Dokter Spesialis Hati
Anindita Citra Ninda, gadis berusia dua puluh tiga tahun dengan lulusan D3 keperawatan telah melalui berbagai rintangan dalam hidup.
Hidup terbiasa sederhana, tampil apa adanya bahkan tidak ada kata mewah jangankan perhiasan berdandan yang pakai bibir merah dan merah merah di pipi pun tidak. Eeeetzz bukan merah darah ya tapi blush on.
Hidup tanpa sosok seorang ayah yang tidak pernah dia rasakan hanya kasih sayang dari seorang kaka yang mengantikan sosok ayah di masa lalu sampai sang kaka telah menikah pun menganggapnya anak kecil.
Aku datang ke kota Jakarta Pusat dari Ciamis dengan rekomendasi ibu direktur dari rumah sakit Bunda Kasih di rujuk ke Rajawali Hospital yang masih satu keluarga entah itu adiknya atau kakaknya rumah sakit.
Aku berangkat dari Ciamis naik motor meskipun hanya motor second yang di belikan mas Adam pada ku saat ulang tahun ku yang ke dua puluh karena sudah cukup umur untuk berkendaraan.
Aku mencari alamat yang mba Ica kirim karena rekomendasi dari temannya karena aku bingung membuat aku berhenti di pombensin lebih tepatnya supermarket pombensin
Citra
Teh, ini Citra adik iparnya teh Ica. Sudah di pombensin CVBN Citra nggak tahu alamatnya
20 menit kemudian
^^^Kak Rose^^^
^^^Maaf saya baru selesai ngajar. Kamu ke masjid saja masjid Al Azar saya langsung OTW Dek^^^
Citra
Okeh teh
Citra melaju motornya sampai di masjid Al Azar yang begitu megah kubah kuning, pelataran masjid yang luas. Dengan kebetulan sudah waktu mendekati magrib aku memakirkan motorku di parkiran dan membawa tas ranselku kedalam menunggu Kak Ros di serambi masjid
Aku lihat sosok yang mencari cari seseorang aku beranikan menghampirinya."Assalamu'alaikum Teh" Salam Citra dengan memberikan jabatan tangan
"Wa alaikum salam. Kamu adiknya Ica bukan?" tanya Kak Rose padaku
"Betul lebih tepatnya adik iparnya. Nunggu magrib dulu ya kak tanggung mau adzan maaf merepotkan" Citra memberanikan meminta maaf
"Nggak papa Citra santai aja kali. Sanah kamu wudhu saya sedang berhalangan, sinih tasnya saya tunggu di aula sana ya " Titah Kak Rose menunjuk bangunan hijau yang sendirian aku jawab dengan anggukan.
Aku masuk melakukan serangkaian ibadah beberapa menit selesai tiba saja perutku ngajak dangdutan dengan musik DJ ala ala cacing kepanasan.
Alhamdulillahnya aku bertemu dengan Kak Rose yang baik ini begitu aku menghampirinya dia menunggu ku dengan bersamaan abang bakso yang membawa nampan makanannya aroma bawang goreng bercampur kaldu dan bakso daging sapi yang khas menambah cacing ini memutar DJnya lebih keras
Kruuuuuk
Malunya aku DJnya sampai keluar aku berharap kak Rose tidak mendengar suara ini tapi aku lihat wajahnya yang senyum senyum sendiri dengan ponselnya pasti lucu dengan ponselnya aman lah .
"Citra... Citra... Hahaha" Kak Rose memanggilku dengan tawanya jangan jangan dengar musik DJ ini
"Kenapa kak?"
"Kamu ini kalau laper makan aja dulu pakai tunggu saya. Makan ayo keburu jadi es bakso nanti. " Kata Kak Rose menepuk pahaku yang kecil ini
"Hehe maaf teh. Ini buat Citra?"
"Iya. Makan free lah cepat makan kita ke kontrakan kostan kamu"
Setelah tiga puluh menit makan dan menempuh perjalanan hingga sampai di kostan aku bersama Kak Rose menghampiri ibu kost yang sudah menggu aku.
Tak butuh lama aku di bawa ke kamar kost aku yang ada di lantai dua. Aku menginjak kamar ini yang sudah di betsihkan dengan aroma ruangan stela.
"Buk, pengharum ruangannya di buang saja boleh? Citra pusing kalau kelamaan pakai pengharum ruangan" Kataku dengan melepas stela yang tergantung di dinding dan kipas angin
"Ya udah banyak juga yang minta di buang nggak cuma kamu kok Citra." Jawab ibuk kost
"Ingat jaga kebersihan, tiap bulan di bayar" lanjut ibuk kost
"Iya buk makasih sudah antar sampai sini" Citra menoleh pada ibu kost sekaligus mengusirnya pergi
Aku langsung memukul kasur dengan sapu lidi kasur yang pipih ini untuk menghilangkan dari debu. Tak lupa aku putar kipas angin sembari aku membereskan kamar ini.
Malam malam aku bersihkan memang kamar ini sudah lengkap nggak rugi aku di pindahkan ke Jakarta dari Ciamis. Bertemu kak Rose meskipun awalnya aku nggak kenal tapi aku masih bersyukur dia temannya kak iparku yang tak kalah baik juga.
Di kamar yang cukup buat aku seorang diri yang di lengkapi dengan kamar mandi ,lemari dan dapur kecil beserta alat kebersihan yang di sediakan saat aku baru menginjak kaki ki kostan ini
Aku melihat kamar mandi yang masih kosong aku isi dahulu sekalian aku mandi dan bersiap siap tidur karena waktu yang sudah malam.
Aku bilang ini sudah lengkap semua nya nggak salah kak Rose memilih kamar kost ini membuat aku memberi pesan padanya
Citra
Teh makasih ya. Aku puas semuanya kaya di kamar sendiri ini hehe
^^^Kak Rose^^^
^^^Sama sama, Selamat istirahatlah besok kerja. Jangan sungkan jika butuh bantuan. Udah tahukan rumah sakitnya?^^^
Citra
Udah kok tadi aku udah kenalan sama tetangga kost katanya sampai lampu merah ke tiga belok kanan rumah sakit Rajawali ada di sebarang caffe Plus
^^^Kak Rose^^^
^^^Syukurlah kalau udah ada temennya jangan jones ya. Siapa tahu dapat gebetan pak dokter gantrng Cit^^^
Citra
Hadeeeh kak Rose lah plis jangan kaya mas Adam.
Kak Rose, upin ipin sehat?
^^^Kak Rose^^^
^^^Emang saya kak Rose di kartun nanti saya pukul kamu baru rasa biar kaya sinchan hahaha^^^
Citra
Hahaha benjol dong. Kakak makasih ya sekali lagi semoga kebaikannya tergantikan dengan kebaikan pula
^^^Kak Rose^^^
^^^Iya makasih. Udah sanah tidur besok terlambat loh^^^
Tak berapa lama air bk sudah penuh Citra pun mandi dengan segarnya menikmati guyuran gayung yang ada airnya begitu segar mengenai tubuhnya ini tiada tara segarnya seperti menikmati air terjun .
Beeeeeer
"Dingin juga ya mandi malam begini. Untung ada jimat ibuk mana ya minyak anginnya" Cita monolog mencari di tasnya
"Ahaa ini dia jimat ibuk apa jimat emak emak ya yang penting bobok besok bangun pagi buat kerja semangat Citra" Akhirnya yang di cari ketemu dengan membalurkan minyak anginnya
Citra langsung membaringkan tubuhnya yang lelah ini tak lupa aku berdoa supaya di lancarkan besok. Aku masih tak percaya di pindahkan ke rumah sakit kota yang terkenal bagus fasilitasnya dan kerja di sana harus kuat baja dan mentalnya karena bayarannya sesuai lah dengan keringat yang kita keluarkan sampai malam dan di sift.
Aku sudah bilang dengan ibu kost jika aku akan mendapat panggilan dari rumah sakit jika sewaktu waktu aku mendapat panggilan dan harus siap siaga sementara ibu kost memaklumi pekerjaan aku di sini yang sebsgai perawat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Cherry🍒
ceritanya bagus kok yang like dikit banget sih 🙄
2023-01-10
0
Rakhma Alma
aw mampir thor...
2022-12-27
0