucap Kinara tersenyum.
" Aduh, manis banget sih senyumnya " batin Satria melihat Kinara tersenyum.
" Laper ya " ucap Kinara pada Satria.
" Iya, tadi juga gak sempet sarapan soalnya " jawab Satria malu-malu.
" Kenapa gak ke kantin? " tanya Kinara heran.
" Males aja " jawab Satria.
" Ya udah, nih makan bekel aku aja " ucap Kinara memberikan kontak bekalnya pada Satria.
" Gak usah ini kan punya kamu " tolak Satria.
" Gak papa. Lagian juga aku gak laper " ucap Kinara tetap memberikan kotak bekalnya.
" Ya udah, aku ke kelas duluan ya " lanjut Kinara lalu pergi meninggalkan taman.
Kinara berbalik sebentar untuk melihat Satria dan tersenyum.
" Aku kok kayak gak asing ya sama Satria. Apa dia Satria yang sama ya? Tapi gak mungkin deh. Satria itu kan di Kalimantan " gumam Kinara.
Kinara menjadi teringat dengan teman kecilnya. Ia ingat saat itu teman kecilnya mengatakan suka kepadanya. Tapi ia menganggapnya hanya sebatas suka sebagai teman.
Di taman, Satria tersenyum sambil membuka kotak bekal dari Kinara. Di sana ada beberapa potong sandwich coklat.
" Wah, ini mah kesukaan aku " ucap Satria dengan mata berbinar karena itu adalah makanan kesukaannya.
Satria memasukkan sepotong sandwich coklat itu ke dalam mulutnya.
" Enak banget ini. Apalagi ini pemberian orang tersayang " ucap Satria tersenyum.
Satria terus memakan sandwich itu sampai habis tak tersisa lalu menutup kotak bekal itu lagi.
" Beruntung banget aku bisa makan sandwich coklat dari Ara. Rasanya bahkan lebih enak dari yang dulu " ucap Satria sambil mengunyah sandwich coklat itu.
Satria jadi teringat dulu Kinara pernah membuatkannya sandwich coklat saat mereka piknik bertiga dengan Rendi. Sejak saat itu Satria menjadi sangat menyukai sandwich coklat.
Tak lama terdengar suara lonceng masuk berbunyi. Satria pun beranjak dari duduknya dan pergi menuju kelas karena ia tidak mau terlambat.
Tapi saat melewati koridor, Satria melihat Kinara sedang berbicara dengan seorang laki-laki di ujung koridor. Tapi tak lama Kinara pergi meninggalkan laki-laki itu dengan wajah yang sedih dan seperti akan menangis.
Satria pun menjadi penasaran siapa laki-laki itu. Apakah hubungannya dengan Kinara? Apa itu kekasih Kinara? Kenapa Kinara sedih setelah bicara dengan laki-laki itu? Pertanyaan itu muncul dalam benaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 250 Episodes
Comments
Uswatun Hasanah
dft⅘hh¹tffvcvggggg
2023-10-06
0