Bab. 5. Maafkan Bunda

Bunda Reni menghubungi salah satu orang kepercayaannya untuk mengikuti kepergian Gilang.

"Kamu sudah mengikuti dia, sekarang dimana dia?, oh... ternyata dia ke apartemennya," bunda Reni berbicara kepada orang kepercayaannya lewat telepon.

Sudah seminggu Gilang tidak masuk kantor dengan terpaksa bunda Reni menghandle pekerjaan Kantor dengan Dibantu oleh Resni Sekertaris Gilang.

"Kalau Gilang terus-terusan tidak masuk kantor bisa gawat. Rasanya aku sudah tidak mampu mengerjakan perkerjaan kantor karena perusahaan ini semakin lama semakin besar sehingga banyak yang harus dikerjakan dan hal ini membuat kesehatanku menurun. Sebaiknya aku meminta maaf saja sama Gilang. Masalah Sekar biarlah aku fikirkan kemudian.

Sepulang kerja bunda Reni langsung menuju apartemen Gilang.

"Kita menuju apartemen gilang dulu pak, " titahnya pada supir pribadinya. Sang supir pun langsung mengemudikan mobilnya menuju apartemen Gilang.

Sekitar satu jam perjalanan akhirnya mereka sampai disuatu unit apartemen. Sang supir langsung memarkirkan mobilnya diarea parkir. Kemudian mereka keluar dan menuju apartemen Gilang.

Sudah beberapa kali pak supir mengetuk pintu apartemen milik gilang namun pemiliknya tak juga membukakan pintu.

"Mungkin pak Gilangnya Sedang keluar nyonya. sebaiknya nyonya tunggu sebentar, saya akan bertanya pada penjaga didepan tadi, " ucap supir dan disetujui oleh bunda Reni. Beberapa saat kemudian pak supir pun kembali.

"Pak Gilangnya masih bekerja nyonya, katanya sebentar lagi pulang, " ucap supir. bunda Reni sangat terkejut mendengar kalau Gilang sudah bekerja.

"Bunda ngapain kasini, apa bunda ingin memaksa Gilang menerima tawaran bunda Untuk dijodohkan dengan wanita pilihan bunda," ucap Gilang yang baru datang, tangannya menenteng tas kerja.

"Ayo kita masuk dulu nak, bunda ingin bicara serius sama kamu," ucap bunda. Gilangpun mengajak bundanya masuk kedalam apartemen miliknya, sementara pak supir menunggu diluar saja.

"Bunda mau minta maaf atas apa yang telah bunda lakukan. Sekarang bunda baru menyadari kalau bunda tidak bisa hidup tanpa kamu nak, bunda selalu ingat kamu, bunda kangen kamu,"bunda Reni terisak dia memeluk Putra semata wayangnya.

"Bunda bermaksud merestui hubunganmu dengan Sekar, bunda akan memulangkan Sekar dari Hongkong untuk kemudian menikahkan kalian. bunda sudah memikirkan semuanya masak-masak bunda ikhlas menerima Sekar menjadi menantu bunda,tapi tolong kamu resign dari pekerjaan kamu sekarang dan kembali kelola perusaahaan kita, "ucap bunda Reni.

"Serius bunda, Gilang Tidak salah dengarkan, terimakasih bunda atas restunya," Gilang memeluk bundanya dengan perasaan sangat bahagia.

Gilang kembali menjadi CEO diperusahaan yang bundanya ingin wariskan kepadanya. Kini hatinya sangat bahagia, tak henti-hentinya senyum manis tersungging dari bibirnya. Dia baru saja menerima kabar kalau sore nanti Sekar akan datang dibandara Sukarno Hatta. Bunda juga meminta agar Gilang menjemputnya. Tentu saja Gilang dengan senang hati melakukan suruhan bundanya.

Pada sore hari Gilang sudah sampai dibandara, pandangannya terus mengarah kepintu kedatangan. Saat sedang berdiri menunggu sang pujaan hati yang sudah lama tidak bertemu, dua orang anak kecil membawa segelas pop es berkejar-kejaran dan salah satu diantara mereka menabrak Gilang hingga pop es ditangannya pun tumpah membasahi kemeja Gilang. Sementara anak-anak yang membuat onar sudah lari menembus kerumunan manusia yang sedang berada diruang kedatangan. Akhirnya Gilang menuju toilet yang tidak jauh dari tempat itu untuk membersihkan kemejanya yang tersiram pop es.

Saat Gilang keluar dari toilet ternyata pesawat yang ditunggu -tunggu telah datang, diapun langsung menyapukan pandangannya kesegala arah untuk mencari keberadaan Sekar.

Akhirnya dia melihat Sekar sedang melangkah sambil menyeret sebuah koper telah jauh meninggalkan tempat kedatangan menuju keparkiran. Gilang langsung berlari mengejarnya.

"Sekar!!!, tungguuuu Sekar !!," teriak Gilang.

"Seperti ada suara orang yang amat aku kenal memanggil-manggil namaku, " batin Sekar sambil memperlambat jalannya dan menengok kebelakang, seketika dia langsung berhenti

"Mas Gilang, " bisik Sekar. Gilang sudah ada dibelakangnya. Dengan hati sangat bahagia, Gilang memeluk Sekar, namun Sekar justru nampak murung.

"Aku tidak akan marah sama kamu Sekar karena aku tahu kamu meninggalkan aku menjadi TKW di Hongkong karena tekanan dari bundaku. Tapi kamu tidak perlu merasa khawatir karena sekarang bunda sudah merestui kita. Bahkan bunda sudah mengijinkanku untuk melamarmu. kita akan segera menikah Sekar.

Ucapan Gilang Tidak serta merta membuat Sekar bahagia, karena dia tau kalau bunda Gilang tidak benar- benar merestuinya, beliau hanya bersandiiwara.

"Kenapa kamu diam aja Sekar, apa kamu tidak ingin menikah denganku," ucap Gilang yang merasa Sekar biasa - biasa saja menanggapi ucapannya. Tidak ada tanda-tanda bahagia.

"Aku bahagia kok, aku cuma merasa lelah habis perjalanan jauh. Aku ingin segera pulang dan istirahat," ucap Sekar untuk menutupi rasa gelisahnya.

Gilang dan Sekar langsung masuk kedalam mobil mereka langsung menuju kerumah Sekar. Pak Hadi menyambut Sekar dengan muka bingung karena dia teringat ancaman bunda Reni.

"Silakan masuk nak Gilang, terimakasih sudah jemput Sekar, maaf merepotkan," ucap pak Hadi merasa sungkan.

"Saya tidak merasa direpotkan pak, saya justru merasa senang pak Hadi mempercayai saya untuk menjemput Sekar, oh ya pak, lain kali kalau seandainya bunda mengancam kalian, tolong cerita pada saya, tapi Bunda Sekarang sudah merestui hubungan saya dengan Sekar," ucap Gilang.

"Syukurlah kalau memang begitu nak Gilang saya sebagai orang tua Sekar merasa ikut bahagia. Pak saya sangat mencintai Sekar, saya ingin menghalalkan hubungan saya dengan Sekar, apakah bapak merestuinya?," tanya Gilang pada pak Hadi.

"Tentu saja sebagai orang tua Sekar, saya akan merestui hubungan kalian. Bagi saya kebahagiaan Sekar adalah yang utama, " jawab pak Hadi.

"Kalau bapak sudah merestui, insyaallah beberapa hari lagi saya dan bunda akan datang kesini untuk melamar Sekar secara resmi. mengenai waktu tepatnya nanti saya akan kabari Sekar," janji Gilang pada pak Hadi.

"Kalau begitu saya pulang dulu pak, Sekar,"Gilang pamit meninggalkan rumah pak Hadi, setelah menyalami Pak Hadi dan Sekar, dia langsung mengemudikan mobil mewahnya menuju kerumahnya. Hari ini dia sangat bahagia karena kekasih hatinya yang selama ini dicarinya telah kembali.

Sementara itu dirumah Sekar, pak Hadi dan Sekar putrinya justru sedang merasa bingung.

"Pak Sekar bingung, Sekar tidak yakin kalau bunda Reni begitu saja merestui hubungan Kak Gilang dan Sekar. Sebenarnya Sekar Sudah tenang bekerja diHongkong tapi tiba-tiba orang suruhan bunda Reni datang meminta Sekar untuk pulang. Apa sebenarnya Rencana bunda Reni selanjutnya.

"Kamu tidak usah memikirkan hal yang tidak baik Sekar, jangan berprasangka buruk duluan. Mungkin bunda Reni memang benar-benar merestui kalian," Pak Hadi menasihati putrinya agar tetap mengikuti kemauan Gilang walaupun hati kecilnya pun merasa ragu dengan kebaikan bunda Reni yang begitu mendadak. Saat mereka ngobrol santai membahas banyak hal, ada telepon masuk dari bunda Reni. Sekar pun langsung mengangkatnya.

"Hallo bunda, assallamu allaikum, bunda apa Kabar, " Sekar berbasa-basi.

"Wa allaikum salam Sekar. Sekar, bunda sudah bilang sama Gilang kalau bunda sudah merestui hubungan kalian. Jadi kalau Gilang melamarmau terima saja. Untuk selanjutnya biarlah menjadi urusan bunda," ucap bunda Reni yang Kemudian mengakhiri pangilan teleponnya.

Pak Hadi bertanya ada apa kepada Sekar menggunakan bahasa isyarat, Sekar hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahunya, dia semakin bingung.

"Sebaiknya kamu mandi dan istirahat dulu Sekar, itu bapak sudah masak untukmu, makanlah!!!. Serahkan semua gundah gulanamu itu kepada Sang Pengatur Segalanya, tetaplah berfikir positif," nasihat bapak Sekar yang hanya dibalas anggukan dan langsung berdiri menarik koper masuk kedalam kamarnya.

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Nah kan kubilang. Pasti ada sesuatu

2023-10-11

0

Ayano

Ayano

Aku harus kasihan gak sama ibunya... masih yakin kalau ada sesuatu setelah inj

2023-10-11

0

Ayano

Ayano

Udah main skak aja ya Gil

2023-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Penolakan Bunda
2 Bab. 2. Bertemu Bunda Reni
3 Bab. 3. Kepergian Sekar
4 Bab. 4. Ketahuan
5 Bab. 5. Maafkan Bunda
6 Bab. 6. Cincin Kawin
7 Bab. 7. Persiapan Menuju Halal
8 Bab. 8. Bingung
9 Bab. 9. Jejak Sekar
10 Bab. 10. Sedih
11 Bab. 11. Titik terang
12 Bab. 12. Berpetualang
13 Bab. 13. Pencarian
14 Bab. 14. Pertemuan yang mendebarkan.
15 Bab. 15. Berkenalan
16 Bab. 16. Seperti Sebuah Keluarga bahagia
17 Bab. 17. Kondisi Terkini Gilang
18 Bab. 18. Penyesalan
19 Bab. 19. Menyusul
20 Bab. 20. Bertemu
21 Bab. 21. Kita Menikah
22 Bab. 22. penasaran
23 Bab. 23. Belanja Barang seserahan
24 Bab. 24. menikah
25 Bab. 25. Pasangan Halal.
26 Bab. 26. Janji Suci Sehidup Semati
27 Bab. 27. Rencana
28 Bab. 28. Berkunjung
29 Bab. 29. Fakta yang Tak terduga
30 Bab. 30. Indah Pada Waktunya
31 Bab. 31.Tak Sanggup Menunda
32 Bab. 32. Rencana
33 Bab. 33. Rindu
34 Bab. 34. Menahan Diri
35 Bab. 35. Musyawarah Kecil dan Besar
36 Bab. 36. Perasaan Sekar
37 Bab. 37. Reaksi Pak Hadi
38 Bab.38. Berdamai dengan Hati
39 Bab. 39. Bertemu Mantu
40 Bab. 40. Menikmati Suasana
41 Bab. 41. Seserahan
42 Bab. 42. Suasana Hati Bunda
43 Bab. 43. Terpuruk
44 Bab. 44. Suasana Baru
45 Bab. 45. Cintanya Dibawa Mati
46 Bab. 46. Keinginan Sarah
47 Bab. 47. Memikirkan
48 Bab. 48. Obrolan Dengan Sarah
49 Bab. 49. Keputusan
50 Bab. 50. langkah Sitah
51 Bab. 51. Rencana Pernikahan
52 Bab. 52. Perdebatan
53 Bab. 53. Menghilangnya Gilang
54 Bab. 54. Pernikahan Penuh Ketegangan
55 Bab. 55. Lelaki Pingsan
56 Bab. 56. Saat Cinta Bersemi
57 Bab. 57. Bahagia
58 Bab. 58. Pindah Kekota
59 Bab. 59. Vidio mengejutkan
60 Bab. 60. Mulai Terkuak
61 Bab. 61. Melahirkan Dimobil
62 Bab. 62. Kemarahan pak Hadi
63 Bab. 63. Meminta Tanggung Jawab
64 Bab. 64. Lahirnya Sang Pewaris
65 Bab. 65. Pertengkaran
66 Bab. 66. Pemecatan Sitah
67 Bab. 67. Pertengkaran Ibu dan Anak
68 Bab. 68. Penyesalan
69 Bab. 69. Perdebatan Suami Istri
70 Bab. 70. Diremehkan tetangga
71 Bab. 71. Kehidupan Bunda Reni
72 Bab. 72. Menjadi Sekertaris
73 Bab. 73. Masa Lalu Bu Tarni
74 Bab. 74. Ingin Menjebak Malah Terjebak
75 Bab. 75. Dihadang Preman
76 Bab. 76. Terpuruk
77 Bab. 77. Merasa Bersalah
78 Bab. 78. Kemarahan Pak Soko
79 Bab. 79. Permintaan Bu Tarni
80 Bab. 80. Mencoba Menerima
81 Bab. 81. Titik Balik
82 Bab. 82. Saling Jatuh Cinta
83 Bab. 83. Galau
84 Bab. 84. Pulang
85 Bab. 85. Tak direstui
86 Bab. 86. Memohon
87 Bab. 87. Berbagai Alasan
88 Bab. 88. Perjuangan Sitah
89 Bab. 89. Bertemu Guntur
90 Bab. 90. Merencanakan
91 Bab. 91. Menguji
92 Bab. 92. Penolakan Sitah
93 Bab. 93. Pesona Guntur
94 Bab. 94. Bertemu Antinia
95 Bab. 95. Debar-Debar Cinta
96 Bab. 96. Sitah Telah Teruji.
97 Bab. 97. Direstui
98 Bab. 98. Perselisihan Sitah dan Ibunya
99 Bab. 99. Ingin Dinikahkan Warga.
100 Bab. 100. PDKT Penuh Drama
101 Bab. 101. Kalimat Cinta
102 Bab. 102. Reaksi Pak Hadi
103 Bab. 103. Ketemuan
104 Bab. 104. Rencana Berkunjung
105 Bab. 105. Bertemu Calon Mertua
106 Bab. 106. Diterima
107 Bab. 107. Rencana Pernikahan
108 Bab. 108. Bukan Cowo Murahan
109 Bab. 109. Terkesima
110 Bab. 110. Kesepakatan
111 Bab. 111. Berkunjung Kerumah Besan
112 Bab. 112. Rahasia Yang Terbongkar
113 Bab. 113. Lamaran
114 Bab. 114. Menuju Halal
115 Bab. 115. Pasanganmu Pilihanmu
116 Bab. 116. Menikmati Prosesnya
117 Bab. 117. Bercinta Diatas Awan
118 Bab. 118. Kedatangan Keluarga Antoni
119 Bab. 119. Bisik-Bisik Tetangga
120 Bab. 120. pernikahan Gading
121 Bab. 121. Hari Yang Ditunggu-tunggu
122 Bab. 122. Mencintaimu Apa Adanya
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab. 1. Penolakan Bunda
2
Bab. 2. Bertemu Bunda Reni
3
Bab. 3. Kepergian Sekar
4
Bab. 4. Ketahuan
5
Bab. 5. Maafkan Bunda
6
Bab. 6. Cincin Kawin
7
Bab. 7. Persiapan Menuju Halal
8
Bab. 8. Bingung
9
Bab. 9. Jejak Sekar
10
Bab. 10. Sedih
11
Bab. 11. Titik terang
12
Bab. 12. Berpetualang
13
Bab. 13. Pencarian
14
Bab. 14. Pertemuan yang mendebarkan.
15
Bab. 15. Berkenalan
16
Bab. 16. Seperti Sebuah Keluarga bahagia
17
Bab. 17. Kondisi Terkini Gilang
18
Bab. 18. Penyesalan
19
Bab. 19. Menyusul
20
Bab. 20. Bertemu
21
Bab. 21. Kita Menikah
22
Bab. 22. penasaran
23
Bab. 23. Belanja Barang seserahan
24
Bab. 24. menikah
25
Bab. 25. Pasangan Halal.
26
Bab. 26. Janji Suci Sehidup Semati
27
Bab. 27. Rencana
28
Bab. 28. Berkunjung
29
Bab. 29. Fakta yang Tak terduga
30
Bab. 30. Indah Pada Waktunya
31
Bab. 31.Tak Sanggup Menunda
32
Bab. 32. Rencana
33
Bab. 33. Rindu
34
Bab. 34. Menahan Diri
35
Bab. 35. Musyawarah Kecil dan Besar
36
Bab. 36. Perasaan Sekar
37
Bab. 37. Reaksi Pak Hadi
38
Bab.38. Berdamai dengan Hati
39
Bab. 39. Bertemu Mantu
40
Bab. 40. Menikmati Suasana
41
Bab. 41. Seserahan
42
Bab. 42. Suasana Hati Bunda
43
Bab. 43. Terpuruk
44
Bab. 44. Suasana Baru
45
Bab. 45. Cintanya Dibawa Mati
46
Bab. 46. Keinginan Sarah
47
Bab. 47. Memikirkan
48
Bab. 48. Obrolan Dengan Sarah
49
Bab. 49. Keputusan
50
Bab. 50. langkah Sitah
51
Bab. 51. Rencana Pernikahan
52
Bab. 52. Perdebatan
53
Bab. 53. Menghilangnya Gilang
54
Bab. 54. Pernikahan Penuh Ketegangan
55
Bab. 55. Lelaki Pingsan
56
Bab. 56. Saat Cinta Bersemi
57
Bab. 57. Bahagia
58
Bab. 58. Pindah Kekota
59
Bab. 59. Vidio mengejutkan
60
Bab. 60. Mulai Terkuak
61
Bab. 61. Melahirkan Dimobil
62
Bab. 62. Kemarahan pak Hadi
63
Bab. 63. Meminta Tanggung Jawab
64
Bab. 64. Lahirnya Sang Pewaris
65
Bab. 65. Pertengkaran
66
Bab. 66. Pemecatan Sitah
67
Bab. 67. Pertengkaran Ibu dan Anak
68
Bab. 68. Penyesalan
69
Bab. 69. Perdebatan Suami Istri
70
Bab. 70. Diremehkan tetangga
71
Bab. 71. Kehidupan Bunda Reni
72
Bab. 72. Menjadi Sekertaris
73
Bab. 73. Masa Lalu Bu Tarni
74
Bab. 74. Ingin Menjebak Malah Terjebak
75
Bab. 75. Dihadang Preman
76
Bab. 76. Terpuruk
77
Bab. 77. Merasa Bersalah
78
Bab. 78. Kemarahan Pak Soko
79
Bab. 79. Permintaan Bu Tarni
80
Bab. 80. Mencoba Menerima
81
Bab. 81. Titik Balik
82
Bab. 82. Saling Jatuh Cinta
83
Bab. 83. Galau
84
Bab. 84. Pulang
85
Bab. 85. Tak direstui
86
Bab. 86. Memohon
87
Bab. 87. Berbagai Alasan
88
Bab. 88. Perjuangan Sitah
89
Bab. 89. Bertemu Guntur
90
Bab. 90. Merencanakan
91
Bab. 91. Menguji
92
Bab. 92. Penolakan Sitah
93
Bab. 93. Pesona Guntur
94
Bab. 94. Bertemu Antinia
95
Bab. 95. Debar-Debar Cinta
96
Bab. 96. Sitah Telah Teruji.
97
Bab. 97. Direstui
98
Bab. 98. Perselisihan Sitah dan Ibunya
99
Bab. 99. Ingin Dinikahkan Warga.
100
Bab. 100. PDKT Penuh Drama
101
Bab. 101. Kalimat Cinta
102
Bab. 102. Reaksi Pak Hadi
103
Bab. 103. Ketemuan
104
Bab. 104. Rencana Berkunjung
105
Bab. 105. Bertemu Calon Mertua
106
Bab. 106. Diterima
107
Bab. 107. Rencana Pernikahan
108
Bab. 108. Bukan Cowo Murahan
109
Bab. 109. Terkesima
110
Bab. 110. Kesepakatan
111
Bab. 111. Berkunjung Kerumah Besan
112
Bab. 112. Rahasia Yang Terbongkar
113
Bab. 113. Lamaran
114
Bab. 114. Menuju Halal
115
Bab. 115. Pasanganmu Pilihanmu
116
Bab. 116. Menikmati Prosesnya
117
Bab. 117. Bercinta Diatas Awan
118
Bab. 118. Kedatangan Keluarga Antoni
119
Bab. 119. Bisik-Bisik Tetangga
120
Bab. 120. pernikahan Gading
121
Bab. 121. Hari Yang Ditunggu-tunggu
122
Bab. 122. Mencintaimu Apa Adanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!