Visual Alea dan Wilea.
...Wilea kembali kerumah dan melihat Mommynya melamun di ruang tamu sendirian. Kakinya terhenti ketika akan melangkah. Memandangi Mommynya dengan sedih....
Jika mereka tidak bercerai. Jika Daddy tidak mengkhianati pernikahan nya, maka Mommy tidak akan sedih seperti ini.
Mommy pasti teringat kembali masa lalunya ketika Daddy menyakiti hatinya, gumam Wilea.
tap tap tap.
Wilea melangkah dengan pelan, Mommy Rose menyadari kedatangannya, dan segera mengusap airmatanya yang menitik ke pipinya, teringat akan janji pernikahan yang di khianati suaminya.
"Kau sudah pulang? Kau sudah mengembalikan padanya?"
" Katakan padanya, untuk tidak perlu memikirkan kami."
"Kami bisa hidup bahagia meski tanpa dirinya? Apakah kau mengatakan hal itu padanya?"
Mommy nya berkata dengan beruntun membuat Wilea hanya terpaku menatap mata Mommynya.
Jelas dia melihat penderitaannya. Luka didalam hatinya. Kecewa akan pernikahan yang tidak bisa dipertahankan hingga menua bersama.
...Jelas sekali, Wilea merasakan apa yang di rasakan Mommynya, namun, sang Mommy selalu berusaha terlihat tegar. Terlihat mampu berdiri sendiri, terlihat berusaha kuat untuk tidak merindukan mantan suaminya. Meskipun kadang, rasa itu rindu itu hadir mengoyak dan merobek hatinya....
"Aku bahkan mengatakan jika ini adalah pertemuan yang terakhir. Kami tidak mau bertemu dengannya. Aku mengatakan itu didepan wanita ****** itu,"
Kata Wilea penuh kemarahan teringat akan pertemuannya barusan dengan Daddynya yang sedang bersama wanita muda itu.
"Kau mengatakan semua itu padanya? Bagus. Itu hukuman untuknya? Hukuman untuk pria yang tidak menepati janji pernikahanya,"
Mommy Rose nampak tersenyum sumbang.
"Mommy, aku kedalam dulu, dimana Alea?" tanya Wilea yang tidak melihat sosok kembarannya.
"Dia dikamar Romi," kata Mommynya.
"Dia kecewa karena dia tidak mendapatkan laptop itu. Mommy memaklumi apa yang dia rasakan."
" Semua ini memang tidak mudah. Mommy minta maaf. Kalian harus merasakan dampak dari perceraian kami."
"Jika Mommy ada uang, mommy akan berikan dia barang yang sama, seperti yang diberikan pria itu. Tapi, sekarang... Mommy masih belum ada simpanan yang cukup,"
"Mommy, tenanglah."
"Jangan pikirkan apa yang Alea inginkan."
"Please, jangan terbebani karena masalah laptop tadi. Kami masih punya dan masih bagus," kata Wilea dan Mommynya mengangguk.
.
.
...Alea berada dikamar Romi dan terlihat sedih dengan apa yang baru saja terjadi. Mommynya masih membatasi semua akses antara dirinya dan ayah kandungnya....
Dikamar Romi, Alea sedang tersungut dan curhat pada teman yang baru dikenalnya. Dan itu sudah menjadi kebiasaan nya sejak dulu. Suka curhat jika ada masalah yang mengganggunya.
...Berbeda sekali dengan Wilea yang lebih bisa bersikap dewasa dan memendam masalahnya sendiri tanpa harus curhat dengan orang lain....
"Kau lihat? Mommy seperti itu sejak bercerai dengan Daddy,"
"Kau tidak tahu, karena kau tidak berada diposisi kami. Kau tahu....kami kadang iri dengan keluarga kalian yang utuh dan hidup bahagia,"
" Sementara kami, harus milih satu dari mereka, kami tidak bisa memiliki keduanya secara utuh..."
Alea mengusap airmatanya yang menetes dan tidak mau berhenti didepan Romi.
"Aku memahami apa yang dialami Tante, aku juga memahami apa yang kau rasakan.
"Tapi saat ini, kau hanya harus tenang. Besok hari ibu. Apakah kau sudah mempersiapkan hadiah untuk Ibumu?"
Romi terlihat dewasa dan sangat mengayomi dimata Alea.
*Andaikan aku punya kakak seperti dirimu?
Andaikan kau kekasihku.
Aku akan lebih tenang menjalani setiap masalah yang datang.
Sayangnya aku tidak punya kakak laki-laki aku juga tidak punya kekasih, batin Alea dalam hati*.
Wilea masuk dan duduk disamping saudara kembarnya.
"Sudah, jangan sedih lagi."
" Aku sudah mengembalikan laptop itu dan kau akan mendapatkan nya nanti jika Mommy ada uang lebih," kata Wilea menghibur Alea yang sedih.
"Kenapa kita seperti ini?"
" Masalah seperti ini sering sekali terjadi? Pertengkaran. Dan masalah pemberian dari Daddy,"
Wilea memeluk Alea.
Dia memang yang paling sering kangen dan diam-diam menghubungi ayahnya. Berbeda dengan Wilea yang lebih menyayangi ibunya dibandingkan ayahnya.
...Alea memang memiliki watak dan kepribadian yang turun dari gen ayahnya. Sedangkan Wilea memiliki kepribadian yang menurun dari gen ibunya....
...Mereka punya wajah yang sama tapi punya pemikiran dan sikap yang berbeda dalam setiap langkah dalam kehidupannya....
Pagi yang cerah,
"Pagi semua!" Alea sudah bersemangat pagi ini dan keluar ke ruang tamu dengan wajah bahagia.
Semua orang tersenyum melihat ke arahnya.
"Pagi. Kau terlihat sangat bersemangat?" tanya Romi.
"Tentu saja. Hari ini adalah hari wanita sedunia!" kata Alea dan membuat semua orang tertawa.
"Oppss! Maksudku...hari ibu...dimana Mommy?"
Alea melihat Mommynya baru saja keluar dari dapur dengan kue kering kesukaan kedua putri kembarnya.
"Mommy...selamat hari ibu... Happy Mother's day," Alea memeluk Mommynya. Begitu juga dengan Wilea. Lalu yang terakhir Romi.
"Happy Mother's Day...Tante..." kata Romi dan sudah menyiapkan kue untuk dipotong oleh ibunya lalu dimakan bersama-sama.
"Ayo kita buka kuenya...." kata Wilea.
"Biarkan Mommy yang membukanya," sahut Alea dan mereka berempat mendekati kue diatas meja yang tadi pagi di ambil oleh Romi dan Wilea. Mereka memesan ya tadi malam. Dan lagi hatinya sudah jadi, dan tinggal di ambil.
Mommy Rose berdiri ditengah. Dia lalu membuka kardus berisi kue untuk dirinya.
Namun ketika dibuka, matanya terbelalak karena ada tulisan.
..."Happy birthday Micha"...
Dan saat itu,
dari luar,
Dimitri berdiri dan akan mengambil kue yang tertukar.
"Jadi kue ini untuk wanita ****** itu? Dia berulang tahun hari ini? Tepat di hari ibu?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments