...🌹Dalam sebuah hubungan, tetaplah jadi dirimu sendiri dan jangan sampai kehilangan identitasmu. Karena kau tidak tahu, kapan hubungan itu berakhir🌹...
Dimitri berdiri dan akan mengambil kue yang tertukar.
"Jadi kue ini untuk wanita ****** itu? Dia berulang tahun hari ini? Tepat di hari ibu?"
Mommy Rose segera menutup kue itu kembali dan membuat mereka semua terpana.
"Apa yang terjadi?" tanya Alea pada Wilea.
"Kita mengambil kue yang salah..." kata Wilea lagi dan menatap sedih pada Romi.
"Maaf..." Romi meminta maaf pada Wilea.
"Bukan salahmu. Sudah sering seperti ini. Ada saja masalah dalam setiap perayaan," kata Alea dengan kecewa.
Mommy Rose bertemu dengan Dimitri di pintu utama.
"Maaf, kue kita tertukar," kata Dimitri tertegun melihat mantan istrinya kembali setelah sekian tahun.
...Mommy Rose sesaat juga tertegun, ketika melihat mantan suaminya datang menginjakkan kaki dirumah itu setelah terakhir kali dia mengusirnya....
"Jadi, dia berulang tahun?" tanya Rose dengan sinis.
Dimitri menatap mantan istrinya dengan takjub.
"Ya. Dan...selamat hari ibu untuk mu..." Dimitri mengucapkan kalimat itu yang sudah lama tidak dia ucapkan untuk mantan istrinya karena tidak adanya komunikasi sama sekali.
"Terimakasih...kau ingat hari ini hari ibu...kau juga ingat hari ulang tahun wanita itu?" Kata Rose dengan getir.
...Bagaimana tidak? Ketika dia menjadi suaminya, dia sering melupakan hari ulang tahunnya. Dan dengan wanita itu, dia mengingatnya....
"Sebenarnya aku tidak benar-benar ingat. Hanya saja, karena bertepatan dengan hari ibu, aku mudah mengingatnya," kata Dimitri seakan tahu apa yang sedang dipikirkan oleh mantan istrinya.
"Kau bisa pergi sekarang" Rose lalu menutup pintu itu dan Dimitri menoleh sekali sebelum masuk kedalam mobil. Dia melihat pintu itu ditutup, artinya tidak ada kesempatan baginya untuk menemui kedua anaknya atau dayang sebagai tamu kerumah mantan istrinya.
Rose berjalan mendekati kedua anaknya lalu meletakkan kue itu.
"Mommy tidak akan memotong kue dan merayakan hari ibu," kata Mommy Rose dengan datar membuat mereka terkejut dan terpana.
"Kenapa?"
"Biasanya kita merayakan nya dan memotong kue," Alea menatap Mommynya dengan bingung dan bertanya-tanya dalam hati.
"Karena hari ini,"
"wanita ****** itu berulang tahun tepat di hari ibu. Jika memotong kue, aku akan ingat pada wanita yang aku benci, maafkan Mommy. Mommy akan ke kamar, kalian saja yang makan kuenya," kata Mommy Rose meninggalkan kedua anaknya yang terpana.
"See?"
"Lihat?"
"Seperti ini kehidupan kami setelah mereka bercerai?"
" Tidak ada ketenangan."
"Yang ada selalu saja masalah datang silih berganti. Kemarin hadiah laptop dikembalikan."
" Hari ini bahkan kuenya tertukar. Dan tidak cukup itu saja."
"Bahkan hari ibu menjadi kutukan."
"Kalian makan saja kuenya. Aku akan pergi. Aku bosan dirumah!" Alea meninggalkan ruang tamu dan keluar dengan motor nya.
Alea pergi dengan motornya untuk mencari ketenangan setelah keributan soal kue yang tertukar.
Wilea dan Romi hanya bisa terpaku,
dan menyalahkan diri sendiri karena kue yang tertukar hingga membuat semua masalah ini.
Tidak ada lagi perayaan. Bahkan kejutan yang harusnya membuat Mommynya bahagia, berakhir dengan duka yang mendalam.
Wilea memegang tangan Romi dan ketika itu hati Romi berdebar lebih cepat dari biasanya.
Entah kenapa, melihat Wilea yang lebih dewasa dan tenang, membuatnya trenyuh dan serasa ingin memeluknya.
Romi lalu memeluk Alea dan membelai rambutnya. Wilea juga merasakan getaran yang sama.
Dadanya berdegup kencang untuk pertama kalinya.
Merasa hatinya begitu hangat dan nyaman dalam pelukan Romi, pria yang baru saja di kenalnya. Romi adalah anak dari sahabat Mommynya.
Wilea merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama dan ini pertama kalinya dia merasakannya sepanjang hidupnya.
Apakah jatuh cinta itu seindah ini? Hatiku menjadi hangat. Jantungku berdetak sangat cepat.
Wilea merasakan dada Romi yang bidang dan membuat pipinya merasa nyaman ketika bersandar didada bidangnya.
Romi lalu menunduk dan matanya bertemu dengan mata Wilea yang indah dan bersinar.
Matamu, sangat indah. Aku ingin terus menatapnya.
Wilea sadar jika dia tidak seharusnya menjadi begitu dekat dengan pria yang baru saja dia temui.
"Ehm, maafkan aku...." Wilea mundur dan menjaga jarak dengan Romi.
Pipinya merona merah dan matanya tertunduk tidak berani menatap mata tajam yang memikat hatinya itu.
Visual Romi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments