Pagi pun tiba aku langsung bersiap siap untuk hari pertama aku kerja di Rajawali Hospital. Aku menaiki motorku baru aku keluar dari kostan tiba saja sebuah mobil uang tidak bertanggung jawab menyerempet aku hingga aku terperosok ke selokan untung saja sih aku pake sandal swalow
Cantik cantik kok pakai Swalow. Nasib nasib pagi yang berkah pagi ini.
Untung saja ada pengendaraan dan bapak becak yang menolong aku dan membangunkan aku ke tepi.
"Nggak papa?" tanya salah satu pengendara motor
"Nggak papa makasih"
"Minum dulu"
Si bapak becak memberiku air putih melihat aku yang masih gemetar sekira sudah tak gemetar aku pergi ke rumah sakit untungnya motor ini masih bisa nyala dan bisa di selamatkan meskipun sempat mogok di coba berkali kali oleh pengendara lain.
Aku tibalah di rumah sakit barulah aku merasakan perih di telapak tangan, lutut, siku, dan pergelangan kaki kiri ku.
Aku datang menghampiri satpam yang berjaga. "Pagi pak, ruang HRD sebelah mana?" tanya Citra pada satpam yang bertuliskan Ridwan nama pak satpamnya
"Ada keperluan apa?" tanya pak satpam
"Saya di pindahkan dari rumah sakit cabang ke sini pak"
Aku mengikuti satpam membawa aku ke sebuah ruangan tersembunyi yang hanya orang orang pegawai rumah sakit saya yang tahu. Aku menghampiri beliau yang sudah menunggu ku sedari tadi.
Aku berjalan dengklang karena terjatuh tadi untungnya si baju ku aman karena jaket yang aku kenakan lumayan tebal tapi mencium aspal ya sakit.
"Kamu kenapa kok begini? sus" tanya ibu HRD
"Di serempet mobil tak bertanggung jawab buk" jawabku dengan ibu HRD melihat tanganku yang berdarah bersenggolan aspal
Beliau langsung menelefon seseorang yang tak lama seorang suster membawa kursi roda aku di tuntun ke kursi roda dan ibu HRD ikut bersama aku ke ruang IGD.
Aku di bersihkan lukanya dan di perban tangan dan lututku. "Tunggu dokter Kevin datang yang akan memeriksa persendianmu . Kenalkan aku Afifah tapi biasa di panggil Ifah" Ucap suster Ifah pada ku
Aku menunggu dengan Ifah dengan sedikit bertanya tanya tak lama pintu terbuka yang sudah pasti dokter akan memeriksa ku. Aku terkejut dia kak Kevin yang sangat aku kenal dan sangat angkuh menjadi dokter otopedi.
"Kak Kevin kah?" Tanya Citra sembari memastikan benar Kevin yang di maksud apa bukan
"Berisik"
"Periksa lah Kak, saya di serempet " Ucap ku memberi tahunya
"Iya saya tahu"
Dia meraba dan memijat persendian tanpa aba aba dia menekan sikunya pada pahaku dan memutar persendianku ini sampai bunyi.
Kreeeeteeeek
"AAAAAAAAAAA"
"Ini rumah sakit bukan hutan" Katanya langsung mendorong tubuhku sampai tiduran
"Hanya terkilir biasa. Apakah dia suster untuk ruangan saya Suster Ifah?" Tanya Dokter Kevin
"Iya dok"
"Jangan buat saya mendapat masalah dan kesialan di tempo lalu awas itu" Ancam Dokter Kevin dengan memberiku minum
"Makasih Kak. Iya Citra janji eeh Dokter ding ya" Kata Citra mengacungkan dua jari
Dia adalah Octavio Kevin Hermawan yang kerap di panggil Kevin dokter spesialis otopedi yang terkenal di gemari oleh para pasien.
Bagaimana bisa seorang Dokter Octavio Kevin Hermawan SpOT yang dingin bagaikan kulkas dua belas pintu atau gudang es ini menjadi dokter bahkan di gemari pasien apa sih kehebatannya ?
Yang aku tahu dia adalah anak pengusaha mengapa mau jadi dokter? bukankah berusaha menjadi pebisnis itu lebih menguntungkan dari pada menjadi dokter yang harus tunduk pada peraturan rumah sakit.
Aku tahu sikapnya dari dahulu tidak berubah kala aku masih duduk di bangku SMP dia sudah SMA setiap hari aku bertemu di halte karena arah pulang menaiki bus yang ada di depan SMAnya kala itu.
Mengapa kita bisa kenal dan bertemu? pasti kalian bertanya tanya kan? okeh aku ceritakan ya
Sebelas tahun lalu aku duduk di bangku SMP dia sudah SMA pertemuan awalnya karena sebuah festival aku yang di di dorong dorong oleh temanku dengan penampilanku pakai ala ala mayoret tanpa sengaja aku menabrak seseorang di depan ku sampai dia terjatuh dan aku ikut terjatuh di dekapannya seketika dia pergi meninggalkan aku meskipun aku terlindungi di kepalanya jika tidak mungkin aku sudah terkena drum band besar .
Setelah aku merasa baikan aku turun dari brankar dan aku mencari seseorang yang bisa di ajak ke ruangannya tiba saja aku di hampiri oleh seorang yang berpenampilan seperti ibu HRD biru hutih
"Anindita Citra?" tanya wanita itu
"Saya buk, Citra " Jawabku
"Sudah aman kamu?" tanya ibu itu
"Sudah buk"
"Kenalkan saya kepala suster disini perkenalkan saya Mei dan kamu saya tugaskan menjadi suster pribadinya dokter Kevin karena Ayu sudah mau keluar karena dokter Kevin tidak mau menerima perawat yang hamil bahkan sudah menikah karena banyak alasannya. "Jelas Buk Mei dengan memutarkan tubuh ku ini serta jari ku di lihat ."Sebelum kesana kamu masih singel?" Tanya ibu Mei
"Masih buk"
"Bagus. Ayo ke ruang suster dahulu" Ajaknya dengan melingkarkan pingganggnya padaku.
Aku di bawa lantai dua dan tertulis ruangan Poli Sakura 2 di dalam ada beberapa suster ada yang sedang sedang sarapan, tiduran, nonton tv saat Aku dan Buk Mei datang semua langsung berdiri.
"Pagi semuanya" Sapa buk Mei
"Pagi bu"
"Kenalkan diri kamu nak" pinta Buk Mei
"Perkenalkan semuanya nama saya Anindita Citra Ninda panggil saja Citra umur dua puluh tiga saya pindahan dari rumah sakit Bunda Kasih yang ada di Ciamis" Citra memperkenalkan diri
"Haai Citra" Sapa balasan dari semuanya.
"Kenalin Gua Radit suster di poli gigi"
"Dita dari poli Syaraf"
"Lusi dari poli mata"
" Yudha dari poli otopedi kita satu group Citra"
"Iya A"
"Jangan pakai teteh akang lah panggil saja Kak Yudha kan lebih gaul nggak ndeso" Kata Kak Yudha
"I-iya kak"
"Yudha bawa Citra kerja sekarang" perintahnya bu Mei
"Siap"
Aku mengikuti Kak Yudha ke lantai tiga sembari aku melihat sekeliling tempat di mana farmasi dimana para dokter. Aku pun masuk ke ruangannya bersama Kak Yudha.
"Siapa yang suruh jamu kerja sekarang?!" Tanya Dokter Kevin dengan nada tinggi
"Nggak ada tapi kan ini sudah jam kerja dok" Jawab Citra
"Saya nggak mau kamu kerja hari ini. Ambil obat ini dan pulang sekarang sanah" Dokter Kevin kembali dengan nada tinggi
"Tapi...?"
"Nggak ada tapi tapian atau mau saya kembalikan kamu ke Ciamis lagi Tra?" tanyanya dengan sorot mata yang tajam
"Baik lah"
Aku mengambil obat dan keluar ruangan menuju ruangan Sakura untung di sana masih ada bu Mei dengan Lusi dan Ayu di sana.
"Ada yang ketinggalan Citra?" tanya Ayu saat melihat aku masuk
"Nggak kak, Di suruh pulang sama dokter Kevin sungguh bingung aku ini hari pertama aku kerja masa suruh pulang mentang mentang aku baru di serempet di suruh pulang?" Oceh Citra dengan manyunkan bibirnya
"Udah pulang aja ini perintah dokter Kevin jangan di bantah bisa bisa kamu di tendang dari sini" Ujar Lusi
"Iya dokter Kevin bilang A ya kamu lakukan A intinya di iya jan jangan di bantah dia nggak suka. Udah sanah pulang istirahat tapi besok jangan lupa datang lebih awal. Nanti siang saya whatsapp kamu" Tutur bu Mei
"Baik lah buk."
Aku pergi dengan motor aku menuju kostan aku lagi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments