Bunda Reni menghubungi salah satu orang kepercayaannya untuk mengikuti kepergian Gilang.
"Kamu sudah mengikuti dia, sekarang dimana dia?, oh... ternyata dia ke apartemennya," bunda Reni berbicara kepada orang kepercayaannya lewat telepon.
Sudah seminggu Gilang tidak masuk kantor dengan terpaksa bunda Reni menghandle pekerjaan Kantor dengan Dibantu oleh Resni Sekertaris Gilang.
"Kalau Gilang terus-terusan tidak masuk kantor bisa gawat. Rasanya aku sudah tidak mampu mengerjakan perkerjaan kantor karena perusahaan ini semakin lama semakin besar sehingga banyak yang harus dikerjakan dan hal ini membuat kesehatanku menurun. Sebaiknya aku meminta maaf saja sama Gilang. Masalah Sekar biarlah aku fikirkan kemudian.
Sepulang kerja bunda Reni langsung menuju apartemen Gilang.
"Kita menuju apartemen gilang dulu pak, " titahnya pada supir pribadinya. Sang supir pun langsung mengemudikan mobilnya menuju apartemen Gilang.
Sekitar satu jam perjalanan akhirnya mereka sampai disuatu unit apartemen. Sang supir langsung memarkirkan mobilnya diarea parkir. Kemudian mereka keluar dan menuju apartemen Gilang.
Sudah beberapa kali pak supir mengetuk pintu apartemen milik gilang namun pemiliknya tak juga membukakan pintu.
"Mungkin pak Gilangnya Sedang keluar nyonya. sebaiknya nyonya tunggu sebentar, saya akan bertanya pada penjaga didepan tadi, " ucap supir dan disetujui oleh bunda Reni. Beberapa saat kemudian pak supir pun kembali.
"Pak Gilangnya masih bekerja nyonya, katanya sebentar lagi pulang, " ucap supir. bunda Reni sangat terkejut mendengar kalau Gilang sudah bekerja.
"Bunda ngapain kasini, apa bunda ingin memaksa Gilang menerima tawaran bunda Untuk dijodohkan dengan wanita pilihan bunda," ucap Gilang yang baru datang, tangannya menenteng tas kerja.
"Ayo kita masuk dulu nak, bunda ingin bicara serius sama kamu," ucap bunda. Gilangpun mengajak bundanya masuk kedalam apartemen miliknya, sementara pak supir menunggu diluar saja.
"Bunda mau minta maaf atas apa yang telah bunda lakukan. Sekarang bunda baru menyadari kalau bunda tidak bisa hidup tanpa kamu nak, bunda selalu ingat kamu, bunda kangen kamu,"bunda Reni terisak dia memeluk Putra semata wayangnya.
"Bunda bermaksud merestui hubunganmu dengan Sekar, bunda akan memulangkan Sekar dari Hongkong untuk kemudian menikahkan kalian. bunda sudah memikirkan semuanya masak-masak bunda ikhlas menerima Sekar menjadi menantu bunda,tapi tolong kamu resign dari pekerjaan kamu sekarang dan kembali kelola perusaahaan kita, "ucap bunda Reni.
"Serius bunda, Gilang Tidak salah dengarkan, terimakasih bunda atas restunya," Gilang memeluk bundanya dengan perasaan sangat bahagia.
Gilang kembali menjadi CEO diperusahaan yang bundanya ingin wariskan kepadanya. Kini hatinya sangat bahagia, tak henti-hentinya senyum manis tersungging dari bibirnya. Dia baru saja menerima kabar kalau sore nanti Sekar akan datang dibandara Sukarno Hatta. Bunda juga meminta agar Gilang menjemputnya. Tentu saja Gilang dengan senang hati melakukan suruhan bundanya.
Pada sore hari Gilang sudah sampai dibandara, pandangannya terus mengarah kepintu kedatangan. Saat sedang berdiri menunggu sang pujaan hati yang sudah lama tidak bertemu, dua orang anak kecil membawa segelas pop es berkejar-kejaran dan salah satu diantara mereka menabrak Gilang hingga pop es ditangannya pun tumpah membasahi kemeja Gilang. Sementara anak-anak yang membuat onar sudah lari menembus kerumunan manusia yang sedang berada diruang kedatangan. Akhirnya Gilang menuju toilet yang tidak jauh dari tempat itu untuk membersihkan kemejanya yang tersiram pop es.
Saat Gilang keluar dari toilet ternyata pesawat yang ditunggu -tunggu telah datang, diapun langsung menyapukan pandangannya kesegala arah untuk mencari keberadaan Sekar.
Akhirnya dia melihat Sekar sedang melangkah sambil menyeret sebuah koper telah jauh meninggalkan tempat kedatangan menuju keparkiran. Gilang langsung berlari mengejarnya.
"Sekar!!!, tungguuuu Sekar !!," teriak Gilang.
"Seperti ada suara orang yang amat aku kenal memanggil-manggil namaku, " batin Sekar sambil memperlambat jalannya dan menengok kebelakang, seketika dia langsung berhenti
"Mas Gilang, " bisik Sekar. Gilang sudah ada dibelakangnya. Dengan hati sangat bahagia, Gilang memeluk Sekar, namun Sekar justru nampak murung.
"Aku tidak akan marah sama kamu Sekar karena aku tahu kamu meninggalkan aku menjadi TKW di Hongkong karena tekanan dari bundaku. Tapi kamu tidak perlu merasa khawatir karena sekarang bunda sudah merestui kita. Bahkan bunda sudah mengijinkanku untuk melamarmu. kita akan segera menikah Sekar.
Ucapan Gilang Tidak serta merta membuat Sekar bahagia, karena dia tau kalau bunda Gilang tidak benar- benar merestuinya, beliau hanya bersandiiwara.
"Kenapa kamu diam aja Sekar, apa kamu tidak ingin menikah denganku," ucap Gilang yang merasa Sekar biasa - biasa saja menanggapi ucapannya. Tidak ada tanda-tanda bahagia.
"Aku bahagia kok, aku cuma merasa lelah habis perjalanan jauh. Aku ingin segera pulang dan istirahat," ucap Sekar untuk menutupi rasa gelisahnya.
Gilang dan Sekar langsung masuk kedalam mobil mereka langsung menuju kerumah Sekar. Pak Hadi menyambut Sekar dengan muka bingung karena dia teringat ancaman bunda Reni.
"Silakan masuk nak Gilang, terimakasih sudah jemput Sekar, maaf merepotkan," ucap pak Hadi merasa sungkan.
"Saya tidak merasa direpotkan pak, saya justru merasa senang pak Hadi mempercayai saya untuk menjemput Sekar, oh ya pak, lain kali kalau seandainya bunda mengancam kalian, tolong cerita pada saya, tapi Bunda Sekarang sudah merestui hubungan saya dengan Sekar," ucap Gilang.
"Syukurlah kalau memang begitu nak Gilang saya sebagai orang tua Sekar merasa ikut bahagia. Pak saya sangat mencintai Sekar, saya ingin menghalalkan hubungan saya dengan Sekar, apakah bapak merestuinya?," tanya Gilang pada pak Hadi.
"Tentu saja sebagai orang tua Sekar, saya akan merestui hubungan kalian. Bagi saya kebahagiaan Sekar adalah yang utama, " jawab pak Hadi.
"Kalau bapak sudah merestui, insyaallah beberapa hari lagi saya dan bunda akan datang kesini untuk melamar Sekar secara resmi. mengenai waktu tepatnya nanti saya akan kabari Sekar," janji Gilang pada pak Hadi.
"Kalau begitu saya pulang dulu pak, Sekar,"Gilang pamit meninggalkan rumah pak Hadi, setelah menyalami Pak Hadi dan Sekar, dia langsung mengemudikan mobil mewahnya menuju kerumahnya. Hari ini dia sangat bahagia karena kekasih hatinya yang selama ini dicarinya telah kembali.
Sementara itu dirumah Sekar, pak Hadi dan Sekar putrinya justru sedang merasa bingung.
"Pak Sekar bingung, Sekar tidak yakin kalau bunda Reni begitu saja merestui hubungan Kak Gilang dan Sekar. Sebenarnya Sekar Sudah tenang bekerja diHongkong tapi tiba-tiba orang suruhan bunda Reni datang meminta Sekar untuk pulang. Apa sebenarnya Rencana bunda Reni selanjutnya.
"Kamu tidak usah memikirkan hal yang tidak baik Sekar, jangan berprasangka buruk duluan. Mungkin bunda Reni memang benar-benar merestui kalian," Pak Hadi menasihati putrinya agar tetap mengikuti kemauan Gilang walaupun hati kecilnya pun merasa ragu dengan kebaikan bunda Reni yang begitu mendadak. Saat mereka ngobrol santai membahas banyak hal, ada telepon masuk dari bunda Reni. Sekar pun langsung mengangkatnya.
"Hallo bunda, assallamu allaikum, bunda apa Kabar, " Sekar berbasa-basi.
"Wa allaikum salam Sekar. Sekar, bunda sudah bilang sama Gilang kalau bunda sudah merestui hubungan kalian. Jadi kalau Gilang melamarmau terima saja. Untuk selanjutnya biarlah menjadi urusan bunda," ucap bunda Reni yang Kemudian mengakhiri pangilan teleponnya.
Pak Hadi bertanya ada apa kepada Sekar menggunakan bahasa isyarat, Sekar hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahunya, dia semakin bingung.
"Sebaiknya kamu mandi dan istirahat dulu Sekar, itu bapak sudah masak untukmu, makanlah!!!. Serahkan semua gundah gulanamu itu kepada Sang Pengatur Segalanya, tetaplah berfikir positif," nasihat bapak Sekar yang hanya dibalas anggukan dan langsung berdiri menarik koper masuk kedalam kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Ayano
Nah kan kubilang. Pasti ada sesuatu
2023-10-11
0
Ayano
Aku harus kasihan gak sama ibunya... masih yakin kalau ada sesuatu setelah inj
2023-10-11
0
Ayano
Udah main skak aja ya Gil
2023-10-11
0